PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses peningkatan kwalitas sumber daya manusia,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan jaminan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang pendidkan, dan salah satunya
adalah peningkatan mutu pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Tujuan pendidikan menengah kejuruan (SMK) adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Pendidikan yang selanjutnya dijabarkan menjadi mata pelajaran Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diajarkan di SMK, bertujuan
mengembangkan pengetahuan (Kongnitif) keterampilan (Psikomotor), dan sikap
(Afektif), bagi siswa guna menghadapi permasalahan permasalahan yang akan
di hadapi dalam mengeluti dunia pendidikan sebagai temapt untuk melatih dan
meningkatkan hidup (life skill).
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Somba Opu adalah lembaga
pendidikan yang bertanggung jawab untuk menyiapkan tenaga kerja professional
yang mampu bersaing di dunia kerja dan indusri saat ini.
D.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat
bagi berbagai pihak diantaranya adalah:
1.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dalam
mengemukakan
Nurhadi,
bahwa
2004),
metode
sedangkan
pemberian
menurut
tugas
segala
tertentu
agar
(2005)
siswa
peserta didik bergairah belajar karena dapat dilakukan dengan bervarisi, (g)
Membina tanggunag jawab dan disisplin peserta didik, (h) Mengembangkan
kreatifitas peserta didik.
Sedengkan keterbatasan metode penugasan ialah: (a) Sulit mengontrol peserta
didik apakah belajar sendiri atau dikerjakan oleh orang lain, (b) Sulit menberi
tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta didik, (c) Tugas yang
monoton dapat membosankan peserta didik, (d) Tugas yang banyak dan sering
dapat menbuat dapat membuat beban dan keluhan peserta didik, (e) Tugas
kelompok dikerjakan oleh oleh orang tertentu atau peserta didik yang rajin dan
pintar,
4 Langkah-langkah Penggunaa Metode Pemberian Tugas
Menurut Mahfud Salahuddin (1986) mengatakan bahwa langkah-langkah
yang harus diperhatikan seorang guru agar metode pemberian tugas dapat
berlangsung secara efektif adalah: (a) Tugas yang akan diberikan kepada siswa
harus direncanakan secara jelas dan sistematis terutama tujuan pemberian tuhas
dan cara mengerjakannya sebaiknya tujuan pemberian tugas dikomunikasikan
kepada peserta didik agar mereka tahu arah tugas yang akan dikerjakan, (b)
Tugas yang diberikan harus dipahami oleh siswa, kapan mengerjakannya,
bagaiman cara mengerjakannya, berapa lama tugas harus dikerjakan secara
indvidu atau kelompok. Hal-hal tersebut akan sangat menentukan efektivitas
penggunaan metode pemberian tugas dalam pembelajaran, (c) Apakah tugas
tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota dapat
terlibat secara aktif dalm proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau
tugas tersebut diselesaiakan diluat kelas, (d) Perlu diupayakan guru mengontrol
7
proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. Jika tugas tersebut
diselesaikan dikelas, guru bias berkeliling mengontrol pekerjaan peserta didik
sambil memberikan motivasi dan bimbingan terutama bagi peserta didik yang
dapat mendapatkan kesulitan dalam menyelesaikan diluar kelas, guru dapat
mengontrol proses penyelesian tugas melalui konsultasi dengan dengan peserta
didik. Oleh karena itu dalm pemberian tugas harus diselesaiakan diluar kelas,
sebaiknya pada peserta didik, di minta untuk memnerikan laporan kemajuan
tugas yang dikerjakan, (e) Berikanlah penilaian secara proposional terhadap
tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Penilaian yang diberikan tidak menitik
beratkan pada prosedur, tetapi perlu dipertimbangkan pula bagaimana proses
penyelesaian tugas tersebut. Penilaian hendaknya diberikan secara langsung
setelah tugas diselsesaikan.
4. Kusen
Kusen pintu dan jendela bias digunakan untuk berlindung bilamana terjadi
gempa. Banyak orang selamat saat gempa terjadi Karena mereka berlindung di
bawah kusen pintu maupun jendela. Oleh karena itu pemasangan kusen pintu dan
jendela harus benar-benar diperhatikan, yaitu kekuatan dan tidak berubah bentuk
jika ada beban di atasnya. Konstruksi kusen pintu dan jendela harus dibuat
sedemikian kaku, sehingga dikemudian hari tidak mengalami pelenturan
(peruban bentuk). Jika kusen pintu dan jendela mengalami perubahan bentuk,
maka akan mengakibatkan daun pintu dan jendela susah ditutup dan dibuka
dengan baik. Disamping itu untuk mencegah terjadinya penyusutan, maka kayu
yang digunakan untuk kusen pintu dan jendela harus mempunyai kualitas yang
baik. Pemasangan kusen harus menggunakan angker, minimal harus dipasang 3
buah angker dengan diameter 10 mm atau setiap 6 pasangan batu bata diberi 1
angker, panjang angker lebih kurang sama dengan panjang bata. Ujung bawah
kusen pintu dipasang umpak (neut) sebagai sepatu dari kusen. Umpak tersebut
terletatak di atas sloof dari beton bertulang dengan campura 1 semen, 2 pasir, dan
3 kerikil sebagai pembungkus baja duk. Diameter baja duk minimal 10 mm,
panjangnya 15 cm. Baja duk masuk ke dalam tiang kusen sedalam 7,5 cm.
Umpak ini berfungsi untuk mencegah penyerapan air dari bawah ke tiang kusen,
disamping juga untuk memperkokoh kedudukan tiang kusen.
atau bagan ini dapat dijelaskan, bahwa kondisi awal sebuah kegiata belajar
mengajar belum optimal, karena guru tidak memberikan upaya peningkatan
motivasi belajar untuk meningkatkan prestasi melalui pembelajaran yang penuh
kreativitas.
Untuk itu dengan menggunakan metode penberian tugas diharapkan
ketuntasa belajar siswa baik secara individu, perorangan, maupun klasikal.
Sesuai yang diharapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Sebelum
Sebelum
menggunakan
menggunakan
Metode pemberian
HASIL BELAJAR
SISWA
11
DIANALISIS
HASIL
Metode pemberian
HASIL BELAJAR
SISWA
7. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
hipotesis penelitian sebagai berikut: kompetensi belajar praktik memasang kusen
siswa kelas XI Teknik Konstruksi Kayu di SMK Negeri 2 Somba Opu dapat
ditingkatkan melalui metode pemberian tugas.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Subjek, Metode Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian.
1) Subjek dalam penelitian adalah kelas XI kompetensi keahlian Teknik
konstuksi kayu tahun ajaran 2012/2013.
2) Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
pemberian tugas.
3) Lokasi penelitian berlangsung di SMK Negeri 2 Somba Opu.
4) Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret
2012.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) yang dilakukan melalui beberapa tahapan dan pelaksanaanya meliputi
perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.
3. Prosedur Penelitian
Rencana penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus: siklus
pertama dilaksanakan dalam empat kali tatap muka dan siklus kedua
dilaksanakan dalam empat kali tatap muka.
13
4. Siklus Pertama
Siklus pertama dilaksanakan pada semester satu (ganjil), kelas XI dan
berlangsung selama empat kali tatap muka, yang dibagi dalam empat tahapan
sesuai dengan kriteria penilaian yaitu: Tahap rencana, tahap tindakan, tahap
observasi, tahap refleksi.
a. Tahap Perencanaa
Yang dimaksud dengan tahap perencanaan adalah:
1) Menelaah kurikulum (silabus) pada semester genap guna
menentukan tindakan yang akan dilaksanakan.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang akan
diberikan.
3) Menyiapkan lembaran penilaian dan soal.
4) Membuat daftar hadir siswa.
5) Menentukan kriteria penilaian kelompok dalam bentuk format untuk
memenuhi kemampuan siswa dalam pengerjaan tugas dari awal
sampai akhir sampai standart kompetensi memasang kosen.
6) Membuat lembaran observasi untuk mengamati dan
mengidentivikasi segala sesuatu yang terjadi selam PBM.
7) Membuat atau menyusun soal-soal untuk evaluasi.
14
b. Tahap Tindakan
Tahap tindakan ini adalah tindakan yang akan dilaksanakan setiap
tatap muka antara lain:
1) Pengecekan kelas dan siswa
2) Pembelajaran
3) Diskusi
4) Mengadakan Tes
5) Mengakhiri Pembelajaran
c. Tahap Observasi
Observasi ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
Mencatat setiap hal-hal yang dialami oleh siswa berdasarkan lembar
observasi yang sudah dibuat, menyangkut: keahlian, perhatian dan
kreatifitas, keaktifan siswa dalam pembelajaran.
d. Tahap Refleksi
15
16
b. Tahap Observasi
Observasi yang dilakukan pada siklus kedua adalah lanjutan
kegiatan pada siklus yang pertama. Observasi dilakukan lebih
ditingkatkan kecermatannya dan diupayakan agar siswa lebih focus
secara aktif dalam mengikuti pembelajaran.
c. Tahap Refleksi
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap refleksi ini adalah:
1) Menilai dan memperbaiki hasil pekerjaan siswa selama siklus II,
serta hasil akhirsiklus kedua.
17
Aspek sikap
Standar perencanaan
Diskripsi
18
Strategi
Skor
penilaian
Kedisiplinan
Observasi
aktivitas selama
melakukan
kegiatan praktik
Selalu
seiring
Kadang-kadang
Jarang
Sangat jarang
Tabel Nilai akhir afektif merupakan konversi dari kualitatif ke keantitatif adalah:
86 - 100
Sangat baik
76 - 85
66 - 75
Baik
Sedang
B
C
56- 65
Kurang
Buruk/Tak baik
<55
19
Komponen/subkompone
n
Pencapaian Komponen
Tidak
Ya
7,0-7,9
Persiapan kerja
II
Proses(sistimatika dan
cara kerja)
III
Hasil kerja
IV
Waktu
8,0-8,9
20
9,0-1,0
Predikat
Status
0.00 6.90
Kurang
Tidak komponen
7.00 7.90
Baik
Komponen
8.00 8.90
Sangat baik
Komponen
0.00 10.00
Istimewa
Komponen
persyaratan batas ketuntasan dalam penguasaan materi yang diujikan oleh guru,
atau dengan kata lain siswa tersebut telah berkompeten terhadap bahan ajar
tersebut, dan kriteria keberhasilan dari menggunakan metode pemberian tugas
dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar, apabila tingkat keberhasilannya
mencapai minimal 75% secara klasikal.
22
DAFTAR PUSTAKA
Kurikulum Tingkat Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 2 Somba Opu 2012.
Nurhayadi, 2004. Kurikulum 2004. Jakarta; Grasindo.
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problem Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Salahuddin Mahfud, 1986. Media pendidikan. Bandung; Remaja Rosda Karya.
Sumantri, 1999, Belajar dan pembelajaran Jakarta: Rineke cipta.
Tim penulis, 2011, Kurikulum tingkat Satuan pendidikan. SMK Negeri 2
Somba Opu.
Tim penulis, 2009. Modul Pemasangan kusen Pada Bangunan. SMK Negeri 2
Somba Opu.
Tim penulis, 2008, Petunjuk Teknis penilaian Hasil Belajar SMK, Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Dasar dan Menegah Direktorat
Pembinaan.
23
24