Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN LINEN

No Dokumen

No Revisi
00

RUMAH SAKIT
BERSALIN
ASIH
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Tanggal Terbit

Halaman
1/2

Ditetapkan oleh :
Direktur Rumah Sakit Bersalin Asih

dr. RIRIN FEBRINA


NIK. 13122011001
Pengolahan linen kotor adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan
linen kotor dari masing- masing ruangan, pengangkutan , pencucian,
penyetrikaan, penyiapan dan penggunaan kembali linen yang sudah bersih
Sebagai pedoman proses pengelolan linen RSB ASIH
Dalam kegiatan pengelolaannya linenkotor dapat dibedakan atas infeksius dan
non infeksius
1. Linen infeksius :
Linen yang kotor oleh kuman penyakit menular yang berasal
antara lain dari ruang isolasi, ruang perawatan penyakit menular
dan bisa juga poliklinik.
2. Linen non infeksius :
Linen yang sudah dipakai yang berasal dari ruang administrasi,
apotik, ruang tunggu dapur dan ruang tidak menular.
Tahap- tahap pengelolaan linen :

Desinfeksi

Pengumpulan
Pengangkutan

Desinfeksi

Pencucian
Sterilisasi
Penyimpanan
Ruang operasi
Pendistribusian

Ruang lain
Pendistribusian

No Dokumen

PENGELOLAAN LINEN
No Revisi
00

Halaman
2/2

RUMAH
SAKIT
BERSALIN
ASIH

TAHAP PENGUMPULAN :
1. Linen kotor dari masing- masing ruangan perlu dikumpulkan dahulu
sebelum diangkut ke tempat pencucian sesuai dari sifat linen tersebut
2. Pengumpulan linen dari ruangan dilakukan oleh petugas ruangan
3. Perlu dibedakan antara linen infeksius dan linen non
infeksius a. Linen Infeksius
Kumpulkan dan dilakukan desinfeksius dengan bayclin sebelum
dibawa ke tempat cucian.
2.
Linen non Infeksius
Dikelompokkan sendiri dan pengambilannya tidak boleh dikibaskibaskan.
TAHAP PENGANGKUTAN :
Linen kotor yang telah dipisah- pisahkan antara
linen infeksius dan non infeksius diangkut dengan
kereta dorong menuju ke tempat cucian.
TAHAP PENCUCIAN :
1. Linen kotor setibanya diruang cucian segera ditempatkan di tempat
pencucian sesuai dengan sifat bahan kimia berupa sabun dan bayclin.

2. Kemudian dilakukan pencucian dengan mengunakan mesin cuci


3. Penjemuran dan penyetrikaan.
TAHAP PENYIMPANAN :
1. Linen bersih yang sudah disetrika harus disimpan rapi dalam lemari
2. Letakkan ruang penyimpanan/ pendistribusian linen bersih harus terpisah
dengan alur untuk proses
pencucian. TAHAP PENDISTRIBUSIAN
1. Pendistribusisn dari ruang penyimpanan ke ruang operasi dan
ruang lainnya harus terbungkus rapi dapat diangkut dengan
kereta dorong atau diangkat biasa
2. Khusus untuk ruang operasi linen harus dilakukan sterilisasi
dengan prosedur sebelum disimpan diruang operasi.
EVALUASI PENGELOLAAN LINEN
1. Perlu diperhatikan laporan rutin jumlah linen yang dicuci dan
yang diberikan desinfektan
2. Hasil uji petik dari pengelolaan linen.
3. Pemeliharaan alat cuci sesuai dengan tata cara penyimpanannya.
4. Pengawasan terhadap limbah cuci sesuai dengan tata cara
pengelolaan limbah cair.
5. Pemeriksaan kesehatan bagi para petugas cuci setiap semester
Unit Terkait

Loundry

Anda mungkin juga menyukai