Jurnal Ansietas
Jurnal Ansietas
Pendahuluan
Riset kesehatan dasar tahun 2007 (Depkes, 2008)
menjelaskan bahwa di Indonesia prevalensi gangguan
jiwa 4,6 sedangkan gangguan mental emosional
jauh lebih besar yakni 11,6%. Salah satu masalah
gangguan mental emosional yang menimbulkan
dampak psikologis cukup serius adalah ansietas atau
kecemasan. Menurut Stuart dan Laraia (2005)
ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan
menyebar, berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
tidak berdaya. Ansietas dapat disebabkan oleh adanya
pengalaman traumatis seperti peristiwa bencana.
Tindakan untuk mengatasi ansietas dapat berupa
penggunaan mekanisme koping yang konstruktif,
tindakan
keperawatan
maupun
psikofarmaka.
Penatalaksanaan psikoterapi pada ansietas dapat
dilakukan melalui terapi individu, keluarga, kelompok
maupun komunitas. Salah satu bentuk terapi yang dapat
meminimalkan ansietas yang dirasakan penduduk pasca
gempa adalah dengan logoterapi.
108
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14, No. 2, Juli 2011; hal 107-112
Metode
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Quasi experimental pre-post test with control group.
Sampel penelitian dihitung menggunakan uji
pendugaan antara dua rata-rata berpasangan maka
sampel akhir yang diperlukan adalah 42 responden
untuk kelompok intervensi dan 42 responden untuk
kelompok kontrol. Sampel penelitian ini adalah
penduduk di Desa Sengon Kecamatan Prambanan
yang dipilih dengan cara menggunakan koin yaitu
Dusun Belan Kulon sebagai kelompok kontrol dan
Dusun Cabakan sebagai kelompok intervensi.
Langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan random
dengan
menggunakan
undian.
Sebelum
melakukan
Hasil
Pada kedua kelompok mayoritas penduduk berusia
dewasa muda, jenis kelamin laki-laki dengan memiliki
pendidikan rendah, bekerja, tidak mengalami cacat fisik
maupun riwayat kehilangan anggota keluarga akibat
peristiwa gempa. Secara statistik karakteristik pada
kedua kelompok memiliki kesetaraaan yaitu usia, jenis
kelamin, penduduk yang mengalami cacat fisik yang
mempunyai riwayat kehilangan anggota keluarga akibat
peristiwa gempa. Sedangkan karakteristik penduduk
yang tidak setara yaitu pendidikan dan pekerjaan.
Penurunan ansietas melalui logoterapi kelompok pada pascagempa (Sutejo, Budi A. Keliat, Sutanto P. Hastono, Novy Helena CD)
Pembahasan
Ada perbedaan secara bermakna respon fisiologis pada
kedua kelompok sehingga menunjukkan adanya
pengaruh logoterapi kelompok terhadap respon
fisiologis. Hasil uji statistik menjelaskan walaupun ada
perbedaan respon fisiologis sebelum dan sesudah
perlakuan namun selisih skor pada kelompok intervensi
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa logoterapi mampu
menurunkan skor respon fisiologis secara bermakna
dibanding dengan yang tidak diberikan logoterapi.
109
110
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14, No. 2, Juli 2011; hal 107-112
Penurunan ansietas melalui logoterapi kelompok pada pascagempa (Sutejo, Budi A. Keliat, Sutanto P. Hastono, Novy Helena CD)
111
112
Kesimpulan
Karakteristik penduduk pasca gempa, antara lain usia
paling banyak adalah dewasa muda, sebagian besar
berjenis kelamin laki-laki, memiliki tingkat pendidikan
rendah namun banyak yang bekerja sedangkan cacat
fisik dan riwayat kehilangan anggota keluarga akibat
gempa cenderung sedikit yang mengalaminya. Respon
fisiologis dan respon kognitif berdasarkan self evaluasi
dan observasi terdapat perbedaan yang bermakna
sebelum dan setelah diberikan logoterapi. Respon
perilaku dan respon emosional berdasarkan self evaluasi
tidak terdapat perbedaan yang bermakna sedangkan dari
observasi terdapat perbedaan yang bermakna sebelum
dan setelah diberikan logoterapi. Komposit respon
ansietas berdasarkan self evaluasi dan observasi terdapat
penurunan skor secara bermakna sebelum dan setelah
diberikan logoterapi.
Referensi
Anas, S. (2006). 23 korban gempa alami gangguan
jiwa.
Diperoleh
dari
http://www.tempointeractive. com.
Bijl, A. J., & Leader, M. H. (1998). Prevalence of
psychiatric disorder in general population results
of the netherlands mental health survey and
incidence study (NEMESIS). Social Psychiatry
and Psychiatric Epidemiology, 33 (1), 587595.
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14, No. 2, Juli 2011; hal 107-112
keperawatan