PENDAHULUAN
A. Judul Percobaan
Mikroskop
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui prinsip kerja mikroskop
2. Memahami cara penggunaan mikroskop
mikroskop
memberikan
kontribusi
penting
dalam
penemuan
biasa. Kualitas yang dikenal sebagai pendar dapat diamati dengan adanya
cahaya ultraviolet. Myrobacterium tubercolosis yang diwarnai dengan
auramin (pewarna kuning) akan tampak cemerlang pada latar belakang yang
gelap.
5. Mikroskop Medan gelap
Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakterihidup,
khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekati batas daya pisah
mikroskop majemuk. Banyak spirochaeta yang bersifat patogen termasuk
dalam kategori ini, terutama spirochaeta penyebab sifilis, Treponema
pallidum. Mikroskop medan gelap berbeda dengan mikroskop cahaya
majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensr khusus yang dapat
membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat.
6. Mikroskop fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan
alaminya, tidak diberi warna dalam keadaan hidup. Namun, pada galibnya
fragmen benda hidup dengan mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri)
tembus cahaya sehingga masing masing rincian tidak dapat diamati.
Kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fase kontras.
7. Mikroskop elektron transmisi
Mikroskop elektron transmisi merupakan suatu keuntungan bagi para
mikrobiologiwan. Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, bukannya
cahaya biasa atau ultraviolet. Karena panjang gelombang berkas elektron,
bukannya cahaya biasa atau ultraviolet. Karena panjang gelombang jauh lebih
pendek dibandingkan panjang gelombang bahkan cahaya ultraviolet, daya
pisah mikroskop ini menjadi sangat besar.
8. Mikroskop elektron pemayaran
Mikroskop elektron pemayaran menggunakan berkas elektron namun
yang seharusnya di transmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron
difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur
pada specimen. Sewaktu elektron penembus mengenai specimen, elektron
sekunder di pancarkan dan kemudian di himpun dalam tabung sinar katoda.
Kekuatan sinyal dapat di lihat sebagai daerah yang gelap atau terang pada
kolektor, dengan demikian diberikan bayangan permukaan specimen.
9. Mikroskop Fluorosen
Mikroskop
cahaya
medan
gelap
digunakan
untuk
mengamati
suatu
mekanik
yang
berfungsi
untuk
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
mikroskop trinokuler dengan merk Olympus CX-41 dan bahannya
adalah preparat sebagai bahan yang akan diamati.
B. Cara kerja
Mikroskop di sambung dengan listrik
Camera menyala secara otomatis
Preparat diletakkan di meja objek, diatur dengan makrometer
Gambar dipertajam dengan makrometer
Gambar diamati dengan kamera
Gambar hasil preparat di foto
g
1
i
a
f
d
j
c
3
b
h
Gambar 1. Mikroskop trinokuler olympus CX-41
(Sumber: Dokumentasi pribadi)
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
a.
b.
Lensa okuler
Lensa obyektif
Kondensor
Kamera
Tabung Mikroskop
Makrometer
c. Mikrometer
i. Revolver
d. Buluh Teropong
j. Power Switch
e. Meja Preparat
f. Penjepit Kaca
g. Lengan Mikroskop
h. Kaki Mikroskop
B. Pembahasan
Menurut Volk dan Wheeler (1993), mikroskop adalah suatu alat
yang dipergunakan untuk memperoleh perbesaran yang cukup besar dari
benda-benda sangat kecil dimana tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
atau bugil (diameter benda kurang 0,1 mm). Dalam percobaan ini
mikroskop yang digunakan adalah mikroskop trinokuler yang merupakan
alat optik yang tidak hanya terdiri dari lensa lensa kompleks yang dapat
memperbesar bayangan dari benda benda, tetapi ada sebuah kamera yang
berfungsi untuk merekam dari pembiasan bayangan dari lensa lensa yang
akhirnya dapat diamati oleh pengamat.
Mikroskop Trinokuler Olympus TX CX41
merupakan suatu
diteruskan ke
g
1
i
a
f
d
j
c
3
h
Lensa okuler
Lensa obyektif
Kondensor
Kamera
Tabung Mikroskop
Makrometer
c. Mikrometer
i. Revolver
d. Buluh Teropong
j. Power Switch
e. Meja Preparat
f. Penjepit Kaca
g. Lengan Mikroskop
h. Kaki Mikroskop
mikroskop
trinokuler
menggunakan
energi
listrik,
maka
IV. KESIMPULAN
mengatur
fokus
dengan
makrometer
dan
mikrometer
lalu
DAFTAR PUSTAKA
Selatan.
Fifin, S. dan Sukirman. 2010. Biology. Ghalia Indonesia.Jakarta.
Hartati, S., Harjoko, A., dan Supardi, T.W. 2011. The Digital Microscope and Its
Image Processing Utility. Jurnal Telkomnika. 9(3) : Hal 566 567.
Hariono, B. 2009. Mikroskopi Elektron Pengenalan dan Teknik Preparasi.
Kanisius, Yogyakarta.
Kinaryosi, S. 2014. Bagian-bagian Mikroskop. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia 6 (10) : 133-137. A
Kurniastuti, Yhuwana, Y., Soelistiono, S., dan Apsar, R. 2013. Desain Sistem
Deteksi Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital
Menggunakan Metode Ekstraksi Fitur. Jurnal Fisika dan Terapannya 1
(1) : 76-88.
Panangan, A.T. 2011. Isolasi Mikroba Penghasil Antibiotika Dari Tanah Kampus
Unsri Indralaya Menggunakan Media Ekstrak Tanah. Jurnal
Penelitian Sains. 14(3) : Hal 38.
Parjatmo,W. 1999. Petunjuk Praktikum Biologi. Jakarta, Universitas Terbuka.
Pramesti, D. 2000. Seri IPA Biologi SMP Kelas VII. Yudhistira Ghalia Indonesia.
Jakarta.
Utami, H. 2005. Mengenal Cahaya dan Optik. Ganeca, Bekasi.
Volk,W. A., dan Wheeler, M.F.1993. Mirobia Dasar. Erlangga, Jakarta.
LAMPIRAN