Anda di halaman 1dari 18

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1

Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kasus kontrol dengan rancangan secara cross

sectionalyang

dilakukan

dengan

wawancara,

pemeriksaan

klinis,

dan

pemeriksaan laboratorium.

3.2

Tempat dan Waktu Penelitian


3.2.1

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Divisi IMS SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin dan PoliklinikIbu Hamil SMF Kebidanan dan Kandungan RSUP
H. Adam Malik Medan.Pemeriksaan laboratorium terhadap sampel dilakukan
di laboratorium Patologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan, bersama
laboran dan konsulen ahli Patologi Klinik.
3.2.2

Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai November 2012 Februari 2014.

3.3

Populasi Penelitian
3.3.1 Populasi Target
Wanita hamil
3.3.2 Populasi Terjangkau
Wanita hamil yang berobat ke Divisi IMS SMF Ilmu Kesehatan Kulitdan
Kelamin dan Poliklinik Ibu Hamil SMF Kebidanan dan Kandungan di RSUP
H.Adam Malik Medan sejak bulan November 2012.

3.4

Sampel Penelitian
Bagian dari populasi terjangkau yang memenuhikriteria inklusi dan kriteria
eksklusi.

24
Universitas Sumatera Utara

25

3.5

Besar Sampel 43
Rumus :
n1= n2 ={ z 2PQ + z P1Q1 +P2Q2 }
{P1 P2}
Dimana :
Z
: derivate baku alpha, untuk : 0,05 : 1,645
Z
: derivate baku beta, untuk : 0,20 : 0,842
P1
: proporsi kandidiasis pada wanita hamil : 0.667
P1-P2 : 0,2 P2 : 0,867
P
:P1 + P2 : 0,767
2
Q1
: (1-P1 ) : 0,34
Q2
: (1-P2) : 0,13
Q
: 1 P : 0,23
Jadi jumlah sampel minimal untuk masing-masing sampel dan kontrol
dalam penelitian ini sebanyak 53,9 54 orang

3.6

Cara Pengambilan Sampel Penelitian


Cara pemilihan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling.

3.7

Identifikasi Variabel
3.7.1 Variabel Bebas

: kadarhormon estrogen dalam darah

3.7.2 Variabel Terikat

:wanita

hamil

yang

menderita

kandidiasis

vulvovaginalis

3.8 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi


3.8.1 Kelompok Kasus Kandidiasis Vulvovaginalis
1. Kriteria inklusi

a) Wanita hamil yang menderita kandidiasis vulvovaginalis


b) Wanita hamil yang bersedia ikut dalam penelitian dan
menandatangi informed consent

2. Kriteria eksklusi :
a) Wanita hamil yang menggunakan antibiotik

Universitas Sumatera Utara

26

b) Wanita hamil yang mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid


dalam waktu 3 bulan sebelum datang berobat
c) Wanita hamil yang menggunakan pembersih vagina
d) Wanita hamil dengan obesitas
e) Wanita hamil disertaipenyakit sistemik misalnya diabetes
mellitus
f) Wanita hamil dengan HIV

3.8.2

Kelompok Kontrol
1. Kriteria inklusi :
a) Wanita hamil yang tidak menderita kandidiasis vulvovaginalis
b) Pada pemeriksaan pulasan vagina ditemukan KOH negatif
c) Bersedia untuk ikut dalam penelitian dengan menandatangani
informed consent
2. Kriteria eksklusi :
a) Wanita hamil yang menggunakan antibiotik
b) Wanita hamil yang mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid
dalam waktu 3 bulan sebelum datang berobat
c) Wanita hamil yang menggunakan pembersih vagina
d) Wanita hamil dengan obesitas
e) Wanita hamil disertai penyakit sistemik misalnya diabetes
mellitus
f) Wanita hamil dengan HIV

3.9 Alat, Bahan dan Cara Kerja


3.9.1 Alat dan Bahan:
1.

Formulir informasi penelitian

2.

Persetujuan mengikuti penelitian

3.

Status penelitian

4.

Baju/jas praktikum

Universitas Sumatera Utara

27

5.

Masker

6.

Sarung tangan

7.

Kapas

8.

Larutan KOH 10 %

9.

Cotton swab sterile

10. Wadah pot 40 gram


11. Cairan Nacl 90% (normal salin)
12. Spekulum disposible
13. Sengkelit
14. Kaca objek dan kaca penutup
15. Mikroskop cahaya
16. Alat potret

3.9.2 Cara Kerja :


Diagnosis Kandidiasis vulvovaginalis ditegakkan pada awalnya
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis yang kemudian akan
dikonfirmasikan dengan pemeriksaan laboratorium.
1. Pemberian penjelasan kepada pasien mengenai tujuan, cara, dan
manfaat pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Penandatanganan formulir persetujuan untuk ikut dalam penelitian
3. Pengisian status pasien dan rekaman medis secara lengkap
4. Anamnesis,

pemeriksaan

fisik,

pengambilan

spesimen

serta

pemeriksaan laboratorium:
a) Anamnesis
Anamnesis dicatat pada status penelitian, pencatatannya meliputi :
-

Identitas subjek

Sejumlah pertanyaan mengenai riwayat kehamilan


dan riwayat penyakit yang akan diteliti.

Universitas Sumatera Utara

28

b) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi status venereologis yang berkaitan
dengan gejala klinis penyakit.
5. Setiap pasien yang akan diperiksa ditandai dengan suatu kode
6. Selanjutnya pasien dilakukan pemeriksaan duh tubuh vagina
7. Pada pasien kemudian dilakukan pengambilan darah untuk
pemeriksaan kadar hormon estrogen.

3.9.3 Pemeriksaan Laboratorium


Pada penelitian ini, pemeriksaan spesimen yang dilakukan untuk
mendeteksi organisme Candida adalah dengan melakukan pemeriksaan
KOH 10 % sediaan spesimen dibawa ke laboratorium mikrobiologi
Patologi Klinik RSUP. H. Adam Malik Medan. Hasil pemeriksaan dibaca
dan dikonfirmasi oleh peneliti dan klinisi dari laboratorium Patologi
Klinik RSUP. H. Adam Malik Medan.

1. Pengambilan Spesimen
1) Pasien berbaring dalam posisi litotomi
2) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan sebelum melakukan
pemeriksaan
3) Melakukan pengambilan bahan pulasan (swab)
diambil

sekret vagina

dengan menggunakan cocor bebek dari sekret vagina

ataupun dari dinding vagina dengan menggunakan kapas lidi steril


yang kemudian langsung dimasukkan kedalam wadah pot 40 gram
yang telah diisi larutan NaCl 0.9%
4) Lidi kapas dipulas ke atas kaca objek kemudian dicampur dengan 1
tetes laruran KOH 10 %, didiamkan beberapa saat, lalu ditutup
dengan kaca penutup dan kemudian difiksasi dengan apibunsen.
5) Pemeriksaan kemudian dilanjutkan dengan mikroskop langsung
dengan pembesaran 10x dan 40x untuk melihat elemen Candida

Universitas Sumatera Utara

29

6) Setelah pembacaan selesai hapus minyak emersi pada sediaan dan


lensa objektif dengan kapas.
2. Pemeriksaan Sampel Darah
Untuk pengambilan setiap sampel darah bahan yang diperlukan
adalah
1. Satu pasang sarung tangan.
2. Satu buah alat ikat pembendungan (torniquet).
3. Satu buah spuit disposable 3 cc.
4. Satu buah vacutainer (tabung pengumpul darah steril) 5 cc
yang mengandung heparin.
5. Satu buah plester luka.
Pengambilan sampel darah dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik
RSUP. H. Adam Malik.

3. Cara pengambilan sampel darah :


Dengan menggunakan sarung tangan, kulit dibersihkan di atas lokasi
tusuk dengan alkohol 70% dan biarkan sampai kering. Lokasi penusukan
harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik. Darah diambil dari vena
mediana cubiti pada lipat siku. Pasang ikatan pembendungan (torniquet)
pada lengan atas dan pasien diminta untuk mengepal dan membuka
telapak tangan berulang kali agar vena jelas terlihat. Lokasi penusukan
didesinfeksi dengan kapas alkohol 70% dengan cara berputar dari dalam
keluar. Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya. Setelah
itu, vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi sudut 45 derajat dengan
jarum menghadap keatas. Darah dibiarkan mengalir kedalam jarum
kemudian jarum diputar menghadap kebawah. Agar aliran darah bebas,
pasien diminta untuk membuka kepalan tangannya. Setelah itu, darah
dihisap sebanyak 3 cc. Torniquet dilepas, dan kemudian jarum ditarik
dengan tetap menekan lubang penusukan dengan kapas alkohol.
Selanjutnya, tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol
sampai tidak keluar darah lagi. Setelah itu, bekas tusukan ditutup dengan

Universitas Sumatera Utara

30

plester. Darah kemudian dimasukkan ke dalam vacutainer 5 cc yang


terdapat non antikoagulan. Selanjutnya dibiarkan beku selama 5-10 menit
dengan posisi tegak lurus. Selanjutnya sampel darah disentrifugasi
menggunakan centrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit
sehingga

menghasilkan

serum.

Kemudian

serum

yang

terpisah

dimasukkan kedalam alat Cobas e 601. Semua metode ini dikerjakan


dengan

cara

fully

automatic

dengan

menggunakan

metodeelectrochemiluminescence immuassayECLIA.

3.10

Definisi Operasional

1. Usia adalah usia subjek saat pengambilan sampel dihitung dari tanggal
lahir, bila lebih dari 6 bulan, usia dibulatkan ke atas; bila kurang dari 6
bulan, usia dibulatkan ke bawah.
2. Pendidikan adalah: pendidikan formal yang sedang dijalani atau yang
terakhir diselesaikan oleh pasien.
3. Pekerjaan adalah aktivitas rutin responden sehari-hari atau aktivitas
responden yang menghasilkan uang sebagai mata pencaharian, dengan
pengecualian pada ibu rumah tangga (bila tidak bekerja dan mengurus
pekerjaan rumah tangga sehari-hari dirumah).
4. Kandidiasis vulvovaginalis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh
spesies Candida pada vagina dengan keluhan berupa keluarnya cairan
atau gumpalan putih dari liang vagina yang dapat disertai rasa gatal atau
rasa panas terbakar. Pada pemeriksaan tampak mukosa vagina kemerahan,
vulva tampak eritem, edem, basah dan kadang tampak papul, veskel, erosi
dan eksoriasi. Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan adanya
pseudohifa atau budding yeast .1,3
5. Kadar Estrogen
Nilai estrogen dalam darah yang diambil dari vena mediana cubiti pada
lipat siku. Nilai estrogen (estradiol) mengalami peningkatan pada
trimester pertama berkisar 1,000-5,000 pg/ml, pada trimester kedua

Universitas Sumatera Utara

31

5,000-15,000 pg/ml, dan pada trimester ketiga 10,000 40,000 pg/ml.


11,13

6. Kehamilan adalah ibu hamil yang ditentukan berdasarkan pemeriksaan


atau tes kehamilan oleh dokter spesialis kebidanan. Periode kehamilan
dibagi menjadi 3 trimester yang masing-masing terdiri dari 13 minggu
atau 3 bulan menurut hitungan kalender. Trimester pertama (1-13
minggu),trimester kedua ( 14-28 minggu) dan trimester ketiga (29-36
minggu).

Pembagian

waktu

diambil

dari

ketentuan

yang

mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan lebih kurang 280


hari atau 3 bulan sejak hari pertama haid terakhir.12,16
7. Pasien dikatakan sudah pernah berobat bila sudah menggunakan obatobatan resmi, bukan jamu dan obat alternatif, baik yang dibeli sendiri
ataupun yang sudah diberikan dokter/bidan.
8. Penggunaan

pembersih

dan

pengharum

vagina

adalah

pasien

memasukkan bahan/zat ke dalam liang vagina yang berguna untuk


membersihkan atau mengharumkan vaginaminimal 1 minggu sebelum
pasien berobat.
9. Diabetes mellitus adalah penderita yang menderita diabetes mellitus dan
telah diperiksa oleh bagian kebidanan.
10. HIV merupakan pasien dengan infeksi HIV dan telah diperiksa oleh
bagian kebidanan.
11. Penggunaan obat antibiotik adalah pemakaian antibiotik paling sedikit 15
hari sebelum berobat yang dilakukan paling sedikit 3 kali per 2 tahun.
12. Obat kortikosteroid adalah obat yang mengandung komponen steroid
seperti deksametason, prednison, metilprednisolon
13. Wanita hamil dengan obesitas adalah berat badan yang berlebihan selama
kehamilan. Dimana, pertambahan berat badan normal selama kehamilan
pada trimester pertama: 1-2,5 kg/3 bulan, trimester kedua 0,35-0.4
kg/minggu, trimester ketiga 1 kg/bulan.

Universitas Sumatera Utara

32

3.11

Kerangka Operasional

Wanita hamil
diPIH SMF Kebidanan dan Kandungan
dan Divisi IMS SMF IKKK di RSUD
H. Adam Malik Medan yang memenuhi
ktiteria inklusidan eksklusi

Anamnesis dan pemeriksaan fisik


terdapat keluhan
gatal, sekret vagina

Pemeriksaan mikroskopis
dengan larutan KOH 10%

KVV (+)

KVV (-)

Pemeriksaan kadar
estrogen

Analisis

Universitas Sumatera Utara

33

3.12

Pengolahan dan Analisis Data


Data - data yang terkumpul kemudian diolah dan selanjutnya dinyatakan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram. Analisis statistik
yang digunakan untuk menilai hubungan kadar estrogen dengan KVV dilakukan
dengan membandingkan kadar estrogen dengan KVV dan non KVV dengan
menggunakan uji statistik uji t-independent. Batas uji kemaknaan (p) yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05dengan interval kepercayaan 95%.
Dikatakan bermakna jika nilai p 0,05 dan tidak bermakna bila nilai p - value>
0,05.

3.13

Ethical Clearance
Penelitian ini dilakukan setelah memperoleh ethical clearance dari

Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Divisi IMS SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin dan Poliklinik Ibu Hamil SMF Kebidanan dan Kandungan RSUP H.
Adam Malik Medan yang dimulai dari bulan November2012 - Februari 2014.
Pada penelitian ini telah dilakukan pemeriksaan kadar hormon estrogen terhadap
54 orang wanita hamil dengan KVV dan 54 orang wanita hamil tanpa KVV
sebagai kontrol.

4.1

Karakteristik Subjek Penelitian


Karakteristik subjek penelitian ini ditampilkan berdasarkan distribusi

umur dan pendidikan.

4.1.1

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Frekuensi Umur

Distribusi subjek penelitian berdasarkan frekuensi umur dapat dilihat pada tabel
4.1 dan gambar 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Frekuensi Umur
Umur
20 tahun
21 25 tahun
26 30 tahun
31 35 tahun
36 40 tahun
>40 tahun
Total

Kasus
n
%

Kontrol
n
%

23,7
10 18,5
16 29,6
1527,8
916,7
23,7

0
14 25,9
21 38,9
13 24,1
6 11,1
0

54

100

54

100

34
Universitas Sumatera Utara

35

Ibu Hamil dengan


Kandidiasis Vaginalis

25

Ibu Hamil Tanpa


Kandidiasis Vaginalis

Frekuensi

20
15
10
5
0
20
tahun

21 25
tahun

26 30
tahun

31 35
tahun

36 40
tahun

> 40
tahun

Gambar 4.1
Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Frekuensi Umur

Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah kasus
KVV terbanyak pada kelompok usia

26 sampai dengan 30 tahun adalah

sebanyak 16 orang (29,6%) pada kelompok ibu hamil dengan KVV dan sebanyak
21orang (38,9%) pada kelompok tanpa KVV. Data lain menyebutkan dari hasil
penelitian Andrini dkk pada penelitian yang dilakukan di RSU Dr Soetomo
Surabaya pada tahun 2005 dengan subjek yang sama bahwa kelompok usia
terbanyak adalah kelompok usia 25-44 tahun.Penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Paramitha (2012) pada penderitaKVVR ditemukan bahwa subjek
terbanyak adalah pada kelompok usia 21 sampai dengan 30 tahun,yaitu 43,3%
dengan usia rerata29,6 tahun.Menurut literatur diketahui bahwa KVV memang
paling sering dijumpai pada wanita usia seksual aktif, yaitu usia reproduksi yang
berkisar pada masa dewasa muda sampai umur pertengahan. KVV ini mulai
banyak dijumpai pada dekade kedua dan mencapai puncaknya pada dekade
keempat. Hal ini disebabkan pada usia prepubertas dan pascamenopause vagina
dalam keadaan estrogen yang rendah sehingga jarang menderita KVV.24,32,46,47

Universitas Sumatera Utara

36

4.1.2

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Distribusi subjek penelitian berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada


tabel 4.2 dan gambar 4.2.
Tabel 4.2

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Kasus
n
%

Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi

10
8
20
16

18,5
14,8
37
29,6

Kontrol
n
%
12
8
21
13

22,2
14,8
38,9
24,1

Total
54
100
54
100
Keterangan :SD= Sekolah Dasar (dan yang sederajat), SMP = Sekolah
Menengah tingkat Pertama (dan yang sederajat), SMA= Sekolah Menengah
tingkat Atas (dan yang sederajat), PT= Perguruan tinggi (dan yang sederajat,
termasuk Sekolah Tinggi dan Akademi)

25

Frekuensi

20
15
Ibu Hamil dengan
Kandidiasis Vaginalis

10

Ibu Hamil Tanpa Kandidiasis


Vaginalis

5
0
SD

SMP

SMA

Perguruan
Tinggi

Pendidikan

Gambar 4.2
Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa pendidikan responden pada kedua
kelompok terbanyak adalah SMA yaitu sebanyak 20 orang (37%) pada kelompok

Universitas Sumatera Utara

37

ibu hamil dengan KVV dan 21 orang (38,9%) pada kelompok ibu hamil tanpa
KVV. Hal ini sama dengan penelitian oleh Minarni pada tahun 2003 yang
mendapati pendidikan penderita KKV yang simtomatis dan asimtomatis adalah
SMA, baru kemudian diikuti dengan perguruan tinggi dan yang sederajat.
Tingkat pendidikan berhubungan dengan persepsi penderita akan penyakitnya,
sehingga penderita lebih paham dan mengerti untuk segera memeriksakan diri
ketika keluhan KVV timbul. Penderita dengan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi akan memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik mengenai penyakit
KVV itu sendiri.48

4.2

Rerata Kadar Estrogen pada Kedua Kelompok

Rerata kadar estrogen dapat dilihat pada tabel 4.3


Tabel 4.3 Rerata Kadar Estrogenpada Kelompok Kasus dan Kontrol
Kadar estrogen (pg/ml)

Kasus

Kontrol

Rerata
Simpangan Baku (SB)
Minimum
Maximum
95% Interval Kepercayaan

9687,85
3196,34
1.030
15.030
8815,42-10560,28

8581,15
2652,35
1.020
13.080
7857,2-9305,1

Rerata kadar estrogen pada kelompok ibu hamil dengan KVV adalah 9687,85
(SB=3196,34), sedangkan pada kelompok ibu hamil tanpa KVV adalah 8581,15
(SB=2652,35). Hal ini menunjukkan bahwa kadar estrogen pada wanita hamil
dengan KVV tampak lebih tinggi dibanding dengan wanita hamil tanpa KVV.

4.3 Hubungan Rerata Kadar Estrogen pada Kedua Kelompok


Hubungan rerata kadar estrogen pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel
4.4
Tabel 4.4 Hubungan Rerata Kadar Estrogen pada Kelompok Kasus dan Kontrol
Kasus
Kontrol
P
Kadar Estrogen (pg/ml),
rerata (SB)

9687,85 (3196,34)

8581,15 (2652,35)

0,053

Universitas Sumatera Utara

38

Dari hasil analisis yang menggunakan uji t independent diperoleh bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan antara kadar estrogen pada wanita hamil dengan
kandidiasis vulvovaginalis (p=0,053, p>0,05)

4.4

Perbedaan Kadar Estrogen Berdasarkan Usia Kehamilan

Perbedaan kadar estrogen berdasarkan usia kehamilan pada kedua kelompok


dapat dilihat pada tabel 4.5 dan gambar 4.5
Tabel 4.5

Perbedaan Kadar Estrogen Berdasarkan Usia Kehamilan antara


Kelompok Wanita Hamil dengan KVV dan Kontrol
Kadar Estrogen (pg/ml)

Usia Kehamilan
Trimester I
Trimester II
Trimester III
a

Kasus

Kontrol

6591,4 (2695,72)
7856,17 (2273,91)
12146,88 (1728,42)

4620,5 (949,83)
7562,78 (1856,76)
10468,6 (1887,02)

P
0,368a
0,312a
0,002b

Mann Whitney, b T independent

Berdasarkan tabel diatas tampak kadar estrogen lebih tinggi pada wanita
hamil trimester pertama (p=0,368) dengan KVV dibandingkan kontrol, namun
secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, begitu juga pada
wanita hamil trimester kedua (p=0,312). Namun, ditemukan perbedaan yang
signifikan kadar estrogen antara kelompok wanita hamil yang menderita KVV
dengan kontrol pada usia kehamilan trimester ketiga (p=0,002). Berdasarkan
kepustakaan kadar estrogen pada wanita hamil trimester pertama berkisar 1,0005000 pg/ml, pada trimester kedua 5,000-15,000 pg/ml, dan pada trimester ketiga
10,000-40,000 pg/ml.11,12 Dari penelitian ini didapati kadar estrogen pada
trimester pertama sedikit lebih tinggi dari nilai normal. Namun,kadar estrogen
pada trimester kedua dan ketiga pada penelitian ini masih berkisar dalam batas
normal.

Universitas Sumatera Utara

39

14000

Kadar Estrogen

12000
10000
8000
6000

Kandidiasis Vulvogianalis

4000

Kontrol

2000
0
Trimester I

Trimester II Trimester III


Usia Kehamilan

Gambar 4.3
Kadar Estrogen pada Penderita KVV dan Kontrol Berdasarkan Usia Kehamilan

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Telah dilakukan penelitian mengenai Hubungan kadar estrogen pada
wanita hamil dengan kandidiasis vulvovaginalis dengan kontrol wanita hamil
tanpa kandidiasis vulvovaginalis dari bulan November 2012 - Februari 2014 di
Divisi IMS SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Poliklinik Ibu Hamil
SMF Kebidanan dan Kandungan RSUP Haji Adam Malik Medan.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kadar estrogen darah secara keseluruhan pada wanita hamil penderita
KVV ( rerata9687,85pg/dl) lebih tinggi dari kontrol sehat (rerata 8581,15
pg/dl). Namun, secara statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara
kadar estrogen pada wanita hamil dengan kejadian kandidiasis
vulvovaginalis (p=0,053, p>0,05). Sehingga hipotesis yang menyatakan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara kadar estrogen pada wanita
hamil dengan kandidiasis vulvovaginalis ditolak.
2. Dari hasil penelitian ini ditemukan perbedaan yang signifikan kadar
estrogen antara kelompok wanita hamil yang menderita KVV dengan
kontrol pada usia kehamilan trimester ketiga (p=0,002). Namun
perbedaan ini tidak signifikan pada trimester pertama (p=0,368) dan
trimester kedua kehamilan (p=0,312).
3. Nilai rerata kadarestrogen darah pada wanita hamil penderita KVV dan
kontrol sehat pada trimester kedua dan ketiga masih berada dalam batas
normal berdasarkan usia kehamilan. Namun pada trimester pertama
ditemukan sedikit peningkatan dari nilai normal.

40
Universitas Sumatera Utara

41

5.2 Saran
1. Perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut dari faktor predisposisi
lainyang berperan pada kejadian KVV.
2. Penelitian dapat dilanjutkan

mengenai

faktor-faktor yang

mempengaruhi perbedaan peningkatan kadar estrogen pada wanita


hamil dengan KVV.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai