Tugas Irul 2
Tugas Irul 2
pendekatan sistem politik. Penjelasan mengenai kehidupan politik adalah dengan melihatnya
sebagai suatu sistem, yang mana berfungsinya suatu bagian tidak akan dapat dipahami
sepenuhnya
tanpa
memperhatikan
cara
berfungsinya
keseluruhan
bagian.
Pada
kehancuran basisi legitimasi irde baru, yakni pembangunan ekonomi, padahal, diluar
pembangunan ekonomi rezim soeharto tidak mempunyai basis legitimasi. Pembangunan
politik demokrasi tidak dilakukan sma sekali. Kebebasan pers juga dikekang dan kebebasan
sangat ditentukan oleh mood penguasa.
Budaya politik
Setiap sisitem politik mempunyai tujuan-tujuan bersama yang ingin diraihnya. Semuanaya ini
memerlukan struktur atau elemen-elemen yang mendukung ke arah pencapaian tujuan-tujuan
tersebut. Dengan demikian, memahami struktur dan fungsi politik menjadi penting untuk
memahami bagaimana sistem politik bekerja. Pemehaman terhadap struktur dan fungsi harus
pula diikutu dengan pemahaman terhadap budaya politik yang berkembang dalam sisitem
politik tersebut. Ini, karena bagaimanapun, bekerjanya struktur dan fungsi-fungsi politik akan
sangat ditentukan oleh budaya politik yang melingkupinya.
Struktur politik informal :
A. Partaipartai politik
Partai
politik
mengorganisasi
partisipasi
politik,
dan
sistem
kepartaian
akan
sumber-sumber
material
dari
lingkungan
domestik
dan
internasional. Kedua,kapabilitas regulatif, merujuk pada aliran kontrol perilaku individu dan
relasi-relasi kelmpok dalam sistem politik. Ketiga, kapabilitas distributif merujuk pada
kemampuan sistem olitik dalam mengalikasikan barang-barang, jasa layanana, penghargaan,
status, berbagai kesempatan yang berasal dari individu dan kelmpok-kelompok
masyarakat. Keempat, kapabilitas simbolik, merujuk kepada tuntutan-tuntutan perilaku
simbolik dari elit-elit politik. Kelima, kapabilitas responsif. Merujuk kepada kemampuan
sistem politik untuk menagkap tuntutantuntutan yang berasal dari lingkuanga domestik dan
internasional. Menurut Clifford Geertz, sistem nilai yang sangat berpengaruh dinegara-negara
dunia ketiga adalah primordialisme yang didasarkan pada nilai-nilai agama, ras, suku, dan
etnisitas.