TUGAS 4 Translate Journal
TUGAS 4 Translate Journal
Translate of the Journal Cultural and Historical Corellations of Ideal Education and
Human Paradigm
Diajukan untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Pengembangan dan Pendampingan
Sumber Daya Manusia yang Diampu oleh Lilis Widaningsih, S.Pd., M.T.
Disusun Oleh:
Shopiatur Rochmah
1300105
1300231
1300249
1305357
Abstrak
Artikel ini menggambarkan paradigma utama pendidikan yang
berkembang di berbagai periode sejarah: jaman dahulu, abad
pertengahan era Rennaisance, peralihan dan modern. Hal ini menunjukan
bahwa paham anthroposentris menjadi garis depan dari semua pekerjaan
filosofis. Dalam artikel ini, kami meninjau berbagai sudut pandang
mengenai pandangan ideal laki-laki yang digambarkan oleh fisuf terkenal,
karena sasaran akhir pendidikan ideal adalah pria dewasa, maka hal ini
akan membuatnya lebih baik. Hal ini membuktikan bahwa pengalaman
intelektual cukup berguna untuk saat ini dalam memecahkan masalah
pendidikan modern, yang kemungkinan besar digunakan untuk
memahami esensi dari apa yang sedang terjadi dan yang telah terjadi di
bidang pendidikan.
Penutupan ini disebabkan karena model pendidikan meliputi semua
pendidikan praktek yang pernah ada dalam sejarah. Hal ini ditemukan
bahwa saat ini sala satu alasan dalam pendidikan adalah konfrontasi dan
kompetisi dari model pendidikan yang berbeda. Dengan demikian, perlu
untuk menentukan kombinasi harmonis dan interaksi dalam berbagai
paradigma pendidikan.
Keywords
1. Pendahuluan
Pendidikan adalah tentang satu hal yang tersisa setelah
melupakan satu hal yang dipelajari di sekolah. Ini adalah anggapan
dari Albert Einstein, yang telah diambil alih oleh filsuf selama
sejarah dan saat ini ide tersebut tidak kehilangan makna.
Dalam proses belajar, laki-laki hampir selalu diberikan :
pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah, universitas dan
terus menerus mendapatkan pengetahuan dari orang lain dan
memperoleh pengalaman hidup. Dengan demikian, dari sudut
pandang ini sangat sulit untuk berkontribusi lebih dalam pendidikan
dan proses kognitif pada kualitas hidup manusia sesuai dengan
tujuan.
Padahal konten pendidikan sudah berubah, bentuknya juga
berubah selain; kebutuhan pendidikan dalam mempetahankan
sejarah yang berbeda. Kemungkinan, sebuah model pendidikan
yang berlaku dalam sejarah tetapi tergantung pada tujuan manusia,
tantangan yang beragam dan dikembangkan secara berbeda dalam
waktu tertentu. Saat ini situasi dalam praktik pendidikan pedagogik
adalah semua model pendidikan yang pernah ada dalam sejarah,
hadir pada waktu yang sama. Pada kehidupan mereka, model
pendidikan yang mereka hadapi dan lebih sering bersaing satu
sama lain. Cara seperti itu dijadikan alasan sebagai suatu
ketetapan. Hal di atas tentu sangat relevan untuk meninjau asal
sejarah, pengembangan, memfungsikan model-model pendidikan
yang berbeda dan mengidentifikasi cara kombinasi yang mungkin
saat ini.
2. Latar Belakang Masalah
Dalam ilmu filsafat konsep paradigma telah diperkenalkan oleh G.
Bergman, Jerman seorang filsuf positivisme, untuk menggambarkan normatiif metode
pendidikan dan ilmu pengetahuan (Shakabara, 2006). Konsep ini lebih populer setelah
digunakan oleh T. Kuhn, seorang filsuf Amerika dan sejarawan ilmu pengetahuan.
Mengerjakan model pendidikan dan pembanguunan ilmu pengetahuan T. Kuhn telah
menarik kesimpulan bahwa aktivitas komunitas praktisi diatur oleh tradisi yang ada
atau paradigma, yang dapat direkonstruksi dan ada yang dapat menentukan
mekanisme mereka kembali. Paradigma menurut T. Kuhn adalah diakui secara
universal prestasi ilmiah iyu, untuk sementara waktu, memberikan model masalah dan
solusi untuk komunitas para praktisi (Kuhn, 1975).
Diantara ilmuwan Rusia konsep paradigma telah dipelajari oleh filsuf dan
perwakilan metodologi dari ilmu pengetahuan. M.A. Mostepanenko, V.V. Nalimov, AI
Rakitin, M.A. Rozov, V.S. Stepin, V.S. Shvyryov, Yu.V. Yakovetz dan lain-lain.
paradigma digunakan oleh mereka sebagian besar dalam pengembangan ilmu
pengetahuan rasionalitas. Paradigma itu, mencerminkan beberapa tanda-tanda kognitif
dan diulang dalam situasi yang berbeda dari struktur teoritis, pertama dan terpenting
merupakan pengetahuan ini dan digunakan oleh V.I. Kuznetsov untuk analisis untuk
mengetahui sistem sendiri, tapi mereka berfungsi di sebuah komunitas para praktisi
(Kuznetsov.).
Bagian utama dari paradigma pendidikan adalah sifat dan tujuan pendidikan;
sikap guru terhadap murid dan posisinya dalam proses pendidikan; konsep fungsi
membentuk manusia pendidikan ( kemanusiaan, membentuk budaya, fungsi
bersosialisasi), konten pendidikan (aksiologis, kognitif, aktivitas kreatif, komponen);
teknologi pedagogis pendidikan (Bondarevskaya).
3. Model Pendidikan dari zaman dahulu hingga modern
Dasar dari semua tren pedagogik yang ada saat ini dan cara adalah beberapa
filosofis ide tentang lelaki ideal, bagaimana hal itu diperlukan guna mempengaruhi
orang untuk membuatnya lebih baik melalui pendidikan dan tujuan pendidikan ini
adalah untuk mendapatkan hal yang ideal. Penjelasan pemahaman tentang seorang
pria menimbulkan dampak besar pada pembangunan dunia pendidikan.
Setiap tujuan pendidikan akan berdampak pada anak, yang akan membantu
untuk mendapatkan kemerdekaan dalam menyelesaikan misinya di bumi. Misi dan
tujuan orang yang berbeda, dan tujuan pendidikan yang berbeda juga. Dengan kata
lain masing-masing siklus sejarah membentuk masalahan pendidikan dan kepribadian
pendidikan, dengan menemukan metode dan solusi, menentukan cara dan arah dalam
pengetahuan, adopsi yang tersedia, kemampuan untuk menerjemahkan dan
menerapkannya dalam latihan (Romanenko, 2002). Para filsuf dari jaman dahulu,
abad pertengahan, modern, dan pencerahan berspekulasi tentang bagaimana sifat
manusia, apa yang akan manusia lakukan, apakah dia mampu mengubah dengan
adanya pendidikan, pasti mereka beralih terhadap pendidikan. Ide filosofi mereka
tentang pendidikan, pencerahan, dan gambaran manusia menjadi dasar untuk seluruh
rangkaian pendidikan.
Inti dari model pendidikan kuno adalah kombinasi dari dua metode kognitif
yaitu intuisi dan paradigma. Laporan awal metode persepsi awal dari dunia di preSocratic berfilosofi itu intuisi yang terfokus kontemplasi dari nya, yang mana sama
dengan contemplator. Untuk mentransfer persepsi intuisi kebenarannya pada orang
lain perlu menciptakan kondisi yang khusus. Hal itu perlu untuk mengembangkan
pendidikan dengan membuka kemungkinan untuk melihat dunia melalui simbolis
struktur murid dalam mencari intuisi. Mitos tradisional berfungsi untuk tujuan intuisi,
dengan demikian awal keterikatan filosofis pengetahuan mulai dari mempelajari mitos
Romanenko, 2001). Hal ini diketahui bahwa semua bidang pengetahuan berasal dari
mitos: obat, filsafat, seni dan pendidikan.
Daftar orang bijak hanya mencakup siapa yang tahu
bagaimana merumuskan dengan benar pikiran dan terampil
menggunakan pengetahuan mereka. Kode "Kalimat-kalimat dari
tujuh orang bijak " itu, pada kenyataannya, yang pertama adalah
program pendidikan. Isu kedua pendidikan kuno adalah pidato yang
berasal periode sophistic dan cara ekspresi verbal dan logis dari
intuisi awal. Sudut pandang penulis, menyatakan dalam pidato
menarik perhatian mengenal karya luar biasa dari seni dan metode
berpikir yang tepat belajar.