(1)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
AKHLAK
XII (keagamaan) / 1
1. Mengenal tarekat dan tokoh-tokoh serta ajarannya
1.1 Menjelaskan tarekat Qadiriyah dan ajarannya
Menceritakan asal usul tarekat qadiriyah
Menyebutkan tokoh tarekat qadiriyah
Menggambarkan ajaran tarekat qadiriyah
Menghubungkan amalan tarekat qadiriyah dengan fenomena
sosial
Memberikan penilaian terhadap amalan tarekat qadiriyah
: 2x45 (1x pertemuan)
: 78
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menceritakan asal-usul tarekat qadiriyah (NK : rasa ingin tahu, kritis dan
religius)
Siswa dapat menyebutkan tokoh tarekat qadiriyah (NK : rasa ingin tahu, tanggungjawab dan
mandiri)
Siswa dapat menggambarkan ajaran tarekat qadiriyah (NK : kritis, rasa ingin tahu dan jujur)
Siswa dapat menghubungkan amalan tarekat qadiriyah dengan fenomena sosial (NK : rasa
ingin tahu, tanggungjawab dan toleran)
Siswa dapat memberikan penilaian terhadap amalan tarekat qadiriyah (NK : Jujur, kritis dan
demokratis)
Materi Pembelajaran
Berdirinya tarekat qadiriyah
Tokoh tarekat qadiriyah
Ajaran tarekat qadiriyah
Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Inkuiri
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan fasilitas belajar
pendahuluan
2. Salam pembuka
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Memberikan motivasi
5. Menggambarkan garis besar materi pelajaran dan
kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari
dengan karakter
8. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar,
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
WAKTU
10 menit
60 menit
20 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tertulis
Bentuk instrumen
Tes tertulis(Essay)
Soal / Istrumen
1. Jelaskan pengertian tarekat secara (bahasa dan istilah)!
2. Siapa pendiri tarekat qadiriyah dan kapan berdirinya?
3. Jelaskan ajaran tarekat qadiriyah!
4. Bagaimana hubungan antara amalan tarekat qadiriyah dengan fenomena sosial masa kini?
Kunci jawaban :
1. Secara bahasa berasal dari bhs. Arab (thoriqoh) artinya jalan, cara atau
metode.Secara istilah thoriqoh adalah jalan yang harus ditempuh untuk mencapai
tujuan yaitu berada sedekat mungkin dengan Allah, atau dengan kata lain berada di
hadirat-Nya tanpa ada hijab (yaitu dinding yang membatasi mata batin seseorang
dengan Allah).
2.
Pendiri tarekat qadiriyah ialah Syeikh Abdul Qadir Jailani. Lahir di Gilan (Iran) 1
Sumber Belajar
Buku akhlak tasawuf
Ensiklopedi Islam Indonesia
Internet
Ciamis, juli 2012
Mengetahui
Kepala Madrasah
Indikator
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
AKHLAK
XII (keagamaan) / 1
1. Mengenal tarekat dan tokoh-tokoh serta ajarannya
1.2 Menjelaskan tarekat Rifaiyah dan ajarannya
1.3 menjelaskan tarekat Syaziliyah dan ajarannya
1.4 Menjelaskan tarekat Maulawiyah dan ajarannya
1.5 Menjelaskan tarekat Syatiriyah dan ajarannya
1.6 Menjelaskan tarekat Naqsyabandiyah dan ajarannya
1.7 Menjelaskan tarekat Suhrawardiyah dan ajarannya
: Menceritakan asal-usul tarekat Rifaiyah, Syaziliyah,
Maulawiyah, Syatiriyah, Naqsyabandiyah dan Suhrawardiyah
Menyebutkan tokoh tarekat Rifaiyah, Syaziliyah, Maulawiyah,
Syatiriyah, Naqsyabandiyah dan Suhrawardiyah
Menggambarkan ajaran tarekat Rifaiyah, Syaziliyah,
Maulawiyah, Syatiriyah, Naqsyabandiyah dan Suhrawardiyah
Menghubungkan amalan tarekat Rifaiyah, Syaziliyah,
Maulawiyah, Syatiriyah, Naqsyabandiyah dan Suhrawardiyah
dengan fenomena sosial
Memberikan penilaian terhadap amalan tarekat Rifaiyah,
Syaziliyah, Maulawiyah, Syatiriyah, Naqsyabandiyah dan
Suhrawardiyah.
: 12x45 (6x pertemuan)
: 78
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menceritakan asal-usul tarekat Rifaiyah, Syaziliyah, Maulawiyah, Syatiriyah,
Naqsyabandiyah dan Suhrawardiyah (NK: Rasa ingin tahu, kritis dan religius)
Siswa dapat menyebutkan tokoh tarekat Rifaiyah, Syaziliyah, Maulawiyah, Syatiriyah
Naqsyabandiyah dan Suhrawardiyah (NK: Rasa ingin tahu, mandiri dan tanggungjawab )
Siswa dapat menggambarkaqn ajaran tarekat Rifaiyah, Syaziliyah, Maulawiyah, Syatiriyah,
Naqsyabandiyah dan Suhrawardiyah (NK: Rasa ingin tahu, jujur dan demokratis)
Siswa dapat menghubungkan amalan tarekat Rifaiyah, Syaziliyah, Maulawiyah, Syatiriyah,
Naqsyabandiyah dan Suhrawardiyah dengan fenomena sosia. (NK: Rasa ingin tahu, cinta
damai, dan demokratis)
Siswa dapat memberikan penilaian terhadap amalan tarekat Rifaiyah, Syaziliyah, Maulawiyah,
Syatiriyah, Naqsyabandiyah dan Suhrawardiyah.(NK: Jujur, tanggungjawab, dan
menghargai prestasi)
Materi Pembelajaran
Berdirinya tarekat Rifaiyah, Syaziliyah, Maulawiyah, Syatiriyah, Naqsyabandiyah dan
Suhrawardiyah.
Tokoh tarekat Rifaiyah, Syaziliyah, Maulawiyah, Syatiriyah, Naqsyabandiyah dan
Suhrawardiyah.
Ajaran tarekat Rifaiyah, Syaziliyah, Maulawiyah, Syatiriyah, Naqsyabandiyah dan
Suhrawardiyah.
Metode Pembelajaran
1. Tugas terstruktur
2. Inkuiri
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan fasilitas belajar
pendahuluan
2. Salam pembuka
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Memberikan motivasi
5. Menggambarkan garis besar materi pelajaran yang
harus di selesaikan oleh siswa
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari
dengan karakter
8. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar.
WAKTU
10 menit
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran,
kemudian
guru
mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan perumusan
pertanyaan oleh siswa tentang hal-hal yang berkaitan
dengan materi pelajaran. Guru menulis pertanyaan
siswa di papan tulis.
Elaborasi :
3. Guru menjelaskan materi :
Tentang tarekat Rifaiyah, Syaziliyah, Maulawiyah,
Syatiriyah, Naqsyabandiyah dan Suhrawardiyah.
Tentang tokoh tarekat Rifaiyah, Syaziliyah,
Maulawiyah, Syatiriyah, Naqsyabandiyah, dan
Suhrawardiyah.
Tentang ajaran tarekat Rifaiyah, Syaziliyah,
Maulawiyah, Syatiriyah, Naqsyabandiyah, dan
Suhrawardiyah.
4. Guru mempersilakan siswa untuk bertanya materi
yang belum jelas
Konfirmasi :
5. Refleksi melalui tanya jawab
6. Guru menanyakan manfaat mempelajari materi yang
telah disampaikan
60 menit
Kegiatan penutup
20 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Hasil karya (makalah)
Bentuk instrumenan
Tes lisan
Soal / Istrumen
1.Coba jelaskan secara garis besar tentang tarekat Rifaiyah!
2.Dan jelaskan pula tentang tarekat Syadziliyah!
4 Kunci jawaban :
Tarekat Rifaiyah.
Tarekat Rifaiyah pertama kali muncul di Irak bagian Selatan, didirikan oleh Abul Abbas Ahmad bin Ali
ar-RifaI. Beliau lahir di Qaryah Hasan, dekat Basrah tahun 500H/1106M. Sumber lain menyebutkan
512H/1118M. Beliau menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Irak bagian Selatan. Pada usia tujuh
tahun ayahnya meninggal,beliau diasuh oleh pamannya yaitu Mansur al-Bathaihi, seorang syeikh
tarekat. Selain berguru pada Mansur al-Bathaihi, beliau juga berguru pada pamannya yang lain yaitu
Abu al-Fadl Ali al-Wasiti terutama tentang mazhab Imam Syafii, sehingga usia 21 tahun beliau telah
berhasil memperoleh ijazah dan khirqah (jubah) sebagai pertanda telah mendapat wewenang untuk
mengajar. Pada tahun 1145 ar-RifaI menjadi syeikh tarekat ini (baca: Rifaiyah), ketika pamannya
menunjuk ar-RifaI sebagai penggantinya. Kemudian beliau mendirikan pusat tarekat sendiri di Umm
Abidah, sebuah desa di Distrik Wasit, tempat beliau wafat. Di Suriah, setelah Naqsabandiyah,
Rifaiyah merupakan tarekat yang paling tersebar luas dan dinamis. Sejak awal 1980-an cabang
suriah yang paling signifikan adalah cabang Abdul Al-Hakim Abdul Al-Basith Al-Saqbani. Dia dan
orang- orang yang berkaitan dengannya telah menerbitkan banyak tulisan para syeikh Rifaiyah.
Ajarannya, menurut Sayyid Mahmud Abul al-Faidlal-Manufi, tarekat Rifaiyah memiliki tiga ajaran
dasar, yaitu: 1. Tidak meminta sesuatu, 2. Tidak menolak sesuatu, 3. Tidak menunggu sesuatu.Selain
itu menekankan pada ajaran asketisme (zuhud yang keras) dan marifat (puncak tertinggi dalam
ajaran tasawuf). Wirid dan amalannya. Ciri khas tarekat ini terletak pada zikirnya yang disebut
dengan Darwis Melolong yaitu dilakukan bersama-sama dengan diiringi suara gendang bertalu-talu.
Zikir itu dilakukan sampai mencapai suatu keadaan dimana mereka dapat melakukan perbuatanperbuatan yang menakjubkan, seperti berguling-guling di atas bara api, tetapi mereka tidak terbakar
sedikitpun.
Tarekat Syadziliyah
Tarekat Syadziliyah di pelopori oleh syeikh Abul Hasan Asy Syadzili. Nama lengkapnya adalah Abul
Hasan Asy Syadzili al-Hasani bin Abdullah Abdul Jabbar bin Tamim bin Hurmuz bin Hatim bin Qushay
bin Yusuf bin Yusya bin Ward bin Baththal bin Ahmad bin Muhammad bin Isa bin Muhammad. Nama
kecil syeikh Abul Hasan Asy Syadzili adalah Ali, gelarnya adalah Taqiyyudin, julukannya adalah Abu
Hasan dan nama populernya Asy Syadzili. Lahir di sebuah desa yaitu Ghumarah, dekat kota Sabtah
pada tahun 593H/1197M. Ia tinggal di desa Syadzilah, oleh karena itu namanya dinisbatkan kepada
desa tersebut meskipun ia tidak berasal dari desa tersebut. Tarekat ini dipengaruhi oleh al-Ghazali
dan
al-Makki.
Salahsatu
perkataan
as-Syadzili
kepada
murid-muridnya:Seandainya
kalian
mengajukan suatu permohonan kepada Allah, maka sampaikanlah lewat Abu Hamid al-Ghazali.
Perkataan yang lainnya: Kitab Ihya Ulum ad-din (karya al-Ghazali),mewarisi anda ilmu. Sementara
Skor
50
50
100
Sumber Belajar
Buku Akhlak tasawuf
Ensiklopedi Islam
internet
Mengetahui
Kepala Madrasah
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
AKHLAK
XII (keagamaan) / 1
2. Mengenal tarekat mutabarah di Indonesia dan ajarannya
2.1 Mengenal tarekat mutabaroh di Indonesia dan ajarannya
Menunjukkan tarekat mutabarah di Indonesia
Menyebutkan tokoh-tokoh tarekat mutabarah di Indonesia
Menjelaskan ajaran tarekat mutabarah di Indonesia (Qadiriyah,
Syatiriyah, dan Naqsyabandiyah)
Memberikan penilaian terhadap amalan tarekat mutabarah.
: 4 X 45 menit (2 Pertemuan)
: 78
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menunjukkan tarekat mutabarah di Indonesia (NK : Rasa ingin tahu, kerja keras,
dan mandiri)
Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh tarekat mutabarah di Indonesia (NK : kritis,
tanggungjawab, dan menghargai prestasi)
Siswa dapat menjelaskan ajaran tarekat mutabarah di Indonesia (Qadiriyah, Syatiriyah, dan
Naqsyabandiyah) (NK : Religius, jujur, toleran, dan cinta damai)
Siswa dapat memberikan penilaian terhadap amalan tarekat mutabarah (NK : Jujur,
tanggungjawab, dan demokratis)
Materi Pembelajaran
Pengertian mutabarah dan ghoer mutabarah
Syarat kemutabarahan suatu tarekat
Menjelaskan awal mulanya tarekat mutabarah di Indonesia (tarekat Qadiriyah, Syatiriyah, dan
Naqsabandiyah)
Menjelaskan tokoh dan ajaran tarekat mutabarah di Indonesia (tarekat Qadiriyah, Syatiriyah,
dan Naqsabandiyah)
Metode Pembelajaran
1. Tanya Jawab
2. Diskusi
3. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan fasilitas belajar
pendahuluan
2. Salam pembuka
3.
Mengecek
kehadiran siswa
4.
Memastikan
bahwa setiap siswa datang tepat waktu
5.
Memberikan
WAKTU
10 menit
motivasi
6.
Menggambarkan
garis besar materi pelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh siswa
7.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
8.
Mengaitkan
materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan
karakter
9.
Dengan merujuk
pada silabus, RPP, dan bahan ajar
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran,
kemudian
guru
mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
perumusan pertanyaan/pendapat oleh siswa tentang
hal-hal yang berkaitan dengan materi pelajaran. Guru
menuliskan pertanyaan atau pendapat siswa di
papan tulis.
60 menit
Elaborasi :
3.
Guru menjelaskan materi secara garis besar
tentang
Pengertian tarekat mutabarah dan ghoer
mutabarah
Syarat atau ketentuan tentang kemutabarahan
suatu tarekat
Awal mulanya tarekat mutabarah di indonesia
(tarekat Qadiriyah, Syatiriyah, dan Naqsabandiyah)
Tokoh dan ajaran tarekat mutabarah di Indonesia
(tarekat Qadiriyah, Syatiriyah, dan Naqsabandiyah)
4.
Guru mempersilakan siswa untuk menambah
sumber materi untuk di diskusikan secara
berkelompok
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
Kegiatan penutup
20 menit
5. Salam penutup
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tulis dan lisan )
Bentuk instrumen
Tes tulis dan lisan
Soal / Istrumen
Pemaparan secara tertulis
Pemaparan pada saat berjalannya diskusi
Tanya jawab pada saat berjalannya diskusi
Kunci jawaban:
Hasil pemaparan secara tulis dan lisan
Di sesuaikan dengan apa yang di tanyakan pada saat berlangsungnya diskusi kelompok
Penskoran
No
Skor
1
40
2
40
3
20
Jml
100
Sumber Belajar
Hj.UwangSuwarsah,S.Ag
NIP
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
AKHLAK
XII (keagamaan) / 1
2. Mengenal Tarekat mutabarah di Indonesia dan ajarannya
2.2 Membandingkan ajaran antara tarekat-tarekat mutabarah di
Indonesia (Tarekat Qadiriyah, Syatiriyah, dan Naqsabandiyah)
: Menjelaskan ajaran tarekat-tarekat mutabarah di Indonesia
(tarekat Qadiriyah, Syatiriyah dan Naq1sabandiyah)
Menunjukkan persamaan antara ajaran tarekat-tarekat
mutabarah di Indonesia (tarekat Qadiriyah, Syatiriyah, dan
Naqsabandiyah)
Menunjukkan perbedaan antara ajaran tarekat-tarekat
mutabarah di Indonesia (tarekat Qadiriyah, Syatiriyah, dan
Naqsabandiyah)
: 2 X 45 menit (1 Pertemuan)
: 78
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan ajaran tarekat tarekat mutabarah di Indonesia yaitu tarekat
Qadiriyah, Syatiriyah dan Naqsabandiyah (NK: kritis, logis, penuh rasa ingin tahu)
Siswa dapat menunjukkan persamaan antara ajaran tarekat-tarekat mutabarah di Indonesia
yaitu tarekat Qadiriyah, Syatiriyah, dan Naqsabandiyah(NK: kritis, logis, dan tanggungjawab)
Siswa dapat menunjukkan perbedaan ajaran tarekat-tarekat mutabarah di Indonesia yaitu
tarekat Qadiriyah, Syatiriyah, dan Naqsabandiyah (NK: kritis, logis, dan tanggungjawab)
Materi Pembelajaran
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
WAKTU
10 menit
60 menit
Kegiatan penutup
20 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tertulis
Bentuk instrumen
Tes tertulis
Soal / Istrumen
1.
Coba jelaskan ajaran yang di bawa oleh tarekat Qadiriyah!
2.
Dan jelaskan pula ajaran yang di bawa tarekat Naqsabandiyah!
3.
Tunjukkan persamaan dan perbedaan ajaran dari kedua tarekat di atas!
4.
Bagaimana pengaruh ajaran kedua tarekat ini di Indonesia?
Kunci jawaban :
1. Dalam proses pelaksanaan zikirnya yaitu kalimat tahlil di baca nyaring,
keras
(nafi
istbatt), setelah selesai shalat wajib, di wajibkan membaca istighfar 3x atau lebih, shalawat
3x tahlil 165x di luar shalat agar berzikir semampunya. Gerakan zikirnya dengan menggelengkan
kepala ke arah kanan dulu , kemudian ke arah kiri begitu seterusnya. Ajaran ini di kenal luwes
sehingga memiliki prinsip yaitu : Bila murid sudah mencapai derajat syeikh, maka murid tidak
mempunyai keharusan untuk mengikuti tarikah gurunya, bahkan dia berhak melalkukan modifikasi
dengan tarikah yang lain. Selain ajarannya yang di kenal luwes tarekat ini juga mengajarkan: Dengan
tarekat manusia harus mengetahui hal-ihwal jiwa dan sifat-sifatnya yang baik dan terpuji untuk
kemudian di amalkan, dan sifat yang tercela yang harus di tinggalkan.
2. Tarekat ini dalam zikirnya lebih menekankan zikir dalam hati, yang dilakukan kapan saja,
sepanjang waktu. Ajaran dasar tarekah ini secara umum mengacu pada 4 aspek yaitu: Syariat,
Tarekat, Hakikat dan Marifat. Selain itu tarekat ini juga mengajarkan Siapa yang mengenal rohnya
maka mengenal Allah, kalau roh tidak mengingat Allah, maka iblis dapat berbisik pada roh supaya
mengerjakan larangan-Nya. Sedangkan roh yang lupa kepada-Nya dikatakan sakit, pekak dan bisu
atau buta, obatnya tidak lain adalah zikir. Zikirnya sebanyak 11.000 kali. Prinsip dasar yang menonjol
dari tarekat ini yaitu diikutinya syariat secara ketat, keseriusan dalam beribadah menyebabkan
penolakkan terhadap musik dan tari.
3. persamaannya yaitu mempunyai tujuan yang sama dalam ajarannya yaitu untuk
mendekatkan diri dan mendapat ridho dari Allah SWT. Sedangkan perbedaannya hanya dalam
pelaksanaan zikirnya saja dan prinsip dasar yang dianutnya.
4. pengaruhnya sangat kuat dan luas sekali , sehingga daerah penyebarannya hampir ke
seluruh pelosok nusantara. Seperti tarekat Qadiriyah masuk ke hampir seluruh daerah Jawa seperti:
di ponpes Pagentongan (Bogor), ponpes Suryalaya (Tasikmalaya), ponpes Mranggen (Jawa Tengah),
Ponpes Rejoso (Jombang,Jatim), pones Tebuireng (Jombang,Jatim). Naqsabandiyah di kenal luas di
Indonesia terutama di Pontianak pantai barat Kalimantan, Sumatera, Aceh sampai Palembang.
Penskoran
No
Skor
1
25
2
25
3
25
4
25
jmh
100
Sumber Belajar
BukuAkhlak tasawuf
Ensiklopedi Al-Quran
Internet
Ciamis, juli 2012
Mengetahui
Kepala Madrasah
Drs. Kasrodin, M. M. Pd
NIP. 196604101994031004
Hj.Uwang Suwarsah,S. Ag
NIP.
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
AKHLAK
XII (keagamaan) / 1
2. Mengenal tarekat mutabarah di Indonesia dan ajarannya
2.3 Mengaitkan ajaran-ajaran tarekat mutabarah di Indonesia
dengan fenomena kehidupan sekarang
: Menggambarkan amalan-amalan yang ada dalam tarekattarekat mutabarah
Menghubungkan amalan-amalaqn dalam tarekat-tarekat
mutabarah dengan perilaku masyarakat
: 2 X 45 menit (1 Pertemuan)
: 78
Tujuan Pembelajaran
Dapat memberikan gambaraan tentang amalan-amalan yang ada dalam tarekat-tarekat
mutabarah (NK : kritis, logis dan jujur)
Dapat menghubungkan amalan-amalan dalam tarekat mutabarah dengan perilaku masyarakat
(NK: kritis, logis dan jujur)
Materi Pembelajaran
Amalan-amalan dalam tarekat mutabarah di Indonesia (Tarekat Qadiriyah, Syatiriyah dan
Naqsabandiyah)
Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2.
3.
4.
5.
Tanya Jawab
Observasi
Diskusi
Penugasan
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran, kemudian guru mengajukan pertanyaan
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
perumusan pertanyaan oleh siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Guru menulis
pertanyaan siswa di papan tulis.
Elaborasi :
3.
Guru menjelaskan materi ..
Tentang amalan-amalan dalam tarekat mutabarah
di Indonesia (tarekat Qadiriyah, Syatiriyah dan
Naqsabandiyah)
4.
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
WAKTU
10 menit
60 menit
Kegiatan penutup
20 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tertulis
Bentuk instrumen
Tes tertulis
Soal / Istrumen
............................................................
.
............................................................
.
.............................................................
.............................................................
Kunci jawaban :
No
Qadiriyah
1
Zikir di ucapkan dengan suara nyaring
atau keras, yaitu mengucapkan tahlil Laa
ilaa ha illallah
2
Dalam mengucapkan lafadz Laa kita harus
konsentrasi dengan menarik nafas dari
perut sampai ke otak, kemudian di susul
dengan bacaan Ilaaha kepala digelengkan
kea rah kanan, dan bacaan illallah kepala
di gelengkan kea rah kiri.
Penskoran
No
Skor
1
50
2
50
Jml
100
Syatiriyah
Tidak berbeda dalam penucapan zikirnya
yaitu dengan suara nyaring
Bentuk pengamalan zikirnya ada 4 tahapan
yaitu: 1. Membaca Laa Ilaaha Illallah
sebanyak mungkin. 2. Membaca Illallah
sebanyak mungkin. 3. Membaca Allah saja
sebanyak mungkin. 4. Membaca lafadz
Huwa atau Hu saja sebanyak mungkin
Sumber Belajar
BukuAkhlak Tasawuf
Ensiklopedi Islam
Internet
Drs. Kasrodin, M. M. Pd
NIP. 196604101994031004
Hj.Uwang Suwarsah,S. Ag
NIP
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
AKHLAK
XII (keagamaan) / 1
3. Memahami peran tasawuf dalam kehidupan modern
3.1 Menjelaskan problematika masyarakat modern
Menjelaskana pengertian masyarakat modernn
Mengidentifikasi problematika masyarakat modern
Menjelaskan problematika masyarakat modern
Menunjukkan contoh prilaku masyarakat modern
: 2 X 45 menit (1x Pertemuan)
: 78
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian masyarakat modern (NK : rasa ingin tahu,kritis dan
logis)
Siswa dapat mengidentifikasi problematika masyarakat modern (NK : rasa ingin tahu, kritis
dan logis)
Siswa dapat menjelaskan problematika masyarakat moden(NK : kritis, dan logis )
swa dapat menunjukkan contoh prilaku masyarakat moden (NK : jujur dan tanggungjawab)
Materi Pembelajaran
Masyarakat modern
Problematika masyarakat modern
Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan fasilitas belajar
pendahuluan
2. Salam pembuka
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Memberikan motivasi
5. Menggambarkan garis besar materi pelajaran dan
kegiatan yang akan dilakukan selama PBM
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari
dengan karakter
8. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar.
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
materi pembelajaran yang sesuai dengan SK dan
KD, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
perumusan pertanyaan oleh siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Guru
menulis pertanyaan siswa di papan tulis.
Elaborasi :
3.
Guru menjelaskan materi tentang ..
Definisi masyarakat modern
Problematika masyarakat modern
Contoh prilaku masyarakat modern
4.
Guru dan siswa berdiskusi tentang materi yang
telah disampaikan.
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
WAKTU
10 menit
60 menit
Kegiatan penutup
20 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes lisan
Bentuk instrumen
Tes lisan (model time token)
Soal / Istrumen
25
Jml
100
Sumber Belajar
Buku Akhlak Tasawuf
Kamus besar bahasa Indonesia
Ensiklopedi IslamI
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
AKHLAK
XII( Keagamaan) / 1
3. Memahami peran tasawuf dalam kehidupan modern
3.2 Menjelaskan relefansi tasawuf dalam kehidupan modern
Menunjukkan minat masyarakat modern terhadap tasawuf
Menunjukkan cara-cara penyelesaian masalah dalam
masyarakat modern
Menjelaskan alasan memasyarakatkan sufisme
: 2 X 45 menit (1 Pertemuan)
: 78
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat meggambarkan minat masyarakat modern terhadap tasawuf (NK : rasa ingin
tahu, kritis dan logis)
Siswa dapat menunjukkan cara-cara penyelesaian masalah dalam masyarakat modern
(NK :kritis, logis dan tanggungjawab)
Siswa dapat menjelaskan alasan-alasan memasyarakatkan sufisme (NK : kritis, logis dan
jujur)
Materi Pembelajaran
Minat masyarakat terhadap tasawuf
Cara-cara mengatasi masalah
Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan fasilitas belajar
pendahuluan
2. Salam pembuka
3.
Mengecek
kehadiran siswa
4.
Memastikan
bahwa setiap siswa datang tepat waktu
5.
Memberikan
motivasi
6.
Menggambarkan
garis besar materi pelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh siswa
7.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
8.
Mengaitkan
materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan
karakter
9.
Dengan merujuk
pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan
butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang
terkait dengan SK/KD
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran,
kemudian
guru
mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
perumusan pertanyaan oleh siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Guru
menulis pertanyaan siswa di papan tulis.
WAKTU
10 menit
60 menit
Elaborasi :
3.
Guru menjelaskan materi :
Minat masyarakat terhadap tasawup
Cara-cara mengatasi masalah
4.
Guru dan siswa berdiskusi tentang materi yang
telah disampaikan.
Kegiatan penutup
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
1. Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan
2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram
3. Memberi tugas kepada siswa untuk membuat
rangkuman
4. Merapikan kembali sumber belajar yang telah
digunakan
5. Menyampaikan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya
6. Salam penutup
20 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tertulis
Bentuk instrumen
Tes tertulis
Soal / Istrumen
Berfikir kreatif yaitu kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru. Ide tersebut diperlukan
untuk memecahkan masalah yang kita hadapi. Jika satu ide tidak berhasil, maka carilah
ide lain, begitu seterusnya. Bagaimana agar kita selalu berfikir kreatif? Kuncinya adalah
informasi, kemudian berfikir mengolah informasi, dan terbuka terhadap hal-hal baru.
Miliki motivasi untuk bertindak. Setelah kita memiliki ide untuk mengatasi masalah,
langkah berikutnya mengambil tindakan untuk menerapkan ide tersebut. Ide akan
percuma jika tidak di i terapkan, untuk itu kita perlu terus mempertahankan motivasi, agar
terus bertindak sampai masalah kita terselesaikan
3. Jelaskan pengaruh modernisasi pada kehidupan mayarakat !
Jawaban :
Dalam berbagai kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, masyarakat modern juga
mengalami berbagai problematika seperti: 1. Semua kemajuan teknologi menuntut
pengorbanan, yakni dari satu sisi teknologi memberi nilai tambah, tapi pada sisi lain dapat
mengurangi. 2. Nilai-nilai manusia yang tradisional misalnya harus dikorbankan demi
efisiensi. 3. Efek negative teknologi tidak dapat dipisahkan dari efek positifnya, terjadi
serentak. 4. Semua kemajuan teknologi lebih banyak menimbulkan masalah ketimbang
memecahkannya
4. Jelaskan mengapa sufisme perlu di masyarakatkan ?
Jawaban :
Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang memiliki dampak secara positif
maupun sisi negatifnya, maka kita anggap perlu tasawuf untuk di masyarakatkan.
Tasawuf memiliki relevansi untuk menjembatanai problem manusia modern. Yaitu: 1.
Karena tasawuf secara seimbang memberikan kesejukkan batin dan di siplin syariah
sekaligus. 2. Tasawuf bisa di pahami sebagai bentuk tingkahlaku melalui pendekatan
suluky. 3. Tasawuf bisa memuaskan dahaga inteletuil melalui pendekatan falsafy. 4. Bisa
diamalkan oleh setiap muslim, dari lapisan social manapun dan di tempat manapun
.
Penskoran
No
Skor
1
25
2
25
3
25
4
25
Jml
100
Sumber Belajar
Buku Akhlak tasawuf ,
Internet
Drs. Kasrodin, M. M. Pd
NIP. 1966041051994031004
Hj.UwangSuwarsah,S.Ag
NIP
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
AKHLAK
XII (keagamaan) / 1
3. Memahami peran tasawuf dalam kehidupan modern
3.3 Menjelaskan peranan tasawuf dalam kehidupan modern
Menggambarkan kondisi masyarakat modern
Mengidentifikasi peranan tasawuf bagi masyarakat modern
Menunjukkan peranan tasawuf bagi masyarakat modern
Menunjukkan contoh cara penyelesaian masalah masyarakat
modern yang tidak benar
Menunjukkan contoh cara penyelesaian masalah masyarakat
modern yang benar
: 2 X 45 menit (1 Pertemuan)
: 78
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menggambarkan kondisi masyarakat modern (NK :kritis, logis dan jujur)
Siswa dapat mengidentifikasi peranan tasawuf bagi masyarakat modern (NK :rasa ingin tahu,
kritis, dan logis)
Siswa dapat menunjukkan peranan tasawuf bagi masyarakat modern (NK :kritis, logis, dan
demokratis)
Siswa dapat menunjukkan contoh cara penyelesaian masalah masyarakat modern yang tidak
benar (NK : logis, jujur dan bertanggungjawab)
Siswa dapat menunjukkan contoh cara penyelesaian masalah masyarakat modern yang benar
(NK: logis, jujur, dan bertanggungjawab )
Materi Pembelajaran
Kondidi masyarakat modern
Peranan tasawuf
Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Observasi
4. Diskusi
5. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan fasilitas belajar
pendahuluan
2. Salam pembuka
3.
Mengecek
kehadiran siswa
4.
Memastikan
bahwa setiap siswa datang tepat waktu
5.
Memberikan
motivasi
6.
Menggambarkan
WAKTU
10 menit
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran,
kemudian
guru
mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
perumusan pertanyaan oleh siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Guru
menulis pertanyaan siswa di papan tulis.
60 menit
Elaborasi :
3.
Guru menjelaskan materi :
Kondisi /keadaan masyarakat modern
Peranan tasawuf bagi masyarakat modern
4.
Guru dan siswa berdiskusi tentang materi yang
telah disampaikan.
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
Kegiatan penutup
Penilaian
1. Teknik penilaian
Tes tertulis
20 menit
Bentuk instrumen
Tes tertulis
Soal / Istrumen
Penskoran
No
Skor
1
30
2
20
3
30
4
20
Jml
100
Sumber Belajar
Buku Akhlak Tasawuf
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Internet
Drs. Kasrodin, M. M. Pd
NIP. 196604101994031004
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
FIQIH
XII IPA / 1
2. Memahami sumber hukum Islam
2.1 Menjelaskan sumber hukum yang disepakati dan yang tidak
disepakati ulama
: Menjelaskan pengertian Mashalih al-Mursalah dengan kritis,
logis
Menganalisis kedudukan Mashalih Al-Mursalah sebagai sumber
hukum Islam dengan penuh rasa ingin tahu dan demokratis
Menjelaskan syarat-syarat berpegang kepada mashalih alMursalah dengan kritis, logis
Menjelaskan pengertian al-urf dengan kritis, logis
Menjelaskan macam-macam al-urf dengan kritis, logis
Menganalisis kedudukan al-urf sebagai sumber hukum Islam
dengan penuh rasa ingin tahu dan demokratis
: 2 X 45 menit (1 Pertemuan)
: 80
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian Mashalih al-Mursalah (NK :kritis, logis)
Siswa dapat menganalisis kedudukan Mashalih Al-Mursalah sebagai sumber hukum Islam
(NK:penuh rasa ingin tahu dan demokratis)
Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat berpegang kepada mashalih al-Mursalah (NK :kritis,
logis)
Siswa dapat menjelaskan pengertian al-urf (NK :kritis, logis)
Siswa dapat menjelaskan macam-macam al-urf (NK :kritis, logis)
Siswa dapat menganalisis kedudukan al-urf sebagai sumber hukum Islam (NK :penuh rasa
ingin tahu dan demokratis)
Materi Pembelajaran
pengertian Mashalih al-Mursalah
Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Observasi
4. Diskusi
5. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan menyediakan fasilitas
pendahuluan
pembelajaran
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
4. Memberikan motivasi
5. Menggambarkan garis besar materi pelajaran dan
kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari
dengan karakter
8. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar,
menyampaikan butir karakter yang hendak
dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran,
kemudian
guru
mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
perumusan pertanyaan oleh siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Guru
menulis pertanyaan siswa di papan tulis.
Elaborasi :
3.
Guru menjelaskan materi ..
pengertian Mashalih al-Mursalah
kedudukan Mashalih Al-Mursalah sebagai sumber
hukum Islam
syarat-syarat berpegang kepada mashalih alMursalah
pengertian al-urf
macam-macam al-urf
kedudukan al-urf sebagai sumber hukum Islam
WAKTU
15 menit
50 menit
4.
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
Kegiatan penutup
25 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tertulis
Bentuk instrumen
Tes tertulis
Soal / Istrumen
No
1
2
3
4
Jml
Skor
25
25
25
25
100
Sumber Belajar
Buku Paket Depag,
Quran terjemahan
LKS Fiqih XII
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
FIQIH
XII IPA / 1
2. Memahami sumber hukum Islam
2.1 Menjelaskan sumber hukum yang disepakati dan yang tidak
disepakati ulama
: Menjelaskan pengertian Syaru Man Qablana dengan kritis,
logis
Menjelaskan macam-macam Syaru Man Qablana dengan
kritis, logis
Menjelaskan hukum Syaru Man Qablana dengan kritis, logis
Menjelaskan pengertian Saddu Al-Dzariah dengan kritis, logis
Menganalisis kedudukan Saddu Al-Dzariah sebagai sumber
hukum Islam dengan penuh rasa ingin tahu dan demokratis
: 2 X 45 menit (1 Pertemuan)
: 80
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian Syaru Man Qablana (NK :kritis, logis)
Siswa dapat menjelaskan macam-macam Syaru Man Qablana (NK :kritis, logis)
Siswa dapat menjelaskan hukum Syaru Man Qablana (NK :kritis, logis)
Siswa dapat menjelaskan pengertian Saddu Al-Dzariah (NK :kritis, logis)
Siswa dapat menganalisis kedudukan Saddu Al-Dzariah sebagai sumber hukum Islam
(NK:penuh rasa ingin tahu dan demokratis)
Materi Pembelajaran
pengertian Syaru Man Qablana
macam-macam Syaru Man Qablana
hukum Syaru Man Qablana
pengertian Saddu Al-Dzariah
kedudukan Saddu Al-Dzariah sebagai sumber hukum Islam
Metode Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
Ceramah bervariasi
Tanya Jawab
Observasi
Diskusi
Penugasan
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran,
kemudian
guru
mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
perumusan pertanyaan oleh siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Guru
menulis pertanyaan siswa di papan tulis.
Elaborasi :
3.
Guru menjelaskan materi :
pengertian Syaru Man Qablana
macam-macam Syaru Man Qablana
hukum Syaru Man Qablana
pengertian Saddu Al-Dzariah
kedudukan Saddu Al-Dzariah sebagai sumber
hukum Islam
4.
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
WAKTU
15 menit
50 menit
Kegiatan penutup
25 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tertulis
Bentuk instrumen
Tes tertulis
Soal / Istrumen
Sumber Belajar
Buku Paket Depag,
Quran terjemahan
LKS Fiqih XII
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
FIQIH
XII IPA / 1
2. Memahami sumber hukum Islam
2.1 Menjelaskan sumber hukum yang disepakati dan yang tidak
disepakati ulama
: Menjelaskan pengertian Madzhab Shahabi dengan kritis,
logis
Menganalisis kedudukan Madzhab Shahabi sebagai sumber
hukum Islam dengan penuh rasa ingin tahu dan demokratis
Menjelaskan pengertian Dalalat Al-Iqtiran dengan kritis, logis
Menganalisis kedudukan Dalalat Al-Iqtiran sebagai sumber
hukum Islam dengan penuh rasa ingin tahu dan demokratis
: 2 X 45 menit (1 Pertemuan)
: 80
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian Madzhab Shahabi (NK :kritis, logis)
Siswa dapat menganalisis kedudukan Madzhab Shahabi sebagai sumber hukum Islam
(NK:penuh rasa ingin tahu dan demokratis)
Siswa dapat menjelaskan pengertian Dalalat Al-Iqtiran (NK :kritis, logis)
Siswa dapat menganalisis kedudukan Dalalat Al-Iqtiran sebagai sumber hukum Islam
(NK:penuh rasa ingin tahu dan demokratis)
Materi Pembelajaran
pengertian Madzhab Shahabi
kedudukan Madzhab Shahabi sebagai sumber hukum Islam
Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Observasi
4. Diskusi
5. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan menyediakan fasilitas
pendahuluan
pembelajaran
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
4. Memberikan motivasi
5. Menggambarkan garis besar materi pelajaran dan
kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari
dengan karakter
8. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar,
menyampaikan butir karakter yang hendak
dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran,
kemudian
guru
mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
perumusan pertanyaan oleh siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Guru
menulis pertanyaan siswa di papan tulis.
Elaborasi :
3.
Guru menjelaskan materi :
pengertian Madzhab Shahabi
kedudukan Madzhab Shahabi sebagai sumber
hukum Islam
pengertian Dalalat Al-Iqtiran
kedudukan Dalalat Al-Iqtiran sebagai sumber
hukum
4.
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
WAKTU
15 menit
50 menit
25 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tertulis
Bentuk instrumen
Tes tertulis
Soal / Istrumen
Penskoran
No
Skor
1
25
2
25
3
25
4
25
jml
100
Sumber Belajar
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
FIQIH
XII IPA / 1
2. Memahami sumber hukum Islam
2.2 Menunjukan penerapan sumber hukum yang disepakati dan
yang tidak disepakati ulama
: Menunjukan penerapan sumber hukum Islam kritis, logis,
penuh rasa ingin tahu dan demokratis
: 2 X 45 menit (1 Pertemuan)
: 80
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menunjukan penerapan sumber hukum Islam (NK : kritis, logis, penuh rasa ingin
tahu dan demokratis)
Materi Pembelajaran
penerapan sumber hukum Islam
Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Observasi
4. Diskusi
5. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan menyediakan fasilitas
pendahuluan
pembelajaran
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
4. Memberikan motivasi
5. Menggambarkan garis besar materi pelajaran dan
kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari
dengan karakter
8. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar,
menyampaikan butir karakter yang hendak
dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran,
kemudian
guru
mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
perumusan pertanyaan oleh siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Guru
menulis pertanyaan siswa di papan tulis.
WAKTU
15 menit
50 menit
Elaborasi :
3.
Guru menjelaskan materi : penerapan sumber
hukum Islam
4.
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
Kegiatan penutup
25 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tertulis
Bentuk instrumen
Tes tertulis
Soal / Istrumen
Penskoran
Total Skor adalah 100
Sumber Belajar
Buku Paket Depag,
Quran terjemahan
LKS Fiqih XII
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
:
MA NEGERI 2 CIAMIS
FIQIH
XII IPA / 1
2. Memahami sumber hukum Islam
2.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan kedudukan ijtihad
Menjelaskan pengertian ijtihad dengan kritis, logis, penuh
rasa ingin tahu
Menjelaskan hukum ijtihad dengan kritis, logis, penuh rasa
ingin tahu
Menjelasksan peranan ijtihad dengan kritis, logis, penuh rasa
ingin tahu
Menjelaskan syarat-syarat ijtihad dengan kritis, logis, penuh
rasa ingin tahu
: 2 X 45 menit (1 Pertemuan)
KKM
: 80
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian ijtihad (NK :kritis, logis, penuh rasa ingin tahu)
Siswa dapat menjelaskan hukum ijtihad (NK :kritis, logis, penuh rasa ingin tahu)
Siswa dapat menjelasksan peranan ijtihad (NK :kritis, logis, penuh rasa ingin tahu)
Siswa dapat menjelaskan syarat-syarat ijtihad (NK :kritis, logis, penuh rasa ingin tahu)
Materi Pembelajaran
pengertian ijtihad
hukum ijtihad
peranan ijtihad
syarat-syarat ijtihad
Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Observasi
4. Diskusi
5. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan menyediakan fasilitas
pendahuluan
pembelajaran
2.
Mengecek
kehadiran siswa
3.
Memastikan
bahwa setiap siswa datang tepat waktu
4.
Memberikan
motivasi
5.
Menggambarkan
garis besar materi pelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh siswa
6.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
7.
Mengaitkan
materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan
karakter
8.
Dengan merujuk
pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan
butir karakter yang hendak dikembangkan selain
yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran,
kemudian
guru
mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
WAKTU
15 menit
50 menit
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
Kegiatan penutup
25 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tertulis
Bentuk instrumen
Tes tertulis
Soal / Istrumen
Sumber Belajar
Buku Paket Depag,
Quran terjemahan
LKS Fiqih XII
: MA NEGERI 2 CIAMIS
: FIQIH
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
KKM
:
:
:
:
XII IPA / 1
2. Memahami sumber hukum Islam
2.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan kedudukan ijtihad
Menganalisis tingkatan-tingkatan Mujtahid dengan kritis, logis,
penuh rasa ingin tahu dan demokratis
Menganalisis kedudukann mujtahid dengan kritis, logis, penuh
rasa ingin tahu dan demokratis
: 2 X 45 menit (1 Pertemuan)
: 80
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menganalisis tingkatan-tingkatan Mujtahid (NK :kritis, logis, penuh rasa ingin
tahu dan demokratis)
Siswa dapat menganalisis kedudukann mujtahid (NK :kritis, logis, penuh rasa ingin tahu dan
demokratis)
Materi Pembelajaran
tingkatan-tingkatan Mujtahid
kedudukann mujtahid
Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Observasi
4. Diskusi
5. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
TAHAPAN
KEGIATAN
Kegiatan
1. Pengelolaan ruang dan menyediakan fasilitas
pendahuluan
pembelajaran
2.
Mengecek
kehadiran siswa
3.
Memastikan
bahwa setiap siswa datang tepat waktu
4.
Memberikan
motivasi
5.
Menggambarkan
garis besar materi pelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan oleh siswa
6.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
7.
Mengaitkan
materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan
karakter
8.
Dengan merujuk
pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan
butir karakter yang hendak dikembangkan selain
yang terkait dengan SK/KD
WAKTU
15 menit
Kegiatan inti
Eksplorasi :
1. Menggali pengetahuan awal melalui pemaparan
tentang pentingnya materi dan ruang lingkup materi
pembelajaran,
kemudian
guru
mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Eksplorasi pengetahuan melalui kegiatan
perumusan pertanyaan oleh siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Guru
menulis pertanyaan siswa di papan tulis.
50 menit
Elaborasi :
3.
Guru menjelaskan materi :
tingkatan-tingkatan Mujtahid
kedudukann mujtahid
4.
Konfirmasi :
5.
Refleksi melalui tanya jawab
6.
Guru menanyakan manfaat mempelajari materi
yang telah disampaikan
Kegiatan penutup
25 menit
Penilaian
Teknik penilaian
Tes tertulis
Bentuk instrumen
Tes tertulis
Soal / Istrumen
Golongan kedua berpendapat bahwa yang benar itu hanya satu, yaitu hasil ijtihad yang
cocok jangkauannya dengan hukum Allah
Penskoran
No
Skor
1
25
2
25
Jml
100
Sumber Belajar
Buku Paket Depag,
Quran terjemahan
LKS Fiqih XII