Sukmawaty
I. PENDAHULUAN
Hemokromatosis adalah gangguan di mana tubuh menyerap zat besi
lebih dari normal. Hemokromatosis Herediter (HH) masih sangat sering
diidentifikasi sebagai kelainan pada ras Kaukasia. Penyerapan asupan zat besi
yang tidak normal dapat menyebabkan komplikasi seperti sirosis, karsinoma
hepatoseluler, penyakit jantung, dan diabetes. Prinsip kerusakan gen HFE
diutarakan pertama kali pada tahun 1996 dan merupakan suatu mutasi akibat
kesalahan dari G- ke -A yang berakibat pada substitusi tirosin untuk sistein
pada produk asam amino posisi 282 (C282Y). Homozigot C282Y sebesar 8085% pada pasien khas dengan Hemokromatosis Herediter. Dua mutasi
lainnya yang sering ditemukan, satu pada asam aspartat
yang digantikan dengan histidin pada asam amino posisi 63
(H63D), dan yang lainnya sistein yang digantikan dengan
serin pada asam amino posisi 65 (S65C). 1,2,3
1,5
ETIOLOGI
Klasifikasi sindrom kelebihan zat besi saat ini dibagi
menjadi: (1) Pasien dengan kelebihan zat besi dengan
penyebab yang diturunkan (inherited) dan (2) Pasien dengan
kelebihan zat besi akibat berbagai penyebab sekunder.
Sekitar 85% -90% dari pasien dengan kelebihan zat besi yang
diturunkan adalah homozigot mutasi C282Y pada HFE,
dengan sebagian kecil heterozigot campuran, yang berarti
bahwa satu alel memiliki mutasi C282Y dan satu alel memiliki
mutasi H63D atau S65C. Sisanya 10-15% dari pasien
kelebihan zat besi yang diturunkan sebagian besar memiliki
mutasi pada salah satu dari gen tersebut di atas dan
berkaitan dengan homeostasis zat besi.1,5,6
Individu yang menyerap sejumlah zat besi secara
berlebihan akibat kerusakan yang mendasari selain dari
kelainan yang diturunkan adalah kelebihan zat besi sekunder.
Penyebab tersering dari kelebihan zat besi sekunder adalah
individu dengan eritropoiesis inefektif, kelebihan zat besi
secara parenteral (transfusi berulang).6
IV.
PATOGENESIS
Tubuh mengabsorbsi Fe 1-2 mg perhari dari lumen usus
melalui vilus duodenum yang melibatkan protein membran
usus yaitu Ferrireductase (DcytB) dan Divalent Metal Ion
Transporter (DMT1). Ferrireductase akan mengubah Fe3+
menjadi Fe2+ kemudian DMT1 membawa Fe2+ dari lumen usus
Mutasi
dari
protein
HFE
(C282Y)
dapat
dalam
Fe
yang
melebihi
kebutuhan
untuk
resiko
kardiomiopati,
artropati,
terjadinya
atau
sirosis,
pigmentasi
diabetes,
kulit.
Organ
yang
jika
melampaui
tidak
produksi
kapasitas
ditangani
oksigen
akan
reaktif
penyimpanan
menyebabkan
yang
dari
dapat
mekanisme
protein
HFE
bersama-sama
dengan
2-
peran
penting
pada
patogenesis
dan permukaan
yang
berakibat
pada
berkurangnya
1,6,7
inefektif,
dan
penyerapan
hipoksia,
zat
besi
dengan
dari
akibat
usus
dan
saturasi transferin
(TS) meningkat,
1,7
D. Kerusakan Hati
Kerusakan sel hati berhubungan dengan kerusakan
fungsi mitokondria yang tergantung membran, mikrosom,
dan
lisosom.
Suatu
hipotesis
menyatakan
terjadinya
sintesis
sejumlah
kolagen,
dengan
demikian
1,8
V. GAMBARAN KLINIK
Hemokromatosis masih jarang terdiagnosis karena
sering dianggap sebagai kelainan langka yang bermanifestasi
dalam temuan klinis yang tampak pada penyakit dengan
Diabetes).
Awal
penyakit
biasanya
tidak
libido.
Penurunan
libido
disebabkan
karena
berlebihan
arthritis,
diabetes
dapat
memperlihatkan
melitus,
aritmia,
dan
gejala
gagal
sirosis,
jantung.
6,9,10
VI.
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis hemokromatosis berdasarkan riwayat
peningkatan simpanan zat besi, yang ditunjukkan dengan
peningkatan kadar serum feritin. Hemokromatosis Herediter
dapat dibagi lebih lanjut genotipikalnya berdasarkan kejadian
familial dari kelebihan zat besi yang berhubungan dengan
homozigot C282Y atau campuran heterozigot C282Y/H63D.
Beberapa kelompok risiko tinggi yang harus menjadi sasaran
evaluasi, seperti pada mereka dengan riwayat keluarga HH,
mereka dengan temuan kelainan biokimia dan/atau radiologis
memberi kesan kemungkinan kelebihan zat besi. Umumnya
disarankan
semua
pasien
dengan
kelainan
fungsi
hati
Iron
Overload
Thalasemia,
anemia
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pendekatan awal untuk mendiagnosis adalah dengan
penanda tidak
rasio
dan
kronik,
penyakit
perlemakan
hati
3,6,7
1,4
Nilai
Normal
Pasien dengan HH
Asimptomatik Simptomati
60-80
20-50
150-280
45-100
k
180-300
80-100
Laki-laki
20-200
150-1000
500-6000
Perempuan
Konsentrasi Fe
15-150
300-
120-1000
2000-10.000
500-6000
8000-
Hepatic (g/g)
Hepatic Iron Index
Histologi Hepar
1500
< 1,0
0-1+
>1,9
2+ sampai 4+
30.000
>1,9
3+, 4+
Fe serum (g/dl)
Saturasi Transferin
(%)
Ferritin (g/L) :
20%-45%.
Sebaliknya,
kurang
<
dari
2%
1000 g/L
berkisar
pada
rentang
1%-6%.
Pemeriksaan
1986
dan
sering
digunakan
sebagai
penunjang
diagnosis HH bila HII > 1,9. Hepatic Iron Index menilai laju
petambahan zat besi hati, dihitung dengan memisahkan HIC
(dalam mol/g) berdasarkan usia pasien dalam tahun. Indeks
Fe Hepatic dihitung dengan cara :
=
11
55.846 ]
Umur pasien (tahun)
= HII mmol Fe/ gram hepar / tahun
Interpretasi : HII > 1,9 dan bukan pasien sirosis positif kuat
untuk HH.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan
homozigot dengan kelebihan zat besi memiliki HII > 1,9
mol/g/tahun, sedangkan pasien dengan penyakit kronik
lainnya memiliki HII < 1,9.
VIII. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan kelebihan zat besi termasuk HH adalah
flebotomi. Flebotomi yang dilakukan sebelum terjadinya
sirosis dan/atau diabetes akan mengurangi morbiditas dan
mortalitas
HH
secara
signifikan.
Identifikasi
dini
dan
termasuk
penatalaksanaan
pada
individu
4,6
mengurangi
simpanan
zat
besi
secara
adekuat.
Tiap
hemoglobin
untuk
menghindari
berkurangnya
Cadangan
4,5,6
6,7,10
KESIMPULAN
Hemokromatosis Herediter (HH) adalah penyakit
genetik di mana terjadi gangguan penyerapan zat besi
dan
tes
genetik
untuk
menegakkan
Secondary Iron
overload
Ya
Tidak
Terapi sesuai
penyebab
Tes Genetik
HFE; C282Y
Heterozigot
Homozigot
C282Y/C282Y
Biopsi Hepar
Feritin < 1000g/L,
AST, ALT normal
Flebotomi
terapeutik
Feritin>1000g/L,
peningkatan
AST,ALT