Kelompok 5
Sawaludiman
(1110953037)
(1110952039)
Ricky Yuliandry D
(1110952051)
Mazues
(1110953027)
Meysatha Asrena
(1110952077)
Janra
(121095
Dosen :
Andi Pawawoi, MT
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Tugas Besar ini pada mata kuliah Pembangkit Energi Elektrik.
Shalawat beriring salam, tak lupa penulis kirimkan kepada junjungan umat
yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke
alam yang berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas besar ini tidak akan
terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen yang telah memberikan bimbingan serta tambahan pengetahuan pada
penulis.
2. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan moril dan spirituil
kepada penulis.
3. Teman-teman yang senasib dan seperjuangan yang telah memberikan bantuan
dalam menyelesaikan tugas besar ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan tugas besar ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi tercapainya kesempurnaan di masa yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita pembaca terutama bagi
penulis sendiri, dan dapat berguna dimasa yang akan datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mengidentifikasi sesuatu sebagai sumber energi, terlebih dahulu kita
harus tahu apa itu energi. Secara umum energi didefenisikan sebagai kemampuan
untuk melakukan kerja. Sumber-sumber energi adalah sesuatu yang dapat diolah atau
dikonversikan sehingga dapat memberikan kemampuan untuk melakukan kerja yang
kita butuhkan dalam menunjang aktifitas. Sumber energi dibagi dua yaitu: sumber
energi yang tidak dapat diperbaharui dan dapat diperbaharui. Salah satu yang kan kita
bahas adalah sumber energi yang dapat diperbaharui seperti sumber energi matahari.
Sumber energi dapat diperbaharui ialah sumber energi yang dapat digunakan
secara berualang dan dapat terbentuk dalam periode waktu yang singkat.
Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan
jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan
konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat
digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan
bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa dapat energi surya hanya dibatasi oleh
keinginan kita untuk menangkap kesempatan.
Dimasa yang akan datang, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), semakin
lama akan semakin berkembang yang memanfaatkan energi terbarukan yang lebih
bersih dan ramah lingkungan. Salah satu energi terbarukan yang dapat kita temui
sehari-hari adalah cahaya matahari. Energi cahaya matahari kedepannya memainkan
peranan yang sangat penting dalam bidang kelistrikan, utamanya dalam pemenuhan
kebutuhan energi listrik berskala rumah tangga.
Pemakaian energi surya di Indonesia mempunyai prospek yang sangat baik,
mengingat bahwa secara geografis sebagai negara tropis, melintang garis katulistiwa
berpotensi energi surya yang cukup baik.
Pada kondisi beban rendah sistem bekerja dengan sistem inverter dan baterai.
Jika beban terus bertambah hingga mencapai kapasitas yang terdapat pada inverter
atau tegangan baterai semakin rendah, maka sistem kontrol akan segera
mengoperasikan genset, maka genset akan berfungsi sebagai AC/DC konverter untuk
pengisian baterai, dan dapat beroperasi secara paralel untuk memenuhi kebutuhan
beban tersebut. Dengan demikian, kondisi pembebanan diesel menjadi sangat efisien
karena hanya beroperasi pada beban tertentu.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Umum
Pembangkit Listrik Tenaga Surya, adalah pembangkit yang memanfaatkan
sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. Alat utama untuk menangkap,
perubah dan penghasil listrik adalah Photovoltaic yang disebut secara umum Modul /
Panel Solar Cell. Dengan alat tersebut sinar matahari dirubah menjadi listrik melalui
proses aliran-aliran elektron negatif dan positif di dalam cell modul tersebut karena
perbedaan elektron. Hasil dari aliran elektron-elektron akan menjadi listrik DC yang
dapat langsung dimanfatkan untuk mengisi battery/aki sesuai tegangan dan ampere
yang diperlukan. Rata-rata produk modul solar cell yang ada dipasaran menghasilkan
tegangan 12 s/d 18 VDC dan ampere antara 0.5 s/d 7 Ampere.
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih diminati karena
dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan di mana saja : bangunan besar, pabrik,
perumahan, dan lainnya. Selain persediaannya tanpa batas, tenaga surya nyaris tanpa
dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya. Di negaranegara industri maju seperti Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa
dengan bantuan subsidi dari pemerintah telah diluncurkan program-program untuk
memasyarakatkan listrik tenaga surya ini. Tidak itu saja di negara-negara sedang
berkembang seperti India, Mongol promosi pemakaian sumber energi yang dapat
diperbaharui ini terus dilakukan.
Sebagian besar kebutuhan listrik di catu melalui jaringan distribusi listrik
(PLN). Konsumen yang membutuhkan harus berada di dekat jaringan listrik atau jika
tidak, maka perlu dibuatkan sambungan tersendiri. Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) di peruntukkan bagi keperluan di bawah ini:
1. Mencatu Listrik Rumah Tangga bagi konsumen yang tinggal di wilayah dimana
jaringan listrik tidak tersedia: Pedesaan (terpencil), daerah terisolasi, pulau-pulau
terpencil dll.
listrik dari cahaya matahari digunakan alat sel surya, dimana sel surya bisa memasok
energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas yang langsung diambil dari matahari
dan tidak memerlukan bahan bakar.
Secara umum, ada dua cara pembangkit listrik tenaga surya untuk dapat
menghasilkan energi listrik, yaitu :
a. Pembangkit Listrik Surya Termal (Solar Thermal Power Plants)
Dalam pembangkit ini, energi cahaya matahari akan digunakan untuk
memanaskan suatu fluida yang kemudian fluida tersebut akan memanaskan air. Air
yang panas akan menghasilkan uap yang digunakan untuk memutar turbin sehingga
dapat menghasilkan energi listrik.
Pembangkit Listrik Termal Surya dapat bekerja dalam berbagai cara.
Pembangkit ini juga biasa dikenal sebagai pembangkit listrik surya terkonsentrasi
(concentrated solar power plants). Tipe yang paling banyak digunakan adalah desain
parabola cekung. Cermin parabola dirancang untuk menangkap dan memfokuskan
berkas cahaya ke satu titik fokus, seperti seorang anak yang menggunakan kaca
pembesar untuk membakar kertas. Pada titik fokus tersebut terdapat pipa hitam yang
panjangnya sepanjang cermin tersebut. Didalam pipa tersebut terdapat fluida yang
dipanaskan hingga temperatur yang sangat tinggi, seringkali diatas 300 derajad
fahrenheit (150 derajad celcius). Fluida panas tersebut dialirkan dalam pipa menuju
ke ruang pembangkitan energi listrik untuk memasak air, menghasilkan uap air dan
menghasilkan energi listrik.
Gambar (a) merupakan kolektor pipih, atau kotektor datar, (b) adalah
kolektor parabolik silindris, (c) merupakan kolektor parabolik bulat dan (d) bentuk
kolektor parabolik bulat melandaskan prinsip kompor surya
Sel surya atau sel fotovoltaik adalah sebuah alat yang mengubah cahaya
menjadi arus listrik dengan menggunakan efek fotolistrik.
Komponen komponen PLTS (Solar Photovoltaic Plants)
Modul Surya; berfungsi merubah cahaya matahari menjadi listrik arus searah
(DC), inverter dapat dengan mudah merubahnya menjadi listrik arus bolak balik
(AC) apabila diperlukan. Bentuk moduler dari modul surya memberikan
kemudahan pemenuhan kebutuhan listrik untuk berbagai skala kebutuhan.
Kebutuhan kecil dapat dicukupi dengan satu modul atau dua modul, dan
kebutuhan besar dapat dicatu oleh bahkan ribuan modul surya yang dirangkai
menjadi satu. Satu buah modul surya umumnya terdiri dari 36 buah solar cell.
Alat Pengatur; berfungsi mengatur lalu lintas listrik dari modul surya ke battery
dan beban. Alat elektronik ini juga memiliki banyak fungsi yang pada dasarnya
ditujukan untuk melindungi battery.
Modul Surya
Accu
Alat Pengatur
Inverter
Cara kerja sel surya identik dengan piranti semikonduktor dioda. Ketika
cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi
pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju
bahan semikonduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya
pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan
listrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk
digunakan pada perabot listrik.
Diagram Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas dapat diketahui bahwa
beberapa panel surya di paralel untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner
digunakan untuk menghubungkan kaki positif panel surya satu dengan yang lainnya.
Begitu pula untuk kaki negatifnya. Ujung kaki positif panel surya dihubungkan ke
kaki positif charge controller dan begitu pula untuk kaki negatifnya. Tegangan panel
surya yang dihasilkan akan digunakan oleh charge controller untuk mengisi baterai.
Untuk menghidupkan beban perangkat dengan arus AC, seperti : Televisi, Radio,
komputer, dll, arus baterai yang merupakan arus DC harus diubah terlebih dahulu
menjadi AC dengan menggunakan inverter. Untuk mengukur jumlah energi listrik
yang telah dihasilkan oleh panel surya dapat digunakan kWh meter. Untuk
melindungi panel surya dan perangkat lainnya dari gangguan, maka digunakanlah
panel pemutus AC.
E. Potensi Dan Pemanfaatan Energi Surya Di Indonesia
Terkait dengan energi surya, sebagai negara tropis Indonesia mempunyai
potensi energi surya yang cukup besar. Berdasarkan data penyinaran matahari yang
dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya di Indonesia dapat diklasifikasikan
berturut-turut sebagai berikut: untuk kawasan barat dan timur Indonesia dengan
distribusi penyinaran di Kawasan Barat Indonesia (KBI) sekitar 4,5 kWh/m2/hari
dengan variasi bulanan sekitar 10%; dan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekitar
5,1 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%. Dengan demikian, potensi angin
rata-rata Indonesia sekitar 4,8 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%.
Pemanfaatan energi surya termal di Indonesia masih dilakukan secara
tradisional. Para petani dan nelayan di Indonesia memanfaatkan energi surya untuk
mengeringkan hasil pertanian dan perikanan secara langsung. Beberapa teknologi
untuk aplikasi skala rendah dapat dibuat oleh bengkel pertukangan kayu/besi biasa.
Untuk aplikasi skala menengah dapat dilakukan oleh industri manufaktur nasional.
Untuk skala kecil dan teknologi yang sederhana, kandungan lokal mencapai 100 %,
sedangkan untuk sistem dengan skala industri (menengah) dan menggunakan
teknologi tinggi (seperti pemakaian Kolektor Tabung Hampa atau Heat Pipe ),
kandungan lokal minimal mencapai 50%.
Lampu Bagang
Lampu Bagang dirancang untuk memecahkan masalah yang dihadapi para nelayan
untuk meningkatkan produktifitas. Lampu dapat dinyalakan kapan saja sesuai
dengan pola kerja nelayan.
Telpon Satelit Pedesaan/Wartel Pedesaan/Base Camp Terpencil
Dirancang dengan menggunakan telepon satelit Pasti yang mudah digunakan oleh
masyarakat pedesaan/daerah terpencil dimana saja
PLTS untuk Puskesmas Pedesaan ( Vaccine Refrigerator, Lampu Bidan dan
Penerangan)
Digunakan untuk mengoperasikan Vaccine storage (alat penyimpan vaksin),
Lampu Penerangan untuk Bidan Desa , Puskesmas dan Rumah Dokter
Sound System untuk Rumah Ibadah
Pengembangan dari SHS ini disamping memberikan penerangan juga dilengkapi
dengan fasilitas sound system yang sangat bermanfaat untuk rumah ibadah.
Sehingga aktifitas keagamaan tidak hanya dapat berlangsung siang hari namun
juga hingga malam hari.
Lampu Jalan/Lampu Lingkungan Pedesaan
Dirancang untuk menerangi fasilitas umum, jalan lingkungan di pedesaan,
penerangan di lingkungan wisata alam, penerangan di pelabuhan nelayan
tradisional dll.
Pompa Air Bersih / Irigasi
Tersedia juga beragam jenis pompa air tenaga surya yang efisien dan tahan lama,
merk MONO dari Australia. Produk pompa tenaga surya dapat juga
dikombinasikan dengan teknologi irigasi terkini, seperti irigasi splinker dan Irigasi
tetes (Drip Irrigation). Tersedia juga pompa AC yang digerakkan dengan listrik
PLN atau di couple langsung dengan mesin diesel/bensin.
Pada pengaplikasinya, pertama cahaya panas matahari diserap oleh modul dan
diubah menjadi energi listrik lalu dialirkan ke charge controller lalu didapat arus DC
di battery dan dialirkan ke inverter untuk mengubah arus DC menjadi AC
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN PERANCANGAN
A. Desain Rancangan Pembangkitan Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50MW
yang Terkoneksi
Berikut ini adalah desain rancangan dari peralatan listrik yang akan
digunakan pada PLTS :
JENIS PEMBANGKIT : PLTS
KAPASITAS : 50 MW
A. Kolektor
Data teknis kolektor
Kolektor CLFR Areva
Temperature
482C (900F)available in 2011
106 bar (1 535 psia)
Pressure
B. Generator
Data Teknis Generator yang digunakan :
Type
Kapasitas
: 58.824 MVA
Tegangan
: 6000 Volt
Frekuensi
: 50 Hz
Faktor daya
: 0.85 pf
Kecepatan putaran
: 1500 rpm
Arus
: 5660 A
C. Turbin
Data spesifikasi dari Turbin
Type
: Uap Panas
Putaran/menit
: 1500 rpm
Daya keluaran
: 50 MW
: 6 KV
: 30.39 kA
Arus sekunder
: 1.21 kA
Jumlah Phasa
: 3
Frekuensi
: 50 Hz
Impedansi
: 9.5 %
: 20.746 MVA
Daya Reaktif
(Q)
: 0.248 MVar
: 20.745 MW
Standart
: ANSI
E. Sistem Proteksi
A. Proteksi Generator
1. Generator Differential Protection
Proteksi ini digunakan untuk melindungi generator dari hubung singkat pada
daerah yang telah diamankan. Proteksi ini membandingkan dua besaran arus dan fasa
antara dua titik atau lebih pada batas-batas daerah pengamanan. Relay ini digunakan
sebagai proteksi utama untuk mengamankan generator dari gangguan hubung singkat
hubung fasa atau hubung singkat antar lapisan (layer short circuit) yang bekerja
dengan kecepatan tinggi agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah. Prinsip kerja
relay ini adalah membandingkan arus-arus dari CT yang terpasang pada terminalterminal peralatan /instalasi listrik yang terproteksi.
KVAbase
KVbase
=6
Xd
= 28 %
Ibase
KVAbase
3KVbase
58824
5660.34 A
6
= 100% x KVbase
=1x6
= 6 KV
Tap
= Vmaksimum x Vsekunder/Vprimer
= 6 x 150/6
= 150 KV
= 80% x KVbase
= 0,8 x 6
= 4.8 KV
Tap
= Vminimum x Vsekunder/Vprimer
= 4.8 x 150/6 = 120 KV
Flash over
KVbase
=6
Reaktansi sinkron
= Xd = 155 %
Reaktansi transien
= Xd = 28 %
Rasio nilai CT
= 400 A
Rasio nilai PT
= 110
Zbase
Reaktansi offset :
Xm
= Xd2 / 2
= 0.2163 / 2
= 0.1081 ohm
= Xd2 Xm
= 1.197 0.1081 = 1.0889 ohm
: 50 Hz
Governoor droop
:4%
: 47 Hz (6%)
: 4%
:4%
: 53 Hz (6%)
: 4%
Nama Relay
Fungsi Relay
Relai phasa urutan negatif Untuk mendeteksi arus urutan negatif yang disebabkan
(negative phase sequence oleh beban tidak seimbang dari batas-batas yang diijinkan
relay)
Relai arus lebih seketika Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas yang
(instantaneous over cur-rent ditentukan dalam waktu seketika
relay)
Relai arus lebih dengan Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas dalam
waktu tunda (time over waktu yang ditentukan
current relay)
Relai penguat lebih (over Untuk mendeteksi penguat lebih pada generator
excitation relay)
Relai
keseimbangan
Relai waktu
Relai
stator
Relai kehilangan sinkroni- Untuk mendeteksi kondisi asinkron pada generator yang
sasi (out of step relay)
10
Relai pengunci (lock out Untuk menerima signal trip dari relai-relai proteksi dan
relay)
B. Proteksi Transformator
No
1
Nama Relay
Relai suhu
Fungsi Relay
Relai ini adalah relai mekanis yang berfungsi mendeteksi
suhu minyak dan kumparan secara langsung yang akan
membunyikan alarm serta mengeluarkan/mentripkan PMT.
Relai suhu ini dipasang pada semua transformator
Relai Bucholz
Relai tekanan lebih (sudden Bagi transformator tanpa konservator, dipasang relai
pressure relay)
Relai differensial
Relai
gangguan
generator.
Relai
ini
mendeteksi
besaran
E. Lighting Arrester
Lighting Arrester adalah alat proteksi untuk peralatan listrik terhadap
tengangan lebih yang di sebabkan oleh petir dan surja hubung (switching surge) yang
bersifat sebagai bypass disekitar isolasi yang membentuk jalan dan mudah dialiri arus
kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak menimbulkan tengangan lebih yang tinggi
dan tidak merusak isolasi dari peralatan listrik.
Keterangan :
Pg (output generator)
: 58.824 KVA
Vg (tegangan genarator)
: 6.000 V
: 19 % = 0.19 = 0.2 pu
Maka :
isc
1 1000
3 6.000 0, 2
58824
isc 28.300 A
fluksi
: 10 KV
: 150 KV
DAFTAR REFERENSI
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/19510630198
2031CHRIS_TIMOTIUS_KURNIA_K/POTENSI_ENERGI_SURYA_DI_INDONESIA.
pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/dasar_fisika_energi/bab7_energi_panas_b
umi.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12832-Presentation.pdf
http://iklimkarbon.com/2010/05/04/pembangkit-listrik-tenaga-surya-pltp/
http://doitsoteam.blogspot.com/2010/11/positive-thinking-sesuai-al-quran.html
http://lajangmisteri.wordpress.com/2010/09/
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/EnergiBersih/Solarcell/