267/SK/III/Menkes Tentang
Pedoman Struktur DINKES
ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
POLA I: MAKSIMAL
1. Bidang Pelayanan Kesehatan, mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan upaya kesehatan dasar
Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar termasuk kesehatan komunitas.
b. Penyelenggaraan upaya kesehatan rujukan meliputi kesehatan rujukan/
spesialistik, dan sistem rujukan.
c. Penyelenggaraan upaya kesehatan khusus
Dalam penyelenggraan upaya kesehatan khusus meliputi : kesehatan jiwa, kesehatan mata,
kesehatan kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut.
2. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
a. Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
Dalam penyelenggaraan pengendalian dan pemberantasan peyakit meliputi surveilans
epidemiologi, pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber
binatang, pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi dan kesehatan matra.
b. Pengendalian Wabah dan Bencana
Dalam penyelenggaraan pengendalian wabah dan bencana meliputi kesiapsiagaan, mitigasi
dan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan.
c. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan.
Dalam penyelenggaraan penyehatan lingkungan meliputi : penyehatan air, pengawasan
kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan
bahan pangan serta pengamanan limbah.
3. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Perencanaan dan Pendayagunaan.
b. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan.
c. Penyelenggaraan Registrasi dan Akreditasi
Dalam penyelenggaraan registrasi dan akreditasi meliputi registrasi, perizinan dan
akreditasi tenaga medis, tenaga para medis dan tenaga non medis/tradisional terlatih.
4. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, mempunyai fungsi :
V. PERSYARATAN JABATAN.
Berdasarkan Pasal 17 ayat (2) UU No. 43 Tahun 1999 tentang Pokok Pokok
Kepegawaianditentukan bahwa pengangkatan dalam jabatan (fungsional dan struktural)
berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjang
pangkat yang telah ditetapkan.
Dalam mengimplementasikan kompetensi jabatan bidang kesehatan perlu
mempertimbangkan hal-hal yang secara substansial terkait dengan sifat pembangunan
kesehatan antara lain :
1. Pelayanan kesehatan terkait dengan pelayanan publik yang sangat spesifik yang
bertujuan menyelamatkan jiwa manusia yang membutuhkan tingkat kompetensi yang
tinggi yang diikuti dengan pengawasan, bimbingan dan pengendalian teknis oleh tenaga
yang mumpuni.
2. Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang padat teknologi dan padat profesi,
yang hingga saat ini tidak kurang dari 24 jabatan fungsional kesehatan,seperti:
A. Jabatan Fungsional Kesehatan :
1. Jabatan fungsional Dokter.
2. Jabatan fungsional Dokter Gigi
3. Jabatan fungsional Perawat
4. Jabatan fungsional Bidan
5. Jabatan fungsional Apoteker
6. Jabatan fungsional Asisten Apoteker
7. Jabatan fungsional Pengawas Farmasi,Makanan dan Minuman
8. Jabatan fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan
9. Jabatan fungsional Entomolog Kesehatan
10. Jabatan fungsional Epidemiolog Kesehatan
11. Jabatan fungsional Sanitarian
12. Jabatan fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
13. Jabatan fungsional Perawat Gigi
14. Jabatan fungsional Administrator Kesehatan
15. Jabatan fungsional Nutrisionis
16. Jabatan fungsional Fisioterapis
17. Jabatan fungsional Terapis Wicara
18. Jabatan fungsional Teknisi Elektromedis
19. Jabatan fungsional Refraksionis Optisien
20. Jabatan fungsional Okupasi Terapis
21. Jabatan fungsional Orthotik Prostetis
Kompetensi Bidang :
a. Berorientasi pada Pelayanan (BpP)
Keinginan untuk membantu, melayani atau memberikan pelayanan kesehatan guna
memenuhi kebutuhan masyarakat artinya selalu berusaha untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang menggunakan hasil kerja organisasi yang
dipimpinnya baik internal maupun eksternal organisasi.
b. Berorientasi pada Kualitas (BpK)
Melaksanakan tugas-tugas dengan teliti berdasarkan standard an prosedur yang berlaku
dan mempertimbangkan semua aspek pekerjaan yang dilakukan.
c. Berpikir Analitis (BA)
Kemampuan untuk memahami situasi atau masalah kesehatan dengan menguraikan
masalah tersebut menjadi bagian bagian yang lebih rinci, dan mengidentifikasi penyebab
dari situasi atau masalah tersebut serta memprediksi akibatnya.
d. Berpikir Konseptual (BK)
Kemampuan untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan dalam pelaksanaan tugas,
mengolah data beragam dan tidak lengkap menjadi informasi yang jelas, mengidentifikasi
pokok permasalahan serta menciptakan konsep-konsep baru.
e. Keahlian Teknikal/Profesional/ Manajerial (KTPM).
Penguasaan pengetahuan bidang kesehatan berupa teknik, manajerial maupun profesional;
serta memiliki motivasi untuk menggunakan dan mengembangkan serta memberikan
advokasi kepada pihak-pihak yang terkait
Untuk memenuhi persyaratan jabatan, kompetensi dan perilaku secara obyektif dapat
diukur dari: pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, etika, keterampilan kerja dan syarat
psikologi.
Gambaran penjelasan uraian kompetensi Jabatan sebagaimana pada Lampiran 1.
VI. PERSYARATAN JABATAN STRUKTURAL DINAS KESEHATAN DAERAH
Yang dimaksud dengan jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas tercantum
dalam struktur organisasi yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan
peraturan perundang undangan yang berlaku. Jabatan struktural Dinas Kesehatan Daerah
meliputi jabatan dalam organisasi Dinas Kesehatan Daerah.
Sesuai dengan uraian di atas dan merujuk Persyaratan Jabatan yang diatur dalam Pedoman
Formasi Dan Persyaratan Jabatan Dinas Kesehatan Daerah, disamping telah memenuhi
jenjang kepangkatan dan standar kompetensi umum yang telah ditetapkan, pejabat
perangkat daerah bidang kesehatan mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan substansi
kesehatan yang merupakan tugas pokok dan fungsinya harus mempunyai penguasaan
bidang pengetahuan yang terkait dengan bidang kesehatan berupa penguasaan
teknis,managerial maupun profesionalisme,serta memiliki motivasi untuk menggunakan
dan mengembangkannya.
Jabatan-jabatan struktural Dinas Kesehatan Daerah yang menjadi cakupan dalam bahasan
ini meliputi : (1) Jabatan Kepala Dinas, Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan
Kepala Seksi pada Dinas Kesehatan Daerah. (2) Jabatan Kepala UPTD.
Untuk dapat diangkat dalam suatu jabatan struktural dalam lingkup Dinas
Kesehatan Daerah harus memenuhi syarat minimal sebagai berikut :
1. Pendidikan
Pendidikan yang diakui adalah berdasarkan ijazah yang dimiliki oleh calon pemangku
jabatan. Pendidikan tersebut dari berbagai disipilin ilmu yang dibutuhkan di lingkungan
b. Persyaratan khusus
Disamping persyaratan umum,ditetapkan persyaratan lain secara khusus berlaku untuk
pengangkatan pada jabatan kesehatan yaitu Diklat teknis antara lain :
1) Administrasi kesehatan/Manajemen kesehatan, harus diikuti oleh semua pejabat
dari eselon III sampai ke eselon II agar memiliki wawasan pengadministrasian/pengelolaan
pelayanan kesehatan dengan baik
2) Spesifik untuk jabatan yang harus diikuti oleh calon pejabat tertentu agar mempunyai
kompetensi yang dituntut bagi pemangku jabatan tertentu.
3. Kepangkatan
Untuk menduduki suatu pada eselon tertentu,seorang PNS minimal harus mempunyai
golongan kepangkatan tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundangan yang
berlaku, yaitu sebagai berikut :
a. Eselon II sudah menduduki golongan pangkat IV/b untuk eselon IIA dan golongan IV/a
untuk eselon IIB.
b. Eselon III sudah menduduki golongan pangkat III/d untuk eselon IIIA dan golongan III/c
untuk eselon IIIB
c. Eselon IV sudah menduduki golongan pangkat III/b untuk eselon IVA dan golongan
pangkat III/a untuk eselon IVB
4. Pengalaman Kerja
Pengalaman memangku jabatan struktural kesehatan dan jabatan fungsional kesehatan
merupakan persyaratan untuk menduduki suatu jabatan struktural kesehatan. Persyaratan
untuk setiap eselon adalah sebagai berikut :
a. Untuk eselon II A sudah pernah menduduki jabatan eselon II B atau jabatan fungsional
kesehatan yang disetarakan dengan golongan pangkatnya.
b. Untuk eselon II B sudah pernah menduduki jabatan eselon III A dalam dua jenis jabatan
yang berbeda (tour of duty area) atau jabatan fungsional kesehatan yang disetarakan
dengan golongan pangkatnya.
c. Untuk eselon III A dan III B sudah pernah menduduki jabatan kesehatan eselon IV A atau
IV B atau jabatan fungsional kesehatan yang disetarakan dengan golongan pangkatnya.
d. Untuk eselon IV A dan eselon IV B sudah pernah menduduki jabatan fungsional
kesehatan yang disetarakan dengan golongan pangkatnya atau jabatan non struktural
dengan pendidikan bidang kesehatan.
PENUTUP
Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah ini disusun dengan harapan
dapat memberikan kesamaan pemahamam bobot substansi urusan kesehatan di Daerah,
jaringan pelayanan kesehatan dan sumberdaya kesehatan, untuk dapat memberikan dasar
pemikiran bagi pengorganisasian kesehatan di Daerah guna memberikan referensi dalam
pembuatan kebijakan yang mengatur pengorganisasian kesehatan di Daerah.
Penetapan persyaratan jabatan bagi perangkat daerah bidang kesehatan merupakan
instrumen penataan jabatan yang mendasar untuk menjamin profesionalisme. Tentu saja
penetapan persyaratan jabatan merupakan hal yang dinamis, yang perlu terus disesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan dan
perkembangan organisasi. Namun yang terpenting adalah komitmen yang tinggi dari
berbagai pihak berwenang dalam penerapan pelaksanaannya yang transparan, jujur dan
berkeadilan.
http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=340:surat-edaran-menteri-kesehatan-tentang-
Seni
Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya|Secara Umum
qpembiayaan-kasus-kipiq&catid=55:berita-pusat&Itemid= 101Pengertian
kulit kambing, sapi, buaya, kerbau dan ular. Kulit tersebut menjalani
serangkaian proses pengolahan yang panjang, dimana dimulai dari
pemisahan dari daging hewan, pencucian menggunakan cairan tertentu,
pembersihan, perendaman dengan menggunakan zat kimia tertentu
(penyamakan), perwarnaan, perentangan kulit agar tidak mengkerut,
pengeringan dan penghalusan. Setelah itu barulah dipotong-potong agar
sesuai dengan ukuran dari benda yang akan dibuat. Contoh hasil dari
seni kriya kulit adalah tas, sepatu, ikat pinggang, wayang kulit, dompet,
pakaian (jaket), alat musik rebana, dan tempat HP. Daerah-daerah
penghasil seni kriya kulit adalah yogyakarta, garut, dan bali.
2) Desain Produk
Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya memecahkan
masalah kebutuhan masyarakat akan benda dan peralatan untuk
menunjang kegiatan sehari-hari. Desain ini merancang berbagai produk
yang sesuai dengan kehidupan dan kegiatan manusia seperti sepatu olah
raga, sepatu kantor, tas, perangkat militer, alat transportasi, dan alat
kedokteran. Kesesuaian bentuk dan kenyaman sangat diperlukan dalam
membuat sebuah produk. Selain itu juga perlu dipertimbangkan faktor
keamanan dan kesesuaian. Tahap akhir dari suatu desain produk adalah
keindahan bagi konsumen
3) Desain Interior
Desain interior adalah cabang seni rupa yang berupaya memenuhi
kebutuhan akan segala bentuk dan permasalahan seputar ruangan.
Desain ini berhubungan dengan penciptaan dan penataan ruang dalam
(interior). Penciptaan ruang dalam disesuaikan dengan unsur
pelengkapnya, mulai dari bentuk dan ukuran ruangan, warna ruangan,
perabot yang sesuai, pencahayaan, proporsi, kesesuaian antara pengguna
dengan ruangan, serta ketepatan ruang bagi pengguna dan aktivitasnya.
4) Desain Tekstil
Desain tekstil adalah cabang seni rupa yang berkaitan dengan hal yang
menyangkut pertekstilan. Desainer tekstil biasanya berhubungan dengan
masalah kain, baik dilihat dari teknik pembuatan
kain, pewarnaan, pembuatan dan penerapan motif yang sesuai pada kain,
sampai pada
pembuatan mesin alternatif pembuat kain. Desain tekstil juga
berhubungan dengan perancangan pakaian. Perkembangan dan
perubahan mode harus ditanggapi dengan kreasi dan inovasi para
desainer.
Pengertian Deain. Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai
pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata
benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan
menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari
sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam
aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari
desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai
produk dari desain, sehingga muncul istilah "perancangan proses". Salah satu contoh dari
perancangan proses adalah perancangan proses dalam industri kimia. (Sumber : Wikipedia)
Pengertian Awal Desain
Penggunaan istilah design atau desain bermula dari gambar teknik arsitektur (gambar potong
untuk bangunan) serta di awal perkembangan, istilah desain awalnya masih berbaur dengan seni
dan kriya. Dimana, pada dasarnya seni adalah suatu pola pikir untuk membentuk ekpresi murni
yang cenderung fokus pada nilai estetis dan pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain memiliki
pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak hanya menitikberatkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang
memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja,
namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa, dll. (Wikipedia)
Pengertian dan Definisi Desain Dari carapedia.com
Pada dasarnya desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda.
Desain merupakan langkah awal sebelum memulai membuat suatu benda, seperti baju, furniture,
bangunan, dll. Pada saat pembuatan desain biasanya mulai memasukkan unsur berbagai
pertimbangan, perhitungan, cita rasa, dll. Sehingga bisa dibilang bahwa sebuah desain merupakan
bentuk perumusan dari berbagai unsur termasuk berbagai macam pertimbangan di dalamnya
(Sumber : carapedia.com | http://carapedia.com/pengertian_definisi_desain_info2196.html)
Kantor Cabang BPJS Kesehatan Sukabumi mencatat peserta Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan
Iuran (KIS-PBI) tahun 2015 terdapat 89,4 juta jiwa. Tahun ini jumlahnya mengalami penurunan
sebanyak 1,7 juta jiwa yang tidak berhak mendapatkan bantuan iuran.
Hal tersebut di ungkapkan Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Sukabumi, dr. Atmiroseva, AAK,
pada acara pembentukan Posko Pemantauan dan Penanganan Pengaduan Distribusi Kartu Indonesia
Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI), Rabu (3/2). Penghentian bantuan ini berdasarkan SK
Menteri Sosial Nomor 170/HUK/2015 karena berbagai sebab.
Diantaranya peserta sudah meninggal dunia atau sudah tidak termasuk kategori miskin, ungkapnya.
Atmiroseva menghimbau bagi masyarakat yang namanya sudah dinon-aktifkan sebagai penerima KISPBI agar menjadi peserta JKN Mandiri dengan mendaftarkan diri di kantor BPJS setempat dan
membayar iuran rutin setiap bulannya.
Sejak Bulan Januari 2016 BPJS Kesehatan membentuk Posko Pemantauan dan Penanganan Pengaduan
Distribusi Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI), mulai dari kantor pusat, kantor
divisi regional, kantor cabang dan kantor layanan operasional kabupaten kota. Posko Pemantauan dan
Penanganan Pengaduan Distribusi KIS-PBI ini berfungsi untuk memantau distribusi KIS-PBI yang
sudah seratus persen diserahkan BPJS Kesehatan kepada mitra BPJS Kesehatan untuk memastikan
Kartu ini sampai ke peserta JKN yang dahulu adalah peserta Jamkesmas sesuai dengan data
masterfile.
Posko ini, lanjut Atmiroseva, juga menampung pengaduan berbagai potensi masalah distribusi KISPBI seperti peserta pindah domisili, peserta identitas ganda, peserta meninggal dunia. Termasuk juga
pengaduan dari masyarakat bila ditemukan dalam distribusi KIS-PBI ada oknum yang memungu
bayaran dengan alasan biaya pendistribusian.
Peserta yang berhak menerima KIS-PBI tidak dipungut biaya sepeser pun, ujarnya
Ditegaskannya, jika ditemukan kasus oknum yang memungut bayaran biaya distribusi KIS-PBI,
masyarakat dapat mengadukan hal tersebut langsung ke Posko Pemantauan dan Penanganan
Pengaduan Distribusi KIS-PBI terdekat. Untuk wilayah Kantor Cabang Sukabumi masyarakat dapat
mengadukan ke Posko Pemantauan dan Pengaduan di BPJS Kantor Cabang Sukabumi atau melalui
hotline telepon (0266) 218650 atau 0815 6303 0937, dapat juga melalui alamat email : kcsukabumi@bpjs-kesehatan.go.id (Ardy)
JAKARTA Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat pada 2016
terdapat 1,7 juta jiwa peserta Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI)
dinonaktifkan dari seluruh peserta tahun 2015 berjumlah 86,4 juta jiwa.
"Berdasarkan SK Menteri Sosial Nomor 170/HUK/2015, terdapat peserta yang dinonaktifkan
berjumlah 1,7 juta jiwa untuk seluruh Indonesia karena sudah meninggal dunia, memiliki kartu
ganda, dan dianggap tidak mampu," kata Kepala Divisi Regional IV BPJS Kesehatan,
Kisworowati, pada konferensi pers di Gedung Dinas Kesehatan Jakarta, Rabu 3 Februari 2016.
Kisworowati mengungkapkan, masyarakat yang dinyatakan nonaktif sebagai peserta KIS-PBI
diimbau untuk menjadi peserta JKN-KIS non-PBI dengan mendaftarkan diri ke Kantor BPJS
Kesehatan setempat dan membayar iuran rutin per bulan.
Khusus untuk DKI Jakarta, sebanyak 6.520 peserta dinyatakan tidak aktif dengan rincian 2.414
orang di antaranya dihapus sebagai peserta KIS-PBI karena dianggap sudah mampu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Kusmedi mengatakan, pihaknya belum memantau
langsung ke lapangan untuk memastikan peserta yang dinonaktifkan tersebut benar-benar
mampu atau tidak untuk membayar iuran rutin per bulan.
"Kami belum lihat di lapangan. Kalau peserta sebanyak 2.414 tersebut kenyataannya tidak
mampu dan masih harus dibiayai pemerintah, mereka akan dipindahkan dan dibiayai Jamkesda,
yakni Kartu Jakarta Sehat dengan anggaran APBD," tutur Kusmedi.
Ia mengemukakan, masyarakat yang telah mampu pun bisa mengikuti kepesertaan KJS dengan
syarat memiliki kartu keluarga (KK) dan KTP DKI Jakarta serta bersedia menerima fasilitas
kesehatan kelas III.
Sebagai informasi, Kartu Indonesia Sehat (KIS) adalah tanda kepesertaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) untuk memperoleh pelayanan kesehatan melalui mekanisme sistem rujukan
berjenjang.
KIS yang diterbitkan BPJS Kesehatan ini terbagi menjadi dua jenis kepesertaan, yakni jenis
mandiri atau peserta yang wajib membayar sendiri ataupun yang bekerjasama dengan pemberi
kerja.
Jenis kedua adalah KIS-PBI bersegmen penerima bantuan iuran yang diperuntukkan kelompok
masyarakat miskin dan tidak mampu yang didaftarkan pemerintah dan iurannya dibayari oleh
pemerintah melalui APBN.
Kartu lainnya, seperti kartu eks Askes, eks Jamkesmas, KJS, Kartu JKN BPJS Kesehatan masih
dapat tetap berlaku sesuai ketentuan sepanjang belum diganti dengan KIS.
TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN
TAHUN 2016
DINAS KESEHATAN
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT
MISKIN YANG TIDAK/ KURANG MAMPU
KABUPATEN BULUNGAN
DINAS KESEHATAN
JL. Sengkawit No. 03 Tanjung Selor, 77212
TAHUN 2016
TENTANG
PELAYANAN DARAH BAGI MASYARAKAT MISKIN
KURANG/ TIDAK MAMPU KABUPATEN BULUNGAN
DINAS KESEHATAN
JL. Sengkawit No. 03 Tanjung Selor, 77212
Dingin merupakan salah satu situasi yang sering menganggu orang-orang ketika mereka hendak
tidur. Banyak orang mengeluhkan sulit tidur karena cuaca dingin. Untuk Anda yang sudah memakai
selimut namun tetap merasa dingin, maka Anda dapat memakai kaos kaki untuk menghangatkan
kaki Anda. Tidur akan menjadi lebih nyenyak dengan menggunakan kaos kaki. Saat cuaca dingin,
kondisi hangat pada tubuh, termasuk pada kaki, akan memberikan sensasi nyaman dan
menenangkan.
3. Mengatasi Keringat Berlebih pada Kaki
Gangguan tidur salah satunya adalah munculnya keringat yang berlebih pada kaki. Keluarnya
keringat secara berlebih tersebut sering disebut dengan hiperhidrosis. Keringat tersebut akan
memberikan rasa lengket pada kaki dan memberikan perasaan tidak nyaman ketika tidur. Keringat
berlebih pada kaki juga akan menimbulkan bau kaki karena keringat tersebut akan menjadi media
bekembangnya bakteri dan kuman. Jika Anda memiliki permasalahan keringat berlebih pada kaki
saat tidur, maka Anda bisa mulai menggunakan kaos kaki saat tidur. Kaos kaki akan menyerap
keringat berlebih pada kaki sehingga kaki menjadi lebih kering dan masalah bau kaki dapat
dihindari.
Dalam ilmu kimia, garam merupakan senyawa ionik yang terbentuk dari reaksi asam dan basa.
Garam terdiri dari kation yang merupakan ion positif dan anion yang merupakan ion negatif. Garam
dihasilkan dari tambang garam atau dengan penguapan air laut maupun mata air dangkal yang
mengandung banyak mineral.
Jenis-jenis garam :
1.
2.
3.
Garam Basa, yaitu garam yang membentuk hidroksida saat terlarut dalam air
air
Garam asam, yaitu garam yang terhidrolisa dan membentuk hidrolium saat terlarut dalam
Garam netral, yaitu garam yang bukan dari kedua jenis diatas.
Garam merupakan senyawa penting yang sangat diperlukan dalam berbagai bidang, seperti :
Bidang Kesehatan
Manfaat garam juga cukup banyak untuk bidang kesehatan, tanpa garam tentu kita tidak akan bisa
bertahan hidup karena dapat menunjang kesehatan.
1.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh. Garam laut secara alami dapat membantu
membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat dalam melawan virus, demam, flu, alergi serta
gangguan autoimun lainnya.
2.
Menurunkan berat badan. Garam dapat membantu tubuh untuk menghasilkan cairan
pencernaan, sehingga makanan dapat dicerna lebih cepat. Garam juga bisa membantu mencegah
penumpukan sisa makanan dalam saluran pencernaan, yang akhirnya dapat menyebabkan
sembelit dan berat badan.
3.
Asma. Garam laut ternyata sangat efektif sebagai antihistamin alami dalam membantu
mengurangi peradangan dalam sistem pernapasan. Yaitu dengan menghambat produksi dahak,
sehingga memudahkan sistem pernafasan. Beberapa orang mengatakan bahwa percikan garam di
lidah setelah minum segelas air sama efektifnya dengan menggunakan inhaler.
4.
Kesehatan jantung. Minum air yang mengandung garam dapat membantu menurunkan
kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, serta dapat membantu mengatur detak jantung agar
lebih teratur. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa garam dapat membantu
mencegah penyakit aterosklerosis, serangan jantung dan stroke. Manfaat kulit manggis juga dapat
anda gunakan untuk menjaga kesehatan jantung.
5.
Diabetes. Garam dapat membantu mengontrol gula darah dan meningkatkan sensitivitas
insulin yang membantu mempertahankan kadar gula yang tepat dalam tubuh. Jadi bagi penderita
diabetes maupun yang beresiko penyakit ini dapat memanfaatkan garam sebagai bagian penting
dari diet. Manfaat daun mangga juga dipercaya sangat ampuh untuk mengatasi diabetes.
6.
Osteoporosis. Tulang menyimpan bagian dari kandungan garam yang diserap oleh
tubuh. Hal inilah yang membantu menjaga kekuatan tulang. Osteoporosis terjadi pada saat tubuh
kekurangan garam sehingga tubuh mengambil natrium dari tulang, banyak air dan mengkonsumsi
garam dalam jumlah sedang dapat mencegah osteoporosis. Manfaat madu juga baik untuk
osteoporosis.
7.
Otot. Kalium sangat penting untuk membantu otot untuk berfungsi dengan baik. Kandungan
kalium dalam Garam dapat membantu tubuh menyerap makanan. Hal ini akan membantu
mencegah nyeri otot, kejang dan kram. Sehingga garam sangat penting untuk membantu fungsi
otot agar bekerja dengan baik.
8.
Depresi. Garam dapat membantu melestarikan dua hormon penting dalam tubuh yaitu
serotonin dan melatonin, sehingga dapat membantu tubuh untuk menangani stres, membantu
tubuh untuk merasa lebih baik, rileks dan mendapatkan tidur yang lebih baik di malam hari.
9.
Menetralkan asam lambung. Asam lambung terdiri dari asam klorida dan natrium klorida.
Garam dapat membantu mempertahankan pH lambung yang tepat. Sehingga dapat membantu
menciptakan proses pencernaaan tubuh yang baik. Asam lambung juga dapat diobati
dengan manfaat kunyit putih.
10.
Mengobati gangguan pada mata. Membasuh mata dengan air garam dapat meringankan
gejala infeksi pada mata. Misalnya katarak, konjungtivitis (peradangan atau infeksi pada jaringan
yang melapisi interior kelopak mata), dan styes (jerawat/ kutil di daerah sekitar mata). Mengompres
mata dengan larutan kombinasi garam dengan secangkir air panas yang telah didinginkan dapat
membantu memberikan rasa nyaman pada mata.
11.
Sebagai obat kumur. Larutan garam dapat difungsikan sebagai obat kumur yang efektif, hal
ini bisa mengurangi resiko terjadinya radang tenggorokan. Selain itu garam juga bisa
mengembalikan kondisi gigi yang kusam menjadi kembali cemerlang. Untuk itulah garam digunakan
sebagai bahan baku pembuatan produk pasta gigi maupun obat kumur.
Bidang Kecantikan
1.
Untuk terapi penyembuhan berbagai jenis gangguan pada kulit. Mandi dengan air garam
dapat membantu untuk meringankan kulit kering dan gatal. Selain itu garam juga dapat digunakan
sebagai obat pada kondisi serius seperti eksim dan psoriasis. Garam dapat mempercepat
membuka pori-pori, meningkatkan sirkulasi dan hydrating jaringan. Selain itu, garam juga dapat
membuat kulit menjadi lebih lembut, kenyal, mengurangi munculnya garis-garis halus, keriput dan
selulit. Selain itu garam juga berfungsi sebagai pelembab untuk kulit pecah-pecah dan kering dan
mengurangi kulit berminyak.
2.
Pengobatan jerawat. Garam sering digunakan sebagai bahan dalam pembuatan sabun,
masker, toner dan pembersih jerawat. Kandungan sulfur membantu untuk mensintesis oksigen
sedangkan kalium menjaga keseimbangan air untuk metabolisme sel, sehingga memungkinkan
penyerapan nutrisi untuk menyingkirkan kotoran. Kandungan kalsium dalam garam dapat
membersihkan pori-pori, dan membuat sel membran lebih kuat. Kandungan magnesium dapat
menghilangkan kotoran dan racun dari kulit.
3.
Mengurangi pengelupasan kulit. Memijat kulit dan wajah dengan campuran 1 sendok teh
garam dan 1 sendok teh minyak zaitun dapat membantu mengurangi terjadinya pengelupasan pada
kulit.
4.
Sebagai scub. Garam dapat digunakan untuk menggosok lengan dan kaki untuk
mengangkat sel mati dan meningkatkan sirkulasinya. Caranya adalah dengan mengosokkan
taburan garam pada kulit lengan dan kaki setelah selesai mandi saat kulit masih basah.
5.
Melembutkan rambut. Mineral penting yang ada pada garam dapat membuat rambut
menjadi lebih berkilau. Kandungan mineral dalam garam juga bisa melembabkan, memperbaiki
rambut rusak, serta melindungi rambut. Sehingga menjadikan rambut lebih lembut dan sehat
6.
Mengatasi ketombe. Penggunaan garam pada kulit kepala sebelum membasahi rambut
dapat menyingkirkan serpihan ketombe pada kepala. Garam dapat menyerap minyak berlebih di
kepala sehingga dapat mencegah rambut berminyak dan ketombe tidak akan menempel pada kulit
kepala. Garam memberikan kelembaban pada kulit kepala yang membantu menghambat
pertumbuhan jamur penyebab ketombe.
7.
Sekitar 40% hasil olahan garam di dunia digunakan pada proses industri. Garam merupakan bahan
baku kimia yang nantinya akan diubah menjadi klorin dan soda abu, serta dasar-dasar kimia
anorganik. Garam dijadikan sebagai bahan baku dalam berbagai industri seperti
1.
2.
3.
4.
obat,
5.
6.
ponsel,
7.
kosmetik,
8.
9.
kamera digital,
10.
TV panel datar,
11.
mikroskop elektron,
12.
13.
Tekstil manufaktur,
14.
kaca,
15.
karet,
16.
kulit,
17.
1.
1.
2.
Bidang Pertanian
Menurut sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa garam (khususnya garam inggris) dapat
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk. Karena kandungan garam dapat menambah
unsur hara pada tanaman. Kandungan magnesium yang terdapat pada garam merupakan salah
satu unsur penyusun klorofil (zat hijau daun). Jika tanaman kekurangan magnesium, daun akan
berwarna kekuningan sehingga mengurangi aktivitas fotosintesis tanaman. Selain itu, magnesium
dalam garam juga berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim transfosforilare, dehidrogenase,
karboksilase, dan memegang peranan utama dalam proses transformasi fosfat dalam tanaman.
1.
Intinya adalah garam dalam bidang pertanian juga dapat digunakan sebagai pupuk
Demikianlah penjabaran beberapa manfaat dari garam, semoga bermanfaat.
Baca juga : Manfaat asam jawa
Alkohol tinta bercampur dengan cepat dengan beberapa perlengkapan rumah tangga
Bahan-bahan :
Fabric pewarna
Spiritus
Aluminium foil
Felt kotak
Stampel
INSTRUKSI
1.
o
Tambahkan sekitar 2 sendok teh bubuk pewarna kain untuk salah satu dari 2 botol
Anda ons. Pewarna kain tersedia di toko-toko kerajinan. Botol Anda harus jenis
dengan ujung meruncing aplikasi.
Isi botol masing-masing menjadi sekitar inci di bawah bagian atas dengan
alkohol. Konsentrasi harus 90% atau lebih tinggi. Konsentrasi pewarna lainnya
akan membuat Anda berair dan menyebabkan mereka untuk menjalankan.
Kocok botol untuk mencampur ringan. Warna-warna pewarna akan terlihat gelap
dan sangat terkonsentrasi. Jika warna tidak cukup gelap, tambahkan sendok teh
atau lebih zat warna dan kocok lagi.
Membuat pad stamping buatan sendiri dari wadah plastik. Jalur wadah dengan
aluminium foil sehingga pewarna tidak noda kontainer Anda. Tempatkan dua
kuadrat terasa di bagian bawah wadah. Putih merasa yang terbaik karena Anda
dapat melihat pewarna Anda lebih baik.
Peras genangan pewarna ke merasa cukup besar untuk melapisi prangko yang
ingin Anda gunakan. Anda dapat menggunakan satu warna, membuat genangan
air yang terpisah warna yang berbeda, atau menggambar garis-garis warna pada
pad untuk efek pelangi.
PETUNJUK:
Cobalah kanvas stamping, jeans tua, T-shirt dan kain polos lainnya untuk
repurpose mereka.
Mengukir perangko sendiri dari kentang untuk membuat kerajinan ini bahkan lebih
murah.
Tinta Alkohol
Bahan-bahan :
Spiritus
Isopropil alkohol
INSTRUKSI
1.
METODE SATU
Kosongkan paket pewarna bertenaga RIT dalam warna yang Anda pilih ke
dalam botol kosong kecil makanan bayi.
Isi sisa tabung makanan bayi dengan alkohol gosok biasa, segel tabung
dan kocok dengan baik. Sambil campuran dengan baik adalah penting
karena hasilnya dapat sedikit kasar jika Anda belum benar-benar
menggabungkan RIT pewarna bubuk dengan alkohol gosok.
Jika Anda tidak memiliki stoples makanan bayi di tangan, Anda dapat
menggunakan tabung film hitam bukan. Untuk resep ini, Anda akan
mengisi tabung itu seperempat penuh dengan pewarna bubuk dan sisa
perjalanan penuh dengan alkohol, sekali lagi memastikan mengguncang
campuran dengan baik.
METODE DUA
Untuk campuran sedikit kurang kasar dari metode di atas, mulailah dengan
kain pewarna RIT cair dan isopropil alkohol sebagai gantinya, mencampur
cangkir isopropil alkohol untuk setiap dua sendok teh RIT pewarna. Anda
mungkin ingin menambahkan lebih pewarna yang diperlukan untuk
membuat warna yang lebih dalam, namun perlu diingat bahwa sedikit pasti
pergi jauh.
Campur isopropil alkohol dan pewarna kain RIT cair bersama dan kocok
dengan baik, pastikan bahwa kedua cairan bercampur sepenuhnya
sebelum digunakan.
Setelah Anda selesai mengocok salah satu resep yang tercantum di atas,
Anda dapat menerapkan tinta alkohol untuk stempel karet Anda
menggunakan aplikator alkohol tinta atau biasa bola kapas putih,
menggosok tinta langsung ke cap sebelum stamping dengan itu.
PETUNJUK:
Akan bijaksana untuk menguji stempel dan tinta di atas kertas awal untuk
memastikan bahwa Anda mendapatkan merasakan berapa banyak tinta
alkohol yang Anda butuhkan sebelum stamping pada proyek akhir Anda.
Perlu diketahui bahwa sedikit benar-benar tidak pergi jauh ketika datang ke
tinta alkohol, dan Anda harus selalu menerapkan tinta untuk cap ringan
untuk menjaga dari lebih menjenuhkan cap atau kertas yang Anda
stamping pada.
Foto di bawah ini adalah contoh membuat aplikasi berbentuk lingkaran. Jadi kita
gambar dulu lingkarannya di bagian kertas yang tidak licin, kemudian kita setrika
agar frezeer paper menempel di kain. Setrikanya jangan sampai kepanasan karena
nanti akan susah dilepas kertasnya. Setelah disterika lalu kita jelujur mengikuti
bentuknya.
DINAS KESEHATAN
Jalan Sengkawit Telepon no Telp: (0552) 21021 Tanjung Selor
Mengingat
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
KEEMPAT
KELIMA
LAMPIRAN
: KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BULUNGAN
NOMOR
: 56 TAHUN 2013
TANGGAL
: 04 Desember 2013
Sekretaris
Bendahara
: Hasniati,SKM
: Hj. Masturah, SE
Anggota
: 1 Azis Jaelani,S.Si,Apt
2. Purwaningsih,Amd.Keb
3. Siti Dahniar, SE
4. Suryani Marpaung,S.Kep.NS
5. David.SE,M.Ph
6. Margaretha Tombang,Amd.Keb
7. Awing Lidiya, SKM
8. Siti Mariah, SE
9. Jomeidawathy,S.Si,Apt
10. Putri Miharti, SKM
11. Yusuf Sello
DINAS KESEHATAN
Jl.Sengkawit Telp. (0552)21021 Fax. (0552)22553 Tanjung Selor
=================================================================
Tanjung Selor, November 2013
Nomor
: 440/
/DKK-Bul/VIII/2013
Lampiran
:
Perihal : Undangan Rakor/Sosialisasi Implementasi BPJS 2014
Kepada
Yth. Bpk/ Ibu Kepala
1.
2.
di -Tempat
Sehubungan dengan akan diadakannya kegiatan
Rakor/Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam
rangka menyongsong Implementasi BPJS 2014di Kabupaten
Bulungan , maka mohon untuk menugaskan petugas yang
namanya
tersebut dalam lampiran untuk mengikuti
kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal
Tempat
Pukul
Dengan membawa :
1. Surat Tugas
Lampiran
Puskesmas
Tanjung Selor
Tanjung Palas
Bunyu
Salimbatu
Pimping
Antutan
Long Beluah
Sekatak Buji
Bumi Rahayu
10
Long Bang
11
Tanah Kuning
12
Long Bia
Nama
dr.
Mulyati
Rustam Iwandy, SKM,MPH
Ilin Sunaryati
Isnaniah
drg. Sukma
Diah setyowati
drg. Adil Yuni Imamullah
Yunianti Ali Layang
Yulianita
Rustam Effendy, SKM, MPH
Mutfaati
Sanusi
Eva Syukra Landya, SKM
Rahayu
Yekti Mubarani
Yudi Haryoko
Yuliana pambaa
Farid Mawardi
Jukili
Micha Cery Bunga
Novel Whang
Nurul Rachmadianti
Tirza Julia
Margaretha Tombang
Juliana Matondang
dr. Yuni Sartika Dewi
Ahmad Basuki
Roynald Daud Mangesa
M. Lasim
Ket
KERANGKA ACUAAN
RAKOR/SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
(JKN)
MEYONGSONG IMPLEMENTASI BPJS 2014
I.
PENDAHULUAN
Hak
derajat
hidup
yang
memadai
untuk
kesehatan
dan
dalam
Hak
Deklarasi
Azasi
PerserikatanBangsa-Bangsa
Manusia.
Pasal
25
Ayat
(1)
tahun
Deklarasi
Berdasarkan
Deklarasi
tersebut,
pasca
Perang
Dunia
II
lain
jaminan
kesehatan
bagi
semua
penduduk
mendukung
pelaksanaan
tersebut,
reformasikesehatan.
Kementerian
Kesehatan
tengah
pelayanantransformasi
kelembagaan,
program
payung
hukum
untuk
mengaturantara
lain
pelayanan
perlu
dilakukan
sosialisasi,
menjelang
beroperasinya
BPJS
II. TUJUAN:
A.
Tujuan Umum
ke
BPJS
Memahami
dan
menyepakati
pelaporan
klaim
Materi
Materi pertemuan terdiri dari :
a. Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
b. Kesiapan
Tingkat Pertama
c. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Tingkat Pertama)
d. Dukungan Pelayanan Obat pada Fasilitas Kesehatan Primer
e. Evaluasi Pelaporan Data Klaim Jamkesmas/Jampersal Dasar
f. Penguatan Perencanaan & Pengganggaran Dana Kapitasi Program JKN
g. Diskusi Tanya Jawab
h. RTL
i. Rangkuman
V. NARA SUMBER
Dalam acara Pertemuan ini, Pembicara terdiri dari : Kepala Pusat PJK,
Direktur Pelayanan PT. Askes (Persero) Tarakan,Kepala Dinas Kesehatan,
Pejabat Struktural UPT JAMKESDA dan
Kabupaten Bulungan.
14. Inspektorat
15. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
16. Badan Koordinasi keluarga Berencana Keluarga Sejahtera
17. Direktur Rumah Sakit,Bagian Pelayanan dan Jamkes RSUD
Dr.H.Soemarnisostroatmodjo
18. Badan Pusat Statistik
19. Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah
20. Asisten Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan
Rakyat.
21. Kepala Dinas KesehatanProvinsi Kaltara
22. Pemberdayaan Perempuan Prov.Kaltara
23. Kabid Sumber daya Kesehatan Prov. Kaltara
24. Organisasi IBI
25. Organisasi IDI
26. PPNI
27. GOW
28. PKK Kab.Bulungan
29. Persit
30. Bhayangkari
31. Kesehatan TNI
32. Kesehatan Polri
33. Bidan Praktek Swasta
34. Klinik Santa Monica
35. Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Bulungan
36. Kabid PMK Dinkes Kab. Bulungan
37. Kabid Yankes Dinkes Kab. Bulungan
38. Kabid Program Perencanaan dan Keuangan Dinkes Kab. Bulungan
39. Camat Tanjung Selor
40. Camat Tanjung Palas
41. Lurah Tanjung Selor Hulu
42. Lurah Tanjung Selor Ilir
43. Lurah Tanjung Selor Timur
44. Kepala Puskesmas se Kab. Bulungan
45. Petugas Puskesmas .Pustu, dan Poskesdes (100 org)
VIII. BIAYA
Biaya
yang
diperlukan
untuk
terlaksananya
penyelenggaraan
Kabupaten
Dinkes
Program
Kemitraan
Peningkatan
Pelayanan
IX. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan.
Umum
Jamkesmas
dan
di
tingkat
layanan
pertama
Pada kesempatan ini selaku ketua panitia ada beberapa hal yang akan kami
laporkan kepada Bapak kepala Bapak Bupati Bulungan berkaitan dengan
kegitan kita hari iniyaitu :
I. TUJUAN:
Materi
Materi pertemuan terdiri dari :
a. Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
b. Kesiapan BPJS Kesehatan dalam Penyiapan Fasilitas Kesehatan
c.
d.
e.
f.
Tingkat Pertama
Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Tingkat Pertama)
Dukungan Pelayanan Obat pada Fasilitas Kesehatan Primer
Evaluasi Pelaporan Data Klaim Jamkesmas/Jampersal Dasar
Penguatan Perencanaan & Pengganggaran Dana Kapitasi Program
JKN
Dalam acara Pertemuan ini, Pembicara terdiri dari : Kepala Pusat PJK,
Direktur Pelayanan PT. Askes (Persero) Tarakan,Kepala Dinas Kesehatan,
Pejabat Struktural UPT JAMKESDA dan
Kabupaten Bulungan.
V.
Biaya
yang
diperlukan
untuk
terlaksananya
penyelenggaraan
Kesehatan
Nasional
(JKN)
menyongsong
pada Rakor/Sosialisasi
Implementasi
BPJS
DRAFT
SAMBUTAN BUPATI KABUPATEN BULUNGAN
DALAM ACARA PEMBUKAAN RAKOR/
SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
MENYONGSONG IMPLEMENTASI BPJS 2014
Tanjung Selor,11 Desember 2013
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ,
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi Kita sekalian
SWTTuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat kesehatan, rahmat, dan karuniaNya sehingga kita dapat hadir dan melaksanakan Rapat Koordinasi/Sosialisasi
Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) menyongsong Implementasi BPJS 2014 di
ruang pertemuan Kantor Bupatijalan JelaraiTanjung Selor.
Peserta Pertemuan yang berbahagia
Hak
derajat
hidup
yang
memadai
untuk
kesehatan
dan
kesehatankesejahteraandirinya
dan
Deklarasi
tersebut,
pasca
Perang
Dunia
II
lain
jaminan
kesehatan
bagi
semua
penduduk
tersedia yang padagilirannya Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sesuai
Sila ke 5Panca Sila) dapat terwujud.
Untuk mewujudkan komitmen global dan konstitusi di atas,
pemerintahbertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan
masyarakatmelalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan
perorangan.Guna
mendukung
pelaksanaan
tersebut,
reformasikesehatan.
Kementerian
Kesehatan
tengah
pelayanan,transformasi
kelembagaan,
program
kesehatan nasional harus diketahui oleh semuapihak, untuk itu perlu dilakukan
sosialisasisecara berkesinambungan menjelang beroperasinya BPJS Kesehatan
dengan target seluruh lapisan masyarakat.
Peran atau Dukungan Pemerintah Kabupaten sangat penting dalam proses
integrasi ke BPJSkhususnya dalam penyediaan infrasruktur baik PPK dasar
maupun PPK lanjutan dan sumber daya manusia ( SDM ) kesehatan. Sampai
dengan saat ini komitmen Pemerintah Kabupaten Bulungan masih tinggi dalam
memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin, kurang/
tidak mampu dimana pelaksanaannya dikelola oleh UPT Jamkesda, sesuai
dengan roat map ( perjalanan ) JKN sebelum tahun 2019 diharapkan seluruh
warga negara Indonesia sudah termasuk dalam kepesertaan JKN.
Pada kesempatan ini selaku ketua panitia ada beberapa hal yang akan kami
laporkan kepada Bapak kepala Bapak Bupati Bulungan berkaitan dengan kegitan
kita hari iniyaitu :
I. TUJUAN:
Umum
Memahami
dan
Menyepakati
pelaporan
klaim
III.
Materi
Materi pertemuan terdiri dari :
k. Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
l. Kesiapan
Tingkat Pertama
m. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Tingkat Pertama)
n. Dukungan Pelayanan Obat pada Fasilitas Kesehatan Primer
o. Evaluasi Pelaporan Data Klaim Jamkesmas/Jampersal Dasar
p. Penguatan Perencanaan & Pengganggaran Dana Kapitasi Program JKN
q. Diskusi Tanya Jawab
r. RTL
s. Rangkuman
Dalam acara Pertemuan ini, Pembicara terdiri dari : Kepala Pusat PJK,
Direktur Pelayanan PT. Askes (Persero) Tarakan,Kepala Dinas Kesehatan,
Kabupaten Bulungan.
V.
Biaya
yang
diperlukan
untuk
terlaksananya
penyelenggaraan
Kesehatan
Nasional
(JKN)
menyongsong
pada Rakor/Sosialisasi
Implementasi
BPJS
DINAS KESEHATAN
Jalan Sengkawit Telepon no Telp: (0552) 21021 Tanjung Selor
PERTAMA
: Membentuk
Tim
Narasumber
dan
Moderator
Pertemuan
Rakor/Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Menyongsong
Implementasi BPJS 2014 di Kabupaten Bulungan dengan susunan
personalia sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini;
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
LAMPIRAN
NOMOR
TANGGAL
:
:
: dr. H. Idewan Budi Santoso,Msi
: Cas Darmawan ,SE
: Arik Nuning Prihantari,AMS
N
o
1
2
Nama
Hasniwati, SKM
Arik Nuning
Prihantari
Jabatan
Kasubag. TU
Ka. UPT Jamkesda
Paraf