PROPOSAL IKM Jumpandang Baru 2015
PROPOSAL IKM Jumpandang Baru 2015
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan
masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat didalam suatu masyarakat
pekerja dan masyarakat lingkungannya. Kesehatan kerja bertujuan untuk
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan
sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan
tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif dan kuratif terhadap
penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau
lingkungan kerja. Kesehatan kerja ini merupakan terjemahan dari
Occupational Health yang cenderung diartikan sebagai lapangan
kesehatan yang mengurusi masalah-masalah kesehatan secara menyeluruh
bagi masyarakat pekerja. Menyeluruh dalam arti usaha-usaha preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif, higine, penyesuaian faktor manusia
terhadap pekerjaannya dan sebagainya.1
Tujuan akhir dari kesehatan kerja ini adalah untuk menciptakan
tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tecapai, apabila
didukung oleh lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
kerja. Lingkungan kerja yang mendukung terciptanya tenaga kerja yang
sehat dan produktif antara lain: suhu ruangan yang nyaman, penerangan
atau pencahayaan yang cukup, bebas dari debu, sikap badan yang baik,
alat-alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh atau anggotanya
(ergonomic ) dan sebagainya. 1
Dasar hukum sistem managemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) tercantum dalam undang-undang keselamatan kerja no.1 tahun
1970 tentang keselamatan kerja. Dalam undang-undang no.23 tahun 1992
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pusat Kesehatan Masyarakat
1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit
pelaksana
pembangunan
kesehatan
kesehatan
Aktif memantau
dan
melaporkan
dampak
kesehatan
dari
termasuk pembiayaan
Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan
c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama; Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan
Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan masyarakat
3. Program Kegiatan Puskesmas
Program Puskesmas merupakan wujud dari pelaksanaan ke tiga
fungsi Puskesmas di atas, program tersebut dikelompokan menjadi :1,3
a. Upaya kesehatan wajib puskesmas
Kab/Kota.
Upaya Lab (medis dan kesehatan masyarakat) dan Perkesmas serta
Pencatatan Pelaporan merupakan kegiatan penunjang dari tiap upaya
wajib atau pengembangan.
dalam
manufaktur,
transportasi,
penyimpanan
dan
terkontaminasi virus.)
Faktor fisik (Kebisingan, getaran akibat mesin dapat menyebabkan stress
dan ketulian, Pencahayaan yang kurang di ruang kamar pemeriksaan,
laboratorium,
ruang
perawatan
dan
kantor
administrasi
dapat
menangani).
Faktor kimia (Petugas yang sering kali kontak dengan bahan kimia dan
obat-obatan seperti antibiotika, demikian pula dengan solvent yang
banyak digunakan dalam komponen antiseptik, desinfektan dikenal
sebagai zat yang paling karsinogen. Semua bahan cepat atau lambat ini
dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan mereka. Gangguan
kesehatan yang paling sering adalah dermatosis kontak akibat kerja yang
pada umumnya disebabkan oleh iritasi (amoniak, dioksan) dan hanya
sedikit saja oleh karena alergi (keton). Bahan toksik ( trichloroethane,
tetrachloromethane) jika tertelan, trhirup atau terserap melalui kulit dapat
menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan kematian. Bahan korosif
(asam dan basa) akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang irreversible
pada daerah yang terpapar.)
panas sinar matahari dll. Jenis alat pelindung kepala antara lain:
Topi pelindung (Safety Helmets)
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari bendabenda keras yang terjatuh, benturan kepala, terjatuh dan terkena
arus listrik. Topi pelindung harus tahan terhadap pukulan, tidak
mudah terbakar, tahan terhadap perubahan iklim dan tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Topi pelindung dapat terbuat dari
Goggles
Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari gas, debu, uap,
dan percikan larutan bahan kimia. Goggles biasanya terbuat dari
plastik transparan dengan lensa berlapis kobalt untuk melindungi
bahaya radiasi gelombang elegtromagnetik mengion.
c. Alat Pelindung Pernafasan (Respiratory Protection)
Alat pelindung pernafasan digunakan untuk melindungi pernafasan
dari resiko paparan gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau
beracun, korosi atau yang bersifat rangsangan. Sebelum melakukan
pemilihan terhadap suatu alat pelindung pernafasan yang tepat, maka
perlu mengetahui informasi tentang potensi bahaya atau kadar
kontaminan yang ada di lingkungan kerja.
c) Nilai
ambang
batas
yang
diperkenankan
untuk
masing-masing
kontaminan.
d) Reaksi fisiologis terhadap pekerja, seperti dapat menyebabkan iritasi
mata dan kulit.
e) Kadar oksigen di udara tempat kerja cukup tidak, dll.
Jenis alat pelindung pernafasan antara lain:
1) Masker
Alat ini digunakan untuk mengurangi paparan debu atau partikelpartikel
yang lebih besar masuk kedalam saluran pernafasan.
2) Respirator
Alat ini digunakan untuk melindungi pernafasan dari paparan debu,kabut,
uap logam, asap, dan gas-gas berbahaya. Jenis-jenis respirator ini antara
lain:
a. Chemical Respirator
Merupakan catridge respirator terkontaminasi gas dan uap dengan
tiksisitas rendah. Catridge ini berisi adsorban dan karbon aktif, arang
dan silicagel. Sedangkan canister digunakan untuk mengadsorbsi
khlor dan gas atau uap zat organik.
b. Mechanical Filter Respirator
Alat pelindung ini berguna untuk menangkap partikel-partikel zat
padat, debu, kabut, uap logam dan asap. Respirator ini biasanya
dilengkapi dengan filter yang berfungsi untuk menangkap debu dan
kabut dengan kadar kontaminasi udara tidak terlalu tinggi atau partikel
yang tidak terlalu kecil. Filter pada respirator ini terbuat dari fiberglas
atau wol dan serat sintetis yang dilapisi dengan resin untuk memberi
muatan pada partikel.
d. Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)
Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi tangan dan
bagian lainnya dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda
panas dan dingin, kontak dengan arus listrik. Jenis alat pelindung
tangan antara lain:
1) Sarung tangan bersih
9
Sarung tangan yang terbuat dari bahan asbes, katun, wool untuk
radiasi pengion.
Sarung tangan yang terbuat dari bahan karet alami (sintetik)
sebagai oksidator.
e. Baju Pelindung (Body Potrection)
Baju pelindung digunakan untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuh dari percikan api, suhu panas atau dingin, cairan bahan
kimia, dll. Jenis baju pelindung antara lain:
1) Pakaian kerja
10
kerja
dilakukan
supaya
11
bagian
dari
sistem
12
13
BAB III
METODE PENELITIAN
1.3. Bahan dan cara
A. Bahan
Bahan yang digunakan pada survei ini adalah checklist yang di
buat. Checklist ini dibuat berdasarkan informasi yang diperlukan daripada
tujuan survei ini dilakukan. Pada survei ini, informasi yang diperlukan
adalah ada tidaknya faktor hazard, alat kerja apa yang digunakan,, alat
pelindung diri yang digunakan, pelayanan pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan, peraturan pimpinan tentang k3, keluhan atau penyakit yang
dialami petugas dan upaya pengetahuan mengenai k3 kepada petugas
puskesmas Jumpandang Baru yang berkaitan.
B. Cara
Bagi cara survey dilakukan pula adalah dengan menggunakan
kaedah Walk Through Survey. Teknik Walk Through Survey juga dikenali
sebagai Occupational Health Hazards. Untuk melakukan survei ini, dapat
dimulai dengan mengetahui tentang manejemen perencanaan yang benar,
berdiskusi tentang tujuan melakukan survey, dan menerima keluhankeluhan baru yang releven.
Bahaya apa dan dalam situasi yang bagaimana bahaya dapat
timbul, merupakan sebagai hasil dari penyelenggaraan kegiatan Walk
Through Survey. Mengenal bahaya, sumber bahaya dan lamanya paparan
bahaya terhadap pekerja dalam Walk Through Survey memerlukan
informasi tentang bahan mentah dan bahan kimia tambahan yang
digunakan, proses kerja dan operasi, produk akhir dan produk samping
yang dihasilkan.
14
BAB IV
HASIL SURVEY DAN PEMBAHASAN
4.1 APOTEK
15
HASIL SURVEY
1
Faktor fisik
1
Kebisingan
Faktor kebisingan ada dari kipas angin namun tidak terlalu
menimbulkan kebisingan.
Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari lampu.
Sumber getaran
Sumber getaran tidak ada.
Temperature
Suhu di ruangan tempat kurang baik karena menggunakan 1 kipas
angin sehingga petugas farmasi merasa kepanasan saat melakukan
pekerjaannya.
Faktor kimia
Faktor biologi
Tidak terdapat faktor biologi.
16
melewati bahu, tetapi kadang kalau konsumen yang lebih tinggi dari
petugas menyebabkan posisi tangan lebih tinggi daripada bahu
karena ketinggian kursi yang tidak dapat diatur.
Faktor psikososial
1
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
17
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
PEMBAHASAN
Faktor fisik
1
Sumber kebisingan.
Kebisingan ada dari alat kerja yakni kipas angina dan TV
namun tidak terlalu menimbulkan kebisingan.
Kualitas
suatu
bunyi
ditentukan
oleh
frekuensi
dan
Sumber cahaya
18
Faktor kimia
Faktor kimia merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini
dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui :
inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran
pencernaan), skin contact (melalui kulit).5
Diperkirakan paparan bahan kimia di tempat kerja mengakibatkan
4% kematian karena kanker, dan bahkan dapat mencapai 80% untuk
jenis kanker tertentu. Sebagian besar pekerja dapat menderita berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia.4
Faktor biologi
19
Fakto ergonomi
Faktor ergonomi merupakan potensi bahaya yang berasal atau yang
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan
pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang
tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak
sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara
manusia dan mesi.5
Faktor psikososial
Faktor psikososial merupakan potensi bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang
kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.5
Respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan. Jika
respon terhadap tubuh berlebihan maka akan menimbulkan stress.
20
penyimpangan
seksual,
pecandu
alkohol/psikotropika.
APD
Alat alat yang digunakan dapat berbahaya bagi pekerja jika tidak
menggunakan APD atau jika tidak menggunakan alat tersebut dengan
hati-hati. Sehingga dibutuhkan pengalaman kerja dan pengetahuan
mengenai perlatannya serta dampak yang dapat timbul oleh alat alat
tersebut.
Pelindung pernafasan
Pelindung badan
Pelindung jari dan tangan, seeperti kaos tangan yang terbuat dari
asbes atau yang lainnya
Pelindung kaki
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Upaya pengendalian agar sumber yang dapat menimbulkan gangguan
dapat
dikurangi
agar
tidak
menimbulkan
efek
terhadap
orang
22
atau ke klinik.
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
Hal tersebut diatas disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan
23
HASIL SURVEY
1
Faktor fisik
1 Kebisingan
Faktor kebisingan ada dari kipas angin
menimbulkan kebisingan.
2
Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari lampu.
Sumber getaran
Sumber getaran tidak ada.
Temperature
Suhu di ruangan tempat kurang baik karena menggunakan 1 kipas
angin sehingga petugas farmasi merasa kepanasan saat melakukan
pekerjaannya.
Faktor kimia
Faktor biologi
1 Debu di ruangan kerja
Terdapat debu di rak tempat kartu pengobatan.
24
Faktor psikososial
1
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja di puskesmas
atau klinik.
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
PEMBAHASAN
1
Faktor fisik
1 Sumber kebisingan
Kebisingan ada dari alat kerja yakni kipas angin namun tidak
terlalu menimbulkan kebisingan.
Kualitas
suatu
bunyi
ditentukan
oleh
frekuensi
dan
26
2 Sumber cahaya
Faktor kimia
Faktor kimia merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini
dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui :
inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran
pencernaan), skin contact (melalui kulit).5
Diperkirakan paparan bahan kimia di tempat kerja mengakibatkan
4% kematian karena kanker, dan bahkan dapat mencapai 80% untuk
jenis kanker tertentu. Sebagian besar pekerja dapat menderita berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia.4
Bahan kimia yang digunakan
Pekerja
menggunakan
stempel
untuk
kartu
pengobatan
pasiennamun zat kimia ini masif relatif aman bagi para pekerja.
Faktor biologi
1. Debu di ruangan kerja
Terdapat banyak debu di rak tempat penyimpanan kartu pengobatan.
27
Fakto ergonomi
Faktor ergonomi merupakan potensi bahaya yang berasal atau yang
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan
pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang
tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak
sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara
manusia dan mesin.5
1. Posisi badan miring / membungkuk
Pekerja lebih banyak membungkuk dan duduk pada saat melakukan
pekerjaan.
2. Posisi tangan melewati bahu / letak tinggi
Kebanyakan posisi tangan pasien tidak terlalu tinggi / tidak
melewati bahu, tetapi kadang kala konsumen yang lebih tinggi dari
petugas menyebabkan posisi tangan lebih tinggi daripada bahu
karena ketinggian kursi yang tidak dapat diatur.
Sehingga berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa factor
ergonomi pada puskesmas ini belum memadai karena pekerja juga
sangat mengeluhkan seringnya gangguan musculoskeletal berupa
pegal-pegal (nyeri bahu, pinggang, tangan, paha dan kaki) yang
dialaminya.
Faktor psikososial
Faktor psikososial merupakan potensi bahaya yang berasal atau
penyimpangan
seksual,
pecandu
alkohol/psikotropika.
bersin, batuk.
3
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Upaya pengendalian agar sumber yang dapat menimbulkan gangguan
dapat
dikurangi
agar
tidak
menimbulkan
efek
terhadap
orang
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
Hal tersebut diatas disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan
kepatuhan pekerja tentang kesehatan dan keselamatan kerja, seperti
tidak menggunakan alat pelindung diri.
Jadi secara keseluruhan terdapat gangguan kesehatan yang
berhubungan dengan pekerjaan pada petugas puskesmas ini.
1.
Faktor fisik
1. Kebisingan
Faktor kebisingan ada dari kipas angin namun tidak terlalu
menimbulkan kebisingan.
31
2. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari lampu.
3. Sumber getaran
Sumber getaran berasal dari alat masak yaitu blender namun tidak
terlalu menimbulkan getaran.
4. Temperature
Suhu di ruangan tempat kurang baik karena menggunakan 1 kipas
angin sehingga petugas farmasi merasa kepanasan saat melakukan
pekerjaannya.
Faktor kimia
1. Bahan kimia yang digunakan
Petugas menyediakan APAR dan mengunakan gas sebagai alat
untuk memasak.
Faktor biologi
Terdapat debu di sekitar dapur.
2.
Faktor psikososial
32
4.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
5.
6.
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
33
PEMBAHASAN
1. Hazard Lingkungan Kerja potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan
gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya : terpapar
kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas dan dingin), intensitas
penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.5
Faktor fisik
1. Sumber kebisingan.
Kebisingan ada dari alat kerja yakni kipas angina namun tidak
terlalu menimbulkan kebisingan.
Kualitas
suatu
bunyi
ditentukan
oleh
frekuensi
dan
34
Faktor kimia
Faktor kimia merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini
dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui :
inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran
pencernaan), skin contact (melalui kulit).5
Diperkirakan paparan bahan kimia di tempat kerja mengakibatkan
4% kematian karena kanker, dan bahkan dapat mencapai 80% untuk
jenis kanker tertentu. Sebagian besar pekerja dapat menderita berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia.4
7
Faktor biologi
Faktor biologi merupakan bahan organik yang berasal dari sumber
sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari
binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam
yang terdegradasi.4
Fakto ergonomi
Faktor ergonomi merupakan potensi bahaya yang berasal atau yang
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan
35
pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang
tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak
sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara
manusia dan mesin.5
1
Faktor psikososial
Faktor psikososial merupakan potensi bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang
kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.5
Respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan. Jika
respon terhadap tubuh berlebihan maka akan menimbulkan stress.
Gangguan emosional yg ditimbulkan adalah : cemas, gelisah, gangguan
kepribadian,
penyimpangan
seksual,
pecandu
alkohol/psikotropika.
bersin, batuk.
APD
Alat alat yang digunakan dapat berbahaya bagi pekerja jika tidak
menggunakan APD atau jika tidak menggunakan alat tersebut dengan
hati-hati. Sehingga dibutuhkan pengalaman kerja dan pengetahuan
mengenai perlatannya serta dampak yang dapat timbul oleh alat alat
tersebut.
Pelindung pernafasan
Pelindung badan
Pelindung jari dan tangan, seeperti kaos tangan yang terbuat dari
asbes atau yang lainnya
Pelindung kaki
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Upaya pengendalian agar sumber yang dapat menimbulkan gangguan
dapat
dikurangi
agar
tidak
menimbulkan
efek
terhadap
orang
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
38
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
Hal tersebut diatas disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan
1.
Faktor fisik
1. Kebisingan
Tidak terdapat faktor.
2. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat bersumber dari cahaya langsung.
3. Sumber getaran
Sumber getaran tidak ada.
4. Temperature
39
Faktor kimia
1.
Faktor biologi
Terdapat faktor biologi yang bersumber dari tempat pencucian, wc
dan ember penampung air.
2.
3.
4.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
5.
6.
Tidak ada
Tidak ada
40
PEMBAHASAN
1. Hazard Lingkungan Kerja potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan
gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya : terpapar
kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas dan dingin), intensitas
penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.5
Faktor fisik
1. Sumber kebisingan.
Tidak terdapat faktor kebisingan.
Kualitas
suatu
bunyi
ditentukan
oleh
frekuensi
dan
41
Faktor kimia
Faktor kimia merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini
dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui :
inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran
pencernaan), skin contact (melalui kulit).5
Diperkirakan paparan bahan kimia di tempat kerja mengakibatkan
4% kematian karena kanker, dan bahkan dapat mencapai 80% untuk
jenis kanker tertentu. Sebagian besar pekerja dapat menderita berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia.4
1 Bahan kimia yang digunakan
Pekerja menggunakan bahan padat dan cair seperti sabunnamun zat
kimia ini masif relatif aman bagi para pekerja.
Faktor biologi
Faktor biologi merupakan bahan organik yang berasal dari sumber
sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari
binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam
yang terdegradasi.4
Fakto ergonomi
Tidak terdapat faktor ergonomic.
1
Faktor psikososial
Faktor psikososial tidak ada.
Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja. Pekerja kadang merasa cemas
akan penyakit yang kadang-kadang mereka derita seperti bersin, batuk.
Pelindung pernafasan
Pelindung badan
Pelindung jari dan tangan, seeperti kaos tangan yang terbuat dari
43
Pelindung kaki
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Upaya pengendalian agar sumber yang dapat menimbulkan gangguan
dapat
dikurangi
agar
tidak
menimbulkan
efek
terhadap
orang
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
44
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
Hal tersebut diatas disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan
HASIL SURVEY
1. HAZARD LINGKUNGAN KERJA
1.
Faktor fisik
Kebisingan
Faktor kebisingan ada dari kipas angin namun tidak terlalu
menimbulkan kebisingan.
2.
Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari lampu dan
mikroskop.
3.
Sumber getaran
Sumber getaran tidak ada.
4.
Temperature
45
Faktor kimia
Faktor biologi
Terdapat factor biologi yaitu bersumber dari tempat sampah medis.
1.
2.
Faktor psikososial
4.
46
4. PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
Faktor fisik
47
1.
Sumber kebisingan.
Kebisingan ada dari alat kerja yakni kipas angin namun tidak
terlalu menimbulkan kebisingan.
Kualitas
suatu
bunyi
ditentukan
oleh
frekuensi
dan
Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu dan
mikroskop untuk pencahayaan.
3.
4.
Faktor kimia
Faktor kimia merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini
dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui :
48
Faktor biologi
Faktor biologi merupakan bahan organik yang berasal dari sumber
sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari
binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam
yang terdegradasi.4
Fakto ergonomi
Faktor ergonomi merupakan potensi bahaya yang berasal atau yang
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan
pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang
tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak
sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara
manusia dan mesin.5
Faktor psikososial
Faktor psikososial merupakan potensi bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang
kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.5
Respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan. Jika
respon terhadap tubuh berlebihan maka akan menimbulkan stress.
Gangguan emosional yg ditimbulkan adalah : cemas, gelisah, gangguan
kepribadian,
penyimpangan
seksual,
pecandu
alkohol/psikotropika.
bersin, batuk.
APD
Alat alat yang digunakan dapat berbahaya bagi pekerja jika tidak
50
Pelindung pernafasan
Pelindung badan
Pelindung jari dan tangan, seeperti kaos tangan yang terbuat dari
asbes atau yang lainnya
Pelindung kaki
51
dikurangi
agar
tidak
menimbulkan
efek
terhadap
orang
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
Hal tersebut diatas disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan
52
HASIL SURVEY
1. HAZARD LINGKUNGAN KERJA
1.
Faktor fisik
Kebisingan
Faktor kebisingan ada dari pengeras suara namun tidak terlalu
menimbulkan kebisingan.
2.
Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari cahaya langsung.
3.
Sumber getaran
Sumber getaran tidak ada.
4.
Temperature
Suhu di ruangan tempat kurang baik karena tidak menggunakan
pengatur suhu.
Faktor kimia
Faktor biologi
Tidak terdapat factor biologi.
53
1.
Faktor ergonomis
Faktor psikososial
4. PEMERIKSAAN KESEHATAN
PEMBAHASAN
1.
Faktor fisik
1. Sumber kebisingan.
Kebisingan ada dari pengeras suara namun tidak terlalu
menimbulkan kebisingan.
Kualitas
suatu
bunyi
ditentukan
oleh
frekuensi
dan
54
Sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP51/MEN/1999 adalah 85 desi Bell A (dBA), untuk waktu pemajanan
8 jam perhari. Dan untuk kebisingan lebih dari 140 dBA walaupun
sesaat pemajanan tidak diperkenankan. 4
2. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat bersumber dari cahaya langsung untuk
pencahayaan.
3. Sumber getaran tidak ada.
4. Temperature di ruangan tempat kurang baik karena tidak menggunakan kipas
angin sehingga para pasien yang menunggu sering merasa kepanasan.
Suhu udara yang terlalu panas akan menyebabkan menurunnya
semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerja. Di dalam
ruangan kerja dibutuhkan udara yg baik untuk kesegaran fisik
karyawan.4
Suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan dipertahankan
baik pada musim panas maupun di musim dingin adalah dibawah
21oC untuk menekan kelembaban. 4
Faktor kimia
Faktor kimia merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini
dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui :
inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran
pencernaan), skin contact (melalui kulit).5
Diperkirakan paparan bahan kimia di tempat kerja mengakibatkan
4% kematian karena kanker, dan bahkan dapat mencapai 80% untuk
jenis kanker tertentu. Sebagian besar pekerja dapat menderita berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia.4
Bahan kimia yang digunakan
Tidak terdapat bahan kimia yang digunakan.
Faktor biologi
Faktor biologi merupakan bahan organik yang berasal dari sumber
55
sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari
binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam
yang terdegradasi.4
Fakto ergonomi
Faktor ergonomi merupakan potensi bahaya yang berasal atau yang
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan
pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang
tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak
sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara
manusia dan mesin.5
Posisi badan duduk
Pekerja lebih banyak membungkuk dan duduk pada saat menunggu.
Faktor psikososial
Faktor psikososial merupakan potensi bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang
kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.5
Respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan. Jika
respon terhadap tubuh berlebihan maka akan menimbulkan stress.
Gangguan emosional yg ditimbulkan adalah : cemas, gelisah, gangguan
kepribadian,
penyimpangan
seksual,
pecandu
alkohol/psikotropika.
2.
3.
kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia,
biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.4
Berikut ini akan disebutkan beberapa perlengkapan APD yang digunakan
di industri baik formal maunpun informal mulai dari kaki sampai kepala.
Pelindung pernafasan
Pelindung badan
Pelindung jari dan tangan, seeperti kaos tangan yang terbuat dari
asbes atau yang lainnya
Pelindung kaki
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Tidak ada pemeriksaan kesehatan.
5.
6.
4.7 POLIKLINIK
HASIL SURVEY
1. HAZARD LINGKUNGAN KERJA
57
Faktor fisik
1. Kebisingan
Faktor kebisingan ada dari kipas angin 2, dan AC namun tidak
terlalu menimbulkan kebisingan.
2. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari lampu.
3. Sumber getaran
Sumber getaran tidak ada.
4. Temperature
Suhu di ruangan tempat baik karena menggunakan 2 kipas angin
dan AC sehingga petugas poliklinik merasa agak nyaman saat
melakukan pekerjaannya.
Faktor kimia]
Bahan kimia yang digunakan
Petugas tidak menggunakan bahan .
Faktor biologi
Terdapat factor biologi yang bersumber dari psien.
Factor ergonomi
Posisi duduk saat bekerja sudah seseuai dengan ergonomis.
Faktor psikososial
58
PEMERIKSAAN KESEHATAN
PEMBAHASAN
1
Faktor fisik
1 Sumber kebisingan.
Kebisingan ada dari alat kerja yakni kipas angina dan AC
namun tidak terlalu menimbulkan kebisingan.
Kualitas
suatu
bunyi
ditentukan
oleh
frekuensi
dan
59
8 jam perhari. Dan untuk kebisingan lebih dari 140 dBA walaupun
sesaat pemajanan tidak diperkenankan. 4
2 Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu
untuk pencahayaan.
3 Sumber getaran tidak ada.
4 Temperature di ruangan tempatbaik karena menggunakan 1 kipas
angin dan AC sehingga para pekerja merasa agak nyaman.
Suhu udara yang terlalu panas akan menyebabkan menurunnya
semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerja. Di dalam
ruangan kerja dibutuhkan udara yg baik untuk kesegaran fisik
karyawan.4
Suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan dipertahankan
baik pada musim panas maupun di musim dingin adalah dibawah
21oC untuk menekan kelembaban. 4
Faktor kimia
Faktor kimia merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini
dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui :
inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran
pencernaan), skin contact (melalui kulit).5
Diperkirakan paparan bahan kimia di tempat kerja mengakibatkan
4% kematian karena kanker, dan bahkan dapat mencapai 80% untuk
jenis kanker tertentu. Sebagian besar pekerja dapat menderita berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia.4
Bahan kimia yang digunakan
Pekerja tidak menggunakan bahan kimia.
Faktor biologi
Faktor biologi merupakan bahan organik yang berasal dari sumber
sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari
binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam
60
yang terdegradasi.4
Fakto ergonomi
Faktor ergonomi merupakan potensi bahaya yang berasal atau yang
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan
pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang
tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak
sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara
manusia dan mesin.5
Faktor psikososial
Faktor psikososial merupakan potensi bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang
kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.5
Respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan. Jika
respon terhadap tubuh berlebihan maka akan menimbulkan stress.
Gangguan emosional yg ditimbulkan adalah : cemas, gelisah, gangguan
kepribadian,
penyimpangan
seksual,
pecandu
alkohol/psikotropika.
4.
APD
Alat alat yang digunakan dapat berbahaya bagi pekerja jika tidak
menggunakan APD atau jika tidak menggunakan alat tersebut dengan
hati-hati. Sehingga dibutuhkan pengalaman kerja dan pengetahuan
mengenai perlatannya serta dampak yang dapat timbul oleh alat alat
tersebut.
Pelindung pernafasan
Pelindung badan
Pelindung jari dan tangan, seeperti kaos tangan yang terbuat dari
asbes atau yang lainnya
Pelindung kaki
62
dikurangi
agar
tidak
menimbulkan
efek
terhadap
orang
BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
1. Faktor hazard yang dialami petugas puskesmas berupa faktor biologi yang
menyebabkan
petugas namun karena petugas kesehatan bekerja secara profesional dan sudah
sering menggunakan alat alat tersebut sehingga cenderung aman untuk
digunakan.
63
3. APD yang disediakan untuk para petugas laboratorium adalah masker dan
sarung tangan, namun APD ini sangat jarang digunakan oleh pekerja pada saat
bekerja. Pekerja hanya menggunakan baju seragam sebagai pakaian kerja.
4. Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja di puskesmas atau
klinik.Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
tentang kesehatan masih banyak tidak dilakukan, hanya dberikan rambu rabu
evakuasi dan bahaya dibeberapa dinding puskesmas.
5.2 SARAN
1
64
Daftar pustaka
1. Amarudin. Pengawasan Kesehatan dan Lingkungan Kerja.
Available
2006
[cited;
from:
http://tiarasalsabilatoniputri.files.wordpress.com/2012/03/kesehatan-kerja1.ppt
2. Depkes. Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja Instalasi Farmasi Rumah
Sakit (K3-IFRS). Jakarta; 2006.
3. Depkes, editor. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
(K3-IFRS). Jakarta; 2009.
4. Depkes. Keputusan Menteri Kesehatan tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
Jakarta. 2004
5. International Labour Organization.Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di
Available
from:
65
http://bocahbancar.files.wordpress.com/2012/09/materi-training-smk3-by-mrishaq-pd-21-sept-2012.pptx
APOTEK
FAKTOR KEBISINGAN
FAKTOR PENCAHAYAAN
66
FAKTOR TEMPERATUR
FAKTOR KIMIA
FAKTOR ERGONOMI
2. LOKET PENDAFTARAN
FAKTOR KEBISINGAN DAN TEMPERATUR
67
FAKTOR KIMIA
FAKTOR BIOLOGI
68
3. DAPUR
FAKTOR PENCAHAYAAN
69
FAKTOR TEMPERATUR
FAKTOR GETARAN
FAKTOR KIMIA
70
FAKTOR BIOLOGI
71
FAKTOR KIMIA
FAKTOR BIOLOGI
72
5. LABORATORIUM
FAKTOR KEBISINGAN DAN TEMPERATUR
FAKTOR PENCAHAYAAN
73
FAKTOR KIMIA
FAKTOR BIOLOGI
74
FAKTOR ERGONOMI
6. RUANG TUNGGU
FAKTOR KEBISINGAN
RAMBU-RAMBU
75
7. POLIKLINIK
FAKTOR PENCAHAYAAN
76
FAKTOR ERGONOMI
8. POLI GIGI
FAKTOR KEBISINGAN
77
FAKTOR PENCAHAYAAN
FAKTOR TEMPERATUR
FAKTOR KIMIA
78
FAKTOR ERGONOMI
79
LAMPIRAN CHECKLIST
KET.
NO
APOTEK
TIDA
YA
I.
TAMBAHAN
80
II.
III.
IV.
V.
Jumlah pekerja
G. Faktor Biologi
Sumber (makanan, sampah, orang sakit, dll)
Hygine perorangan
H. Faktor Ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja
Cara bekerja
Ketata Runahtanggan (house Keeping)
I. Faktor Psikososial
Jadwal kerja
Hubungan Interpersonal
Beban kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
Jenis alat kerja (Alat tangan / mesin)
Kegunaan (terus-menerus atau tidak)
Alat kerja yang berhunbungan dengan badan
Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek/Apron
2. Sarung Tangan (gloves)
1. Penutup kepala
2. Penutup telinga
3. Pelindung mata
4. Pelindung kaki
Pemeliharaan APD
Dipakai selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan awal
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan apa
Terdapat petugas K3
81
VI.
VII.
VIII
.
NO
LAIN-LAIN
Tempat sampah medis
Tempat sampah non medis
LAMPIRAN CHECKLIST
ASPEK YANG DINILAI
LOKET
PENDAFTARA
KET.
TAMBAHAN
82
YA
I.
N
TIDAK
II.
III.
IV.
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek/Apron
2. Sarung Tangan (gloves)
1. Penutup kepala
2. Penutup telinga
3. Pelindung mata
4. Pelindung kaki
Pemeliharaan APD
Dipakai selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan awal
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI
V.
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan apa
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU
VI.
SAKIT
Izin kunjungan klinik / RS / balai
VII.
pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
84
LAIN-LAIN
Tempat sampah medis
Tempat sampah non medis
LAMPIRAN CHECKLIST
POLIKLINI
NO
I.
KET.
K
TAMBAHAN
TIDAK
II.
III.
C. Faktor Temperatur
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat bekerja
D. Faktor Tekanan
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat bekerja
E. Faktor Getaran
Sumbernya (Jenis)
Jumlah pekerja
Berlangsung pada saat
F. Faktor Kimia
Jenis bahan kimia (cair, padat, gas, fume, dst)
Nama bahan
Jumlah pekerja
G. Faktor Biologi
Sumber (makanan, sampah, orang sakit, dll)
Hygine perorangan
H. Faktor Ergonomi
Posisi tubuh saat bekerja
Cara bekerja
Ketata Runahtanggan (house Keeping)
I. Faktor Psikososial
Jadwal kerja
Hubungan Interpersonal
Beban kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
Jenis alat kerja (Alat tangan / mesin)
Kegunaan (terus-menerus atau tidak)
Alat kerja yang berhunbungan dengan badan
Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek/Apron
2. Sarung Tangan (gloves)
1. Penutup kepala
2. Penutup telinga
3. Pelindung mata
86
IV.
V.
VI.
VII.
4. Pelindung kaki
Pemeliharaan APD
Dipakai selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan awal
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan apa
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Pemantauan hazard / pengukuran
Rambu-rambu bahaya
Rambu-rambu evakuasi
VIII
.
LAIN-LAIN
Tempat sampah medis
Tempat sampah non medis
87
LAMPIRAN CHECKLIST
KET.
NO
IGD
TIDA
YA
I.
TAMBAHAN
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII
.
LAIN-LAIN
Tempat sampah medis
Tempat sampah non medis
LAMPIRAN CHECKLIST
KET.
NO
DAPUR
TIDA
YA
TAMBAHAN
90
I.
II.
91
IV.
V.
VI.
VII.
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek/Apron
2. Sarung Tangan (gloves)
1. Penutup kepala
2. Penutup telinga
3. Pelindung mata
4. Pelindung kaki
Pemeliharaan APD
Dipakai selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan awal
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan apa
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Pemantauan hazard / pengukuran
Rambu-rambu bahaya
Rambu-rambu evakuasi
VIII
.
LAIN-LAIN
Tempat sampah medis
Tempat sampah non medis
92
LAMPIRAN CHECKLIST
KET.
NO
LAB.
TIDA
YA
I.
TAMBAHAN
93
II.
III.
IV.
94
VI.
VII.
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan apa
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Pemantauan hazard / pengukuran
Rambu-rambu bahaya
Rambu-rambu evakuasi
VIII
.
LAIN-LAIN
Tempat sampah medis
Tempat sampah non medis
95
LAMPIRAN CHECKLIST
GIGI DAN
NO
MULUT
TIDA
YA
I.
KET.
TAMBAHAN
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
Jadwal kerja
Hubungan Interpersonal
Beban kerja
Kemampuan
Gaji
ALAT YANG DIGUNAKAN
Jenis alat kerja (Alat tangan / mesin)
Kegunaan (terus-menerus atau tidak)
Alat kerja yang berhunbungan dengan badan
Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik
Alat kerja yang berhunbungan dengan cara
kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis: 1. Celemek/Apron
2. Sarung Tangan (gloves)
1. Penutup kepala
2. Penutup telinga
3. Pelindung mata
4. Pelindung kaki
Pemeliharaan APD
Dipakai selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan awal
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan apa
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Pemantauan hazard / pengukuran
97
Rambu-rambu bahaya
Rambu-rambu evakuasi
VIII
.
LAIN-LAIN
Tempat sampah medis
Tempat sampah non medis
LAMPIRAN CHECKLIST
RUANG
NO
TUNGGU
TIDA
YA
I.
KET.
TAMBAHAN
98
II.
III.
99
IV.
V.
VI.
VII.
3. Pelindung mata
4. Pelindung kaki
Pemeliharaan APD
Dipakai selama bekerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Bukti pemeriksaan
Pemeriksaan kesehatan awal
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan Berkala khusus
Hasil
Peraturan Perusahaan
RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI
TEMPAT KERJA
Peraturan
Berhubungan dengan pekerjaan apa
Terdapat petugas K3
Rambu-rambu tentang pengunaan APD
KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT
Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan
Surat cuti sakit
Jenis keluhan / penyakit yang paling seing
UPAYA K3 LAINNYA
Penyuluhan:
Pelatihan:
Pemantauan hazard / pengukuran
Rambu-rambu bahaya
Rambu-rambu evakuasi
VIII
.
LAIN-LAIN
Tempat sampah medis
Tempat sampah non medis
100
LAMPIRAN CHECKLIST
TEMPAT
NO
CUCI
TIDA
YA
I.
KET.
TAMBAHAN
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII
.
LAIN-LAIN
Tempat sampah medis
Tempat sampah non medis
103