II.
LATAR BELAKANG
Media pembelajaran merupakan perantara atau pengantar dalam proses pembelajaran. Fungsi
utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dalam lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Dengan adanya media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu (Arsyad, 2007).
Pemanfaatan media pembelajaran mendapat menjadi perhatian dari guru dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Paradigma pembelajaran saat ini sebenarnya telah bergeser dari pembelajaran tradisional ke
pembelajaran baru. Pergeseran pembelajaran itu dapat dilihat dalam perubahan kurikulum yang
ditetapkan pemerintah dan dalam proses pemebelajaran yang semakin berorientasi pada
kepentingan peserta didik. Tidak jarang pula selama proses pembelajaran, multimedia digunakan
sebagia sarana dalam proses pembelajaran. Dewasa ini terkadang guru cenderung tidak
menggunakan multimedia sebagai alat bantu dalam pembelajaran, sehingga dapat mengurangi
amtusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya
kemampuan guru didalam membuat pengoperasian atau pembuatan multimedia tersebut. Disisi
lain, guru dituntut untuk memiliki kemampuan berinteraksi dengan siswa secara baik agar proses
pembelajaran bisa berjalan efektif, sehingga pembelajaran secara satu arah akan terhindar. Guru
pun juga harus memiliki kemampuan untuk mengubah proses belajar dari sekedar memberi
informasi ke arah tukar menukar informasi. Peranan guru untuk dapat memperlakukan siswa
sebagai subjek belajar yang memiliki kesetaraan satu sama lain baik terhadap sesama siswa
maupun terhadap guru, agar proses pertukaran informasi berjalan lebih efektif tanpa ada
hambatan secara psikologis. Selanjutnya proses pembelajaran harus memungkinkan siswa
berpikir kritis dalam mengambil keputusan, sehingga akhirnya siswa mampu menerapkannya
pada kehidupan sehari-hari.
inisiatif.
Penyampaian materi atau cara ajar guru masih menggunakan buku paket tematik, dengan
metode pendekatan individual / satu arah sehingga siswa masih terpaku kepada yang
membuat siswa bingung dalam memahami bentuk bentuk bangun datar dan bangun ruang,
Siswa cenderung antusias dalam mengikutin pembelajaran ketika guru menyediakan media
ajar menggunakan perangkat teknologi seperti layar projector beserta suara suara. Dengan
materi bahasan yang memiliki warna, bentuk, dan suara yang unik siswa menjadi lebih
semangat dalam mengikuti pembelajaran dilihat dari kompaknya siswa untuk diam dan
fokus dalam melihat materi yang diajarkan. Dengan menggunakan bantuan media
pembelajaran yang interaktif dan pemanfaatan teknologi diharapkan siswa dapat lebih
berkonsentrasi sehingga mampu menerima dan memahami pembelajaran lebih baik.
Salah satu penelitian serupa yang sebelumnya dilakukan adalah penelitian pegembangan
Media Pembelajaran Interaktif Bangun Ruang Matematika Berbasis Multimedia yang dilakukan
oleh Dwi Maryani pada tahun 2014. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti mengembangkan
media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash dengan tampilan 2D. Dalam media
pembelajaran ini terdapat antarmuka bangun ruang, materi terkait bangun ruang, dan evaluasi.
Dilihat dari antarmuka yang diberikan media pembelajaran ini cukup menarik dan dapat menarik
perhatian siswa saat menjalani proses pembelajaran. Namun sayangnya media pembelajaran ini
masih berupa 2D yang penulis rasa tidak beda jauh dengan mengajar menggunakan buku atau
menulis di papan.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, peneliti memilih untuk mengembangkan media
pembelajaran dengan topik berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif 3 Dimensi
Bangun Datar dan Bangun Ruang untuk Sekolah Dasar pada SDN 6 Ubung dan 26 Dauh Puri
Denpasar sebagai salah satu solusi yang efektif dalam upaya membatu pemecahan
permasalahan sistem pembelajaran pada siswa di SDN 6 Ubung dan SDN 26 Dauh Puri
Denpasar.
III.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan permasalahan untuk dicari solusinya
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana rancangan dan implementasi Media Pembelajaran Interaktif 3 Dimensi Bangun
Datar dan Bangun Ruang untuk Sekolah Dasar pada SDN 6 Ubung dan 26 Dauh Puri
Denpasar?
2. Bagaimana respon guru dan siswa terhadap kualitas Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif 3 Dimensi Bangun Datar dan Bangun Ruang untuk Sekolah Dasar pada SDN 6
Ubung dan 26 Dauh Puri Denpasar yang dikembangkan ?
IV.
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, tujuan yang ingin dicapai dalam
V.
BATASAN MASALAH
Dari masalah masalah yang telah diuraikan, ada beberapa permasalahan yang akan dikaji
VI.
MANFAAT PENELITIAN
1
Manfaat Teoritis
a
Hasil pengembangan ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan refrensi.
Manfaat Praktis
a
Bagi Siswa
Sebagai media belajar alternatif yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi
Bagi Sekolah
Mendapatkan bahan ajar yang baru yang lebih interaktif dimana nantinya dapat
digunakan sebagai media pembelajaran bagi guru guru di SDN 6 Ubung dan SDN 26
Dauh Puri Denpasar.