Anda di halaman 1dari 16

PENERANGAN

SIFAT CAHAYA

Tergantung dari bahan :


- Memantul (Refleksi)
- Menembus (Transmisi)
- Membias
- Menyerap

1.

FLUKS CAHAYA [ F ] = ARUS CAHAYA


LUMEN

Jumlah cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya yang memiliki
intensitas cahaya (I), Melalui sudut ruang () Radian per detik
F = I * [ Lumen ]
Untuk sumber isotropik : Lumen lampu : F = 4 * I

2.

INTENSITAS CAHAYA [ I ] = KUAT CAHAYA


CANDLE

Besar fluk cahaya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya persteradian
(sudut ruang)
I = F / [ LUMEN / SR = CANDLE ]

3.

KUAT PENERANGAN [ E ] = ILUMINASI

LUX

Jumlah fluks cahaya yang jatuh pada suatu luaspermukaan.


E = F/ A
ATAU :

F=E*A

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

[ Lumen / M2 = LUX ]
A = Luas permukaan [M2]

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

DATA PERANCANGAN INSTALASI


TATA LETAK LAMPU
Ketentuan-ketentuan yang harus dimiliki sebelum merancang tata letak lampu, adalah :
1. Jenis ruangan
2. Denah, Potongan ruangan dengan skala
3. Bahan dan warna plafon, Dinding dan lantai
4. Bahan dan warna barang yang dikerjakan
5. Tata letak peralatan :

a). Ruangan pabrik


b). Ruangan kantor
c), Ruangan penjualan
d). Untuk Etalase

DENGAN DATA DIATAS, MAKA :


6. Fungsi dari penyinaran bisa ditentukan
7. Pemilihan jenis penyinaran
8. Jumlah lux yang diperlukan ruangan
9. Jenis dan warna lampu
10. Model dari armatur lampu

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

PEMILIHAN JENIS ARMATUR LAMPU DAN APLIKASINYA


Bagaimana caranya kita memilih lampu yang tepat untuk suatu ruangan tertentu,
bergantung pada :

Jenis ruangan

Desain ruangan

Barang-barang yang ada didalam ruangan

Jenis pencahayaan yang diinginkan

1. DOWN LIGHT
2. SPOT LIGHT
3. LAMPU BAK
JENIS DAN BENTUK ARMATUR LAMPU BAK
a.

Lampu balok

b.

Lampu balok TK, Memakai tutup dipinggirnya

c.

Lampu bak tanpa reflektor

d.

Lampu bak dengan reflektor

e.

Integrated Diffuser

f.

Lampu bak dengan acrylic sebagai penutupnya

4. LAMPU TABULAR
5. LAMPU DEKORATIF
6. LAMPU MEJA KERJA/BELAJAR
7. LAMPU HALOGEN

DATA KUNCI

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

1. LAMPU Watt Per M2

= Intensitas daya

Perkantoran

= (15

30) WATT/M2

Apartemen

= (10

20) WATT/M2

Hotel

= (12,5 25) WATT/M2

Rumah sakit

= (12,5 30) WATT/M2

Kampus

= (15

30) WATT/M2

Restauran/store

= (15

30) WATT/M2

Lampu taman

0,025

WATT/M2

2. P.L.N

Ruangan gardu trafo

: 0,025 M2 PER KVA

IC. Ruang panel listrik PLN


1 Unit trafo

: (600 - 1500) KVA

3. DIESEL GEN SET

Kebutuhan ruangan

: 0.01 M2 PER KVA IC.RG PANEL

Power :

** Kantor

: (40 - 50) % x TOTAL POWER

** Apartemen

: (20 - 30) % x TOTAL POWER

** Hotel /

: (40 60) % x TOTAL POWER

Rumah Sakit
4. POWER EMERGENCY (UPS)
= 20% Dari power diesel
5. POWER PERALATAN LAIN

Escalator

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

: (10 - 15) HP Per Unit


Ir. Muji Indarwanto, MM. MT
TEKNOLOGI BANGUNAN 6

Pompa air + Pem. Kbakaran

: 5 W PER M2

Peralatan lain

: 2 WATT / M2

(PABX, Sound, System, Fan)

Ruang pompa

: (1,5 - 2) M2 Per Unit

KELOMPOK LAMPU
1. Penerangan Umum
2. Penerangan darurat
3. Penerangan kritis

STOP KONTAK
1. Apartemen
Per Kamar / Ruangan

: Miknimal 1 buah

2. H o t e l
Per kamar / Ruangan

: Minimal 2 Buah
: Gang / Lobby : 1 Buah per 15 m2

3. Kantor

1 Buah per 15 m2

Stop kontak terbagi atas :

Stop kontak normal

100 Watt

Stop kontak power dan emergency

1.000 Watt

JUMLAH TITIK LAMPU (n)


ExA
n=

---------------------

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6


Dengan

xxD

LAMPU

: n = Jumlah titik lampu yang dibutuhkan


= (50 - 65) % UNTUK SISTEM PENERANGAN
= CU

LANGSUNG, DENGAN WARNA


PLAFON DAN DINDING, TERANG

D = PENYUSUTAN = (0,6 0,8)


A = LUAS RUANGAN

[M2]

E = KUAT PENERANGAN [LUX]

LAMPU

= JLH LAMPU x WATT LAMPU x LUMEN/WATT

KUAT PENERANGAN (E)

Perkantoran

: E = (200 - 500) Lux

Apartemen

: E = (100 - 300) Lux

Hotel

: E = (200 - 400) Lux

Rumah sakit/ Sekolah

: E = (200 - 800) Lux

Basement/Toilet/Coridor/

Hall / Gudang/ Lobby

: E = (100 - 200) Lux

Restaurant/ Stire

: E = (200 - 500) Lux

LUMEN LAMPU (

LAMPU

Lampu pijar

: (40 - 75) Watt

= ( 9 14 )

Lumen/Watt

Lampu TL

: 20/40

65/78

Lumen/Watt

Lampu SL

: (10 - 80) WATT

= ( 60 67 )

Lumen/Watt

WATT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

SISTEM INSTALASI PLUMBING


Dasar Perencanaan
1. Pedoman Plumbing Indonesia
2. Uniform Plumbing Code
3. Peraturan PAM tentang air minum
4. I S O

9000

5. I S O

14000

SISTEM PEMBUANGAN
Adalah, Untuk menyalurkan air buangan/ kotoran dari dalam bangunan ke saluran riol
umum atau sistem pengolahan limbah (SPL) termasuk pemipaannya.
JENIS AIR BUANGAN
1. AIR KOTOR
2. AIR BEKAS Pembuangan air kotor dan air bekas :

Sistem campuran

Sistem terpisah

3. PEMBUANGAN AIR HUJAN

Sistem grafitasi

Sistem bertekanan

4. AIR BUANGAN KHUSUS

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

PIPA PIPA PEMBUANGAN


1. Pipa pembuangan gedung (Housesewer)
2. Pipa pembuangan vertikal/ tegak
3. Pipa cabang mendatar (dari alat plambing)
4. Pipa ventilasi (pipa udara)
5. Perangkap (Trap)
6. Lubang pembersih
7. Bak penampungan air buangan dan pompa pembuangan

TABEL I : KEBUTUHAN AIR BESIH

TYPE BANGUNAN

PEMAKAIAN
(LTR / ORANG / HARI)

1. Perkantoran

100

2. Hotel

200 300

3. Apartemen/ Flat

160 250

4. Rumah sakit

500 1000

5. Industri

100

6. Stasiun bis/ KA

7. Sekolah/ Kampus

75

8. Ruko

100 200

9. Hydrant : 3

70 LITER/MENIT
4

130

200

300

10. Air sirkulasi : AC

Air tambahan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

(8 - 13) Liter/Menit/TR
(1,5 2) %

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

11. Pemadam kebakaran

Minimum : 20 M3

12. Kepadatan penghuni

(8 - 10) M2 Per orang

TABEL II : JUMLAH MINIMUM ALAT PLAMBING

JENIS ALAT

PERUMAHAN / FLAT

PLAMBING

PERKANTORAN

HOTEL

(BERDASARKAN JLH
POPULASI

Closet

1 Unit per keluarga

< 10 = 1
11 30 = 2

1 Unit per
kamartidur

31 50 = 3
51 75 = 4
76 105 = 5
106 145 = 6
146 185 = 7
186 225 = 8
226 265 = 9
KENAIKAN SETIAP
106 40 = + 1

Wastafel

1 Unit per keluarga

< 20 = 1
21 40 = 2

1 Unit Per kamar


tidur

41 60 = 3
61 80 = 4
81 100 = 5
101 125 = 6
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

126 150 = 7
151 175 = 8
176 205 = 9
KENAIKAN SETIAP
106 30 = + 1

1 Unit per keliuarga

2 Unit untuk 1 (Satu)

1 Unit Per

Kantor

Shower

1 Unit Per
Keluarga

Bak cuci dapur

1 Unit Per
Keluarga

Kamar tidur

2 UNIT UNTUK

(SATU) KANTOR

2 UNIT UNTUK

1 Unit Per

(SATU) KANTOR

Kamar tidur

Bak cuci pakaian

1 Unit Per

1 Unit Per

Keluarga

Kamar tidur

Urinoir

3 75 = 1
76 185 = 2
186 305 = 3
Kenaikan Setiap
120 = + 1

SEWAGE TREATMENT PLAN


( SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

= STP
= SPL )

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

SPL Pada Umumnya terdiri dari :


1. PHYSICAL PROSES (MECHANICAL PROCESS)
a). Penyaringan
b). Pemisahan
c). Pengendapan

2. Biological proses (Proses kimia biologi)


= Miseralisasi

Melibatkan bakteri aerobe (Pemakan bakteri) Dengan Pemakaian O2 Dari udara

Menetralkan cairan dengan asam atau memasukkan ahan kimia untuk oxidasi/
reduksi.
a). AERASI Dengan menggunakan molekul O2 Dari udara
b). ACTIVATED SLUDGE PROSES Proses pengolahan biological sludge
c). CHLORINASI Juga untuk desinfection

SUMBER AIR BERSIH


1. P A M
2. Sumur deep well / Sumur Pompa

SISTEM DISTRIBUSI AIR


1. Sistem sambungan langsung Dari PAM
2. Sistem down feed (Sistem grafitasi)
3. Sistem up feed (Menggunakan pompa tekan)
4. Sistem tangki air Pompa sumur pantek/ Sanyo
KEBUTUHAN AIR BERSIH
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

1.

Berdasarkan jumlah populasi & Standart pemakaian air rata-rata/ hari/ orang = qd

Perkantoran

100

Liter/ Hari/ Orang

Perumahan

: 160 250

Liter/ Hari/ Orang

Hotel

: 200 300

Liter/ Hari/ Orang

Rumah sakit

: 500 1.000

Liter/ Hari/ Orang

POPULASI : (8 - 10) M2 PER ORANG

2.

Berdasarkan jenis dan jumlah alat plumbing

3.

Berdasarkan unit beban alat plumbing

PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR


1. Pemakaian Air rata-rata perhari
= Jumlah populasi * qd

= ..M3

2. AC, Kebocoran-kebocoran, dll = 20 % * ad.1


3. Pemadam kebakaran, minimal

20

M3

4. Total kebutuhan air perhari : Qd = (1+2+3)


Dimana :

= ..M3
=

20

M3

qd = Pemakaian air rata-rata/ hari/ orang

[M3]

Qd = Kebutuhan air rata-rata perhari

[M3]

n = Jumlah lantai bangunan


a = Luas bruto per lantai
a = Luas netto per orang (8 - 10) m2 per orang
b = Efisiensi bangunan ( 75 85 ) %
b * a * n
Jumlah Populasi = --------------- [orang]

Besmen diasumsi tidak ada populasi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

TANKI AIR

Kapasitas tangki utama (Dalam tanah) = VRb


Bila digunakan hanya untuk menampung air bersih/ minum, maka :
VRb = 40 % * Qd

[M3]

Jika digunakan untuk air minum dan pemadam kebakaran, maka :


VRb = 40 % * (Qd + VF) [M3]

Kapasitas tangki atas (Atap) = VRa


VRa = 15 % * Qd

[M3]

Kebutuhan air untuk peralatan AC

Air sirkulasi = (8 11 ) Liter/ Menit/ TR

Air tambah pada cooling tower


= (1,5 - 2) % Dari air sirkulasi

POWER POMPA
Kapasitas pompa diambil pada kebutuhan air jam puncak (Qh-max)
0,163 * 1,2 * Qh-max * Ht * W
P = -----------------------------------------Dimana :
P

= Power pompa dalam Kilo watt 1 HO = 0,746 KW

= Berat spesifikasi

Qh-max = Kebutuhan air pada jam puncak [M3/MENIT]

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

C * Qd
Qh-max = ---------- [M3/MENIT]
T
T

= Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari (jam)


= (8 - 10) Jam

Untuk Kantor, Hotel, Perumahan & Rumah sakit

= (5 - 7) Jam

Untuk restaurant, Sekolah dan gedung pertemuan

= Faktor pemakaian pada jam puncak = (1,5 0,2)


Untuk kantor : C = 1,5

fm

= Faktor jenis motor pompa = (0,1 0,2) Diambil 0,2

Ht

= (h * n * 1,3) [M] = Tinggi angkat total [Meter]

= Jarak dari lantai ke lantai

= Jumlah lantai

= Efisiensi motor + Pompa = 0,4 0,70

1HP

= 74 WATT = 75 KG M/DET HP = PK

SYSTEM ELECTRICAL
UMUM
Perencanaan sistem listrik dibuat guna menunjang kebutuhan prasarana ruangan yang
meliputi :
1. Penyediaan sumber tenaga listrik PLN maupun diesel genset sendiri/emergency
2. Penyaluran power listrik ke masing-masing beban
DASAR PERENCANAAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

Mengikuti standart/ peraturan yang berlaku


SUMBER TENAGA LISTRIK
1. PLN sebagai sumber utama (kondisi normal)
2. GEN-SET sebagai sumber back up untuk sebagian beban yang diprioritaskan.
3. UPS (Uninterruptible Power Supply System) sebagai sumber darurat/ emergency
yang menunjang back-up

BEBAN LISTRIK
Ditinjau dari segi pelayanan ada 3 kelompok beban yaitu :
1. Beban prioritas
2. Beban non prioritas
3. Beban darurat
KABEL / PENGHANTAR
Umumnya kabel yang digunakan adalah :

NYFGBY

NYY

NYM

NYA

Yang sesuai dengan standart PUIL, SII DAN ISO


Ukuran kabel : Dipilih berdasarkan perhitungan beban dan pertimbangan-pertimbangan
lainnya.
PENEMPATAN / PEMASANGAN KABEL

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

1. Cable bus
2. Conduit (Pipa)
3. Cable tray
4. Ducting dibawah lantai

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Muji Indarwanto, MM. MT


TEKNOLOGI BANGUNAN 6

Anda mungkin juga menyukai