Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN ANTARA KBK, KTSP, DAN KURIKULUM 2013

Pengertian Kurikulum secara umum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan
tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. (BSNP,2006: 1).
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar,
dan pemeberdayaan sumber daya pendidikan( Depdiknas 2002). KBK merupakan sebuah konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugastugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam
dunia pendidikan
di
Indonesia yang
mulai
diterapkan
sejak tahun 2004 walau
sudah ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkannya. Secara
materi, sebenarnya kurikulum ini tak berbeda dari Kurikulum 1994, perbedaannya hanya
padacara para murid belajar di kelas.
Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikan dengansistem caturwulan. Sedangkan
dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan dalam sistem semester. Dahulu pun, para murid
hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka, yakni menerima materi dari guru saja. Dalam
kurikulum 2004 ini, para murid dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan
IPTek tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski sesungguhnya antar siswa saling
berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, namun meski begitu pendidikan
yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam kegiatan di kelas, para siswa bukan lagi objek,
namun subjek. Dan setiap kegiatan siswa ada nilainya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP) adalah
sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh UndangUndang Nomor
20
Tahun
2003
tentang systemPendidikan nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar
Isi (SI) danStandar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun
2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan


memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan. Secara khusus diterapkannya KTSP adalah untuk :
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
menge,bangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia;
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
melalui pengambilan keputuasan bersama;
3. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan
yang akan dicapai.
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri.

KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu
pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang
harus
dipenuhi
peserta
didik
pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang memuat:
kerangka dasar dan struktur kurikulum,
beban belajar,

kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan


pendidikan, dan

kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok
mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh
kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain,
pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi
dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain
melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari
perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP
maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi
lingkungan dan kebutuhan masyarakat.

Kurikulum 2013
Sedangkan kurikulum terbaru saat ini yang digunakan di Indonesia yaitu Kurikulum
Tahun 2013, di mana kurikulum ini lebihmirip dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Model kurikulum berbasis kompetensi ini ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa
sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas
dalam berbagai mata pelajaran. Walaupun hampir mirip dengan model Kurikulum Berbasis
Kompetensi, akan tetapi masih ada juga perbedaan-perbedaannya. Kurikulum dikembangkan
dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan
kemampuan yang mereka miliki. Di dalam kurikulum ini memandang bahwa setiap peserta
didik itu memiliki potensinya masing-masing yang perlu digali dan dikembangkan, sehingga
kelak potensinya tersebut dapat bermanfaat di dalam kehidupan si peserta didik nantinya
dalam bermasyarakat. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa setiap peserta
didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa guru
hanya sebagai fasilitator saja. Peran peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran itu lebih
diutamakan, sehingga potensi-potensi yang ada di dalam diri peserta didik menjadi lebih
tersalurkan dan dapat berkembang. Penyelenggaraan pendidikan seperti yang disampaikan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa di masa depan.
Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013

KBK 2004:
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi
Lulusan Mata Pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk
Pengetahuan
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Pengembangan kurikulum sampai pada silabus
Tematik Kelas I dan II (mengacu mapel)
KTSP 2006:
Pada KTSP, sekolah diberikan keleluasaan untuk mendelegasikan seluruh isi kurikulum
melihat karakter, dan potensi lokal, KTSP tetap menekankan kompetensi akan tetapi lebih
dikerucutkan lagi dalam operasional dan implementasinya di sekolah.
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk
Pengetahuan
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Pengembangan kurikulum sampai pada komptensi dasar
Tematik Kelas I-III (mengacu mapel)
Kurikulum 2013:
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman guru
Tematik integratif Kelas I-VI (mengacu kompetensi)

ASPEK
1. Landasan Hukum

Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006


KURIKULUM 2004
KURIKULUM 2006

Tap MPR/GBHN Tahun 1999-2004

UU No. 20/2003 Sisdiknas

UU No. 20/1999 Pemerintah-an Daerah

PP No. 19/2005 SPN

UU Sisdiknas No 2/1989 kemudian


diganti dengan UU No. 20/2003

Permendiknas No. 22/2006 Standar


Isi

PP No. 25 Tahun
pembagian kewenangan

Permendiknas No. 23/2006 Standar


Kompetensi Lulusan

2000

tentang

2. Implementasi /
Pelaksanaan
Kurikulum

3. Ideologi Pendidikan yang Dianut

Bukan dengan Keputusan/ Peraturan


Mendiknas RI

Peraturan Mendiknas RI No. 24/2006 tentang


Pelaksanaan Peraturan Menteri No. 22 tentang
SI dan No. 23 tentang SKL

Keputusan
Dirjen
Dikdasmen
No.399a/C.C2/Kep/DS/2004 Tahun 2004.

Keputusan Direktur Dikme-num No.


766a/C4/MN/2003 Tahun 2003, dan No.
1247a/ C4/MN/2003 Tahun 2003.

Liberalisme
Pendidikan
:
terciptanya SDM yang cerdas,
kompeten,
profesional
dan
kompetitif

Liberalisme Pendidikan : terciptanya


SDM
yang
cerdas,
kompeten,
profesional dan kompetitif

Cenderung
Sentralisme
Pendidikan : Kurikulum disusun
oleh Tim Pusat secara rinci;
Daerah/Sekolah
hanya
melaksanakan

Cenderung Desentralisme Pendidikan :


Kerangka Dasar Kurikulum disusun
oleh Tim Pusat; Daerah dan Sekolah
dapat mengembangkan lebih lanjut.

Kurikulum disusun rinci oleh Tim


Pusat
(Ditjen
Dikmenum/
Dikmenjur dan Puskur)

Kurikulum merupakan kerangka dasar


oleh Tim BSNP

Berbasis Kompetensi

Berbasis Kompetensi

Terdiri atas : SK, KD, MP dan


Indikator Pencapaian

Hanya terdiri atas : SK dan KD.


Komponen lain dikembangkan oleh
guru

Berubahan
relatif
banyak
dibandingkan
kurikulum
sebelumnya
(1994
suplemen
1999)

Penambahan mata pelajaran untuk


Mulok dan Pengem-bangan diri untuk
semua jenjang sekolah

Ada pengurangan
(Misal TIK di SD)

Ada perubahan nama mata pelajaran

4. Sifat (1)

5. Sifat (2)

6. Pendekatan

7. Struktur

Ada perubahan
pelajaran

Ada penambahan mata pelajaran


(TIK) atau penggabungan mata
pelajaran (KN dan PS di SD)

nama

mata

mata

pelajaran

KN dan IPS di SD dipisah lagi

Ada perubahan jumlah jam pelajaran


setiap mata pelajaran

8. Beban Belajar

9. Pengembangan
Kurikulum lebih
Lanjut

Jumlah Jam/minggu :

Jumlah Jam/minggu :

SD/MI = 26-32/minggu

SD/MI 1-3 = 27/minggu

SMP/MTs = 32/minggu

SD/MI 4-6 = 32/minggu

SMA/SMK = 38-39/minggu

SMP/MTs = 32/minggu

Lama belajar per 1 JP:

SMA/MA= 38-39/minggu

SD = 35 menit

Lama belajar per 1 JP:

SMP = 40 menit

SD/MI = 35 menit

SMA/MA = 45 menit

SMP/MTs = 40 menit

SMA/MA = 45 menit

Semua sekolah /satuan pendidikan


wajib membuat KTSP.

Silabus merupakan bagian


terpisahkan dari KTSP

Guru harus membuat Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

10. Prinsip
Pengembangan
Kurikulum

Hanya sekolah yang mampu dan


memenuhi
syarat
dapat
mengembangkan KTSP.
Guru membuat silabus atas dasar
Kurikulum
Nasional
dan
RP/Skenario Pembelajaran

1. Keimanan, Budi Pekerti Luhur,


dan Nilai-nilai Budaya

tidak

1. Berpusat pada potensi, perkembangan,


kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya

2. Penguatan Integritas Nasional


2. Beragam dan terpadu
3. Keseimbangan Etika, Logika,
Estetika, dan Kinestetika
4. Kesamaan
Kesempatan

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu


pengetahuan, teknologi, dan seni

Memperoleh
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

5. Perkembangan Pengetahuan dan


Teknologi Informasi

5. Menyeluruh dan berkesinam-bungan


6. Belajar sepanjang hayat

6. Pengembangan Kecakapan Hidup


7. Seimbang antara kepentingan nasional
dan kepentingan daerah

7. Belajar Sepanjang Hayat


8. Berpusat pada Anak
9. Pendekatan
Kemitraan
11. Prinsip
Pelaksanaan
Kurikulum

Tidak terdapat
kurikulum

Menyeluruh

prinsip

dan

pelaksanaan
1. Didasarkan
pada
potensi,
perkembangan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai kompetensi
yang berguna bagi dirinya.
1. Menegakkan lima pilar belajar:
1. belajar untuk beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME,
2. belajar
untuk
menghayati,

memahami

dan

3. belajar untuk mampu melaksanakan


dan berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup bersama dan
berguna bagi orang lain,
5. belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses
pembela-jaran yang efektif, aktif,
kreatif & menyenangkan.
3. Memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan perbaik-an, pengayaan, dan/atau
percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisinya dengan
memperhatikan keterpaduan pengembangan
pribadi peserta didik yang berdimensi keTuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
1. Dilaksanakan dalam suasana hubungan
peserta didik dan pendidik yang saling
meneri-ma dan menghargai, akrab,

terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut


wuri handayani, ing madia mangun
karsa, ing ngarsa sung tulada

12. Pedoman
Pelaksanaan
Kurikulum

1. Bahasa Pengantar

5. Menggunakan pendekatan multistrategi dan


multimedia, sumber belajar dan teknologi
yang
memadai,
dan
meman-faatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Diselenggarakan dalam kese-imbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.
Tidak
terdapat
pedoman
pelaksanaan
kurikulum seperti pada Kurikulum 2

2. Intrakurikuler
3. Ekstrakurikuler
4. Remedial, pengayaan, akselerasi
5. Bimbingan & Konseling
6. Nilai-nilai Pancasila
7. Budi Pekerti
8. Tenaga Kependidikan
9. Sumber dan Sarana Belajar
10. Tahap Pelaksanaan
11. Pengembangan Silabus
12. Pengelolaan Kurikulum

http://umikholifatun.blogspot.com/2013/12/perbedaan-kbk-ktsp-dan-kurikulum2013.html

Anda mungkin juga menyukai