Konsep Penelitian Dan Pengembangan (R&D) : and Developmentyang Selanjutnya Akan Disingkat Menjadi
Konsep Penelitian Dan Pengembangan (R&D) : and Developmentyang Selanjutnya Akan Disingkat Menjadi
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah proses
untuk mengembangkan suatu produk baru untuk menyempurnakan produk yang telah ada, yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
Penelitian
dan
Pengembangan
atauResearch and Development (R&D), merupakan metode penghubung atau pemutus
kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan.
Penelitian Pendidikan dan pengembangan (R & D) adalah proses yang digunakan
untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses
ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang
berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan
temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya , dan
merevisinya
untuk
memperbaiki
kekurangan
yang
ditemukan
dalam tahap mengajukan pengujian.
Dalam program yang lebih ketat dari R & D,
siklus ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan bahwa produk tersebutmemenuhi
tujuan perilaku didefinisikan.
Menurut Sugiyono (2009:407) metode penelitian Research
and Developmentyang selanjutnya akan disingkat menjadi
R&D
adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji,
keefektifan produk tersebut. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atauperangkat
keras (hardware), seperti buku, alat tulis, dan alat pembelajaran lainnya. Akan tetapi, dapat pula
dalam bentuk perangkat lunak (software).
Penelitian pengembangan atau research and development (R&D)
adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk
memperbaiki praktik (Sukmadinata, 2009)
Menurut Sujadi (2003:164) Penelitian dan Pengembangan atau Research and
Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development(R&D), ada
beberapa metode yang digunakan yaitu, metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Metode
penelitian deskriptif, digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi
yang ada mencakup : (1) kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan
atau bahan dasar (embrio) untuk produk yang akan dikembangkan, (2) kondisi pihak pengguna,
seperti sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, Berta pengguna lainnya, (3) kondisi faktor-faktor
pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan,
mencakup unsur manusia, saran-prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan.
Metode evaluatif, digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu
produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba, dan setiap kegiatan uji coba
diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil
uji coba diadakan penyempurnaan-penyempurnaan.
Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan.
Walaupun dalam tahap uji coba telah ada evaluasi (pengukuran), tetapi pengukuran tersebut
masih dalam rangka pengembangan produk, belum ada kelompok pembanding. Dalam
eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok
pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontro
dilakukan secara acak atau random. Pembandingan hasil eksperimen men pada kedua kelompok
tersebut dapat menunjukkan tingkat keampuhan dari produk yang dihasilkan.
1.
2.
3.
4.
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal
ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan
secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional,
belum fakta lapangan.
5.
Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya . maka akan
dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan
cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.
6. Uji coba Produk
Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dahulu. Pengujian dapat
dilakukan dengan ekperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efesiensi sistem kerja lama
dengan yang baru.
7. Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja
baru ternyata yang lebih baik dari sistem lama. Perbedaan sangat signifikan, sehingga sistem
kerja baru tersebut dapat diberlakukan.
8. Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting,
maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata
untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya sistem kerja baru tersebut, tetap harus dinilai
kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam perbaikan kondisi nyata terdapat kekurangan dan
kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana
kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif
dan layak untuk diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk mengubah sampah
menjadi bahan yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila berdasarkan studi kelayakan baik
dari aspek teknologi, ekonomi dan ligkungan memenuhi. Jadi untuk memproduksi pengusaha
dan peneliti harus bekerja sama.
Adapun bagan langkah-langkah penelitiannya seperti ditunjukkan pada gambar
berikut.
Pengumpulan data
Desain
produk
Potensi dan
Masalah
Validasi
Desain
Ujicoba
pemakaian
Revisi
desain
Ujicoba
produk
Revisi
Produk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadapmodel operasional yang telah
dihasilkan. Dilaksanakan pada 10 sampai d engan 30 sekolah melibatkan 40 samapi dengan
200 subyek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, danobservasi dan analisis
hasilnya. Tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu model yang
dikembangkan benar- benar siap dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan pengarahan
atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model;
9. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang
dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);
10. Dissemination and implementation, yaitu lan gkahmenyebarluaskan produk/model yang
dikembangkan kepada khalayak/masyarakat luas, terutama dalam kancah pendidikan.
Langkah pokok dalam fase ini adalah mengkomunikasikan danmensosialisasikan
temuan/model, baik dalam bentuk seminar hasil penelitian, pub likasi pada jurnal, maupun
pemaparan kepada skakeholders yang terkait dengan temuan penelitian.
Daftar Pustaka
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta : Alfhabeta
Sujadi, 2002. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka cipta
Sukmadinata, Nana Sy. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi.Bandung:
Kesuma Karya
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya