Referat Encephalitis Fix 1
Referat Encephalitis Fix 1
A.
DEFINISI
Ensefalitis adalah suatu peradangan pada parenkim otak. Dari perspektif
B.
kasus, yang kebanyakan ringan dapat terjadi setiap tahun di Amerika Serikat.
Kebanyakan kasus herpes virus ensefalitis di Amerika Serikat.
Arboviral ensefalitis lebih lazim dalam iklim yang hangat dan insiden bervariasi
dari daerah ke daerah dan dari tahun ke tahun. St Louis ensefalitis adalah tipe yang
paling umum, ensefalitis arboviral di Amerika Serikat, dan ensefalitis Jepang adalah
tipe yang paling umum di bagian lain dunia. Ensefalitis lebih sering terjadi pada
anak-anak dan orang dewasa muda.16
C.
ETIOLOGI
Penyebab ensefalitis yang paling sering adalah infeksi karena virus. Beberapa
contoh termasuk:
20
Herpes virus
Arbovirus ditularkan oleh nyamuk kutu dan serangga lainnya
Rabies ditularkan melalui gigitan hewan
Ensefalitis mempunyai dua bentuk, yang dikategorikan oleh dua cara
Ensefalitis primer. Hal ini terjadi ketika virus langsung menyerang otak dan
saraf tulang belakang. Hal ini dapat terjadi setiap saat (ensefalitis sporadis),
21
* Varicella-zoster virus. Virus ini bertanggung jawab untuk cacar air dan herpes
zoster. Hal ini dapat menyebabkan ensefalitis pada orang dewasa dan anakanak, tetapi cenderung ringan.
* Virus Epstein-Barr. Virus herpes yang menyebabkan infeksi mononucleosis.
Jika ensefalitis berkembang, biasanya ringan, tetapi dapat berakibat fatal
pada sejumlah kecil kasus.
Infeksi pada Anak
Pada kasus yang jarang, ensefalitis sekunder terjadi setelah infeksi virus
anak dan dapat dicegah dengan vaksin, termasuk:
* Campak (rubeola)
* Mumps
* Campak Jerman (rubella)
Dalam kasus
tersebut
ensefalitis
mungkin
disebabkan karena
reaksi
22
KLASIFIKASI
1. ENSEFALITIS SUPURATIVA
Bakteri penyebab ensefalitis supurativa adalah : staphylococcus aureus,
streptococcus, E.coli dan M.tuberculosa.
- Patogenesis
Peradangan dapat menjalar ke jaringan otak dari otitis media, mastoiditis,
sinusitis, atau dari piema yang berasl dari radang, abses di dalam paru,
bronchiektasi, empiema, osteomeylitis cranium, fraktur terbuka, trauma yang
menembus ke dalam otak dan tromboflebitis. Reaksi dini jaringan otak terhadap
kuman yang bersarang adalah edema, kongesti yang disusul dengan pelunakan
dan pembentukan abses. Disekeliling daerah yang meradang berproliferasi
jaringan ikat dan astrosit yang membentuk kapsula. Bila kapsula pecah
terbentuklah abses yang masuk ventrikel.
- Manifestasi klinis
Secara umum gejala berupa trias ensefalitis ;
1.Demam
2.Kejang
3.Kesadaran menurun
Bila berkembang menjadi abses serebri akan timbul gejala-gejala infeksi
umum, tanda- tanda meningkatnya tekanan intracranial yaitu : nyeri kepala
yang kronik dan progresif,muntah, penglihatan kabur, kejang, kesadaran
23
24
3. ENSEFALITIS VIRUS
Virus yang dapat menyebabkan radang otak pada manusia :
1. Virus RNA
Paramikso virus : virus parotitis, irus morbili
Rabdovirus : virus rabies
Togavirus : virus rubella flavivirus (virus ensefalitis Jepang B, virus dengue)
Picornavirus : enterovirus (virus polio, coxsackie A,B,echovirus)
Arenavirus : virus koriomeningitis limfositoria
2. Virus DNA
Herpes virus : herpes zoster-varisella, herpes simpleks, sitomegalivirus, virus
Epstein-barr
Poxvirus : variola, vaksinia
Retrovirus : AIDS
- Manifestasi klinis
Dimulai dengan demam, nyeri kepala, vertigo, nyeri badan, nausea, kesadaran
menurun, timbul serangan kejang-kejang, kaku kuduk, hemiparesis dan
paralysis bulbaris.
4. ENSEFALITIS KARENA PARASIT
a. Malaria serebral
Plasmodium falsifarum penyebab terjadinya malaria serebral. Gangguan utama
terdapat didalam pembuluh darah mengenai parasit. Sel darah merah yang
terinfeksi plasmodium falsifarum akan melekat satu sama lainnya sehingga
25
26
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang menyebabkan risiko lebih besar adalah:
* Umur. Beberapa jenis ensefalitis lebih lazim atau lebih parah pada anak-anak
atau orang tua.
* Sistem kekebalan tubuh semakin lemah. Jika memiliki defisiensi imun,
misalnya karena AIDS atau HIV, melalui terapi kanker atau transplantasi
organ, maka lebih rentan terhadap ensefalitis.
27
PATOFISIOLOGI
Virus / Bakteri
Mengenai CNS
Ensefalitis
pusat
nyeri kepala
- gangguan penglihatan
kejang spastic
- gangguan bicara
28
mual, muntah
- gangguan pendengaran
resiko cedera
- kelemahan gerak
BB turun
- gangguan sensorik
motorik
nutrisi kurang
29
ganglion sensoris. Akhirnya saraf-saraf tepi dapat digunakan sebagai jembatan bagi
kuman untuk tiba di susunan saraf pusat.
Sesudah virus berada di dalam sitoplasma sel tuan rumah, kapsel virus
dihancurkan. Dalam hal tersebut virus merangsang sitoplasma tuan rumah untuk
membuat protein yang menghancurkan kapsel virus. Setelah itu nucleic acid virus
berkontak langsung dengan sitoplasma sel tuan rumah. Karena kontak ini sitoplasma
dan nukleus sel tuan rumah membuat nucleic acid yang sejenis dengan nucleic acid
virus. Proses ini dinamakan replikasi
Karena proses replikasi berjalan terus, maka sel tuan rumah dapat dihancurkan.
Dengan demikian partikel-partikel viral tersebar ekstraselular. Setelah proses invasi,
replikasi dan penyebaran virus berhasil, timbullah manifestasi-manifestasi toksemia
yang kemudian disususl oleh manifestasli lokalisatorik. Gejala-gejala toksemia terdiri
dari sakit kepala, demam, dan lemas-letih seluruh tubuh. Sedang manifestasi
lokalisatorik akibat kerusakan susunan saraf pusat berupa gannguan sensorik dan
motorik (gangguan penglihatan, gangguan berbicara,gannguan pendengaran dan
kelemahan anggota gerak), serta gangguan neurologis yakni peningkatan TIK yang
mengakibatkan nyeri kepala, mual dan muntah sehinga terjadi penurunan berat
badan.19
30
DIAGNOSIS
1. Manifestasi Klinis
Secara umum gejala berupa trias ensefalitis :
1. Demam
2. Kejang
3. Kesadaran menurun
Bila berkembang menjadi abses serebri akan timbul gejala-gejala infeksi umum
31
32
Gambar
2.
Gambar
proton
(panah)
sesuai
33
tetapi
kurang
digambarkan
pada
umum
ensefalitis
herpes.
Gambar 4 : Axial gadolinium T1
menunjukkan peningkatan citra
lobus temporal kanan anterior
dan gyrus Parahippocampalis.
Pada ujung anterior temporal
kanan
adalah
hypointense,
yang
sensitif
maupun
yang
didapatkan
epileptiform
periodik
lateralized,
yang
(panah)
kelainan
yang
serupa
dengan
pada
lobus
tengah
temporal,
batasan
dinyatakan
nekrosis,
focal
normal,
atau
dengan
difus
daerah
focal
MR
korteks
kecil
hyperintensity T2 abnormal.
36
37
Gambar 16. Herpes simpleks tipe 1 ensefalitis pada seorang anak 11 tahun. gambar a.
T2-tertimbang menunjukkan lesi bilateral hyperintense dalam lobus temporal (panah).
b. gambar DW jelas menunjukkan lesi ini sebagai hyperintense (anak panah). c.
gambar ADC menunjukkan penurunan ADC ini lesi (panah).
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium :
- Pemeriksaan darah lengkap, ditemukan jumlah leukosit meningkat.
- Pemeriksaan cairan serobrospinal :cairan jemih, jumlah sel diatas normal,
hitung jenis didominasi oleh limfosit, protein dan glukosa normal atau
meningkat
Pemeriksaan lainnya :
- EEG didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau perlambatan.
KOMPLIKASI
38
PENATALAKSANAAN
1. Ensefalitis supurativa
-
2. Ensefalitis syphilis
-
3. Ensefalitis virus
-
Pengobatan simptomatis
Analgetik dan antipiretik : Asam mefenamat 4 x 500 mg
39
Malaria serebral
Kinin 10 mg/KgBB dalam infuse selama 4 jam, setiap 8 jam hingga
tampak perbaikan.
Toxoplasmosis
Sulfadiasin 100 mg/KgBB per oral selama 1 bulan
Pirimetasin 1 mg/KgBB per oral selama 1 bulan
Spiramisin 3 x 500 mg/hari
Amebiasis
Rifampicin 8 mg/KgBB/hari.
6. Riketsiosis serebri
-
PROGNOSIS
Angka kematian untuk ensefalitis berkisar antara 35-50%. Pasien yang
Herpes
bentuk ensefalitis
mempunyai
bagian
ensefalitis dimana mortality 15-20% dengan treatment dan 70-80% tanpa treatment.
41
42