Anda di halaman 1dari 5

Mutasi Kromosom

Mutasi kromosom meliputi perubahan jumlah kromosom dan perubahan struktur


kromosom. Pada spesies, terdapat seperangkat kromosom (genom) dengan
jumlah kromosom yang konstan. Pada gamet mengandung n kromosom,
sedangkan sel somatis mengandung 2n kromosom. Akan tetapi, kadang-kadang
terjadi ketidakteraturan yang terjadi selama mitosis, atau meiosis sehingga
menghasilkan sel-sel dengan jumlah kromosom yang bervariasi. Hal itu terjadi
melalui proses duplikasi atau adisi atau kehilangan seluruh perangkat
kromosom. Kejadian-kejadian yang menyangkut perubahan kromosom, sebagai
berikut.
a. Euploidi
Euploidi artinya sel-sel yang mengandung seperangkat kromosom. Jenis-jenis
euploidi, sebagai berikut.
1) Monoploidi
Organisme monoploidi memiliki satu genom (n kromosom) dalam sel tubuhnya.
Hal itu terjadi pada sebagian besar bakteri, fungi, alga, lumut, dan serangga
Hymenoptera. Organisme monoploidi kurang kuat dan bersifat steril karena
kromosom homolog tidak memiliki pasangan selama meiosis.
2) Diploidi
Organisme diploidi memiliki dua genom (2n kromosom) pada setiap sel somatis.
Keadaan ini sangat menunjang fertilitas, keseimbangan pertumbuhan, adaptasi,
dan kemampuan hidup.

3) Poliploidi
Organisme poliploidi memiliki kromosom lebih dari dua genom (2n kromosom).
Misal, triploid (3n), tetraploid (4n), dan pentaploid (5n). Pengaruh poliploidi
terhadap sel atau individu, antara lain:

terjadinya pertumbuhan raksasa;

jumlah kandungan vitamin pada tumbuhan poliploid lebih banyak;

kesuburan atau fertilitas umumnya berkurang.

b. Aneuploidi
Aneuploidi adalah variasi jumlah kromosom yang hanya menyangkut bagian
genom atau salah satu kromosom. Beberapa macam aneuploidi sebagai berikut.
1) Monosomik
Monosomik adalah peristiwa hilangnya satu kromosom dari sepasang kromosom
homolog dengan rumus genom (2n 1), sehingga menghasilkan dua jenis gamet,
yaitu (n) dan (n1).
2) Nulisomik
Nulisomik adalah peristiwa hilangnya sepasang kromosom homolog dengan
rumus genom (2n2). Organisme yang mengalami nulisomik menunjukkan ciriciri kurang kuat, kurang fertil, dan daya tahan hidup rendah.
3) Trisomik

Trisomik adalah organisme diploid yang memiliki satu kromosom ekstra atau
tambahan dengan rumus genom (2n + 1), sehingga gamet yang dihasilkan
adalah (n + 1) dan (n).
4) Tetrasomik
Jika satu pasang kromosom berada dalam tambahan seperangkat kromosom
organisme dengan rumus genom (2n + 2) disebut tetrasomik.
5) Trisomik ganda
Trisomik ganda, jika suatu organisme diploid dengan dua kromosom yang
berbeda masing-masing menghasilkan trisomik ganda dengan rumus genom (2n
+ 1 + 1).
Perubahan struktur kromosom
Perubahan struktur kromosom merupakan penyimpangan yang terjadi di dalam
kromosom (intrakromosom). Ada jenis-jenis perubahan struktur kromosom,
sebagai berikut.

a. Defisiensi atau delesi


Delesi terjadi ketika kromosom kehilangan sebagian segmennya. Defisiensi ini
mempunyai

pengaruh genetis, antara lain

efek

letal (kematian)

dan

pseudodominan (pemunculan fenotipe sifat resesif, seperti sifat dominan).


b. Duplikasi
Duplikasi terjadi jika kromosom memperoleh tambahan sebagian segmen
kromosom lainnya. Duplikasi mempunyai efek genetis, antara lain melindungi
pengaruh gen resesif yang merugikan untuk evaluasi materi genetik, dan
menghasilkan efek posisi (menghasilkan fenotipe baru).
c. Inversi G
Inversi G adalah pembalikan urut-urutan pada susunan gen. Inversi G berperan
menekan terjadinya peristiwa pindah silang.

d. Translokasi
Translokasi

adalah

pertukaran

sebagian

kromosom

dengan

kromosom

nonhomolog lainnya sehingga menghasilkan efek posisi.


Referensi:
Subardi. 2007. Biologi 3. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Nasional.

Anda mungkin juga menyukai