Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SIG

PUTRI NURJANAH 14513073


Kelebihan & Kekurangan Data Vektor dan Data Raster serta Contohnya.
A. Model Data Vektor

Kelebihan
Memerlukan ruang atau tempat
penyimpanan yang lebih sedikit di
sistem computer.
Satu layer dapat dikaitkan dengan
banyak atribut sehingga dapat
menghemat ruang penyimpanan
secara keseluruhan.
Dengan banyaknya atribut yang
dapat dikandung oleh sebuah
layer, maka banyak peta tematik
lain (layer) yang dapat dihasilkan
sebagai peta turunannya.
Hubungan topologi dan network
yang terdapat di antara unsur-unsur
spasialnya dapat dinyatakan dengan
jelas.
Memiliki resolusi spasial yangtinggi.
Representasi grafis data spasialnya
sangat mirip dengan peta garis
buatan tangan manusia.
Memiliki batas-batas yang teliti,
tegas dab jelas sehingga sangat
baik jika
digunakan
untuk
menggambarkan unsur-unsur spasial
yang berwujud area seperti petapeta administrasi dan persil tanah
milik.
Transformasi koordinat dan proyeksi
petanya tidak sulit dilakukan.

Kekurangan
Memiliki
struktur
data
yang
bervariasi mulai dari yang cukup
sederhana hingga yang sangat
kompleks.
Data unsur-unsur spasialnya tidak
mudah untuk dimanipulasi.
Pengguna tidak mudah berkreasi
dalam membuat programnya sendiri
untuk memenuhi kebutuhan
aplikasinya dalam pengolahan
datanya. Hal ini disebabkan oleh
struktur data vector yang lebih
kompleks dan prosedur fungsi
analisisnya memerlukan kemampuan
yang tinggi.
Karena proses keseluruhan untuk
mendapatkan datanya memakan
waktu yang lebih lama, maka peta
vector sering kali mengalami out
of date atau kadaluarsa.
Format datanya tidak compatible
dengan
data
citra
satelit
penginderaan jauh.
Dalam beberapa kasus, memerlukan
perangkat lunak dan perangkat keras
yang lebih mahal.
Proses overlay beberapa layer vector
secara simultan berpotensi untuk
memakan waktu yang lama.

B. Model Data Raster

Kelebihan
Memiliki
struktur
data
yang
sederhana.
Secara teoritis, mudah dimanipulasi
dengan menggunakan fungsi dan
operator sederhana.
Teknologi yang digunakan cukup
murah dan tidak begitu kompleks
sehingga pengguna dapat membuat
sendiri program aplikasi yang
menggunakan layer raster.
Compatible
dengan
citra-citra
satelit penginderaan jauh dan semua
image hasil scanning data spasial.
Overlay dan kombinasi data
spasial raster dengan data inderaja
sangat mudah dilakukan.
Memiliki kemampuan pemodelan
dan analisis spasial tingkat lanjut.
Metode untuk mendapatkan layer
raster lebih mudah, baik melalui
proses scanning dengan scanner
maupun
dengan
menggunakan
citra
satelit atau konversi dari format
vector.
Gambaran permukaan bumi dalam
bentuk citra raster yang didapat dari
sensor radar atau satelit, selalu lebih
actual dari pada bentuk vektornya.
Prosedur untuk memperoleh data
dalam bentuk raster lebih mudah,
sederhana dan murah.
Harga sistem perangkat lunak
aplikasinya cenderung lebih murah.

Kekurangan
Secara umum, memerlukan ruang
atau
tempat
penyimpanan
(memori) yang lebih besar di sistem
computer, banyak terjadi redundancy
data baik untuk setiap layernya
maupun secara keseluruhan.
Penggunaan sel atau ukuran grid
yang
lebih
besar
untuk
menghemat ruang
penyimpanan
akan menyebabkan
kehilangan
informasi dan ketelitian spasial.
Sebuah citra raster pada umumnya
hanya mengandung satu tematik
saja, sulit digabungkan dengan
atribut-atribut lainnya dalam satu
layer. Dengan demikian, untuk
merepresentasikan
atribut-atribut
tambahan, juga diperlukan layer
baru, sehingga timbul masalah
redundancy data secara keseluruhan.
Tampilan atau representasi dan
akurasi
posisinya
sangat
bergantung pada ukuran pikselnya
(resolusi spasial).
Sering mengalami kesalahan dalam
menggambarkan bentuk atau garis
batas area suatu objek spasial
(karena itu jarang digunakan
untuk menggambarkan batas-batas
administrasi).
Proses transformasi koordinat dan
proyeksi petanya sedikit lebih sulit
dilakukan.
Sangat sulit untuk merepresentasikan
hubungan topologi yang terdapat di
antara unsur-unsur spasialnya.
Metode untuk mendapatkan format
data
vector
melalui
proses

vektorisasi ditempuh dengan waktu


yang relative lama dan mahal.

Contoh Data Vektor dan Data Raster


A. Model Data Vektor :
Diwakili oleh simbol-simbol atau dikenal dgn fitur titik (point), fitur garis
(line) dan fitur area / surface (polygon).
Data-data tersebut tersimpan dalam komputer sebagai koordinat kartesius
1.

Format titik : - Koordinat tunggal (X,Y)


-Tanpa panjang dan tanpa luasan
Contoh : Lokasi kecelakaan, letak pohon.

2. Format garis : - Pasangan koordinat yang memiliki awal dan titik akhir (X1,Y1) ;
(X2,Y2).
-Mempunyai panjang tanpa luasan.
Contoh : Jalan, sungai, utility.
3. Format polygon : - Koordinat dengan titik awal dan akhir sama.
-Mempunyai panjang / perimeter dan luasan.
Contoh : Tanah persil, bangunan.
4. Format permukaan : - Area dengan koordinat vertikal (X,Y,Z).
-Mempunyai ukuran panjang, luas dan ketinggian.
Contoh : Peta slope, bangunan bertingkat.

B. Model Data Raster:


Model data raster merupakan data yg sangat sederhana, dimana setiap informasi
disimpan dalam petak -petak bujursangkar (grid), yg membentuk sebuah bidang.
Petak-petak (grid) tersebut disebut dengan pixel (picture element).
Posisi pixel dinyatakan dgn baris ke-m dan kolom ke-n.
Data yg tersimpan dlm format ini, spt: data scan (gambar), gambar digital (citra dgn
format BMP, JPG, dll), citra satelit digital (Landsat, SPOT, dll)
Sebagai contoh beberapa sumber entitas spasial raster adalah citra dijital satelit
(ex: NOAA, Spot, Landsat, Ikonos, QuickBird), citra digital radar, dan model
ketinggian dijital (DTM atau DEM dalam model data raster).

Anda mungkin juga menyukai