Anda di halaman 1dari 5

Nama

Kelas

: Indriyani Maulidda
: 5A
Peninggalan Peninggalan Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia

1. Candi
Candi berasal dari kata "candikagraha", artinya rumah candika. Candika adalah nama
salah satu dewi, yaitu Dewi Durga atau dewi kematian. Candi merupakan bangunan yang
dibuat untuk menghormati arwah penguasa atau raja yang telah meninggal.
a. Candi Borobudur
adalah nama sebuah candi Buddha
yang terletak di Borobudur, Magelang,
Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang
lebih 100 km di sebelah barat daya
Semarang dan 40 Km di sebelah barat laut
Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para
penganut agama Buddha Mahayana sekitar
tahun

800-an

Masehi

pada

masa

pemerintahan wangsa Syailendra.


b. Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang
Terletak
kompleks

candi

di

Prambanan
Hindu

adalah

terbesar

di

Indonesia. Candi Rara Jonggrang terletak


di desa Prambanan yang wilayahnya
dibagi antara kabupaten Sleman dan
Klaten.
c.

d. Candi Kalasan atau Candi Tara


Dibangun sekitar akhir abad ke 8 M atau awal abad
ke 9 M diatas bangunan candi kuno. Candi yang berada
kira-kira 2 km di sebelah barat dari candi Prambanan,
yaitu di sisi jalan raya antara Yogyakarta dan Solo ini
dikategorikan sebagai candi umat Buddha.

e. Candi Muara Takus


adalah sebuah candi Buddha yang terletak
di Riau, Indonesia. Kompleks candi ini tepatnya
terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII
Koto, Kabupaten Kampar atau jaraknya kurang
lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru, Riau.
Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa
Muara Takus sekitar 2,5 kilometer dan tak jauh
dari pinggir Sungai Kampar Kanan
f. Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo adalah nama
sebuah komplek bangunan candi peninggalan
budaya Hindu yang terletak di Desa Candi,
Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang,
Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng
Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini
terdapat

lima

buah

candi.

Candi

ini

diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804


dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9
(tahun 927 masehi).

2. Prasasti
Prasasti merupakan peninggalan sejarah yaitu berbentuk batu tertulis. Isinya
menceritakan tentang penguasa atau raja pada masa pemerintahannya. Prasasti peninggalan
kerajaan Hindu-Buddha, antara lain sebagai berikut.
a. Prasasti Kutai
Prasasti peninggalan Kerajaan Kutai disebut Yupa, ditemukan
di aliran Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Di Kalimantan
Timur ditemukan tujuh buah Yupa. Yupa merupakan tugu
bertulis yang dibuat sebagai peringatan upacara kurban. Yupa
biasa digunakan di tempat yang mengikat hewan yang akan
dijadikan

kurban.

Yupa

menerangkan

bahwa

Raja

Mulawarman ialah raja yang mulia dan terkemuka, yang telah


memberi sedekah 20 ekor sapi kepada para Brahmana di
tanah Suci Waprakeswara. Yupa di tulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
b. Prasasti Ciaruteun
Prasasti ini sebagai bukti tentang
adanya sebuah kerajaan yang bernama
Tarumanegara. Prasasti ini ditemukan di
pinggir Sungai Ciaruteun, dekat muaranya
dengan Cisadane. Prasasti ini mempunyai
ciri lukisan labah-labah dan tapak kaki
yang dilukiskan di atas hurufnya. Prasasti
ini terdiri dari empat baris, ditulis dalam
bentuk puisi India dengan irama anustubh. Prasasti ini berisi tentang pujian terhadap Raja
Purnawarman yang gagah berani dan dikatakan seperti Dewa Wisnu.

c. Prasasti Kebon Kopi


Terdapat hal yang menarik dalam
prasasti yang ditemukan di Kampung
Muara Hilir, Cibungbulang. Hal yang
tersebut adalah adanya dua tapak kaki
gajah yang disamakan seperti tapak
kaki gajah Airawata. Prasasti ini juga
berirama

anustubh,

namun

huruf-

hurufnya lebih kecil dibandingkan


prasasti yang lain. Tulisan-tulisan dalam prasasti sudah agak kabur sehingga sulit
diterjemahkan dan maknanya sulit diungkap.
d. Prasasti Tugu
Merupakan prasasti yang terpanjang
yang

ditemukan

dari

semua

peninggalan-peninggalan
Purnawarman. Sama dengan prasasti
yang lain, prasasti Tugu ini berbentuk
puisi

anustubh

yang

tulisannya

dipahatkan pada sebuah batu bulat


panjang secara melingkar. Beberapa hal
yang menarik dari prasasti ini adalah
pertama, disebutkan dalam prasasti itu
ada dua sungai yang terkenal juga di Panjab yaitu Chandrabhaga dan Gomati, yang tentu
saja menimbulkan berbagai penafsiran para sejarawan. Kedua, prasasti ini merupakan
satu-satunya prasasti Purnawarman yang menyebutkan peninggalan, meskipun tidak
lengkap. Ketiga, dalam prasasti ini disebutkan adanya upacara selamatan yang disertai
dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan. Keempat, selain Purnawarman ada dua nama
yang disebutkan dalam prasasti ini, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui siapa
sebenarnya Purnawarman itu.

Anda mungkin juga menyukai