Anda di halaman 1dari 4

http://posmavip.multiply.com/journal/item/6/PRO_KONKER_PAPDI_PADANG_2008?

&item_id=6&view:replies=reverse
PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA DEMAM BERDARAH DENGUE
MEMPERKECIL PENINGKATAN KONSENTRASI TROMBOSIT DARAH ANTARA
HARI KE 5 DIBANDINGKAN HARI KE 7 DEMAM
Posma Budianto
ABSTRAK
Latar Belakang: Patogenesis dari kelainan klinis maupun laboratorium DBD menunjukkan adanya proses
imunopatologis dimana virus dengue mengaktifkan mediator-mediator proinflamasi yang berakhir pada
meningkatnya permeabilitas kapiler maupun peningkatan apoptosis trombosit. Adanya proses imunopatologis
ini membuat beberapa peneliti mencoba memberikan kortikosteroid pada pasien DBD dengan syok dengan
parameter yang dinilai adalah mortalitas. Pada penelitian ini dicoba menilai parameter lainnya yaitu kenaikan
kadar trombosit darah.
Tujuan Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh pemberian kortikosteroid terhadap peningkatan kadar
trombosit darah pasien DBD pada hari ke 5 dibandingkan hari ke 7 sejak mulai demam.
Bahan dan Cara Kerja:. Penelitian ini adalah penelitian cohort restropectif study, dari semua status pasien
yang dirawat dengan diagnosis DBD derajad 1 dan 2 di RS Myria Palembang, berusia 12 tahun atau lebih dari
1 Oktober 2007 sampai 29 Pebruari 2008. Kriteria pengambilan data: DBD derajad 1 dan 2 menurut kriteria
WHO 1997; Semua pasien harus diperiksa kadar trombosit darahnya menimal 1 kali setiap harinya;Hasil
trombosit yang diambil adalah konsentrasi yang terendah; Semua pasien masuk rumah sakit maksimal hari ke 5
demam dan dirawat minimal sampai hari ke 7 demam; Usia pasien minimal sudah berulang tahun ke 12; Semua
pemakaian steroid yang rutin tiap hari (jenis dan dosis bebas) masuk ke dalam kriteria pasien dengan steroid.
Analisis data menggunakan prograam SPSS version 15 for windows menggunakan Student t test untuk data
kuantitatif, data kualitatif menggunakan chi square test.
Hasil dan Pembahasan: Didapatkan 89 pasien yang memenuhi syarat pengambilan data, dengan 59 kasus
diberikan steroid dan 30 kasus tidak diberikan. Jenis kelamin dan umur kedua kelompok tidak berbeda
bermakna. Trombosit hari ke 5 kelompok steroid lebih rendah dari kelompok non steroid (76203 + 5402 vs
99033 + 6080. p: 0,011). Trombosit hari ke 7 kelompok steroid lebih rendah dari kelompok non steroid
( 82305 + 6001 vs 127500+7926. p:0,000). Kenaikan trombosit hari ke 5 dibanding 7 pada kelompok steoid
lebih rendah dari kelompok non steroid (8644 + 5702 vs 28466 + 8176. p: 0,048). Bias penelitian: pemberian
steroid cenderung kepada kasus dengan trombosit lebih rendah. keakuratan anamnesis hari pertama demam,
pemakaian obat2an anti biotik dan H2 blocker yang beragam.
Kesimpulan:Penambahan steroid pada penderita DBD drajad 1 dan 2 berpengaruh memperkecil kenaikan
trombosit hari ke 5 dibandingkan hari ke 7 demam.

Latar Belakang
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue termasuk keluarga Flavivirus dengan manifestasi klinis demam mendadak, nyeri otot,

nyeri sendi dan gambaran laboratorium berupa leukopenia, hemokonsentrasi dan


trombositopenia.
Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia Tenggara, sedangkan insiden di
Indonesia antara 6-15/100.000 penduduk dengan mortalitas telah menurun hingga 2%.1 Di RS
Myria Palembang kasus TDBD dan DBD (sudah dikonfirmasi imunologis) pada tahun 2006
adalah 299 kasus rawat inap dengan kematian 1 kasus2, sedangkan tahun 2007, kasus rawat
inap 830 tanpa kasus kematian3.
Patogenesis dari kelainan klinis maupun laboratorium menunjukkan adanya peran
imunopatologis dimana virus dengue mengaktifkan mediator-mediator proinflamasi yang
berakhir pada meningkatnya permeabilitas kapiler maupun peningkatan apoptosis trombosit. 1
Adanya proses imunopatologis

ini membuat beberapa penelitian mencoba

memberikan kortikosteroid pada pasien DBD dengan syok, namun belum berhasil
menunjukaan kemaknaan penurunan dari mortalitas pasien. Seperti hasil analisis Panpanich
et al dari Cochrane Database yang menganalisis 4 penelitian yang memberikan kortikosteroid
pada pasien DBD dengan syok. 4 Namun menjadi parameter pada penelitian tersebut adalah
mortalitas, yang secara etik sulit dilakukan. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mencari
parameter lain sebagai dasar penilaian kemajuan terapi yaitu peningkatan konsentrasi
trombosit darah pada pasien DBD yang diberikan steroid dibandingkan yang tidak
mendapatkan steroid.
TUJUAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh pemberian kortikosteroid terhadap
peningkatan kadar trombosit darah pasien DBD pada hari ke 5 dibandingkan hari ke 7 sejak
mulai demam.
Hipotesis nul menyatakan tidak ada pengaruh pemberian kortikosteroid terhadap
peningkatan kadar trombosit darah pasien, sedangkan hipotesis alternatif menunjukkan
adanya pengaruh dengan derajad kepercayaan 0,05.
BAHAN DAN CARA KERJA
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian cohort restropectif study, dengan mengambil data dari
semua status pasien yang dirawat dengan diagnosis DBD derajad 1 dan 2 di RS Myria
berusia 12 tahun atau lebih dari 1 Oktober 2007 sampai 29 Pebruari 2008.
Kriteria Pengambilan Data

1.

Yang dimaksud DBD adalah semua pasien yang dirawat dengan diagnosis DBD
derajad 1 dan 2 menurut kriteria WHO 1997.

2.

Semua pasien harus diperiksa kadar trombosit darahnya menimal 1 kali setiap
harinya dengan menggunakan alat sysmex kx-21.

3.

Hasil trombosit yang diambil adalah konsentrasi yang terendah dalam satu harinya.

4.

Semua pasien masuk rumah sakit maksimal hari ke 5 demam.

5.

Semua pasien dirawat tersebut harus dirawat minimal sampai hari ke 7 demam.

6.

Usia pasien minimal sudah berulang tahun ke 12.

7.

Semua pemakaian steroid yang rutin tiap hari (jenis dan dosis bebas) masuk ke
dalam kriteria pasien dengan steroid.

Analisis Data
Analisis data penelitian menggunakan program SPSS version 15 for windows. Data
dicatat pada formulir penelitian, kemudian data dimasukkan ke dalam komputer. Selanjutnya
data dianalisis secara deskriptif dan analitik dengan menggunakan Student t test untuk data
kuantitatif dan untuk data kualitatif menggunakan chi square atau Fisher exact test jika salah
satu sel berjumlah kurang dari 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selama kurun waktu 1 Oktober 2007 sampai dengan 29 Pebruari 2008, didapatkan 89
pasien dengan kriteria diagnostik DBD grade 1 dan 2 yang memenuhi kriteria pengambilan
data. Terdapat 59 kasus diberikan steroid dan 30 kasus tidak diberikan. Beberapa karakteristik
kasus dijabarkan pada tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik umum kasus
Karakteristik

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Umur rerata (Tahun)
Rata-rata trombosit hari ke:
5
7
Selisih trombosit h 5-7

steroid
( n = 59 )

nonsteroid
( n = 30 )

0,827 **
15

31
28
25,66 + 10.17
76203 + 5402
82305 + 6001
8644 + 5702

*Uji t, ,**Uji chi-Square

15
29,07+16,42

0,526 *

99033 + 6080 0,011 *


127500+7926 0,000 *
28466 + 8176 0,048 *

Tidak ada kasus penelitian ini yang meninggal dunia. Trombosit hari ke 5 demam
pada kasus yang diberikan steroid lebih rendah secara bermakna dibandingkan kasus yang
tidak diberikan steroid. Trombosit hari ke 7 demam kasus yang diberikan steroid lebih rendah
secara bermakna dibandingkan kasus yang tidak diberikan steroid. Selisih trombosit hari ke 5
dan 7 demam kasus yang diberikan steroid lebih rendah secara bermakna dibandingkan kasus
yang tidak diberikan steroid.
Hasil penelitian ini dimungkinkan oleh adanya kecendrungan pemberian steroid pada
kasus dengan trombosit yang lebih rendah, sehingga kenaikannya juga lebih sedikit. Bias
penelitian juga mempengaruhi, antara lain anamnesis hari pertama demam yang mungkin
kurang akurat atau adanya obat-obatan yang menekan trombosit misalnya golongan H2
Blocker dan anti biotik.
KESIMPULAN
Penambahan steroid pada penderita DBD derajad 1 dan 2 berpengaruh memperkecil
kenaikan trombosit hari ke 5 dibandingkan hari ke 7 demam.
1.
2.
3.
4.

DAFTAR PUSTAKA
Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Bemam berdarah dengue, dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I, SImadibrata M, editor: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi keempat Jilid 1. Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2006.Halaman 1709-1713.
Buku Laporan Tahunan RS Myria Palembang 2006-2007
Buku Laporan Tahunan RS Myria Palembang 2007-2008
Panpanich R, Sornchai P, Kanjanaratanakorn K. Corticosteroids for treating dengue shock syndrome.
Cochrane Database of Systemic Reviews 2007 Issue 4.

Anda mungkin juga menyukai