Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

POLUSI UDARA

Disusun Oleh :
Muhammad Suhaimi
Kelas : XI / TKJB

SMK NEGERI 1 MARGA SEKAMPUNG


KECAMATAN MARGA SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR

Polusi udara merupakan masalah yang sangat serius, tetapi sering


dianggap remeh oleh sebagian besar orang. Polusi udara membawa dampak yang
sangat buruk bagi manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, makalah ini
membahas tentang sebab timbulnya polusi udara, dampaknya, dan cara
penanggulangan polusi udara.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahNya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Miss Tri Lestari selaku Guru mata pelajaran yang telah membimbing
kami.
Pada dasarnya makalah ini tentu memiliki kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai media pembelajaran
kami dalam menyusun makalah. Kami mengharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.

Marga Sekampung, Juni 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan tanah yang
subur serta sumber daya alam yang melimpah. Luas hutan yang dimiliki
Indonesia mencapai 10% dari luas hutan dunia. Berdasarkan hal tersebut,
idealnya Indonesia memiliki kualitas udara yang sangat baik. Akan tetapi,
pada tahun 2009, salah satu studi melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara
dengan tingkat polusi udara tertinggi ketiga di dunia. Bahkan, World Bank
menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan atau
partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi, dan Mexico City. Hal yang
sangat ironis terjadi pada bumi kita pertiwi.
Polusi udara di kota-kota besar merupakan salah satu masalah yang
sangat memprihatinkan. Udara yang bersih sangat sulit untuk didapatkan.
Diperkirakan 70% pencemaran udara terjadi karena adanya kendaraan
bermotor. Seperti yang terjadi di Jakarta, pada tahun 1993-1997 terjadi
peningkatan jumlah sepeda motor sebanyak 207%, mobil penumpang
sebanyak 177%, mobil barang sebanyak 176%, dan bus sebanyak 138%.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan yang
dianggap berbahaya bagi makhluk hidup. Polutan udara yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, hewan, serta mudah merusak harta benda adalah partikulat
yang mengandung partikel aspal dan jelaga, hidrokarbon, sulfur dioksida, dan
nitrogen oksida. Semuanya merupakan emisi dari kendaraan bermotor.
Polusi udara membawa dampak negatif bagi kesehatan manusia.
Ribuan orang meninggal setiap tahunnya karena menderita infeksi saluran
pernapasan, asma, dan kanker paru-paru sebagai akibat terhirupnya udara yang
mengandung kadar gas-gas beracun dan jelaga yang tinggi. Akan tetapi,
kesadaran masyarakat tentang bahaya yang ditimbulkan oleh polusi udara
masih sangat rendah

II.

III.

Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
Mengetahui definisi dari polusi udara.
Mengetahui penyebab timbulnya polusi udara.
Mengetahui dampak polusi udara terhadap manusia dan lingkungan.
Mengetahui cara penanggulangan polusi udara.
Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas beberapa permasalahan tentang polusi udara.
Permasalahan-permasalahan tersebut adalah:
1. Apakah polusi udara itu?
2. Apakah yang menyebabkan terjadinya polusi udara?
3. Apakah kaitan polusi udara dengan kehidupan makhluk hidup?
4. Bagaimana cara mengatasi polusi udara?

BAB II
PEMBAHASAN

I.

Pengertian Polusi Udara


Setiap makhluk hidup membutuhkan udara. Oleh karena itu, udara
adalah hal yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan, baik manusia
maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang
terdiri dari sekitar 78% nitrogen (N2), 20% oksigen (O2), 0,93% argon, 0,03%
karbon dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He), metan
(CH4) dan hidrogen (H2). Udara dikatakan "normal" dan dapat mendukung
kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan
apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta
perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar atau
terpolusi. Istilah polusi atau pencemaran berasal dari negara Yunani yang
berarti mengotorkan, merusakkan atau mencemarkan. Menurut UU RI No. 23
Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 3, polusi / pencemaran adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain kedalam
lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan dari kegiatan proses
alam, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi secara optimal.
Sedangkan polusi udara adalah penyusutan kualitas udara sampai pada yang
mengganggu kehidupan karena masuknya polutan ke udara.
Ada empat tingkatan pencemaran yang diklasifikasikan oleh WHO.
Pencemaran tingkat pertama, yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan
kerugian bagi manusia. Pencemaran tingkat kedua, yaitu pencemaran yang
mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra
kita. Pencemaran tingkat ketiga, yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi
pada daya tahan tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis. Dan
yang terakhir adalah pencemaran tingkat keempat, yaitu pencemaran yang
telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan

II.

tumbuh-tumbuhan.
Penyebab Timbulnya Polusi Udara
Polusi udara terjadi karena masuknya polutan ke dalam udara. Zat-zat
yang dapat menyebakan polusi udara diantaranya adalah karbon monoksida
(CO), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), CFC, karbon dioksida
(CO2), Ozon (O3), benda partikulat (PM), timbal (Pb), dan hidro karbon (HC).
Polusi udara dapat timbul baik secara alami, maupun karena ulah manusia.

Secara alami, polusi udara timbul karena letusan gunung berapi, kebakaran
hutan dengan sebab alamiah, pembusukan, dan nitrifikasi serta denitrifikasi
makhluk hidup. Akan tetapi, sumber utama dari polusi udara ditimbulkan oleh
manusia.
Negara-negara yang sedang berkembang memiliki angka pertambahan
penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang terus-menerus bertambah
secara tidak langsung menimbulkan polusi udara. Pertambahan penduduk
menyebabkan arus mobilitas meningkat. Jika arus mobilitas meningkat, hal ini
menuntut bertambahnya jumlah kendaraan, khususnya kendaraan bermotor
sehingga kendaraan bermotor menjadi penyebab utama polusi udara karena
kendaraan bermotor mengeluarkan emisi gas karbon monoksida (CO). Fardiaz
(1992) mengungkapkan bahwa 60% dari pencemar udara terdiri dari karbon
monoksida dan 15 % dari hidrokarbon. Walhi (2004) menjelaskan bahwa,
kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13%-44% SPM,
71%-89% hidrokarbon, 34%-73% oksida nitrogen, dan hampir seluruh karbon
monoksida ke udara Jakarta. Hasil pembakaran tersebut berupa polutan yaitu
CO, HC, SO2, NO2, dan partikulat.
Selain kendaraan bermotor, polusi udara juga disebabkan oleh kegiatan
perindustrian dan rumah tangga. Pada umumnya, asap-asap yang dihasilkan
dari kegiatan perindustrian mengandung sulfur dioksida. Sementara itu,
kegiatan rumah tangga, seperti pembakaran sampah rumah tangga merupakan
sumber utama debu yang tercampur di udara.
III.

Dampak Polusi Udara


Polusi udara menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan di bumi.
Polusi udara mmberikan pengaruh baik bagi kesehatan manusia maupun pada
lingkungan. Dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia diantaranya
adalah:
Menyebabkan penyakit pernapasan, misalnya paru-paru, asma, dan
bronkhitis
Zat-zat asing yang terdapat pada udara akan terhirup, terbawa ke paruparu, dan mengendap di paru-paru. Keberadaan zat asing tersebut akan

menyebabkan infeksi dan gangguan kerja paru-paru.


Penurunan kesehatan dan kemampuan mental anak-anak

Unsur timbal (Pb) yang terhirup anak akan menyerang sel syaraf, dapat
meracuni atau merusak fungsi mental dan perilaku, serta menganggu

pertumbuhan anak.
Penurunan kecerdasan (IQ) anak-anak
Pb (timbal) dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, mengurangi
intelegensia, dan dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan sel syaraf dan
sistem otak.

Sementara itu, dampak polusi udara terhadap lingkungan diantaranya adalah:


Terjadinya pemanasan global (global warming) dan efek rumah kaca
Pemanasan global disebabkan oleh emisi dari zat-zat pencemar seperti
karbon dioksida (CO2), metan, dan oksida nitrat. Zat-zat pencemar tersebut
berkumpul di atmosfer membentuk lapisan tebal yang menghalangi

matahari dan menyebabkan pemanasan planet dan efek rumah kaca.


Terjadinya kerusakan lapisan ozon
Semakin menipisnya lapisan ozon disebabkan oleh zat CFC yang

bersumber dari AC, lemari es, dan semprotan aerosol.


Terjadinya hujan asam
Hujan asam diebabkan oleh SO2 dan NO2 yang berasal dari asap knalpot

dan pupuk yang digunakan dalam pertanian.


Membuat pertumbuhan tanaman terhambat
Beberapa studi menunjukkan bahwa tumbuhan yang ditanam di sepanjang
jalur jalan utama di perkotaan tingkat pertumbuhannya lebih rendah

dibandingkan dengan tumbuhan yang ditanam di desa.


Mempercepat pengikisan bangunan
Kepadatan daerah perkotaan, asap, dan partikel udara yang berasal dari
kendaran bermesin diesel menyebabkan kotornya permukaan bangunan.
Berdasarkan hasil percobaan, campuran pencemar-pencemar seperti
nitrogen dioksida dan sulfur dapat merusak batu lebih cepat.

IV.

Penanggulangan Polusi Udara


Permasalahan polusi udara harus sesegera mungkin ditanggulangi
secara maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi
udara di bumi ini. Cara-cara tersebut diantaranya adalah:
Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar bernilai
oktan tinggi

Bahan bakar yang mempunyai nilai oktan yang tinggi melakukan


pembakaran yang lebih efisien sehingga hanya menghasilkan sedikit gas

karbon monoksida (CO).


Melakukan penghijauan dan reboisasi
Penghijauan dan reboisasi sangat penting untuk dilakukan agar jumlah
tumbuhan menjadi semakin banyak sehingga CO2 yang berada di udara

dapat diubah menjadi O2 melalui proses fotosintesis.


Menghentikan pembakaran hutan
Pembakaran hutan menyebabkan luas hutan yang bertindak sebagai paruparu dunia berkurang secara signifikan. Selain itu, asap yang timbul dari
kebakaran hutan menghasilkan emisi gas CO2 dalam jumlah yang sangat

besar.
Menggunakan sepeda sebagai alat transportasi
Sepeda tidak menghasilkan emisi gas apapun sehingga sangat ramah

lingkungan.
Memanfaatkan kendaraan umum
Dengan menggunakan kendaraan umum yang dipakai bersama, berarti kita
mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi dan pencemaran udara pun

berkurang.
Memakai kendaraan yang usianya maksimal 10 tahun
Kendaraan yang usia mesinnya sudah tua melakukan pembakaran yang
tidak efisien sehingga menghasilkan banyak gas CO dan tidak ramah
lingkungan.

Semua elemen masyarakat harus sadar akan dampak buruk polusi udara dan
berpartisipasi aktif dalam usaha meminimalisasi polusi di bumi ini agar
tingkat

polusi

dapat

benar-benar

berkurang

sehingga

kita

dapat

menyelamatkan bumi dari kerusakan yang lebih parah dan manusia dapat
hidup di lingkungan yang sehat.

BAB III
KESIMPULAN

Polusi udara merupakan masalah serius yang sering dianggap remeh oleh
manusia di muka bumi ini. Polusi udara adalah kondisi udara yang tercemar
dengan adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang
menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam. Kejadian-kejadian yang terjadi di alam, seperti letusan gunung berapi,
kebakaran hutan dengan sebab alamiah, pembusukan, dan nitrifikasi serta
denitrifikasi makhluk hidup dapat menyebabkan polusi udara. Akan tetapi, polusi
udara lebih banyak berasal dari manusia, seperti asap kendaraan bermotor, limbah
industri, serta limbah rumah tangga.
Polusi udara berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Polusi udara
menyebabkan penyakit pernapasan, misalnya paru-paru, asma, dan bronkhitis.
Selain itu, penurunan kesehatan dan kemampuan mental anak-anak, serta
penurunan kecerdasan (IQ) anak-anak dapat disebabkan pula oleh polusi udara.
Polusi udara juga membawa dampak buruk bagi lingkungan, yaitu pemanasan
global (global warming), kerusakan lapisan ozon, hujan asam, dan efek rumah
kaca.
Untuk mengatasi masalah polusi udara, banyak hal yang dapat kita
lakukan, seperti mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar
bernilai oktan tinggi, melakukan penghijauan dan reboisasi, menghentikan
pembakaran hutan, menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, memanfaatkan
kendaraan umum, memakai kendaraan yang usianya maksimal 10 tahun, dan
menggunakan teknologi ramah lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta.


Indah Kastiyowati, Dampak dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara,
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7, 19 Oktober
2011, pukul 13:33:22.
Putra, 2007, Pencemaran Udara, Dampak, dan Solusinya!!,
http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/, 05
November 2011, pukul 22:31:29.
Riki Apriyandi, 2009, Dampak Pencemaran Udara di Indonesia,
http://bio04.wordpress.com/2009/08/07/12/, 19 Oktober 2011, pukul 13:44:03.

8
8

Anda mungkin juga menyukai