Katakanlah sebuah panti khusus yang menampung khusus orang cacat,buah persahabatan dimulai
antara 3 orang yaitu FURKAN sebagai si Tuli, PUTU sebagai si bisu, dan SATRIA sebagai si buta,!
mereka sebenarnya masih dalam masa sekolah menengah atas. suatu hari, Amir, murid SMA 1 yg
berkunjung berniat mengajarkan 3 orang tersebut tentang PBB. Tentu saja teman-teman tadi senang
akan di ajarkan PBB. sebelum memulai , Amir telah memberitahukan kepada mereka agar besok
mereka mengenakan seragam pramuka lengkap. keesokan harinya,, mereka mulai bersiap-siap, Amir
memanggil teman-temanya:
Amir
Putu
Amir
: " Ini baju putih abu tau, kamu kok ngeyel sekali?"
Satria : " Oh, gitu yah? tadi ku kira baju pramuka,, maaf! hehe"
Furkan : " Amir kok malah bercanda dengan Satria?
Amir
: " Bukan bercanda kok!! dasar,,,, baiklah kita mulai, semuanya siaaap graaak!!!!
Furkan : " Aduh,,,, kok siap? hormat tau,,, saya nih paling depan, gk mungkin salah dengar!
Amir
: (Menggeleng kepala)
Amir
Satria
: (Lencang depan, namun tongkatnya yang panjang mengenai punggungnya Putu,
sehingga ia jatuh ke depan dan tentu saja ikut mendorong si tuli bersama Amir)
Furkan : " Aduuuuhhhh,,,,,, kok malah di dorong sih?
Putu
Amir
Satria : "eh Furkan,,, kamu tuh yang salah dengar, hadap kanan bukan balik kanan"
Furkan: " Tuh dengar,, Satria aja bilang balik kanan,,,"
Satria : " lho??"
Amir
Furkan : " lho? kok hadap kanan lagi? tadi katanya balik kanan,,, plin plan skali"
Amir
: " yeee,,, kamu tuh yang tuli.. kita lanjutkan, 3 langkah samping kanan graaak???
Furkan : ( Malah ke kiri? ) heeyyy,,,, kalian nih tuli yah,,, ke kiri bukannya ke kanan"
Putu
: ( Ke kanan )
Amir
:" Aduuuhhh,,,,, Furkan, kamu nih susah sekali sih di atur,,, kanan Furkan!!!
Furkan : "Huh??? dasar semuanya, kok malah nyalahin saya? padahal saya kan sudah benar!!
Amir
Amir
: week..
: (Menggleng)
merekapun sedikit bertengkar, si Satria pun berdiri dan berniat membela si Putu yang benar, namun dia
malah memukul si Putu.
Furkan : "Iya Putu, pukul aja dia,,,
Satria : "lho? yang saya pukul Putu yah? maksudnya saya tadi kamu, mana km, hah?
Furkan : (menghindar) Eh gk kena, gk kena,,,,
tiba-tiba, Amir pun datang kembali.
Amir
Satria : "Nih, dia yg mulai duluan, si Furkan (tapi malah menunjuk si Putu)
Putu
Putu
Amir
: (Ayo pergi)
SELESAI
Ririn
Ulangan
Di suatu meja yang berada di suatu kelas. Di suatu kelas yang berada di sekolah. Di seuatu sekolah
yang entah ada atau tidaknya. Hiduplah 4 orang murid yang sedang senang-senangnya, tapi semua itu
berubah saat ulangan akan datang.
Renata : Eh. Kalian udah ngapalin buat ulangan besok? ( Datang )
Rio
: Belum
Renal : Innalillahi
Renata : What the hell, Oh my God. Kalau nilai ulangannya jelek, nanti dihukum
Renal : Paling hukumannya lari di lapangan
Renata : Bukan. Hukumannya pelajaran tambahan setiap pulang sekolah
Renal : Innalillahi
Rio
Ririn
Ririn
Rio
Ririn
: Biarin
Asep
Ririn
Rio
: Inimah enteng ( Membuka soal ) ( Saat Asep berbalik menempelkan kertas di punggung
Asep untuk menyontek )
Rio
Asep
: Bapa keluar dulu, jangan nyontek, jangan kerja sama, dan jangan ribut ( Keluar )
Rio
Rio
: Ah. Bukan yang ini ( Buka baju penghabus di dalamnya ada contekan
Rio
Rio
Rio
Akhirnya ulangan selesai dan beberapa hari kemudian Asep membagikan hasil ulangan.
Asep
: Ini ( Membagikan )
Ririn
: Ye. Nilaiku 85
Renal : Hahaha. Aku ding 65, naik 5 dari ulangan yang lalu
Rio
Asep
Rio
Asep
Ririn
Asep
: Jadi Kamu nyontek?. Nilai Kamu bapa kurangi 6, jadi nilai Kamu -1 ( Mukul kepala Rio )
Akhirnya Rio tidak menggunakan cara yang yang kotor lagi. Dia menjadi lebih giat belajar dan lebih
berhati-hati dalam mengisi soal
Contoh Naskah Drama Komedi 5 orang - Drama adalah suatu bentuk pementasan yang dibawakan oleh
seorang pamain dan modorator, sedangkan naskah adalah tulisan adegan-adegan dalam drama. Drama
yang memenuhi dtandar gizi adalah drama yang minimal memiliki 3 babak.
Dalam artikel atau post kali ini, saya akan membagikan sebuah naskah drama yang terbilang pendek
dan tidak ribet.
Sebelum ke naskahnya, ada baiknya kamu lihat dulu pemainnya.
1. Budi : Pakaian santai
2. Deni : Pakaian santai
3. Ari : Pakaian seperti preman
4. Dewi : Pakaian biasa
Baiklah, sekarang kita ke naskah dramanya....
Sembunyikan Aku! (Ini judulnya)
Pada suatu saat yang sedang terjadi. Terdapat seraong pria benama Budi yang sedang duduk santai di
pinggir jalan. Tiba-tiba datang temannya yang bernama Deni.
Deni :"Bud! Gawat bud!"
Budi : " Ada apaan?"
Deni : "Ada yang nyari gue Bud!"
Budi : "Siapa?"
Deni : " Si Ari, Bud! Si preman sekolahan, sekolahan SD!"
Budi : " Dia?" (nunjuk)
Deni : " Iya Bud,"
Budi : " Yaudah, lu sembunyi di belakang gue,"
Deni : "Jangan kasih tahunya,"
Budo : " Iya,"
Deni : "Gue sembunyi dulu, " (nunduk di belakang budi)
Setelah beberapa saat, akhirnya sang preman pun datang
Ari : "Lu liat gajah jalan pake 2 kaki, ga?"
Budi : " Ga, "
Ari : " Yakin?"
Budi : " Iya, "
Ari : " Awas kalo lu berani bohong! Gue robek-robek mulut "
Budi : " Iya bang, "
Ari : " Sejak kapan gue jadi abang lu? Hah? " (nampar)
Budi : " Maaf bang,"
Ari : " Buat apa minta maaf?"
Budi : " Ga, buat apa-apa bang, "
Akhirnya Budi dan Deni berjalan tanpa arah, berharap ada orang yang bisa menolong mereka
Ari : " Nah akhirnya ketemu lu Deni!" (nunjuk)
Budi : " Bentar-bentar, kita bisa selesaian ini baik-baik. Kenapa mas Ari ngejar Deni,"
Ari : " Kita lagi main petak umpet bego!"
Budi : " Buset!" (hampir jatuh)
Budi : " Jadi cuma main petak umpet?"
Deni : " Iya, emang kenapa Bud?"
Budi : " Bangke," (nampar terus pergi)
Akhirnya Budi pun pulang ke rumah dengan perasaan kecewa yang amat teramat dalam. Pesan moral
yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah, jangan berbohong, tanpa uang tutup mulut.