IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama
Nim
Jurusan
Program Studi
Semester
Kelas
Kelompok
Waktu Percobaan
Waktu Pemasukan Laporan
II.
TUJUAN PERCOBAAN
Agar
mahasiswa
mampu
:
:
:
:
:
:
:
melakukan
percobaan
ini
dengan
dengan
mahasiswa
Elektroda tembaga
6 Buah
Power Supply
1 Buah
Amperemeter DC
1 Buah
Kertas Pasir
1 Lembar
Elektrolit CuSO4
Liter
Alkohol
Gelas Ukur
1 Buah
Penyangga Elektroda
1 Buah
Kabel
6 Buah
Saklar
1 Buah
Tahanan Geser
Stopwatch
IV.
1 Buah
1 Buah
DASAR TEORI
1. Sel Elektrolisis
Page
adalah
arus
searah
(direct
current=dc
).
Tempat
Page
Produksi
natrium. Sel
elektrolisis
pada
produksi
Natrium
4. Voltameter Tembaga
Voltameter
Tembaga
merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Alat ini
terdiri
dari
dua
buah
lempengan
tembaga
yang
terpasang
pada
sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik.
Lempengan luar berperan sebagai anoda sedangkan yang di tengah
sebagai katoda. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x
diameter). Tembaga memiliki berat jenis 8,93 gram/cm3, titik cairnya :
1083 0C, mampu tariknya : 200 360 N/mm2, perpanjangan/regangan : 35
50 %, penyusutan dingin : 2%. Metal/logam dapat bertindak sebagai
konduktor listrik, akibat adanya pergerakan bebas dari elektron-elektron
pada strukturnya. Secara sederhana konduksinya disebut konduksi
metalik.
Sifat hantaran listrik zat cair dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu :
1.
2.
Page
Karena larutan yang dipakai adalah CuSO4, maka reaksi kimia yang terjadi
bila terdapat arus listrik adalah :
CuSO4 ---------> 2 Cu2+ + SO42Pada anoda : SO42- ---------> 2 e + SO4
Pada katoda: Cu2++ 2e ------> Cu
Ion yang bermuatan positif akan menempel pada elektroda yang
bermuatan negative (katoda) dan ion yang bermuatan negative akan
menempel pada elektroda yang bermuatan positif. Artinya Cu2+ dari
larutan CuSO4 bergerak menuju katoda dan anoda kehilangan Cu2+ yang
dipakai untuk menetralkan SO42-.
Jadi dengan menimbang katoda sebelum dan sesudah percobaan
maka akan di ketahui jumlah massa yang mengendap. Jumlah massa yang
mengendap sebanding dengan arus yang lewat. Dan berlaku persamaan
W=ZIt
W= Jumlah massa yang di mengendap
I = kuat arus yang di pakai
Z = Tara kimia listrik
t = waktu selama proses elektrolisa
Page
Dengan rumus di atas kita dapat menghitung tara kimia listrik. Melalui
beberapa kali percobaan kita akan mendapatkan hasil yang mendekati.
Semakin besar kuat arus yang di pakai seiring dengan waktu yang sama,
maka semakin besar pula massa yang mengendap
V.
arus
dengan
menghidupkan
power
supply
serta
tahanan
ditunjukkan
Setelah
itu
amperemater
kita
berada
membuka
pada
saklar
kuat
arus
besaran
tapi
yang
1 ampere.
tanpa
merubah
rangkaian.
8. Mengganti
katoda
rangkaian
dengan
katoda
yang
akan
Page
10.
12.
baru
13.
VI.
HASIL PENGAMATAN
t (menit)
Percoba
Massa
Massa
an
anoda
katoda
(gr)
(gr)
Percobaa
Massa
endapan
I
(Ampere
)
Awal
Akhir
22.2 gr
2.4 gr
2.6 gr
2.0 gr
3.0 gr
3.3 gr
0.2 gr
0.5 A
15
menit
0.7 A
15
menit
n 1
Percobaa
n 2
0.3 gr
Page
VII.
TEORI KESALAHAN
Dalam praktikum tentang Voltameter Tembaga ini, baik dalam
rangkaian voltameter
tembaga
yang
salah
dan
menit,
cara
tidak tepat
Pada
saat
terbentuk
endapan
Cu
setelah
10
Page
Page
IX. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini
kita
Page
X.
KESIMPULAN
Jadi dari percobaan yang dilakukan oleh kami sekelompok dan dari
hasil yang telah saya dapatkan dari pengolahan data didapat kesimpulan
bahwa semakin besar kuat arus yang mengalir pada tembaga CuSO 4
maka semakin kecil
maka
Page
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Page