Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstract: Pada pelaksanaan proyek-proyek pengairan mempunyai risiko cukup besar yang dapat menyebabkan
keterlambatan bahkan kegagalan. Untuk itu risiko-risiko yang mungkin timbul perlu dianalisa agar proyek dapat
berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Proses menganalisa kemungkinan risiko dapat menggunakan sebuah
pendekatan yang disebut Manajemen Risiko. Tugas akhir ini bertujuan untuk melakukan identifikasi risiko
pelaksanaan proyek-proyek pengairan, analisis terhadap risiko yang signifikan, dan menentukan jenis respon terhadap
risiko yang signifikan.
Proses penelitian dilakukan dengan cara melakukan survey. Rangkaian analisis dimulai dengan identifikasi risiko
melalui studi literatur, setelah itu dilakukan analisis risiko yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada
respoden responden yang telah dipilih sebelumnya. Analisis risiko dilakukan dengan cara memperkirakan
kemungkinan risiko yang terbesar yang akan terjadi dan dampak yang dihasilkan terhadap biaya dan juga waktu.
Langkah terakhir menetapkan respon risiko pada proyek-proyek pengairan dengan teknik wawancara kepada pihak
yang berkompeten.
Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa variabel risiko yang signifikan terhadap waktu menurut owner terdapat 3
macam variabel risiko yaitu pembebasan lahan, desain, serta alat dan material. Menurut kontraktor terdapat 2 macam
variabel risiko yaitu pembebasan lahan, serta alat dan material. Sedangkan variabel risiko yang signifikan terhadap
biaya, owner dan kontraktor mempunyai pandangan yang sama dimana terdapat 2 macam, yaitu pembebasan lahan,
serta alat dan material.
Key word: manajemen resiko, proyek pengairan, respon resiko
PENDAHULUAN
Risiko merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam semua kegiatan proyek
konstruksi dan sudah merupakan bagian dari
seluruh kegiatan. Rangkaian tersebut berurutan
seperti : tahap studi kelayakan, tahap
perencanaan/perancangan, tahap pengadaan,
tahap pelaksanaan, dan tahap penggunaan.
Setiap tahapan memiliki rentang waktu yang
berbeda dan saling berkaitan. Estimasi waktu
dan biaya perlu dilakukan bertujuan untuk
memperkirakan/meramalkan besarnya biaya
yang terjadi dan lamanya waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu kegiatan
dimasa datang.
Pada industri konstruksi, proyek infrastruktur
merupakan pekerjaan yang membutuhkan
waktu yang relatif panjang dan biaya yang
cukup besar. Untuk dapat merealisasikan agar
proyek tersebut tepat biaya, mutu, waktu dan
keselamatan kerja, maka kontraktor harus
melakukan perencanaan sebaik mungkin
dengan menerapkan manajemen konstruksi.
Dalam mengembangkan suatu proyek, para
kontraktor sebaiknya membuat asumsi-asumsi
dasar mengenai kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi, dan ini merupakan awal dari
yang
logis
dan
sistematis
untuk
mengidentifikasi, menganalisa dan menangani
risiko yang terjadi dengan tujuan untuk
menetapkan pengaruhnya dan mengenbangkan
respon manajemen yang tepat. Untuk
memperoleh pendekatan yang sesuai dalam
upaya
meminimalisasi
akibat
yang
ditimbulkan oleh risiko tersebut, maka perlu
diketahui tingkat risiko yang dikandung pleh
proyek tersebut dengan menerapkan proses
pengukuran.
METODOLOGI
Metode penelitian yang diterapkan untuk tugas
akhir ini berbentuk penelitian survei.
Penelitian survei pada umumnya dilakukan
untuk mengambil suatu generalisasi dari
pengamatan yang tidak mendalam. Penelitian
yang dilakukan berupa survei dengan cara
menjaring
pendapat
atau
persepsi,
pengalaman, dan sikap responden mengenai
faktor faktor risiko yang mempengaruhi
dalam pelaksanaan proyek dan bentuk-bentuk
penanganan
yang
dilakukan
untuk
mengantisipasi risiko yang terjadi.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode angket atau kuesioner.
Dimana kuesioner ini merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi
seperangkat
pertanyaan
atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk
menjawabnya.
Ini
merupakan
teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang diukur dan
tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Kuesioner ini dapat berupa pertanyaan tertutup
atau terbuka dan diberikan kepada responden
secara langsung atau tidak langsung.
Populasi dalam penelitian ini adalah pihakplhak yang pernah atau sedang terlibat dalam
Proyek-proyek Pengairan yang terdiri owner
dan kontraktor berjumlah 20 orang.
Analisa Probabilitas dan Dampak
Dilakukan analisis untuk mengetahui tingkat
atau besarnya risiko dan dampak terhadap
SI
ai.xi
i 0
4 xi
(100%)
i 0
Dimana :
ai = Konstanta penilai
xi = Frekuensi responden
I = 0,1,2,3,4,..n
x0, x1, x2, x3, x4, = respon frekuensi responden
a0=0, a1=1, a2=2, a3=3, a4=4
x0 = frekuensi responden sangat rendah/kecil
dari survey, maka a0=0
x1= frekuensi responden sangat rendah/kecil dari
survey, maka a1=1
x2 = frekuensi responden rendah/kecil dari
survey, maka a2=2
x3 = frekuensi responden tinggi/besar dari
survey, maka a3=3
x4 = frekuensi responden sangat tinggi/besar dari
survey, maka a4=4
Analisa Risiko
Setelah diketahui risiko-risiko mana saja yang
telah terjadi pada proyek proyek pengairan,
lalu dilanjutkan dengan analisis risiko yang
menggunakan matriks probabilitas dan
dampak.
Menurut
Williams
(1993),
Probability Impact Matrix adalah sebuah
pendekatan yang dikembangkan menggunakan
dua kriteria yang penting untuk mengukur
risiko, yaitu :
1.
Kemungkinan
(Probability),
adalah
kemungkinan
(Probability) dari suatu kejadian yang tidak
diinginkan.
2.
Dampak
(Impact), adalah tingkat pengaruh atau
ukuran dampak (Impact) pada aktivitas lain,
jika peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.
Tingkat risiko merupakan perkalian dari skor
probabilitas dan skor dampak yang didapat
Dimana :
R = Tingkat risiko
P = Kemungkinan (Probability) risiko yang
terjadi
I= Dampak (Impact) risiko yang terjadi
Probabilitas
SS
10
15
20
25
12
16
20
12
15
10
SJ
SR
ST
Dampak
Keterangan :
Risiko Tinggi
Risiko Sedang
Risiko Rendah
Gambar 1 Matriks Probabilitas dan Dampak
pelaksana Lapangam
Staf
5%15%
20%
5%
5%
site engineer
Direktur
10%
10%
pelaksana utama
10% 20% Quality control
Manajer Proyek
Gambar 2 Jabatan responden
10
Kontraktor
15
14
Jabatan Responden
Dari data survey pendahuluan
di dapat beberapa informasi tentang
profil responden, salah satunya adalah
jabatan para responden. Dari data
tersebut di dapat 4 responden PPK, 1
responden Pelaksana Teknik, 2
responden Pelaksana Lapangan, 4
Jabatan responden
Pelaksana Teknik
55%
11-20 tahun
21-30 tahun
31-40 tahun
Variabel Risiko
Sumber
Force Majeure
Djojosoedarsono
2003
Keamanan Lapangan
Pembebasan Lahan
Dewanta 2011
Disain
PMI 2004
6
7
Metode Pelaksanaan
Konstruksi
Perlindungan
Lingkungan Sekitar
Sudarto 2007
Cost Overrun
10
Quality Control
Persetujuan dan
Perizinan
Sumber : Sumber Olahan, 2012
S.M. Mousavi et al
2011
Smith and Bohn
1999
R
20
21
Variabel
Risiko
Relevan
Tidak
Relevan
Tota
l
Force Majeure
14
20
19
20
20
20
PMI 2004
11
40
2
3
Keamanan
Lapangan
Pembebasan
Lahan
Ket
Releva
n
Releva
n
Releva
n
Inflasi dan
Tingkat Bunga
12
20
Releva
n
Desain
20
20
Releva
n
20
20
Releva
n
15
20
Releva
n
20
20
Releva
n
Metode
Pelaksanaan
Konstruksi
Perlindungan
Lingkungan
Sekitar
Alat dan
Material
Cost Overrun
16
20
10
Quality
Control
20
20
6
7
Persetujuan
18
2
dan Perizinan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
11
20
Releva
n
Releva
n
Releva
n
Penilaian Probabilitas
Keterangan skala untuk penilaian probabilitas
adalah sebagai berikut :
Sangat Sering (SS) = 80%-100 %
Sering (S) = 60% 80%
Sedang/Cukup (C) = 40% 60%
Jarang (T) = 20% 40%
Sangat Jarang (ST) = 0%-20%
Kriteria penetapan skala probability ini
ditetapkan sendiri oleh peneliti agar sedikit
banyak dapat mengurangi perbedaan persepsi
responden dalam mengisi kesioner, sehinnga
akan berpengaruh terhadap kualitas data yang
diperoleh. Contoh perhitungan menggunakan
metode severity index adalah sebagai berikut :
Dari data yang didapat dari kuesioner utama
didapat
penilaian
responden
terhadap
probabilitas terjadinya variabel risiko force
5
Rendah
Rendah
0
force majeure adalah Rendah.
SI
(100%)
1
4 xi
Tabel 4 Penilaian Probabilitas
Variabel Risiko
Owner
No
i 0
Kontraktor
0 4 1 8 2 1 3 3 4 4 (100%)
Force Majeure
Rendah
Rendah
Keamanan Lapangan
Rendah
Sedang
Pembebasan Lahan
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah SI
Desain
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi dan
Cost Overrun
Rendah
10
Quality Control
Rendah
SI
4 20
35
(100%)
80
No
Force Majeure
Rendah
Keamanan Lapangan
Rendah
Sedang SI
Pembebasan Lahan
Tinggi
Tinggi
Rendah
Desain
Tinggi
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Tinggi
Cost Overrun
10
Quality Control
Sedang
Rendah
Tinggi SI
Sedang
11
Rendah
Sedang
a x
i
i 0
4 xi
(100%)
i 0
SI
0 0 1 5 2 8 3 3 4 4 (100%)
4 20
43
(100%)
64
Kontraktor
Force Majeure
Tinggi
Tinggi
Keamanan Lapangan
Rendah
Sedang
Pembebasan Lahan
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Cost Overrun
Quality Control
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
8
9
1
0
1
1
Lingkungan
Sekitar
Alat dan
Material
Cost
Overrun
Quality
Control
Persetujuan
dan
Perizinan
Metode
Pelaksanaan
Konstruksi
Perlindunga
n
Force
Majeure
Keamanan
Lapangan
3
4
5
6
7
8
Pembebasan
Lahan
Inflasi dan
Tingkat
Bunga
Desain
Metode
Pelaksanaan
Konstruksi
Perlindungan
Lingkungan
Sekitar
Alat dan
Material
Cost Overrun
1
0
1
1
Quality
Control
Persetujuan
dan Perizinan
Menurut
Kontraktor
Pembebasan
Pembebasan
Lahan
Lahan
Desain
Alat dan
Alat dan Material
Material
Menurut Owner
signifikan
Pembebasan
Lahan
Alat dan
Material
Menurut
Kontraktor
Pembebasan
Lahan
Alat dan
Material
Saran
1. Manajemen risiko hendaknya perlu
diperhatikan
dalam
sebuah
proyek
konstruksi, sehingga risiko-risiko potensial
yang mungkin terjadi dalam proyek dapat
diprediksi secara tepat dan mampu
melakukan
rencana
strategis
penanggulangan risiko sebelum terjadi
2. Dalam penelitian ini sebaiknya dilakukan
hipotesis kepada responden yang lebih
banyak dan lebih menguasai atau memiliki
pengalaman dalam menangani risiko-risiko
yang terjadi pada proyek proyek
pengairan sehingga hasil penelitian ini bisa
digunakan
sebagai
acuan
dalam
melaksanakan proyek dengan menggunakan
manajemen risiko pada proyek yang akan
dikerjakan selanjutnya.
3. Risiko yang ditinjau terlalu umum, perlu
adanya penelitian lanjutan dengan risiko
yang lebih khusus agar penanganannya
dapat terarah..
DAFTAR PUSTAKA
9
10