Anda di halaman 1dari 17

ILMU BALAGHAH SEBAGAI CABANG

ILMU BAHSA ARAB


RAHIMAH
Program Study Bahasa Arab
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab pertama sekali dikenal sebagai bahasa-bahasa orang-orang dizajirah
Semenanjung Arabia, kemudian setelah datangnya agama Islam dikenal pula sebagai bahasa
Al-Quran sebagai pedoman hidup kaum muslimin itu dituliskan dalam bahasa Arab yang sangat
indah susunannya dan rangkaian kalimatnya.
Bahasa Arab dikenal juga sebagai Ilmu Pengetahuan sebab begitu banyak ilmu
pengetahuan dimasa perkembangan Islam yang dituliskan dalam bahasa ini, lelau ditahapan
perkembangan selanjutnya bahasa Arab telah menjadi bahasa Dunia, karena tidak hanya
digunakan oleh sekelompok masyarakat Arab atau pemeluk Islam saja, tetapi telah diakui
sebagai bahasa kumunikasi di PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa).
Dilihat dari segi penggunaannya maka bahasa Arab ini terbagi dua yaitu : Bahasa
Ammiyah (bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi), berasal dari bahasa daerah di Jazirah
Arabiya tidak terikat pada tata bahasa.
Kedua bahasa Fushah yaitu bahasa Resmi, contohnya bahasa Al-Quran dan Hadist,
untuk karangan ilmiah kitab-kitab, surat-menyurat dan komunikasi resmi lainnya. Bahasa
fushah (resmi) ini mempunyai tingkat kesulitan tersendiri karena terikat erat dengan peraturan
kebahasaan diantaranya ilmu nahwu (Qawaid) dan Ilmu Balaghah Semantik Arab.
Ilmu Balaghah tetap dianggap sebagai ilmu yang tersulit untuk dicerna, sebab ilmu ini
akan menterkaitkan antara komponen-komponen ilmu bahasa Arab yang ainnya. Namun jika
dipelajari dengan penghayatan yang tinggi serta dihubungkan pula kepada kegunaannya dari
sisi ilmu-ilmu agama jelas akan mendatangkan kenikmatan tersendiri dan dapat memperkaya
dan mempertajam mata bathin manusia, sehingga menimbulkan dampak kehidupan yang baik
secta dapat mengusir kejenuhan untuk mempelajarinya.
1.2. Masalah
Pelajaran ilmu Balaghah (semantik Arab) ini sangat berat untuk dipahami, terutama
sekali bagi orang-orang yang tidak mempunyai ilmu-ilmu dasar bahasa Arab, seperti ilmu Sari
dan Nahwu serta leksikologi (Dirasat Mu'jamiyat). Hal seperti ini tampak jelas dikalangan
mahasiswa di Jurusan bahasa Arab Universitas Sumatera Utara Medan.
Pada buku-buku Balaghah yang ada saat ini, kebanyakan contoh-contoh kalimat dikutip
dari nukilan-nukilan, syair-syair Arab serta contoh Ayat-Ayat Suci AI-Quran dan Hadist maupun
AI-Hikam (kata-kata yang mengandung pesan hikmah).
Kalimat-kalimat tersebut tidak selalu dijumpai dalam kalimat percakapan sehari-hari,
mempunyai perbedaan jauh dari kalimat yang dibahas pada pelajaran Nahwu dan Sarf, namun
tetap mempunyai hubungan dengan peraturan tata bahasa. Sebagai salah seorang tenaga
pengajar yang mengasuh mata kuliah Balaghah ini, penulis merasa sangat penting untuk
membuat solusi, sehingga mahasiswa termotivasi untuk mengembangkan ilmunya.
DPembatasan masalah balaghah sangat luas dan sukar jika diuraikan secara terperinci
dan mendetail sekali. Ilmu balaghah ini tida bisa terlepas dari ilmu tata bahasa Arab dan
pertalian dengan ilmu-ilmu agama. Diantara ilmu fikih, Usul Fikih, Ilmu Hadist, Ilmu Tafsir,
Ilmu Tasauf, Ilmu Ahklaq dan sebagainya.
Dari sekian banyak masalah yang dapat diulas itu penulis membatasinya pada
keberadaan ilmu balaghah sebagai salah satu sisi Ilmu bahasa Arab. Keterkaitannya dengan
ilmu Nahwu dan manfaatnya dalam memterjemahkan bahasa Arab terutama sekali ayat-ayat
2004 Digitized by USU digital library

Penganalisaan dari kedua contoh diatas sebagai berikut :


Jumlah (kalimat) : jenis : Musnad ilayhi : Musnad

dari segi bahasa Indonesia, Musnad ilayhi ini bisa disebut subjek dan musnad adalah predikat.
a. Kalam Khabari
Kelompok kalam khabari, yang lebih dekat pengertiannya adalah kalimat yang
mengandung makna berita. Berita yang diungkapkan oleh si pembicara mempunyai tujuan
tertentu demikian pula bagi sipendengar/pembaca berita.
Fakar ilmu balaghah menentukan keadaan ini dan menamakan pokok bahasan tentang
Al-ghardu mill ilqai I-hkabari/.
,.
Tujuan dari ungkapan dari berita
Hal ini dibagi menjadi dua kategori yaitu :
1. Bila kalimat tersebut sudah sama-sama diketahui oleh si pembicara dan dipendengar
(pembaca) maka kaliInat khabari itu disebut
Lazim Fa' i dah/
2. Bila kalimat itu sebelum diketahui oleh sipendengar/pembaca atau offing ke dua maka
disebut
'/
Selanjutnya khabari inipun dilihat dari kegunaannya sesuai dengan konteks kalimat
serta situasi dan kondisi kalimat itu disampaikan atau / al-ghardhu tufhamu mill siyaqi l-kalam/
Dilihat dari konteks klaimatnya ini hkabari dibagi kepada :
1.

/istirhamu/penghormatan
l /C h/_"_

2.
3.
4.

/ Izharu tahassuri/ keluhan


/Izharu dha-dha'fi/mengungkapkan kelemahan
/al-fihkri/Bangga

2004 Digitized by USU digital library

10

5.

/ Al-Hassu ala s-sa'yi wa I-jiddi /Memotivasi untuk menimbulkan


semangat dan kesungguhan.

(contoh dari masing-masing hal ini dapat diperhatikan dalam buku Al-Balaghatu l-wadhihah
144-147, Mustafa amin, tanpa tahun) khabari ditinjau dari kepentingan si lawan bicara terbagi
kepada tiga bahagian yaitu :
1. Bila orang kedua sama sekali belum mengetahui barita, maka khabar tidak perlu
mengunakan huruf tawkid (tanda penguat berita). Disebut khabar Ibtida'i.
2. Bila orang ke dua ragu akan berita yang disampaikan padahal dia belum mengetahuinya
maka dikemukakan kbahar dengan penambahan huruf taukid (tanda penguat).
3. Bila orang kedua tetap tidak percaya (munkir) atas berita yang disampaikan meskipun
ada dalil yang telah ditentukan, maka wajib diberikan huruf taukid, satu taukid atau
lebih. Konteks ini disebut khabar Inkari.
Huruf-huruf taukid (ada waktu -t-taukidi) sebagai berikut ini :

Inna, anna, waw qasam, lam ibtida', nun taukid, ahrufu t-tanbih, hurufu z-zaidah, qad, amma
syarthiyah.
b. Kalam Khabar huruju an muqthada -zahir
Kalak khabari khuruju an muqthada z-zahir adalah kalam khabari yang keluar dari konteks
semula, pada kaidah ilmu balaghah dibagi kepada tiga bahagian yaitu:
1. Khabar yang diungkapkan tanpa buruf taukid tetapi lawan bicara masih terus bertanya
dan ragu atas berita yang diceritakan hal ini menyalahi konteks berita biasa disebabkan
lawan bicara khuruju an muqthada z-zahir. Lawan bicara dalam hal ini dianggap sebagi
orang yang tidak ingkar.
2. Khabar yang diberikan tanpa huruf taukid, tetapi lawan bicara tidak lagi bertanya. Disini
ia digolongkan sebagai orang yang inkar.
3. Khabar yang dikemukakan tanpa huruf taukid, disini pembicara menempatkan lawan
bicaranya sebagai seorang yang tidak mungkar, dengan tujuan untuk menjinakkan hati
lawan bicaranya. Ini kerap kali digunakan dalam berpolitik (Ali Jarim tanpa tahun. Hal
165).
c. Kalam lnsya'I
Kalam insya'I terbagi kepada dua kelompok yaitu:
Insya' Thalaby dan insya' Gbayru Thalaby.
lnsya' Thalaby
: yaitu menuntut sesuatu yang tidak berhasil pada waktu
kata - kata itu diungkapkan yakni bentuk amar, Nahyi,
Tamanny dan Nida'i.
lnsya' Gbayru Thalaby
: yaitu tidak ada tuntutan sesuatu terdiri dari bentuk,
Ta'ajjub, Madah
, Zam, Qasam Af'alu, r-raja dan
bentuk-bentuk lain selain insya' thalaby.
Untuk melihat keterkaitan ilmu Balaghah dengan tata bahasa Arab maka penulis hanya
menerangkan tentang beberapa sisi dari Insya' Thalaby saja.
c. 1. Pembagian Insya' Thalaby
Amar
Adapun Qaidah Amar yaitu menuntut suatu pekerjaan dari orang rang lebih tinggi
(kedudukan atau umur). Bentuk Amar dalam balaghah sama dengan bentuk amar dalam tata
bahasa Arab.

2004 Digitized by USU digital library

11

Fakar-dakar ilmu balaghah menyebutkan :"Bentuk Amar ada empat :


Fi'il Amar
Mudhari' yang diketahui oleh Ei'lam Amar
Ism Fi'il amar
Masdar sebagai ganti dari Fi'il Amar
Selain makna perintah dari segi balaghah Amar mempunyai makna lain yakni apabila diteliti
dari konteks kalimat (siyaqul kalam) mendatangkan makna sebagai berikut
/Irsyad/' memberi petunjuk'
/ Do'a/Doa
/lltimas/menyuruh orang sebaya'
/amanny/'bercita-cita'
/Takhyir/'memilih'
/Taswiyah/'Mempersamakan'
/ Ta'jizl' Melemahkan'

/Tahdid/Ancaman'
/bahah/ membolehkan'

contoh Amar :
1.
.
Amma ba'du fa aqin linasi l-hajji/' Seteleh itu maka peritahkanlah hajji kepada manusia' .
2.

I... Wa l-yatawaffu bi l-bayti l...'atiq/' dan tawaflah kamudi rumah suci'


3.

I' Alaykum andusakum la yadhurrukum man dhalla iza h-tadaytum/'


Perliharalah dirimu janganlah membuat dirimu mudharat dengan kesesatan setelah engkau
memperoleh petunjuk.

2004 Digitized by USU digital library

12

4.
/Wa bi l-walidayni ihsanan/ ' Berbuat baiklan kepada kedua orang tuamu'
- Nahyi
Nahyi adalah menurut memberhentikan perbuatan dari orang yang lebih tinggi. Bentuk bahyi
berasal dari fi'il mudhari' didahului oleh la nahiyyah.
Contoh :

/Wa La taqrabu mala l-yatimi ilia billati hiya ahsanu/ Dan janganlah kamu mendekati harta
anak yatim kecuali untuk kebaikan.
Ahli ilmu Balaghah mengkategorikan arti nahyi dilihat dari (Siyaqu l-kalam kepada :
/ Do'a/Doa'
/ lltimas/ melarang orang sebaya'
/ Tamanny/'Cita-cita'
/ Taubih/'Menjelaskan'
/ Tay'is/Menyesal'
/ Tahdid/' Ancaman'
/ Tahqir/'Hinaan'

Menganalisis analisis makna Nahyi dri konteks kalimat itu memerlukan perhatian yang
jeli, sehingga nampak keistimewaan artinya. Ini merupakan hal yang penting bagi
penterjemah, sehingga terjemahan tidak terjebak pada kesalahan arti, terutama sekali bagi
penterjemahan ayat-ayat Al Quran dan Hadist Rasul.
- Istifham
Istilah adalah bentuk kalimat rang dipergunakan untuk mendaptkan informasi yang jelas
tentang sesuatu masalah, yang belum diketahui sebelumnya.
Cara pembentukan Istifham adalah dengan mempergunakan ada watu istifham.
Adawa tu l-istifham adalah :
/min/dari/,/hal/adalah, /kam/berapa,/ma/apa, /mata/bila /a/apa, /anna/bagaimana,
/aina/dimana, /ay/apa/ /ayyana/bagaimana, kapan.
- Tamanny
Tamanny adalah menuntut sesuatu urusan rang sangat disukai tetap adakalanya hal yang
mustahil tercapai dapat juga disebut sebagai angan-angan. Tamanny ini dibentuk dengan
menggunakan huruf tamanny : /hal/, /layta/sekiranya,/lau/ kalu sekiranya,
/laalla/mudah-mudahan

2004 Digitized by USU digital library

13

Contoh Istifbam :
1.
'fa hat Lana min sufa'a u fa yasfa'u lana/

'Masih adakah yang mau menolong kami, maka berilah pertolongan kepaa kami'
2.
flaw La kana 'indi shadiqin yaji'u bi khamsati atafin rubiyyatin/
kalau ada temanku yang memberikan aku lima ribu rupiah saja'
3.
/Layta s-sabab ya'udu ghadan/
"Semoga masa muda dapat terulang besok"
An-nida
An-nida adalah panggilan kepada seseorang pada mulanya annida' ini ditujukan hanya
untuk memanggil seseorang saja, namun pada tahapan selanjutnya An- nida' ini ditujukan pula
untuk menyeru ;
An-nida' (seruan) menggunakan huruf Nida' yaitu:
/hamzah/hai', /ay/'hai' ,mari, /ya/'hai,mari, /ya //wa/ /ayya/ /hayya/. Semua ini
digunakan untuk menyeru orang yang dekat. /hamzah, digunakan untuk menyeru orang yang
dekat
/Ay/menyeru kepada yang dekat dihati dan selalu hadir dalam benaknya. Adakalanya
diperuntukkan / /Ay/ dan /hamzah/untuk memanggil orang yang tinggi martabatnya, dengan
penuh kesopanan.
/ya/digunakan untuk yang dekat meskipun tidak nampak, atau pada tempat yang jauh.
Contoh: /Ya rabbi/'Ya Tuhanku.
4. KEBERADAAN ILMU BALAGHAH SEBAGAI CABANG ILMU BAHASA
Ilmu Balaghah yang sekilas berbeda dengan ilmu-ilmu babasa yang lain seperti ilmu
Nahwu dan Sarf, Qira'ah dan muthala'ah, berbeda dengan Dirasatu 1-mu'jamiyah dan ilmu asashaut, namun bila dianalisis secara seksama maka dapat diperincikan keterangan mengenai
keterkaitan ilmu Al-Balaghah dengan ilmu-ilmu bahasa yang lain.
Keberadaan ilmu Balaghah sebagai salah satu dari cabang ilmu bahasa akan tampak
jelas jika diperbandingkan antara ilmu-ilmu tersebut.
Keberadaan ilmu Balaghah sebagai ilmu Bahasa Arab tahapan awal terlihat pada
kelompok llmu Bayan.
Dalam ilmu Bayan terdapat kalam (kalimat yang sempurna) yang terdapat juga dalam
ilmu Nahwu yang disebut dengan al-jumlatu I-mufidatu (kalimat yang sempurna)
4.1. Keberadaan llmu Balaghah Dari Segi Uslub.
Uslub adalah gaya bahasa atau susunan kalimat yang dituturkan dengan baik, sehingga
membuat pembaca atau pendengar terkesima.
Uslub dalam ilmu Balaghah dapat dipadankan dengan Ragam Bahasa Indonesia dari sisi
Linguistik/ tata bahasa Indonesia.
Ragam bahasa yang tercermin dari ilmu Balaghah itu terdiri dari :
- Ragam Bahasa ilmiah
- Ragam Bahasa Sastra

2004 Digitized by USU digital library

14

- Ragam Bahasa Retorik (Pidato)


Ragam bahasa Ilmiyah adalah ragam bahasa yang dipergunakan untuk menjelaskan
sesuatu secara ilmiyah, ragam bahasa ini digunakan dikalangan pendidik, ilmuwan,
cendikiawan, dalam berbagai disiplin ilmu.
Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan
bahasa yang indah mempunyai nilai estetik tinggi, ada kalanya mempunyai penyimpangan dari
peraturan Nahwu dan Sarf.
Ali Jarim menyebutkan bahwa : "Uslub Adabi adalah Ragam bahasa yang sulit yang
sangat memerlukan keterampilan dan pemikiran yang khusus dan memerlukan hayalan
sipenterjemah untuk mengekspresikannya. (Ali Jarim. Tanpa taboo, hal 16).
Ragam bahasa Retorik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh para Da'I, ahli
pidato (orator), ditujukan untuk terampil berargumentasi.
Ragam bahasa Retorik ini di bahas pada ilmu Balaghah dalam kelompok ilmu Badi'. (Alhasymy dalam Muqaddimah jawahiri 1- Balaghah)
Berpidato merupakan suatu keterampilan yang sangat berharga didalam khalifahkhalifah masyarakat Arab bahkan sebelum datangnya Islam.
Untuk menyusun kalimat dengan berbagai uslub yang telah disebutkan tadi diperlukan
llmu Tata Bahasa Arab sintaksis Arab ini akan memberikan satu rumusan tentang bentuk
kalimat Islamiyah, bentuk kalimat Fi'liyah dan bentuk Syibhu Jumlah.
Dari struktur Filiyah dikenal adanya subjek dan predikat atau dari balaghah yang
disebut mahkum alayhi dan Mahkum Fih.
Demikian juga struktur jumlah islamiyah akan terdiri dari mahkum alayhi dan mahkum
fih.

2004 Digitized by USU digital library

15

4.2. Keberadaan Balaghah dari Segi Struktur


llmu Balaghah memperkenalkan banyak struktur kalimat dan dari segi isi (makna
kalimat). Struktur kalimat dalam ilmu Balaghah adakalanya terdiri dari ismiyah dan adakalanya
jumlah fi'liyah.
Struktur jumlah ismiyah sama dengan struktur yang ada pada jumlah al kahabari.
Pengenalan tentang mubtad' dan khabar (jumlah ismiyah) yang terdiri dari jumlah musnad dan
musnad ilayhi.
Struktur yang terbalik dapat saja dalam ilmu balaghah jika kalimat tersebut hasil karya
sastra. Hal seperti ini menandakan adanaya satu kebebasan memilih struktur bagi para
sastrawan.
Kesamaan struktur Amar antara ilmu Nahwu dan ilmu Balaghah terlihat jelas dari cara
pembentukan amar, yaitu :
- Dibentuk dari fi'il amar asli dengan makna perintah secara hakiki (sebenarnya).
- Bentuk fi'il Mudhari' didahului lam Amar
- Bentuk Ism Fi'il Amar
- Bentuk masdar sebagai ganti fi'il Amar
Untuk kesamaan struktur ini para ahli balaghah menuliskan sama dalam buku buku
mereka, tidak ada yang menuliskan adanya satu perbedaan struktur.
Struktur nahyi pads ilmu Balaghah juga "mempunyai kesamaan dengan ilmu Nahwu
demikian juga dengan struktur Istifham, struktur Tamanny.
Urgensi illmu Balaghah akan sangat terasa apabila diperhatikan kegunaannya ketika
menterjamahkan kalimat. Karena dalam Balaghah ada arti leksikal dan ada arti gramatikal.
Suatu contoh dapat diperhatikan :

/la takullahuma uffun' /"janganlah kau katakan ah, pada kedua orang tua mu".
Kalau seseorang tidak menggunakan ilmu balaghah maka ia tidak akan sampai kepada
arti sebenarnya yang terkandung dalam kalimat itu. Makna sebenarnya jauh lebih dalam dari
apa yang diterjemahkan ini.
Makna tersirat (tersembunyi) dari kalimat diatas adalah sedangkan mengucapkan ah
saja dilarang dalam Islam apa lagi berbuat kasar dan tidak baik terhadap orang tua.
Sindiran-sindiran halus dari bahasa Al-Quran akan terasa membekas di dalam benak
seseorang, apabila ia telah mengetahui balaghah dan dasar-dasar ilmu terjemah.
5. KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan dari makalah ilmiyah ini adalah :
llmu balaghah yang semula oleh sementara orang dikategorikan kepada ilmu sastra,
tetapi ilmu balaghah itu adalah sintaksis Arab.
Sebagai ilmu semantik tentu ia berkaitan erat dengan ilmu Sintaksis ilmu Nahwu dan
ilmu sarf.
Keberadaan ilmu balaghah sebagai ilmu bahasa Arab akan terlihat dengan jelas jika
dipergunakan kaca mata balaghah, dengan demikian akan mudah pula untuk mengerti pesan
yang terkandung dalam serangkaian kalimat, baik berbentuk sastra ataupun yang bukan
sastra.
5.1. Saran
Setiap orang akan merasa kesukaran apabila menggunakan bahasa yang bukan bahasa
ibunya.
Kendala untuk mengerti ilmu Balaghah atau bahasan mengenai sastra akan lebih sulit
dimengerti apabila tidak mempunyai dasar pengetahuan awal. Sebagai staf pengajar penulis
menyarankan agar setiap, mahasiswa mempelajari tentang ilmu nahwu dan Morfologi Arab
dengan baik agar lebih mudah menyerap, terutama ilmu balaghah yang dianggap sulit itu akan
lenyap sendiri.

2004 Digitized by USU digital library

16

DAFTAR PUSTAKA
Abu Zayid Zayad, Abdu al-Roziy, Siria 1992. Tatawuru Mafhum Al-Balaghah.
AminAhmad. Fairu I-Islam. Kairo, 1955
Ash-shabuny, Muhammad Ali. Rawai'I-Bayani Tafsiru I-ayati I-ahkami mina I-Ourani. Makkah
Al-Mukarramah, 1979
Ash-shabuny, Muhammad Ali. 'Ijazu l-Bayani fi suwari I-Qurani. Maktabah Al-Ghazali Makkah,
1979.
Al- Hasyimi, Saleh Muhammad AI-Balaghahtu, l-wadhihatu King Ibnu Suud Riyadh, 1987.
Basyir Hasan Kamal, DR Binau s-surati I-fanniyah fibayani I-arabi. Damaskus Bairut. 1987.
Jama' Syari, Balaghah. Bairot. Tanpa Tahun.
George. M. Abdul Masih. Dictionarv of Arabic Grammar Libanon. 1985.
Ridwan Muhammad Mustafa, dkk. At-tamhidu fi n-nahwi wa s-sarfi. Jami'ah kari YunusLibanon,
1973.
Said Fuad. Pengantar Sastra Arab. Pustaka Babussalam Medan, 1984.
Siregar Said Ahmad. Fakultas Sastra USU. Sejarah Study Bahasa Indonesia. Fakultas Sastra
USU 1982.
Watt Mentegomerry. Kejavaan Islam. Tiara Wacana Yogya 1990.

2004 Digitized by USU digital library

17

Penganalisaan dari kedua contoh diatas sebagai berikut :


Jumlah (kalimat) : jenis : Musnad ilayhi : Musnad

dari segi bahasa Indonesia, Musnad ilayhi ini bisa disebut subjek dan musnad adalah predikat.
a. Kalam Khabari
Kelompok kalam khabari, yang lebih dekat pengertiannya adalah kalimat yang
mengandung makna berita. Berita yang diungkapkan oleh si pembicara mempunyai tujuan
tertentu demikian pula bagi sipendengar/pembaca berita.
Fakar ilmu balaghah menentukan keadaan ini dan menamakan pokok bahasan tentang
Al-ghardu mill ilqai I-hkabari/.
,.
Tujuan dari ungkapan dari berita
Hal ini dibagi menjadi dua kategori yaitu :
1. Bila kalimat tersebut sudah sama-sama diketahui oleh si pembicara dan dipendengar
(pembaca) maka kaliInat khabari itu disebut
Lazim Fa' i dah/
2. Bila kalimat itu sebelum diketahui oleh sipendengar/pembaca atau offing ke dua maka
disebut
'/
Selanjutnya khabari inipun dilihat dari kegunaannya sesuai dengan konteks kalimat
serta situasi dan kondisi kalimat itu disampaikan atau / al-ghardhu tufhamu mill siyaqi l-kalam/
Dilihat dari konteks klaimatnya ini hkabari dibagi kepada :
1.

/istirhamu/penghormatan
l /C h/_"_

2.
3.
4.

/ Izharu tahassuri/ keluhan


/Izharu dha-dha'fi/mengungkapkan kelemahan
/al-fihkri/Bangga

2004 Digitized by USU digital library

10

5.

/ Al-Hassu ala s-sa'yi wa I-jiddi /Memotivasi untuk menimbulkan


semangat dan kesungguhan.

(contoh dari masing-masing hal ini dapat diperhatikan dalam buku Al-Balaghatu l-wadhihah
144-147, Mustafa amin, tanpa tahun) khabari ditinjau dari kepentingan si lawan bicara terbagi
kepada tiga bahagian yaitu :
1. Bila orang kedua sama sekali belum mengetahui barita, maka khabar tidak perlu
mengunakan huruf tawkid (tanda penguat berita). Disebut khabar Ibtida'i.
2. Bila orang ke dua ragu akan berita yang disampaikan padahal dia belum mengetahuinya
maka dikemukakan kbahar dengan penambahan huruf taukid (tanda penguat).
3. Bila orang kedua tetap tidak percaya (munkir) atas berita yang disampaikan meskipun
ada dalil yang telah ditentukan, maka wajib diberikan huruf taukid, satu taukid atau
lebih. Konteks ini disebut khabar Inkari.
Huruf-huruf taukid (ada waktu -t-taukidi) sebagai berikut ini :

Inna, anna, waw qasam, lam ibtida', nun taukid, ahrufu t-tanbih, hurufu z-zaidah, qad, amma
syarthiyah.
b. Kalam Khabar huruju an muqthada -zahir
Kalak khabari khuruju an muqthada z-zahir adalah kalam khabari yang keluar dari konteks
semula, pada kaidah ilmu balaghah dibagi kepada tiga bahagian yaitu:
1. Khabar yang diungkapkan tanpa buruf taukid tetapi lawan bicara masih terus bertanya
dan ragu atas berita yang diceritakan hal ini menyalahi konteks berita biasa disebabkan
lawan bicara khuruju an muqthada z-zahir. Lawan bicara dalam hal ini dianggap sebagi
orang yang tidak ingkar.
2. Khabar yang diberikan tanpa huruf taukid, tetapi lawan bicara tidak lagi bertanya. Disini
ia digolongkan sebagai orang yang inkar.
3. Khabar yang dikemukakan tanpa huruf taukid, disini pembicara menempatkan lawan
bicaranya sebagai seorang yang tidak mungkar, dengan tujuan untuk menjinakkan hati
lawan bicaranya. Ini kerap kali digunakan dalam berpolitik (Ali Jarim tanpa tahun. Hal
165).
c. Kalam lnsya'I
Kalam insya'I terbagi kepada dua kelompok yaitu:
Insya' Thalaby dan insya' Gbayru Thalaby.
lnsya' Thalaby
: yaitu menuntut sesuatu yang tidak berhasil pada waktu
kata - kata itu diungkapkan yakni bentuk amar, Nahyi,
Tamanny dan Nida'i.
lnsya' Gbayru Thalaby
: yaitu tidak ada tuntutan sesuatu terdiri dari bentuk,
Ta'ajjub, Madah
, Zam, Qasam Af'alu, r-raja dan
bentuk-bentuk lain selain insya' thalaby.
Untuk melihat keterkaitan ilmu Balaghah dengan tata bahasa Arab maka penulis hanya
menerangkan tentang beberapa sisi dari Insya' Thalaby saja.
c. 1. Pembagian Insya' Thalaby
Amar
Adapun Qaidah Amar yaitu menuntut suatu pekerjaan dari orang rang lebih tinggi
(kedudukan atau umur). Bentuk Amar dalam balaghah sama dengan bentuk amar dalam tata
bahasa Arab.

2004 Digitized by USU digital library

11

Fakar-dakar ilmu balaghah menyebutkan :"Bentuk Amar ada empat :


Fi'il Amar
Mudhari' yang diketahui oleh Ei'lam Amar
Ism Fi'il amar
Masdar sebagai ganti dari Fi'il Amar
Selain makna perintah dari segi balaghah Amar mempunyai makna lain yakni apabila diteliti
dari konteks kalimat (siyaqul kalam) mendatangkan makna sebagai berikut
/Irsyad/' memberi petunjuk'
/ Do'a/Doa
/lltimas/menyuruh orang sebaya'
/amanny/'bercita-cita'
/Takhyir/'memilih'
/Taswiyah/'Mempersamakan'
/ Ta'jizl' Melemahkan'

/Tahdid/Ancaman'
/bahah/ membolehkan'

contoh Amar :
1.
.
Amma ba'du fa aqin linasi l-hajji/' Seteleh itu maka peritahkanlah hajji kepada manusia' .
2.

I... Wa l-yatawaffu bi l-bayti l...'atiq/' dan tawaflah kamudi rumah suci'


3.

I' Alaykum andusakum la yadhurrukum man dhalla iza h-tadaytum/'


Perliharalah dirimu janganlah membuat dirimu mudharat dengan kesesatan setelah engkau
memperoleh petunjuk.

2004 Digitized by USU digital library

12

4.
/Wa bi l-walidayni ihsanan/ ' Berbuat baiklan kepada kedua orang tuamu'
- Nahyi
Nahyi adalah menurut memberhentikan perbuatan dari orang yang lebih tinggi. Bentuk bahyi
berasal dari fi'il mudhari' didahului oleh la nahiyyah.
Contoh :

/Wa La taqrabu mala l-yatimi ilia billati hiya ahsanu/ Dan janganlah kamu mendekati harta
anak yatim kecuali untuk kebaikan.
Ahli ilmu Balaghah mengkategorikan arti nahyi dilihat dari (Siyaqu l-kalam kepada :
/ Do'a/Doa'
/ lltimas/ melarang orang sebaya'
/ Tamanny/'Cita-cita'
/ Taubih/'Menjelaskan'
/ Tay'is/Menyesal'
/ Tahdid/' Ancaman'
/ Tahqir/'Hinaan'

Menganalisis analisis makna Nahyi dri konteks kalimat itu memerlukan perhatian yang
jeli, sehingga nampak keistimewaan artinya. Ini merupakan hal yang penting bagi
penterjemah, sehingga terjemahan tidak terjebak pada kesalahan arti, terutama sekali bagi
penterjemahan ayat-ayat Al Quran dan Hadist Rasul.
- Istifham
Istilah adalah bentuk kalimat rang dipergunakan untuk mendaptkan informasi yang jelas
tentang sesuatu masalah, yang belum diketahui sebelumnya.
Cara pembentukan Istifham adalah dengan mempergunakan ada watu istifham.
Adawa tu l-istifham adalah :
/min/dari/,/hal/adalah, /kam/berapa,/ma/apa, /mata/bila /a/apa, /anna/bagaimana,
/aina/dimana, /ay/apa/ /ayyana/bagaimana, kapan.
- Tamanny
Tamanny adalah menuntut sesuatu urusan rang sangat disukai tetap adakalanya hal yang
mustahil tercapai dapat juga disebut sebagai angan-angan. Tamanny ini dibentuk dengan
menggunakan huruf tamanny : /hal/, /layta/sekiranya,/lau/ kalu sekiranya,
/laalla/mudah-mudahan

2004 Digitized by USU digital library

13

Contoh Istifbam :
1.
'fa hat Lana min sufa'a u fa yasfa'u lana/

'Masih adakah yang mau menolong kami, maka berilah pertolongan kepaa kami'
2.
flaw La kana 'indi shadiqin yaji'u bi khamsati atafin rubiyyatin/
kalau ada temanku yang memberikan aku lima ribu rupiah saja'
3.
/Layta s-sabab ya'udu ghadan/
"Semoga masa muda dapat terulang besok"
An-nida
An-nida adalah panggilan kepada seseorang pada mulanya annida' ini ditujukan hanya
untuk memanggil seseorang saja, namun pada tahapan selanjutnya An- nida' ini ditujukan pula
untuk menyeru ;
An-nida' (seruan) menggunakan huruf Nida' yaitu:
/hamzah/hai', /ay/'hai' ,mari, /ya/'hai,mari, /ya //wa/ /ayya/ /hayya/. Semua ini
digunakan untuk menyeru orang yang dekat. /hamzah, digunakan untuk menyeru orang yang
dekat
/Ay/menyeru kepada yang dekat dihati dan selalu hadir dalam benaknya. Adakalanya
diperuntukkan / /Ay/ dan /hamzah/untuk memanggil orang yang tinggi martabatnya, dengan
penuh kesopanan.
/ya/digunakan untuk yang dekat meskipun tidak nampak, atau pada tempat yang jauh.
Contoh: /Ya rabbi/'Ya Tuhanku.
4. KEBERADAAN ILMU BALAGHAH SEBAGAI CABANG ILMU BAHASA
Ilmu Balaghah yang sekilas berbeda dengan ilmu-ilmu babasa yang lain seperti ilmu
Nahwu dan Sarf, Qira'ah dan muthala'ah, berbeda dengan Dirasatu 1-mu'jamiyah dan ilmu asashaut, namun bila dianalisis secara seksama maka dapat diperincikan keterangan mengenai
keterkaitan ilmu Al-Balaghah dengan ilmu-ilmu bahasa yang lain.
Keberadaan ilmu Balaghah sebagai salah satu dari cabang ilmu bahasa akan tampak
jelas jika diperbandingkan antara ilmu-ilmu tersebut.
Keberadaan ilmu Balaghah sebagai ilmu Bahasa Arab tahapan awal terlihat pada
kelompok llmu Bayan.
Dalam ilmu Bayan terdapat kalam (kalimat yang sempurna) yang terdapat juga dalam
ilmu Nahwu yang disebut dengan al-jumlatu I-mufidatu (kalimat yang sempurna)
4.1. Keberadaan llmu Balaghah Dari Segi Uslub.
Uslub adalah gaya bahasa atau susunan kalimat yang dituturkan dengan baik, sehingga
membuat pembaca atau pendengar terkesima.
Uslub dalam ilmu Balaghah dapat dipadankan dengan Ragam Bahasa Indonesia dari sisi
Linguistik/ tata bahasa Indonesia.
Ragam bahasa yang tercermin dari ilmu Balaghah itu terdiri dari :
- Ragam Bahasa ilmiah
- Ragam Bahasa Sastra

2004 Digitized by USU digital library

14

- Ragam Bahasa Retorik (Pidato)


Ragam bahasa Ilmiyah adalah ragam bahasa yang dipergunakan untuk menjelaskan
sesuatu secara ilmiyah, ragam bahasa ini digunakan dikalangan pendidik, ilmuwan,
cendikiawan, dalam berbagai disiplin ilmu.
Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan
bahasa yang indah mempunyai nilai estetik tinggi, ada kalanya mempunyai penyimpangan dari
peraturan Nahwu dan Sarf.
Ali Jarim menyebutkan bahwa : "Uslub Adabi adalah Ragam bahasa yang sulit yang
sangat memerlukan keterampilan dan pemikiran yang khusus dan memerlukan hayalan
sipenterjemah untuk mengekspresikannya. (Ali Jarim. Tanpa taboo, hal 16).
Ragam bahasa Retorik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh para Da'I, ahli
pidato (orator), ditujukan untuk terampil berargumentasi.
Ragam bahasa Retorik ini di bahas pada ilmu Balaghah dalam kelompok ilmu Badi'. (Alhasymy dalam Muqaddimah jawahiri 1- Balaghah)
Berpidato merupakan suatu keterampilan yang sangat berharga didalam khalifahkhalifah masyarakat Arab bahkan sebelum datangnya Islam.
Untuk menyusun kalimat dengan berbagai uslub yang telah disebutkan tadi diperlukan
llmu Tata Bahasa Arab sintaksis Arab ini akan memberikan satu rumusan tentang bentuk
kalimat Islamiyah, bentuk kalimat Fi'liyah dan bentuk Syibhu Jumlah.
Dari struktur Filiyah dikenal adanya subjek dan predikat atau dari balaghah yang
disebut mahkum alayhi dan Mahkum Fih.
Demikian juga struktur jumlah islamiyah akan terdiri dari mahkum alayhi dan mahkum
fih.

2004 Digitized by USU digital library

15

4.2. Keberadaan Balaghah dari Segi Struktur


llmu Balaghah memperkenalkan banyak struktur kalimat dan dari segi isi (makna
kalimat). Struktur kalimat dalam ilmu Balaghah adakalanya terdiri dari ismiyah dan adakalanya
jumlah fi'liyah.
Struktur jumlah ismiyah sama dengan struktur yang ada pada jumlah al kahabari.
Pengenalan tentang mubtad' dan khabar (jumlah ismiyah) yang terdiri dari jumlah musnad dan
musnad ilayhi.
Struktur yang terbalik dapat saja dalam ilmu balaghah jika kalimat tersebut hasil karya
sastra. Hal seperti ini menandakan adanaya satu kebebasan memilih struktur bagi para
sastrawan.
Kesamaan struktur Amar antara ilmu Nahwu dan ilmu Balaghah terlihat jelas dari cara
pembentukan amar, yaitu :
- Dibentuk dari fi'il amar asli dengan makna perintah secara hakiki (sebenarnya).
- Bentuk fi'il Mudhari' didahului lam Amar
- Bentuk Ism Fi'il Amar
- Bentuk masdar sebagai ganti fi'il Amar
Untuk kesamaan struktur ini para ahli balaghah menuliskan sama dalam buku buku
mereka, tidak ada yang menuliskan adanya satu perbedaan struktur.
Struktur nahyi pads ilmu Balaghah juga "mempunyai kesamaan dengan ilmu Nahwu
demikian juga dengan struktur Istifham, struktur Tamanny.
Urgensi illmu Balaghah akan sangat terasa apabila diperhatikan kegunaannya ketika
menterjamahkan kalimat. Karena dalam Balaghah ada arti leksikal dan ada arti gramatikal.
Suatu contoh dapat diperhatikan :

/la takullahuma uffun' /"janganlah kau katakan ah, pada kedua orang tua mu".
Kalau seseorang tidak menggunakan ilmu balaghah maka ia tidak akan sampai kepada
arti sebenarnya yang terkandung dalam kalimat itu. Makna sebenarnya jauh lebih dalam dari
apa yang diterjemahkan ini.
Makna tersirat (tersembunyi) dari kalimat diatas adalah sedangkan mengucapkan ah
saja dilarang dalam Islam apa lagi berbuat kasar dan tidak baik terhadap orang tua.
Sindiran-sindiran halus dari bahasa Al-Quran akan terasa membekas di dalam benak
seseorang, apabila ia telah mengetahui balaghah dan dasar-dasar ilmu terjemah.
5. KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan dari makalah ilmiyah ini adalah :
llmu balaghah yang semula oleh sementara orang dikategorikan kepada ilmu sastra,
tetapi ilmu balaghah itu adalah sintaksis Arab.
Sebagai ilmu semantik tentu ia berkaitan erat dengan ilmu Sintaksis ilmu Nahwu dan
ilmu sarf.
Keberadaan ilmu balaghah sebagai ilmu bahasa Arab akan terlihat dengan jelas jika
dipergunakan kaca mata balaghah, dengan demikian akan mudah pula untuk mengerti pesan
yang terkandung dalam serangkaian kalimat, baik berbentuk sastra ataupun yang bukan
sastra.
5.1. Saran
Setiap orang akan merasa kesukaran apabila menggunakan bahasa yang bukan bahasa
ibunya.
Kendala untuk mengerti ilmu Balaghah atau bahasan mengenai sastra akan lebih sulit
dimengerti apabila tidak mempunyai dasar pengetahuan awal. Sebagai staf pengajar penulis
menyarankan agar setiap, mahasiswa mempelajari tentang ilmu nahwu dan Morfologi Arab
dengan baik agar lebih mudah menyerap, terutama ilmu balaghah yang dianggap sulit itu akan
lenyap sendiri.

2004 Digitized by USU digital library

16

DAFTAR PUSTAKA
Abu Zayid Zayad, Abdu al-Roziy, Siria 1992. Tatawuru Mafhum Al-Balaghah.
AminAhmad. Fairu I-Islam. Kairo, 1955
Ash-shabuny, Muhammad Ali. Rawai'I-Bayani Tafsiru I-ayati I-ahkami mina I-Ourani. Makkah
Al-Mukarramah, 1979
Ash-shabuny, Muhammad Ali. 'Ijazu l-Bayani fi suwari I-Qurani. Maktabah Al-Ghazali Makkah,
1979.
Al- Hasyimi, Saleh Muhammad AI-Balaghahtu, l-wadhihatu King Ibnu Suud Riyadh, 1987.
Basyir Hasan Kamal, DR Binau s-surati I-fanniyah fibayani I-arabi. Damaskus Bairut. 1987.
Jama' Syari, Balaghah. Bairot. Tanpa Tahun.
George. M. Abdul Masih. Dictionarv of Arabic Grammar Libanon. 1985.
Ridwan Muhammad Mustafa, dkk. At-tamhidu fi n-nahwi wa s-sarfi. Jami'ah kari YunusLibanon,
1973.
Said Fuad. Pengantar Sastra Arab. Pustaka Babussalam Medan, 1984.
Siregar Said Ahmad. Fakultas Sastra USU. Sejarah Study Bahasa Indonesia. Fakultas Sastra
USU 1982.
Watt Mentegomerry. Kejavaan Islam. Tiara Wacana Yogya 1990.

2004 Digitized by USU digital library

17

Anda mungkin juga menyukai