1. STATIC ANALYSIS
1.1 Static dan Dynamic Load ....................................................................... 2
1.2 Basic Refference Data & Formula .......................................................... 7
1.3 Static Output Report ............................................................................... 10
1.4 3D - Plot ................................................................................................. 11
1.5 Stress Result Analyze ............................................................................. 12
2. PIPELNE BURRIED MODELLING
2.1 Soil Modeller .......................................................................................... 14
2.2 Contoh Kasus pada Burried Pipeline ................................................... 18
3. LATIHAN PEMODELAN KOMPLEKS
3.1 Desain and Analisa ................................................................................. 19
4. STRUCTURAL STELL MODELLING
4.1 Contoh Pemodelan Stell Structure .......................................................... 22
5. DYNAMIC ANALYSIS
5.1 Analisa Modal ........................................................................................ 30
5.2 Analisa Harmonis ................................................................................... 30
5.3 Analisa Spektrum Responsis .................................................................. 31
5.4 Analisa Spektrum Gaya .......................................................................... 31
5.5 Analisa Transient (Time History) ........................................................... 32
1. STATIC ANALYSIS
Metode Static Analysis adalah memperhitungkan static load, yang akan
menimpa pipa secara perlahan sehingga dengan demikian piping system memiliki
cukup waktu untuk menerima, bereaksi dan mendistribusikan load tersebut
keseluruh bagian pipa, hingga tercapainya keseimbangan.
1.1 Static dan Dynamic Load
Loading yang mempengaruhi sebuah piping system dapat diklasifikasikan
sebagai primary dan secondary.
Primary loading terjadi dari sustain load seperti berat pipa, sedangkan secondary
load dicontohkan sebagai thermal expansion load.
Static Loading meliputi :
Weight effect (live loads and dead loads).
Thermal expansion and contraction effects.
Effect of support, anchor movement.
Internal or external pressure loading.
Load
Design Name
Deadweight
WNC
Weight
T1
Thermal Set 1
Temperature #1
T2
Thermal Set 2
Temperature #2
T3
Thermal Set 3
Temperature #3
T9
Thermal Set 9
Temperature #9
P1
Pressure Set 1
Pressure #1
P2
Pressure Set 2
Pressure #2
P3
Pressure Set 3
Pressure #3
P9
Pressure Set 9
Pressure #9
D1
Displacements Set 1
D2
Displacements Set 2
D3
Displacements Set 3
.
..
D9
Displacement Set 9
F1
Force Set 1
F2
Force Set 2
F3
Force Set 3
Force Set 9
F9
Dsb.
Example :
Contoh desain nozzle berikut
Setelah input piping selesai, pilih error checking dan kemudian batch run pada
check box yang terdapat dalam piping spreadsheet berikut ini :
4
Box tersebut di atas menjelaskan tentang desain piping yang telah kita buat
tadi apakah ada kesalahan (error), peringatan (warning) atau tidak. Jika ditemukan
5
error maka proses run tidak dapat dilanjutkan dan kita harus melakukan revisi pada
node yang mengalami error tersebut. Selain itu juga diberikan beberapa
informasi lain yaitu berat keseluruhan dari piping system yang telah kita buat dan
juga menjelaskan letak center of grafity. COG berfungsi untuk proses erection
pada saat konstruksi. Dan kedua yaitu terdapat informasi nozzle calculation.
Setelah itu anda akan mendapati box jenis load case seperti berikut ini :
code approximation
(OPE)
(SUS)
(EXP)
(OCC)
6.2.2 ASME B31.3 Piping for Chemical Plant & Petroleum Refinery
Sl = Slp + Fax/A + Sb < Sh
(SUS)
(EXP)
(OCC)
(OPE)
(OPE)
(OPE)
(EXP)
(OCC)
< 0.9ST
(OPE)
Max(SL, SC)
< 0.9ST
(SUS)
SL
< 0.9ST
(OCC)*
< ST
(OCC) *
and
SC
< 0.9ST
< 0.75ST
(SUS, OCC)
SE
Where:
SL = SP + SX + SB
SP = 0.3SHoop (for restrained pipe)
0.5SHoop (for unrestrained pipe)
SX = R/A
SB = MB/Z (for straight pipe/bends with SIF = 1.0)
MR/Z (for other components)
SC = Max (|SHoop SL|, sqrt[SL2 SLSHoop + SHoop2])
MR = sqrt[(0.75iiMi)2 + (0.75ioMo)2 + Mt2]
SE = ME/Z
ME = sqrt[(0.75iiMi)2 + (0.75ioMo)2 + Mt2]
S = Specified Minimum Yield Stress
T = Temperature Derating Factor
SH = 0.33SUT
SC = 0.33SU
SU = Specified Minimum Ultimate Tensile Stress
Sh F1 S T
Longitudinal Stress:
|SL| 0.8 S
Equivalent Stress:
Se 0.9 S
Where:
S = Specified Minimum Yield Strength
F1 = Hoop Stress Design Factor
9
Setelah kita RUN desain yang telah kita buat, akan ditampilkan static output
processor seperti di atas.
Kita dapat memilih load case dan report yang ingin kita tampilkan seperti box di
bawah ini :
10
Setelah kita pilih load Case dan report, akan tampil hasil analisa dari Caesar II
seperti di bawah ini :
1.4 3D - Plot
Caesar II dapat menampilkan stress yang terjadi pada piping system yang
telah kita desain dalam bentuk 3D dengan cara memilih 3D Plot pada box di
bawah ini :
11
12
(stress report)
(Restrain Report)
13
(Displacement Report)
14
Masukkan soil model sesuai dengan data soil yang kita peroleh sebagai berikut :
Masukkan soil model yang telah kita isi di atas kedalam box yang terlihat di
bawah ini.
Pada bagian yang berada di dalam tanah (burried) kita berikan soil model
dengan model no 2 dan kita klik from end mesh dan to end mesh yang
artinya burried berada di awal dan di akhir node tersebut.
15
Setelah kita isikan section yang ingin di burried pada box tersebut di atas,
maka selanjutnya kita klik convert dan akan ditampilkan box seperti di bawah
ini :
16
yang secara otomatis diberikan oleh CAESAR II seperti kita lihat box di bawah
ini :
(Gambar 7.1)
17
18
19
20
21
Pilih unit parameter yang akan digunakan dalam pemodelan input, dan pilih
sumbu vertikan yang diinginkan seperti terlihat di bawah :
22
23
24
25
26
Browse nama file structural yang telah kita buat tadi dan klik OK
Untuk melakukan penggabungan structur modeling dengan piping
yang telah kita buat diperlukan hal berikut :
27
28
5. DYNAMIC ANALYSIS
Analisa dinamis yang dapat dilakuan dengan CAESAR II adalah:
Analisa Modal (Natural Frequency Analysis)
Analisa Harmonis
Analisa Spektrum Responsis
Analisa Spektrum gaya
Analisa Transient (Time History)
29
30
31
32