ginjal
kronik
(cronic
renal
failure)
adalah
urinarius,
lesi
heriditer,
lingkungan
dan
agen
kadmium,
transplantasi
merkuri,
ginjal
dan
kromium.
kadang-kadang
Dialisis
diperlukan
atau
untuk
2. FUNGSI GINJAL
a. Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam dan Basa
kelainan
congenital
misalnya
displasia
atau
ginjal
polikistik)
dan
penyakit
didapat
(glomerulonefritis kronis).11-15
Kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya CKD
1. Riwayat keluarga dengan penyakit polikistik ginjal atau
2.
3.
4.
5.
6.
10.
11.
12.
13.
benigna,
penyakit
ginjal
identifikasi
awal
kerusakan
ginjal
dan
Penyakit
Kerusakan ginjal
dengan
5. PATOGENESIS
Berdasarkan Etiologi
(1)Penyakit ginjal Diabetes (DM
Tipe 1 dan 2)
(2)Penyakit ginjal non Diabetes
(3)Penyakit pada transplatansi
Mekanisme
yang
dapat
menyebabkan
CKD
adalah
sel
dan
ekstrinsik
pembentukan
mikrotrombus
pada
kapiler
sel
miofibroblas
sklerosis
mesangium.
sehingga
Karena
mengakibatkan
podosit
tidak
mampu
formasi
adesi
kapsular
dan
di
celah
paraglomerular
dan
kerusakan
taut
ekstra
selular
berlebihan.
Gangguan
pembuluh
yang
darah
berperan
merupakan
dalam
sumber
berkembangnya
kalium
7. PATOFISIOLOGI
Berdasarkan proses perjalanan penyakit dari berbagai penyebab
yaitu infeksi, vaskuler, zat toksik, obstruksi saluran kemih yang pada
akhirnya akan terjadi kerusakan nefron sehingga menyebabkan penurunan
GFR (Glomelular Filtration Rate) dan menyebabkan CKD (cronic kidney
disease), yang mana ginjal mengalami gangguan dalam fungsi eksresi dan
dan fungsi non-eksresi. Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme
protein (yang normalnya diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam
darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin
banyak timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat Brunner
& Suddarth, 2001 :1448), dari proses sindrom uremia terjadi pruritus,
perubahan warna kulit. Sindrom uremia juga bisa menyebabkan asidosis
metabolik akibat ginjal tidak mampu menyekresi asam (H+) yang
berlebihan. Penurunan sekrsi asam akibat tubulus ginjal tidak mampu
menyekresi ammonia (NH3 -) dan megapsorbsi natrium bikarbonat
(HCO3). Penurunan eksresi fosfat dan asam organik yang terjadi, maka
Penurunan
kadar
kalsium
serum
menyebabkan
sekresi
parathhormon dari kelenjar paratiroid, tetapi gagal ginjal tubuh tidak dapat
merspons normal terhadap peningkatan sekresi parathormon sehingga
kalsium ditulang menurun, menyebabkan terjadinya perubahan tulang dan
penyakit tulang (Nurlasam, 2007)
8. PATHWAY
9. GANGGUAN METABOLISME
a. Metabolism Karbohidrat
Pasien GGK dapat disertai timbulnya intoleransi glukosa hasil glukosa
hasil uji toleransi glukosa akan menunjukkan adaya hiperglikemi.
Keadaan ini sebagai akibat terjadinya resistensi terhadap insulin yang
menghambat masuknya glukosa sel.
b. Metabolism Lemak
Biasanya timbul hiperglikemia
yang
bermanifestasi
sebagai
hiperfoskalemia
dan
PENCEGAHAN
Obstruksi dan infeksi saluran kemih dan penyakit hipertensi sangat
lumrah dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang membawa
kerusakan dan kegagalan ginjal. Penurunan kejadian yang sangat
mencolok adalah berkat peningkatan perhatian terhadap peningkatan
kesehatan.
Pemeriksaan
tahunan
termasuk
tekanan
darah
dan
pemeriksaan urinalisis.
Pemeriksaan kesehatan umum dapat menurunkan jumlah individu yang
menjadi insufisiensi sampai menjadi kegagalan ginjal. Perawatan
ditujukan kepada pengobatan masalah medis dengan sempurna dan
mengawasi status kesehatan orang pada waktu mengalami stress
(infeksi, kehamilan).
12.
9
PENATALAKSANAAN
Blocker,
Prazonin
(Minipress),
Metrapolol
Tartrate
(Lopressor).
Kelebihan cairan diberikan diuretic diantaranya adalah Furosemid
(Lasix), Bumetanid (Bumex), Torsemid, Metolazone (Zaroxolon),
Chlorothiazide (Diuril).
Peningkatan trigliserida diatasi dengan Gemfibrozil.
Hiperkalemia diatasi dengan Kayexalate, Natrium Polisteren
Sulfanat.
Hiperurisemia diatasi dengan Allopurinol.
Osteodistoofi diatasi dengan Dihidroksiklkalsiferol, alumunium
hidroksida.
Kelebihan fosfat dalam darah diatasi dengan kalsium karbonat,
c. Disritmia
4. Disability
Pada pemeriksaan neurologis : GCS menurun bahkan
terjadi
koma,
kelemahan
dan
keletihan,,
konfusi,
nyeri
Adanya peningkatan JPV
Terdapat edema pada ekstremitas
Capilary reffil >3 detik
Akral dingin
Cenderung adanya perdarahan
terutama
pada
lambung
B. Pengkajian Sekunder
Pemeriksaan sekunder dilakukan setelah memberikan
pertolongan atau penanganan pada pemeriksaan primer,
pemeriksaan sekunder meliputi:
1. AMPLE: alergi, medication, past ilness, last meal dan
event
2. Pemeriksaan seluruh tubuh: head to toe
3. Pemeriksaan penunjang: lebih detail evaluasi ulang
4. Keluhan utama : badan lemah, cepat lelah, nampak
sakit,
pucat
keabu-abuan,
kadang-kadang
disertai
dengan
penyakit
polikistik,
keganasan,
nefritis herediter)
6. Anamnesa
oliguria/anuria (100 cc/hari), infeksi urine (leukosit,
erytrosit,
WBC, RBC)
cardiovaskuler : edema,
aritmia, peningkatan kalium
11
hipertensi,
takikardi,
penurunan libido
respirasi : edema paru, hiperventilasi, pernafasan
kusmaul
lain-lain : penurunan berat badan
14.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan pada penyakit gagal ginjal kronik antara lain
yaitu:
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine
dan retensi cairan dan natrium.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake inadekuat sekunder terhadap mual, muntah, anoreksia.
c. Resiko kerusakan intregitas kulit berhubungan dengan akumulasi toksik
dalam kulit dan gangguan turgor kulit (uremia).
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi
produk sampah dan prosedur dialisis.
e. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan alveolus
sekunder terhadap adanya edema pulmoner.
12
DAFTAR PUSTAKA
Deddy, 2010. Penyakit Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease). FK
UNPAD: Bandung.
Tri, Rustamaji, 2010. Chronic Kidney Disease (CKD). Diakses pada
tanggal
November
2015
di
https://patofisiologi.wordpress.com/2010/10/21/ckd-chronickidney-disease/
pada
tanggal
http://www.pps.unud.ac.id/
197584832
November
disertasi/pdf_thesis
2015
di
/unud-57-
disertasi%20%20dr%20yenny%20kandarini
%20sppd-kgh%20pdf.pdf.
2014/01/
pustaka_unpad_penyakit_ginjal_kronis.
pdf.
Nugroho
dkk.
2013.
Kamus
Pintar
Kesehatan
(kedokteran,
13