Obisitas bisa mendatangkan berbagai penyakit yang mengancam nyawa
manusia. Akibat obesitas terhadap gangguan kesehatan dibagi menjadi dua kategori utama yaitu konsekuensi akibat meningkatnya jumlah sel lemak (osteoarthritis, apnea tidur obstruktif, stigma soaial) dan meningkatnya jumlah sel lemak (diabetes melittus, kanker, kardiovaskuler, perlemakan hati non alkoholik) 1. Mortalitas : Peneliti dari Columbia University School of Public Health, Amerika Serikat, menemukan bahwa obisitas telah menyebabkan kematian sebanyak 18 persen pada orang Amerika yang berusia 45 sampai 80 tahun. Menurut Science Recorder, 19 Agustus 2013, menyatakan bahwa selama ini obesitas telah bertanggung jawab atas meningkatnya angka kematian di Amerika Serikat. World Health Organization (WHO) mencatat dalam laporan statistic kesehatan dunia tahun 2012 bahwa adanya peningkatan dalam jumlah orang penderita obesitas atau kegemukan secara global dan kawasan Amerika penyumbang terbesar, yaitu 26% dari orang dewasanya menderita obesitas dan angka terendah penderita obesitas adalah kawasan Asia Tenggara dengan angka 3 persen. Menurut Metropolitan Life Insurance terhadap 50.000 orang menunjukkan bahwa angka kematian pria gemuk 79% lebih tinggi dari pada pria yang memiliki berat badan normal, sedangkan untuk wanita gemuk sebanyak 61% lebih tinggi dari pada wanita yang memiliki berat badan normal. Obesitas menyebabkan tiga kali lebih banyak yang diperkirakan sebelumnya, hal ini didapatkan oleh peneliti di Columbia University Mailman School of Public Health. Pada penelitian sebelumnya mengungkap bahwa sekitar 5% orang meninggal akibat obesitas, namun faktanya, pada saat ini obesitas diketahui sebagai penyebab 18% orang Amerika Serikat baik kulit hitam maupun kulit putih meninggal. Menurut ketua peneliti Ryan Masters ternyata obesitas memiliki konsekuensi kesehatan yang lebih parah daripada yang kami perkirakan, ungkapnya. 2. Penyakit Diabetes Melittus : Penelitian yang dilakukan di ndonesia pada tahun 1982 ditemukan penyakit diabetes mellitus lebih banyak pada penderita obesitas yaitu 6.7% dan hanya 0.95% saja yang ditemukan pada orang yang tidak berbadan gemuk. Kemudian adanya hubungan kuat antara kelebihan lemak tubuh menyebabkan 64% kasus diabetes melittus pada pria dan 77% kasus ditemukan pada wanita.
Peningkatan lemak tubuh dapat mengubah respon tubuh terhadap insulin
sehingga berpotensi menyebabkan resistensi insulin dan menimbulkan penyakit diabetes melittus. 3. Penyakit Hypertensi : Penelitian terhadap 74.000 karyawan di Amerika Serikat menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara bertambahnya berat badan dengan tekanan darah tinggi. Dan dengan penurunan berat badan 2 kg akan menurunkan tekanan darah 2,5mm Hg dan tekanan diastolic 1,5 mm Hg. Dijelaskan oleh beberapa ahli bahwa pada orang gemuk terdapat peningkatan jumlah darah yang beredar sehingga tekanan darah meningkat. 4. Stigma social : Kegemukan dapat mengakibatkan stigma social dan kurangnya peluang dalam memperoleh pekerjaan. Jika dibandingkan dengan rekan yang mempunyai berat badan normal, rata-rata pekerja yang kegemukan memiliki angka tidak masuk kerja yang lebih tinggi dan mengambil cuti yang lebih banyak karena ketidakmampuan kerja, sehingga menaikkan biaya bagi orang yang memperkerjakan mereka dan menurunkan produktivitas. Hampir seluruh dunia, penderita obesitas dapat ditolak dalam banyak hal. Secara umum penderita obesitas kurang berhasil dalam pergaulan dari pada orang yang memiliki berat badan normal dan mereka lebih susah dalam mendapatkan pekerjaan. Penelitian yang diadakan oleh Universitas Duke, menemukan bahwa orang dengan indek massa tubuh lebih dari 40 mengajukan klaim dua kali lebih banyak konpensasi pekerja dibandingkan dengan mereka yang memiliki Indek Massa Tubuh antar 18,5 24,9. Cidera yang sering dialami oleh kelompok obesitas dalam bekerja adalah jatuh dan mengangkat beban yang mempengaruhi bagian badan bawah, pergelangan tangan, punggung. Dewan Asuransi Karyawan di Negara bagian Alabama menyetujui rencana controversial yaitu mengenakan biaya sebesar $ 25 per bulan kepada pekerja yang kegemukan bila mereka tidak berusaha menurunkan berat badan dan meningkatkaan kesehatan mereka. Peraturan ini berlaku mulai tahun Januari 2010 untuk mereka yang memiliki indek massa tubuh 35 yang gagal meningkatkan kesehatan setelah satu tahun. 5. Resiko Serangan Jantung Orang yang kegemukan lebih mudah terserang penyakit jantung dibandingkan dengan yang memiliki berat badan normal. Penyakit jantung yang sering terjadi adalah jenis Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) sebab pada orang gemuk kerja jantung akan lebih besar dan
menyebabkan pembesaran jantung dan lemah, keadaan akan normal
kembali apabila berat badan turun. Penelitian tahun 2002 melaporkan bahwa obisitas bertanggungjawab terhadap 11% gagal jantung pada pria dan 14% pada wanita. Menurut The Associated Press-NORC Center for Public Affairs mengatakan penderita obesitas berpeluang terserang penyakit jantung dan diabetes melittus, dan juga kelebihan berat badan dapat memicu timbulnya penyakit lain. 6. Demensia : Menurut studi tahun 2008, obesitas dapat meningkatkan resiko penyakit dimensia sebesar 80%. Amerika Serikat melakukan survey terhadap lima Negara dan menemukan berat badan dengan risiko penyakit demensia yang dapat menyebabkan penurunan suplai darah ke otak. 7. Kanker : Para ahli percaya bahwa control terhadap berat badan yang efektif bagi anak-anak dan dewasa dapat mengurangi kejadian kanker 30-40%. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker dalam hubungannya dengan kadar hormone yang tinggi yang disebut growth factor, yang mana dapat merangsang pertumbuhan sel yang menyebabkan kanker. Untuk kanker payudara, wanita yang obesitas cenderung lebih susah untuk mengobati dan menghilangkan kanker dalam tubuhnya. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker pankreas, usus besar, ginjal, teroid, dan kanker kandung empedu. 8. Menstruasi tidak teratur : Mentruasi tidak teratur dalam beberapa kasus dapat menimbulkan infertilitas atau kemandulan pada wanita. Menstruasi tidak teratur ini disebabkan karena terbentuknya kista kecil di seluruh ovarium. Kista ovarium (poly cystic ovaries) terjadi karena kebiasaan makan yang tidak sehat. 9. Depresi dan stress pada wanita : Obesitas pada wanita memiliki efek psikologi. Setiap wanita menginginkan tubuh yang ideal, langsing, dan cantik, agar terlihat menarik. Berbagai usaha ditempuh untuk mewujudkan penampilan yang cantik dan menarik itu. Tapi berhati-hati terhadap berbagai cara menurunkan berat badan. Cari cara yang alami untuk membakar lemak. 10. Sindroma metabolic (sindroma X ) Obesitas yang ditandai dengan penumpukan lemak di daerah perut, gangguan kolesterol, hipertensi, dan resistensi insulin. Faktor genetika berperan, walaupun obesitas dan makan yang cepat memegang peranan penting di dalam perkembangan sindroma X ini. Sindroma metabolic secara signifikan berhubungan dengan penyakit jantung dan angka kematian yang lebih tinggi.
- See more at: http://halil-materipkn.blogspot.com/2013/12/dampak-obesitas-bagikesehatan.html#sthash.pr20E3FU.dpuf