Anda di halaman 1dari 9

25

BAB IV
METODE PENELITIAN

Metode Penelitian merupakan urutan langkah dalam melakukan penelitian,


metode penelitian adalah desain penelitian, kerangka kerja penelitian, populasi
dan sampel yang akan diteliti, jumlah sampel yang diberlakukan, teknik sampling
yang digunakan, cara mengidentifikasi variabel dengan definisi operasionalnya,
cara pengumpulan data, metode analisis data yang digunakan, keterbatasan
penelitian dan etika penelitian (Hidayat, 2010).

4.1 Rancangan / Desain penelitian


Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan kerangka acuan
bagi peneliti untuk mengkaji hubungan antara variable dalam suatu penelitian
desain penelitian dapat menjadi suatu petunjuk bagi peneliti untuk mencapai
tujuan penelitian dan juga sebagai penuntun bagi peneliti dalam keseluruhan
proses penelitian (Riyanto, 2011). Desain penelitian merupakan bentuk
rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Rancangan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam rancangan
penelitian korelasi yaitu penelitian Cross Sectional. Rancangan ini merupakan
rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara
simultan pada satu saat (Hidayat, 2010).
.

25

26

4.2

Kerangka Kerja
Kerangka kerja merupakan bagan kerja rancangan kegiatan penelitian

yang akan dilakukan (Hidayat, 2010). Adapun kerangka kerja dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

Populasi :
Perawat di IGD RSUD Bitung
25 Perawat
Total Sampling
Sampel
Perawat di IGD RSUD Bitung yang
memenuhi kriteria inklusi
25 Sampel

Variabel Independent : Kuesioner

Variabel Dependent :

Pengetahuan

Penangganan Pasien
kecelakaan

Pengumpulan Data

Analisa data
Spearman rho

Penyajian Data

Gambar 4.1 : Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Pengetahuan Perawat


Dengan Penanganan Pasien Kecelakaan Lalu Lintas Di IGD
RSUD Bitung

27

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling


4.3.1 Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik yang
diteliti (Hidayat, 2012). Populasi pada peneltian ini ialah perawat di RSUD Bitung
yang berjumlah 25 orang.
4.3.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat
mewakili atau representative populasi. Kelompok ini meliputi subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi (Riyanto, 2011). Sample merupakan
bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian dari karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan kriteria sample meliputi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi (Hidayat, 2008). Sampel dalam penelitian ini adalah
perawat yang bekerja di ruangan perawatan IGD yang berjumlah 25 orang :
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteritik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008).
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Perawat IGD yang bekerja di ruangan IGD
2) Perawat IGD yang bersedia di teliti
3) Perawat IGD yang telah bekerja lebih dari 1 tahun
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak
mampu mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sample
penelitian (Hidayat, 2008). Kriteria eksklusi pada penelitian ini ialah :

1) Tidak hadir pada saat penelitian

28

2) Perawat yang sedang cuti dan sakit

4.3.3 Teknik Sampling


Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai
dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2008). Tingkat kerepresentatif
sampel selain ditentukan oleh ukuran sampel yang diambil juga ditentukan oleh
teknik sampling (Ideputri, 2011). Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan teknik probability sampling yakni Total Sampling.
4.4

Variabel Peneltian dan Definisi Operasional


Variabel merupakan fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu

penelitian (Nursalam, 2008). Variabel dapat dibedakan menjadi dua yakni yang
bersifat kuantitatif dan kualitatif (Hidayat, 2008). Pada penelitian ini yang menjadi
variabel independen dan dan dependen antara lain :
4.4.1 Variabel Independen
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang nilainya menentukan
variabel lain (Nursalam, 2008). Variabel independen ini merupakan variabel yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Hidayat,
2008). Yang menjadi variabel independen pada penelitian ini ialah pengetahuan
perawat.
4.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel
lain (Nursalam, 2008). Variabel dependen ini merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena variable bebas (Hidayat, 2008). Yang

29

menjadi variabel terikat pada penelitian ini ialah Penanganan pasien


kecelakaan.
4.4.3 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati,sehingga memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena (Hidayat, 2008). Adapun definisi operasional pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian Hubungan Pengetahuan Perawat
Dengan Penanganan Pasien Kecelakaan Lalu Lintas Di IGD
RSUD Bitung
NO

Variabel

Definisi
Operasional

Parameter

Alat Ukur

Skala

Skor

- Pengertian
pelayanan
IGD

Kuesioner

Ordinal

76
%

100% = baik

Variabe
Independent :
Pengetahuan
Perawat

Variabel
dependent :
Penangganan
pasien
Kecelakaan

Jawaban
responden
mengenai
apa
yang
diketahuinya
mengenai
penangganan
pasien
kecelakaan
lalu lintas

< 56% =
kurang

- Alat /pasien
- Pengkajian

Hasil
Persiapan
observasi
alat/pasien
peneliti
Melakukan
terhadap
penangganan pengkajian
pasien oleh
Melaksanakan
responden
SOP
pasien
kecelakaa
Merapikan
alat/ pasien

4.5

56% - 75%
= cukup

- Cara
penanganan

Lokasi dan waktu penelitian

Observasi

Ordinal

Jika skor 6
Maka
dikategorika
n Baik dan
jika skor < 6
dikategorika
n Kurang

30

Penelitian ini dilakukan diruangan IGD RSUD Bitung sejak bulan Maret
tahun 2015.
4.6 Pengumpulan dan analisis data
4.6.1 Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan
(Hidayat, 2010). Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah dengan menggunakan metode kuesioner. Pada pengumpulan data
dengan kuesioner atau sejumlah pertanyaan yang disusun peneliti memberikan
kesempatan kepada partisipan untuk menjawab pertanyaan yang di berikan
sepenuhnya sesuai dengan pengalaman mereka. Setelah kuesioner di isi oleh
responden, selanjutnya peneliti mengumpulkan data dan melakukan tabulasi
data.
4.6.2 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian instrument yang digunakan adalah :
1. Kusioner Pengetahuan
Menggunakan

Skala

Gutman,

terdiri

dari

10

pertanyaan

yang

mengidentifikasi tentang pengetahuan perawat terhadap penanganan


kecelakaan. Pilihan jawaban antara lain ; jika jawaban benar di beri nilai 1
dan jika salah diberi nilai 0. Kemudian dihitung dengan menggunakan
rumus:

P = F/N x 100%
Dimana :
P = Prosentase
F = Jumlah Jawaban Benar
N = Jumlah skor Maksimal jika pertanyaan di jawab
benar

31

Kemudian hasilnya dipresentase dengan kriteria 76 % - 100% = baik 56%


- 75% = cukup < 56% = kurang.
2. Lembar Observasi penanganan kecelakaan
Lembar observasi penanganan kecelakaan mengidentifikasi tentang
pelaksanaan SPO yang ditetapkan oleh Rumah Sakit. Terdiri dari dari 12
item pada prosedur kerja, menggunakan skala Gutman dengan penilaian
jika dilakukan sesuai dengan SPO diberi nilai 1 dan jika tidak dilakukan
sesuai SPO diberi nilai 0. Kemudian dihitung dengan menggunakan
rumus median :
Nilai Max + Nilai Minimal
Median =
2
Kemudian dikategorikan dengan criteria: jika skor 6 Maka dikategorikan
Baik dan jika skor < 6 dikategorikan Kurang

4.6.3 Analisis data


Setelah data terkumpul, diperiksa kembali untuk mengetahui kelengkapan
isi, kemudian ditabulasi. Hasil kuisioner yang diperoleh diberi skor sesuai yang
sudah ditetapkan kemudian diberi kode (koding) yang di interpretasikan sesuai
kriteria. Metode analisa data merupakan suatu metode yang digunakan untuk
diuji kebenarannya, kemudian akan diperoleh suatu kesimpulan dari penelitian
tersebut (Nursalam, 2008).
4.6.3.1 Analisa Univariat
Analisa

univariat

dilakukan

dengan

cara

mendeskripsikan

atau

menggambarkan setiap variabel yang digunakan dalam penelitian untuk melihat

32

distribusi, frekuensi untuk memperoleh informasi secara umum tentang variabel


penelitian.
4.6.3.2 Analisa Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk ada tidak adanya hubungan antara
variabel, digunakan uji statistic dengan menggunakan uji Corelative Spearman
Rho, dengan tingkat signifikan =0,05. Selanjutnya untuk membuktikan
penafsiran

terhadap

tingkat

hubungan

antar

variabel,

maka

peneliti

menggunakan pedoman sebagai berikut :


Tabel 4.3 Koefisien korelasi dan tingkat hubungan (Sugiyono, 2002)
Interval Koefisien
0,0 0,1
0,20 0,399
0,40 0, 599
0,60 0,799
0,80 - 1000
4.7

Tingkat Hubungan
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat

Etik Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti perlu mengadakan permohonan ijin kepada

Direktur RSUD Bitung untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapat


persetujuan peneliti melakukan pengumpulan data dengan kuesioner pada
subyek penelitian yang menekankan pada permasalahan etik, meliputi ;
4.7.1 Informed Consent (Formulir Pernyataan)
Lembar persetujuan diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan kepada
seluruh subyek yang akan diteliti. Tujuannya adalah agar subyek
mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Jika subyek bersedia maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika subyek
tidak bersedia diteliti maka peneliti tetap menghormati haknya.

33

4.7.2 Anonimity (Tanpa Nama)


Untuk

menjaga

kerahasian

subyek

penelitian.peneliti

tidak

mencantumkan nama responden pada lembar observasi dan leaflet,


cukup dengan memberikan kode pada masing - masing lembaran
observasi tersebut.
4.7.3 Confidentially (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi dari responden penelitian akan dijaga oleh peneliti,
hanya data tertentu yang akan ditampilkan sebagai hasil penelitian.
4.8

Keterbatasan Penelitian

4.8.1 Keterbatasan Dalam Pengambilan Sampel


Keterbatasan pengambilan sampel dapat terjadi pada setiap penelitian
mengingat tidak ada penelitian yang mutlak benar, karena akan selalu ada
kelemahan dalam pengambilan sampel.
4.8.2 Keterbatasan Jumlah Sampel
Jumlah sampel akan menentukan hasil penelitian. Seorang peneliti dalam
menetukan jumlah sampel ada kelemahannya, baik sampel tersebut
kurang mewakili atau tidak sesuai dengan harapan yang ada
4.8.3 Keterbatasan Instrumen Pengumpulan Data
Keterbatasan dalam membuat instrument pengumpulan data dapat dilihat
dari validitas dan reliabilitasinya.

Anda mungkin juga menyukai