Disusun Oleh:
Arum Maulidiyah
A 401 13 036
Dosen Pengampuh:
Prof. Dr. Juraid Abd. Latif, M.Hum
pertama pada tanggal 20-30 November 1935 sampai sekarang menyepakati bahwa
konsep social studies secara umum adalah Social science as the core of the
Curriculum.
Social studies adalah ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan
pendidikan. Pengertian ini kemudian dibakukan dalam The United States of
Educations Standard Terminology for Curriculum and Instruction (Darr dkk.,
1997:2) sebagai berikut:
The social studies comparised of those aspect of
history, economics, political, science, sociology,
anthropology, psychology, geography, and philosophy
which in practice are selected for purposes in school
and colleges.
Maksudnya, bahwa social studies berisikan aspek-aspek ilmu sejarah,
ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, psikologi, geografi dan filsafat yang
dipilih untuk tujuan pembelajaran sekolah dan di perguruan tinggi. Dalam
pengertian tersebut terkandung tiga hal, diantaranya: 1) Social studies merupakan
disiplin dari ilu-ilmu sosial dan menurut Welton dan Mallan (1988:4) sebagai on
offsprings of the social sciences; 2) disiplin ini dikembangkan untuk memenuhi
tujuan pendidikan/pembelajaran baik pada tingkat persekolahan maupun tingkat
perguruan tinggi; 3) oleh karenanya aspek-aspek dari masing-masing disiplin ilmu
sosial perlu diseleksi sesuai dengan tujuan tersebut.
Sebagai rambu-rambu dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan strategi
baru social studies, NCSS (1994) menggariskan harl-hal sebagai berikut: 1)
program social studies mempunyai tujuan pokok the promotion of civics
competence which is the knowledge, skill, and attitudes required of students to be
able to assume the office of citizen in our democratic republic (NCSS, 1994:3); 2)
program social studies dalam dunia pendidikan persekolahan, mulai dari
Interaksi
perkembangan
masyarakat
fungsional
yang
mengimplikasi
dimaksud
terhadap
adalah
tubuh
bagaimana
pengetahuan
yang
Kewarganegaraan
dan
diwadahi
sebagai
oleh
mata
pendidikan
pelajaran
sosial
yang
PERUBAHAN SOSIAL
A. Perilaku Sosial
Perilaku sifatnya individual yang erat kaitannya dengan kepribadian, yang
LINGKUNGAN HIDUP
A. Saling Ketergantungan antara Manusia dan Lingkungan
a. Manusia dan Lingkungan Hidup
Enviromentalism
Dalam geografi ada suatu pendekatan yang dikenal dengan
oleh
lingkungan
hidup.
Doktrin
ini
sangat
nyata
bersifat
sukarela,
adalah
Sistem
Pengelolan
Lingkungan
mengenai
dampak
lingkungan
haruslah
berupa
rencana
Kelompok Sosial
Soekanto (1982: 111) mengemukakan persyaratan untuk menjadi
penghasilan, kekayaan,
yang
diikuti,
atribut,
pakaian
dan
sebagainya;
5. Mudah tidaknya mobilitas sosial;
6. Solidaritas (individu/kelompok).
Kedudukan adalah tempat seseorang dalam suatu pola tertentu.
Kedudukan dapat dibedakan menjadi dua macam yakni: (1) ascribed
status atau status yang dikaitkan atau status yang dimiliki sejak lahir,
status ini hanya dijumpai pada masyarakat dengan sistem pelapisan sosial
tertutup, misalnya pada masyarakat yang feodalistis dan yang rasialis. (2)
achieved status atau status yang dimiliki oleh seseorang karena hasil
usahanya yang disengaja, bukan karena kelahiran, status ini bersifat
terbuka bagi siapapun dan sangat bergantung pada hasil usaha individu
yang bersangkutan.
Peranan merupakan aspek dinamis dari status. Seseorang yang
menduduki jabatan tertentu, diharapkan masyarakat atau kelompoknya
melaksanakan tindakan dituntut atau yang sesuai dengan kedudukannya
itu.
Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial. Gerak
memungkinkan seseorang pindah dari kedudukan yang sekarang ke
kedudukan yang lain. Ada dua tipe gerak sosial yakni gerak sosial vertikal
dan gerak sosial horizontal.
B. Kelembagaan (Social Intitution)
a. Pengertian dan Fungsi
Soekanto (1982: 191) memberi definisi bahwa lembaga masyarakat
adalah suatu bentuk dan sekaligus mengandung pengertian yang abstrak
perihal norma-norma dan peratuan-peraturan tertentu yang menjadi ciri
didirikan
teknologi
Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi
Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial atau sistem sosial
Sistem pengetahuan
Sistem religi
Sistem kesenian
EKONOMI
A. Produksi
Produksi adalah upaya menciptakan barang dan jasa sebagai suatu proses
ekonomi. Produksi adalah setiap tindakan yang ditujukan untuk menciptakan atau
menambah nilai guna suatu barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Nilai barang dan jasa dibedakan dalam: nilai subjektif dan nilai objektif. Faktor
produksi antara lain: tanah atau sumber daya alam, capital atau modal, tenaga
kerja, kewirausahaan (entrepeneurship ability).
B. Distribusi dan Konsumsi
Distribusi sama dengan pemasaran. Distribusi bersinonim dengan
pembagian, pengiriman, penyebaran, dan penyaluran. Distribusi melibatkan
pedagang perantara, saluran komunikasi, seleksi pedagang perantara, persediaan
barang, dan lokasi atau pusat-pusat distribusi.
Konsumsi biasanya memiliki subjek berupa konsumen karena adanya
kebutuhan. Prinsip utama ekonomi adalah karena adanya kebutuhan manusia. Ada
tiga jenis kebutuhan manusia, yakni: kebutuhan biologis, kebutuhan kebudayaan,
dan kebutuhan lain-lain menurut perorangan.
C. Ekonomi Kerakyatan
Ekonomi kerakyatan juga biasa disebut dengan ekonomi subsistensi.
7.
konsep ilmu politik dan kenegaraan. Negara adalah alat (agency) atau wewenang
(authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas
masyarakat. Konsep kekuasaan negara dikenal dengan topangan teori: kedaulatan
Tuhan, kedaulatan negara, kedaulatan hukum, dan kedaulatan rakyat.
B. Pembelajaran Konsep Kekuasaan dan Pemerintahan Negara
Kekuasaan pemerintahan negara menurut A. Hamid S. Attamimi berupa
sistem pemerintahan negara pada hakikatnya hanya membicarakan sistem kerja
fungsi pemerintahan yang dilakukan oleh presiden dalam hubungannya dengan
sistem kerja fungsi lembaga tertinggi dan lembaga-lembaga tinggi negara.
C. Hubungan Otonomi Daerah, Desentralisasi Pendidikan, serta Peningkatan
Peran dan Fungsi Guru IPS SD
Otonomi daerah merupakan esensi pemerintahan desentralisasi, hakikat
otonomi antara lain:
a. Hak mengurus rumh tangga sendiri bagi daerah otonom;
PEMBELAJARAN IPS
A. Pendekatan Konsep Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat dalam Pembelajaran
IPS
Teknologi merupakan produk langsung dari teori-teori ilmiah yang
yaitu
nilai
kebenaran
ilmiah
dan
nilai
kebaikan
yang
dapat
e.
f.
g.
h.
i.
Faktor sosialisasi
Faktor belajar sambil bermain
Faktor belajar sambil bekerja
Faktor inkuiri
Faktor memecahkan masalah