Anda di halaman 1dari 11

I.

IDENTITAS PRAKTIKAN

Nama
Nim
Jurusan
Program Studi
Semester
Kelas
Kelompok
Waktu Percobaan
Waktu Pemasukan Laporan

II.

TUJUAN PERCOBAAN

Agar

mahasiswa

mampu

:
:
:
:
:
:
:

Dianira Geovana Maengkom


13533039
Kimia
Pendidikan Kimia
2 (Dua)
C
III ( Tiga )
: 04 Maret 2014
: 11 Maret 2014

melakukan

percobaan

ini

dengan

mampu menentukan tara kimia listrik

dengan

benar sesuai konsep elektrolisa


Agar

mahasiswa

rumus yang mendasari konsep elektrolisa


III.

ALAT DAN BAHAN

Elektroda tembaga

6 Buah

Power Supply

1 Buah

Amperemeter DC

1 Buah

Kertas Pasir

1 Lembar

Elektrolit CuSO4

Liter

Alkohol
Gelas Ukur

1 Buah

Penyangga Elektroda

1 Buah

Kabel

6 Buah

Saklar

1 Buah

Tahanan Geser
Stopwatch

IV.

1 Buah
1 Buah

DASAR TEORI

1. Sel Elektrolisis

Manado State University

Page

Proses penggunaan arus listrik untuk menghasilkan reaksi kimia


disebut sel elektrolisis. Arus listrik ini bisa berasal dari sel volta yang
ditemukan oleh seorang ahli dari Inggris bernama Michael Faraday yang
mengalirkan arus listrik ke dalam larutan elektrolit dan ternyata terjadi
suatu reaksi kimia. Dalam setiap ketentuan reaksi elektrolisis terjadi
persaingan antarspesi (ion atau molekul) untuk mengalami reaksi reduksi
atau reaksi oksidasi. Adapun sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel
volta, yakni menerapkan arus listrik searah untuk mendorong agar terjadi
reaksi elektrokimia di dalam sel.
2. Prinsip Elektrolisis
Elektrolisis artinya penguraian suatu zat akibat arus listrik. Zat
yang terurai dapat berupa padatan, cairan, atau larutan. Arus listrik yang
digunakan

adalah

arus

searah

(direct

current=dc

).

Tempat

berlangsungnya reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel elektrolisis sama


seperti pada sel volta, yaitu anode (reaksi oksidasi) dan katode (reaksi
reduksi).
Perbedaan sel elektrolisis dan sel volta terletak pada kutub
elektrode. Pada sel volta, anode () dan katode (+), sedangkan pada sel
elektrolisis sebaliknya, anode (+) dan katode (). Pada sel elektrolisis
anode dihubungkan dengan kutub positif sumber energi listrik, sedangkan
katode dihubungkan dengan kutub negatif. Oleh karena itu pada sel
elektrolisis di anode akan terjadi reaksi oksidasi dan dikatode akan terjadi
reaksi reduksi.

Manado State University

Page

3. Kegunaan Sel Elektrolisis


Sel elektrolisis pada penyepuhan logam. Penyepuhan logam
bertujuan melapisi logam dengan logam lain agar tidak mudah
berkarat. Contohnya, penyepuhan perak yang biasa dilakukan pada
peralatan rumah tangga, seperti sendok, garpu, dan pisau.

Produksi aluminium. Sel elektrolisis pada produksi Aluminium


diperoleh dengan cara elektrolisis bijih aluminium.

Produksi

natrium. Sel

elektrolisis

pada

produksi

Natrium

diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan NaCl yang dikenal


dengan Proses Down

4. Voltameter Tembaga
Voltameter

Tembaga

merupakan

alat

yang

digunakan

untuk

mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Alat ini
terdiri

dari

dua

buah

lempengan

tembaga

yang

terpasang

pada

sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik.
Lempengan luar berperan sebagai anoda sedangkan yang di tengah
sebagai katoda. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x
diameter). Tembaga memiliki berat jenis 8,93 gram/cm3, titik cairnya :
1083 0C, mampu tariknya : 200 360 N/mm2, perpanjangan/regangan : 35
50 %, penyusutan dingin : 2%. Metal/logam dapat bertindak sebagai
konduktor listrik, akibat adanya pergerakan bebas dari elektron-elektron
pada strukturnya. Secara sederhana konduksinya disebut konduksi
metalik.
Sifat hantaran listrik zat cair dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu :

Isolator, misal : air murni, minyak, dll.

Larutan Ion , misal :

1.

mengalami perubahan kimia, misal : asam-basa, garam.

2.

tidak mengalami perubahan kimia, misal : air raksa, logam


cair.

Manado State University

Page

Biasanya pada percobaan Voltameter Tembaga tujuannya yaitu


mencari arus, maka untuk menghitung arus, diperlukan endapan logam di
katoda. Maka, akan ditinjau aspek kuantitatif pada elektrolisis ini dengan
mengggunakan hukum Faraday, yaitu :
Dalam elektrolisis, lewatnya 1 Faraday pada rangkaian
menyebabakan oksidasi satu bobot ekivalen suatu zat pada satu elektrode
dan reduksi satu bobot ekivalen pada elektrode yang lain.
Dan dinyatakan dalam rumus : m = e . i . t
Dimana :

m = jumlah endapan logam (gr)


e = massa ekivalen
i = arus (Ampere)
t = waktu (detik)

Karena larutan yang dipakai adalah CuSO4, maka reaksi kimia yang terjadi
bila terdapat arus listrik adalah :
CuSO4 ---------> 2 Cu2+ + SO42Pada anoda : SO42- ---------> 2 e + SO4
Pada katoda: Cu2++ 2e ------> Cu
Ion yang bermuatan positif akan menempel pada elektroda yang
bermuatan negative (katoda) dan ion yang bermuatan negative akan
menempel pada elektroda yang bermuatan positif. Artinya Cu2+ dari
larutan CuSO4 bergerak menuju katoda dan anoda kehilangan Cu2+ yang
dipakai untuk menetralkan SO42-.
Jadi dengan menimbang katoda sebelum dan sesudah percobaan
maka akan di ketahui jumlah massa yang mengendap. Jumlah massa yang
mengendap sebanding dengan arus yang lewat. Dan berlaku persamaan
W=ZIt
W= Jumlah massa yang di mengendap
I = kuat arus yang di pakai
Z = Tara kimia listrik
t = waktu selama proses elektrolisa

Manado State University

Page

Dengan rumus di atas kita dapat menghitung tara kimia listrik. Melalui
beberapa kali percobaan kita akan mendapatkan hasil yang mendekati.
Semakin besar kuat arus yang di pakai seiring dengan waktu yang sama,
maka semakin besar pula massa yang mengendap

V.

PROSEDUR (LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN)

Adapun jalannya percobaan yang dilakukan yaitu sebagai berikut :


1. Membersihkan semua elektroda yang akan digunakan 3 dengan
menggunakan kertas pasir
2. Mencuci electoda dengan alcohol dan kemudian dibakar
3. Menimbang elektoda-elektroda tersebut
4. Kemudian memasang pada rangkaian seperti pada gambar (1).
Dengan memasang katoda percobaan.

5. Menuangkan larutan CuSO4 ke dalam gelas ukur


6. Mengalirkan

arus

dengan

menghidupkan

power

supply

serta

tutuplah saklar untuk mencoba hidupnya amperemeter dalam


rangkaian
7. Mengatur

tahanan

ditunjukkan
Setelah

itu

geser (rheostat) agar

amperemater
kita

berada

membuka

pada

saklar

kuat

arus

besaran

tapi

yang

1 ampere.

tanpa

merubah

rangkaian.
8. Mengganti

katoda

rangkaian

dengan

katoda

yang

akan

digunakan untuk proses elektrolisa.


9. Melakukan langkah 5 sambil menghidupkan stopwatch untuk
proses elektrolisa selama waktu 10 menit

Manado State University

Page

10.

Mematikan power supply dan melepaskan katoda , kemudian

menyiram alcohol katoda terebut dan kemudian membakarnya.


11.

Menimbang massa katoda tersebut

12.

Melakukan langkah 7 s/d 10 dengan mengganti katoda yang

baru
13.

Mengulangi langkah 7 s/d 11 dengan merubah besarnya kuat

arus menjadi 1.5 ampere.

VI.

HASIL PENGAMATAN

Berikut ini adalah data hasil pengamatan :

t (menit)
Percoba

Massa

Massa

an

anoda

katoda

(gr)

(gr)

Percobaa

Massa
endapan

I
(Ampere
)

Awal

Akhir

22.2 gr

2.4 gr

2.6 gr

2.0 gr

3.0 gr

3.3 gr

0.2 gr

0.5 A

15
menit

0.7 A

15
menit

n 1
Percobaa
n 2

Manado State University

0.3 gr

Page

VII.

TEORI KESALAHAN
Dalam praktikum tentang Voltameter Tembaga ini, baik dalam

pelaksanaan praktikum maupun dalam pengolahan data yang telah dikum


pul, terdapat kesalahan-kesalahan tertentu yang mungkin terjadi, yaitu:

Ketidaktelitian pada saat membersihkan katoda tembaga


Ketidaktepatan pada saat menyalakan stopwatch bersamaan
dengan power supply dinyalakan.
Penyusunan

rangkaian voltameter

tembaga

yang

salah

dan

menit,

cara

tidak tepat
Pada

saat

terbentuk

endapan

Cu

setelah

10

mengangkat katoda yang telah terdapat endapan Cu dilakukan tidak


dengan hati-hati sehingga endapan Cu terkikis. Hal ini dapat
menyebabkan perhitungan Z yang dipengaruhi oleh massa endapan
menjadi tidak akurat
Kerusakan pada alat-alat percobaan, khususnya pada rangkaian
voltameter tembaga

Manado State University

Page

Kesalahan perhitungan tara kimia listrik dengan Hukum Faraday.

Manado State University

Page

IX. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini

kita

melakukan percobaan dengan

menggunakan konsep elektrolisa dengan menggunakan larutan CuSO 4.


Larutan CuSO4 akan terionisasi menjadi Cu+ dan SO4-. Ion yang bermuatan
positif akan menempel pada elektroda negative(katoda) dan ion yang
bermuatan negative akan menempel pada elektroda positif(anoda.
Sehingga dengan menimbang katoda sebelum

dan sesudah arus listrik

maka dapat diketahui berapa penambahan massa elektroda katoda


akaibat proses elektrolisa tersebut. Adapun alat yang digunakan adalah
elektroda tembaga, power supply, amperemeter, dan rheostat yang
dirangkai dengan menggunakan arus listrik searah (DC).
Pada percobaan 1 massa yang mengendap adalah 0.2 gr atau 2.10 -4
kg dan tara kimia listrik sebesar 4.44 10 -7 kg/c. Kemudian pada
percobaan 2 massa yang mengendap adalah 0.3 gr atau 3.10 -4 kg dan
nilai tara kimia listrik sebesar 4.76 10-7 kg/c.
Adapun jumlah muatan yang telah digunakan untuk menguraikan
larutan pada percobaan 1 adalah sebesar 450 C dan padaa percobaan 2
sebesar 630 C. Kemudian setelah dibuat grafik sebagai hubungan antara
kuat arus listrik dan massa endapan diperoleh bahwa semakin besar kuat
arus listrik maka massa endapannya semakin kecil dan begitu pula
sebaliknya semakin kecil kuat arus listrik maka makin besar massa
endapan yang terjadi.

Manado State University

Page

X.

KESIMPULAN

Jadi dari percobaan yang dilakukan oleh kami sekelompok dan dari
hasil yang telah saya dapatkan dari pengolahan data didapat kesimpulan
bahwa semakin besar kuat arus yang mengalir pada tembaga CuSO 4
maka semakin kecil

jumlah massa Cu yang mengendap, sebaliknya

semakin kecil kuat arus yang dialirkan pada tembaga CuSO 4

maka

semakin besar jumlah massa Cu yang mengendap.

Manado State University

Page

XI.

DAFTAR PUSTAKA

Moningka.J.B. 2014. Penuntun Praktikum Fisika Dasar II Jurusan


Fisika.Tondano.
Wijaya. 2008. Fisika Dasar Jilid 2. Jakarta. Erlangga
SidikKamir.2013.(http://sidikamir21.blogspot.com/2013/06/voltametertembaga-voltameter-tembaga.html) diunduh 8 Maret 2014
Yonathan.2013 (http://www.scribd.com/doc/141528476/LaporanPraktikum-Fisika-Dasar-II-VOLTAMETER-TEMBAGA) diunduh 8 Maret 2014
Kelvin Sewow.2013 (http://www.scribd.com/doc/141528476/LaporanPraktikum-Fisika-Dasar-II-VOLTAMETER-TEMBAGA) diunduh 8 Maret 2014

Manado State University

Page

Anda mungkin juga menyukai