Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. penyusun panjatkan, karena berkat rahmat serta bimbingan-Nya penulis
berhasil menyelesaikan makalah yang penulis beri judul "Radang". Adapun Makalah ini diajukan guna
memenuhi

tugas

mata

kuliah

Terminologi

Medis

Penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penulis yakin Makalah ini
masih jauh dari nilai kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan

oleh

penulis

demi

menjadikan

makalah

ini

bisa

lebih

baik

lagi.

Semoga makalah "Radang" memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

1 | Page

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan
alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang
mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon
utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
Reaksi peradangan merupakan reaksi defensif (pertahanan diri) sebagai respon terhadap cedera
berupa reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari
sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis. Peradangan dapat juga
dimasukkan dalam suatu reaksi non spesifik, dari hospes terhadap infeksi. Hasil reaksi peradangan adalah
netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrosis, dan pembentukan keadaan
yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


a. Apa Definisi dari Radang?
b. Apa saja yang termasuk Sel-Sel Radang?
c. Bagaimana Tanda dan Gejala Radang?
d. Apa saja macam-macam radang?
e. Apa saja Penyebab Radang?
f. Apa Patofisiologi Radang ?
g. Bagaimana Proses Terjadinya Radang Akut?
h. Bagaimana Proses Terjadinya Radang Kronik?
i. Bagaimana Respons Tubuh saat terjadi radang?
j. Apa saja akibat dari radang akut dan kronik?
k. Bagaimana Proses Penyembuhan dan Perbaikan Jaringan?

1.3

TUJUAN PENULISAN

Makalah ini disusun bertujuan untuk :


1.
2.
3.
4.

Untuk mengetahui definisi dari radang.


Untuk mengetahui apa saja yang termasuk sel-sel radang
Untuk mengetahui tanda dan gejala radang
Untuk mengetahui macam-macam radang
2 | Page

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

1.4

Untuk mengetahui beberapa penyebab radang


Untuk mengetahui patofisiologi radang
Untuk memahami proses terjadinya radang akut
Untuk memahami proses terjadinya radang kronik
Untuk mengetahui respons tubuh saat terjadi radang.
Untuk mengetahui apa saja akibat dari radang akut dan radang kronik
Untuk memahami proses penyembuhan dan perbaikan jaringan

MANFAAT PENULISAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Terminologi medis sebagai

literatur tambahan bagi mahasiswa atau pembaca yang ingin menambah wawasan yang mencakup
peradangan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Definisi Radang
Radang adalah reaksi protektif setempat yang ditimbulkan oleh cidera atau kerusakan jaringan,

yang berfungsi menghancurkan, mengurangi atau mengurung (sekuester) baik agen pencidera maupun
jaringan yang cidera itu. (Dorland)
3 | Page

Radang merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan musnahnya agen yang membahayakan
jaringan atau mencegah agen ini menyebar lebih luas sehingga mengakibatkan jaringan yang cedera
diperbaharui atau di ganti dengan jaringan baru. (Patologi FKUI)

2.2

Sel-Sel Radang
Sel polimorfonukleus netrofil (mikrofag) terdiri dari leukosit polimorfonukleus (netrofil,

eosinofil, basofil) :
o
o

Netrofil : Utama untuk fagositosis. Dibantu zat-zat anti, mempererat kontak leukosit
Basofil : Pertahanan pertama karena dapat migrasi dengan segera dan dalam jumlah yang besar.

Tidak berdaya pada kuman-kuman tertentu seperti tuberculosis


Eosinofil : Jumlahnya bertambah dalam keadaan alergi, asthma, hipersensitif terhadap kedatangan
parasit terutama cacing. Khemoktasis dan fagositosis lebih rendah dari netrofil

Sel fagositik besar berinti bulat (makrofag)


o
o
o

Dalam darah : Monosit (sebagian juga dari jaringan)


Dalam jaringan : Makrofag, histiosit, sel kurrer, sel retikuendotel, sel datia.
Sel kupffer: makrofag yang melapisi sinus-sinus pada hati, daya fagosit sangat besar sehingga

o
o

darah yang melalui hati steril


Sel retikuendotel: sel yang melapisi sinus-sinus kelenjar getah bening, sumsum tulang dan limpa
Sel datia: sel besar berinti banyak, perubahan dari makrofag pada keadaan-keadaan

tertentu,Beberapa sel bersatu krn pembelahan inti yang tidak disertai pembelahan protoplasma
Limfosit: dapat menghasilkan gammaglobulin (bag protein dari zat anti), Meningkat pada radang

menahun.
Sel plasma: tidak terdapat di dalam darah, membuat gamma globulin yang berfungsi sebagai zat
anti.

2.3

Tanda Dan Gejala


o

Rubor (kemerahan), merupakan tanda pertama yang ditemukan di daerah radang, disebabkan oleh

arteriol yang berdilatasi.


Kalor (panas), terjadi bersamaan dengan rubor karena lebih banyak darah (pada suhu 37 oC)
dialirkan dari dalam tubuh kepermukaan daerah yang terkena dibandingkan ke daerah yang

normal.
Tumor (pembengkakan), pembengkakan lokal yang disebabkan perpindahan cairan dan sel-sel

dari aliran darah kejaringan interstisial.


Dolor (nyeri), terjadi karena pembengkakan jaringan yang meradang sehingga menimbulkan
peningkatan tekanan lokal yang dapat menyebabkan nyeri.
4 | Page

Fungsio Laesa (perubahan fungsi), bagian yang bengkak, nyeri disertai sirkulasi yang abnormal
dan lingkungan kimiawi local yang abnormal, akhirnya berfungsi secara abnormal

2.4 Macam-macam radang yang sering terjadi, yaitu:


A. Radang Tenggorokan
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri di tenggorokan sehingga si penderita susah sekali saat
menelan makanan. Radang tenggorokan atau faringitis akut sering diikuti dengan gejala flu seperti
demam, sakit kepala, pilek, dan batuk. Disebarkan oleh virus EBV atau kuman Strep.
Pyogenes, radang tenggorokan mudah dikenali dengan memeriksakannya ke dokter THT. Jika daerah
faring ditemukan peradangan dengan tanda berupa kemerahan serta terjadi pembesaran pada kelenjar
limfe regional di sekitarnya, bisa dikatakan orang tersebut menderita radang tenggorokan. Pada kasus
yang sudah berat, di tenggorokan akan dijumpai nanah atau eksudat.
Dalam beberapa kejadian, penyakit radang tenggorokan tidak bersifat serius. Sebagian besar penderita
akan sembuh setelah tiga sampai dengan sepuluh hari tanpa terapi yang biasanya menimbulkan rasa sakit
yang luar biasa.
Penyebab gejala serupa
Sakit tenggorokan akibat Streptokokus memiliki beberapa gejala yang sama seperti penyakit lain. Karena
hal ini, dapat sulit untuk mengetahui apakah seseorang mengalami sakit tenggorokan akibat Streptokokus
tanpa kultur tenggorokan atau uji strep cepat.[3] Apabila orang tersebut mengalami demam dan nyeri
tenggorokan disertai batuk, hidung berair, diare, dan mata terasa merah dan gatal, hal ini lebih mungkin
suatu nyeri tenggorokan yang disebabkan oleh virus.[3] Mononukleosis infeksiosa dapat menyebabkan
kelenjar getah bening di leher membengkak dan nyeri tenggorokan, demam, dan dapat menyebabkan
amandel membesar.[10] Diagnosis penyakit ini dapat ditegakkan dengan pemeriksaan darah. Namun, tidak
ada pengobatan yang spesifik untuk mononukleosis infeksiosa.
Gejala
1. Bengkak, berwarna merah pada tenggorokan
2. Susah berbicara, menelan, dan bernapas
3. Biasanya terjadi benjolan di sekitar leher

5 | Page

4. Demam tinggi
5. Sakit kepala yang luar biasa
6. Telinga pekak

Perawatan
Perawatan yang harus dilakukan adalah memberi
si penderita dengan aspirin. Selain itu berikan air
panas yang telah ditambahi satu sendok makan
garam. Ini akan mengurangi rasa sakit akibat
radang tenggorokan.Patut diingat, pemberian
antibiotik hanya boleh dilakukan pada penderita
radang tenggorokan akibat bakteri. Obat-obatan
tersebut efektif membunuh bakteri tapi tidak
menghilangkan

virus.Hal

lain

yang

dapat

mengurangi risiko terkena radang tenggorokan


adalah

tidak

merokok

dan

mengonsumsi

minuman beralkoho
Contoh radang tenggorokan

6 | Page

B. Radang Usus Buntu


Radang usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu, yaitu sebuah usus kecil yang
berbentuk jari yang melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah rongga perut. Usus buntu yang
mengalami peradangan kadang-kadang pecah terbuka, yang menyebabkan peradangan selaput
perut(peritonitis). Peradangan selaput perut adalah peradangan yang gawat dan mendadak pada
selaput yang melapisi dinding dalam rongga perut atau pada kantong yang membungkus usus.
Peradangan ini terjadi kalau usus lainnya pecah atau robek.
Penyebab umum adalah :
Adanya benda kecil atau keras (faecaliths) yang berada di appendix dan tidak bisa keluar.
Tanda-tanda appendicitis:
1. Tanda yang utama ialah keluha nyeri yang menetap pada perut dan semakin lama semakin
memburuk.
2. Rasa nyeri mulai terjadi di sekitar pusar, tetapi segera nyeri tersebut berpindah kesisi kanan
bawah.
3. Mungkin selera makan menghilang, muntah, sembelit atau terdapat panas yang ringan.

Penyakit Usus Buntu

C . Radang Kulit
Radang kulit, dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit saat jaringan terinfeksi oleh bakteri
atau virus.
Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu:
o
o

sebhorrheic dermatitits (Kronis)


atopic dermatitis (eczema)

Kedua tipe tersebut sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan gejala yang terjadi.
Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur hidup. Ia hanya akan menimbulkan rasa
yang tidak nyaman dan mengurangi penampilan diri. Kombinasi antara perawatan kesehatan mandiri dan
pengobatan medis akan menghilangkan radang kulit.
Gejala utama dari timbulnya eksim ringan adalah daerah halus, sedikit memerah kering, bersisik, dapat
menimbulkan gatal ataupun tidak, dan biasanya terdapat pada kaki atau lengan. [3][4] Pada penderita eksim
akut, kulit akan mengalami gatal yang intens, biasanya terjadi di bagian depan siku, belakang lutut, dan
wajah.[3] Namun, setiap daerah kulit mungkin terpengaruh. Selanjutnya, kulit menjadi lebih sensitif
terhadap kain gatal, terutama wol.[3] Pada musim dingin, eksim akan menjadi makin parah karena udara di
dalam ruangan sangat kering.
2 Type radang kulit

Sebhorrheic dermatitits

atopic dermatitis (eczema)

D. Radang Sendi (Osteoarthritis)


Sendi, osteoarthritis, adalah salah satu arthritis yang disebabkan oleh berkurangnya cartilage
terutama di daerah persendian. Cartilage sendiri merupakan substansi protein yang menjadi semacam
oli bagi tulang dan persendian. Ketika cartilage mengalami penurunan dalam jumlah, selanjutnya
struktur tulang akan tergerus.Penyakit ini sering menyerang mereka yang sudah berusia lanjut pada
bagian sendi dan jemari.
Penyebab radang sendi adalah bertambahnya kandungan air pada cartilage sehingga membuat jumlah
proteinnya berkurang drastis.
Komplikasi yang mengikuti radang sendi adalah:
1. obesitas
2. Trauma yang berulang-ulang
3. Rasa nyeri pada tulang
4. Diabetes mellitus
5. Kelainan hormonal
Contoh Radang Sendi :

Persentase tertinggi bangsa yang paling banyak


menderita radang sendi adalah:
1.Jepang
2.Cina selatan
3.Afrika selatan

E. Radang Paru-paru (Pneumonia)


Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang
bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru
dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan
(parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani
pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum
alkohol.
Gejala yang berhubungan dengan radang paru-paru :

Batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernapas.

Alat diagnosa termasuk Sinar-X dan pemeriksaan dahak. Perawatan tergantung dari penyebab radang
paru-paru; radang p`ru-paru disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotika.
Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan
penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun. Vaksin untuk
mencegah beberapa jenis radang paru-paru bisa diperoleh. Prognosis perseorangan tergantung dari jenis
radang paru-paru, perawatan yang cocok, komplikasi lainnya, dan kesehatan orang tersebut.
Salah satu kasus radang paru-paru yang mempunyai tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus
radang paru-paru yang disebabkan oleh Flu burung.

Siapa yang Lebih Berisiko Terkena


Penyakit Radang Paru-paru?

Bayi dan anak-anak dibawah dua


tahun.Orang-orang di atas 65 tahun.
Anak-anak di daerah miskin dari negaranegara berkembang.
Orang dengan sistem kekebalan yang
lemah,
seperti orang-orang dengan
imunosupresi
(misalnya steroid dosis tinggi,
kemoterapi),
HIV, dan AIDS.

F. Radang otak atau meningitis


Merupakan infeksi yang terjadi di sekitar otak dan saraf tulang belakang. Infeksi ini sebagian besar
terjadi pada anak-anak, remaja dan dewasa muda. Selain itu, orang dewasa atau orang-orang dengan
gangguan kesehatan jangka panjang (seperti melemahnya sistem imun) juga turut berisiko.
Ada dua tipe radang otak:
1. Viras meningitis. Merupakan tipe radang otak paling umum. Tipe ini biasanya tidak menyebabkan
penyakit serius. Pada kasus-kasus parah, gangguan ini bisa menyebabkan demam dan kejang
berkepanjangan.
2. Bacterial meningitis. Tipe ini jarang terjadi namun sangat serius. Radang otak ini perlu segera ditangani
untuk mencegah kerusakan otak dan kematian.
Kedua jenis radang otak ini mempunyai gejala yang sama. Jika mengalami gejala, ada baiknya segera
berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, dokter bisa mengidentifikasi jenis radang otak yang diderita.
Penyebab
Viras meningitis disebabkan oleh virus dan bacterial meningitis disebabkan oleh bakteri. Selain itu,
radang otak juga bisa disebabkan oleh organisme lain dan beberapa jenis obat. Akan tetapi, virus dan
bakteri merupakan penyebab paling umum.
Meningitis bersifat menular. Kuman penyebab gangguan ini bisa berpindah dari satu orang ke orang lain
melalui batuk dan bersin serta melalui kontak yang dekat.
Gejala
Gejala yang paling umum dijumpai di kalangan remaja dan dewasa muda adalah:
1. Leher kaku dan sakit, khususnya saat Anda mencoba menyentuh dagu atau dada
2. Demam
3. Sakit kepala.
4. Muntah.
5. Gangguan tetap terjaga.
6. kejang.

Radang Otak

Anak-anak, dewasa tua, dan orang-orang


dengan gangguan medis lain kemungkinan
memiliki gejala berbeda, seperti:
1) Bayi kemungkinan menjadi rewel dan
menolak makan, memiliki ruam di kulit, dan
kemungkinan menangis saat dipegang.
2) Anak Anda kemungkinan bertingkah seperti
sedang menderita flu. Mereka bisa batuk atau
mengalami gangguan pernapasan.
3) Dewasa tua dan orang-orang dengan
gangguan medis kemungkinan hanya mengalami
sakit kepala ringan dan demam.
Pengobatan
Penanganan radang otak bergantung pada
penyebabnya. Pastikan segera mengunjungi
dokter jika Anda atau anak mengalami gejala.
Hal ini mengingat backterial meningitis yang
bisa mematikan jika tidak segera ditangani.
(Ikarowina Tarigan-mediaindonesia.com)

5 Cara pencegahan
1. Vaksin
2. Jangan menggunakan barang yang sama dengan orang lain
3. Jaga jarak dengan penderita meningitis
4. Rajin cuci tangan
5. Jaga kekebalan tubuh

G. Radang gusi atau Gingivitis


Radang gusi merupakan kelainan jaringan penyangga gigi yang paling sering terjadi dan hampir
selalu dapat ditemukan pada semua bentuk penyakit gusi. Radang gusi yang menetap dapat berkembang
dan menyebabkan kerusakan jaringan penyangga gigi sehingga gigi menjadi goyang atau terlepas. Tandatanda radang gusi yang timbul berupa perubahan warna dan kontur gusi, permukaan mengkilat, dan
adanya perdarahan spontan.
Penyebab paling utama dari radang gusi adalah akumulasi plak.
Akumulasi plak berkaitan dengan bakteri yang jumlahnya meningkat. Hal ini terjadi karena sisa-sisa
makanan yang tertinggal diantara sela-sela gigi atau di gusi. Jika dalam waktu 24 jam sisa makanan itu
belum tersikat maka akan terbentuk plak. Hanya dalam beberapa hari plak yang tidak tersikat atau tidak
terganggu sudah menimbulkan radang gusi tahap inisial.
Selain itu, radang gusi juga disebabkan karena terlalu sering merokok, stres, faktor genetika, kurang
mengkonsumsi vitamin C, adanya timbunan plak pada gigi dan karena adanya lubang gigi. Faktor lain
yang juga bisa menyebabkan terjadinya radang gusi adalah Diabetes Melitus (DM).
"Radang gusi bisa menyebabkan tumor (pembengkakan) dan rubor (terjadinya kemerahan pada gusi) dan
dollor (gusi terasa sakit)," jelasnya saat ditemui genie beberapa waktu lalu di klinik DNN, Jalan Raya
Pasar Minggu No 16 J, Jakarta Selatan.
Gejala
Gejala awal radang gusi adalah gusi nampak merah, bengkak, sakit dan mudah berdarah bila tersentuh,
napas berbau, bernanah, bergoyang dan mudah terlepas.
Ada dua macam gejala peradangan gusi, gejala primer dan gejala sekunder. Gejala primer ditandai dengan
terjadinya pembengkakan pada gusi. Akibatnya kepala terasa pusing dan demam. Sedangkan gejala
sekunder ditandai dengan rasa sakit apabila gusi disentuh atau terkena sikat ggigi. Akibatnya, kepala
terasa pening atau yang biasa disebut dengan migran.

Radang gusi dapat menyebabkan infeksi yang masuk melalui pembuluh darah dan merusak organ tubuh
manusia seperti jantung, paru-paru, otak, dan mata. Jika infeksi tersebut masuk hingga ke jantung atau
yang disebut dengan percarlitis atau peradangan selaput jantung.
Jika infeksi tersebut masuk hingga ke paru-paru bisa mengakibatkan penyakit TBC. Jika masuk hingga ke
mata bisa terjadi gangguan penglihatan. Dan jika infeksi tersebut masuk hingga ke otak akan
menimbulkan meninggitis.

Contoh Radang Gusi

Pengobatan
Radang gusi dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Jika penyebabnya obat-obatan, pertumbuhan gusi
harus diangkat melalui pembedahan. Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, diberikan tambahan
vitamin. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika makan dan minum, berikan si penderita obat kumur
anestetik.

Segeralah ke dokter gigi untuk melakukan scalling atau pembersihan karang gigi yang intervalnya antara
3-6 bulan sekali. Selain scalling, Anda juga bisa melakukan scerentase, pembersihan kuman yang dapat
mengakibatkan radang gusi yang terdapat pada akar gigi.

H. Limfadenitis
Limfadenitis adalah pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh infeksi.
Pembengkakan kelenjar getah bening bisa juga disebabkan oleh kanker meskipun sangat jarang. Kelenjar
getah bening memiliki fungsi melawan virus, bakteri, dan hal-hal lain yang bisa menyebabkan penyakit.
Penyebab yang sering terjadi :
Limfadenitis bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia
atau jamur.
Secara khusus, infeksi menyebar ke kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung atau mata.
Gejala
Kelenjar getah bening yang terinfeksi akan membesar dan biasanya teraba lunak dan nyeri.
Kadang-kadang kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk membantu menentukan penyebabnya, bisa
dilakukan biopsi (pengangkatan jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop).

Limfadenitis yang disebabkan virus biasanya


akan sembuh dengan sendirinya ketika infeksi
virus sudah diobati. Beberapa jenis pengobatan
limfadenitis adalah:

Penanganan sendiri. Dokter akan


menyarankan penderita mengonsumsi
obat pereda rasa sakit sembari
mengompres air hangat pada bagian
tubuh yang mengalami limfadenitis.
Pengeringan nanah. Jika kelenjar getah
bening yang terinfeksi, maka nanah
akan muncul. Pembengkakan akan reda
dengan cepat saat abses dikeringkan
oleh dokter Anda.

Obat-obatan. Pemberian antibiotik


membantu tubuh melawan infeksi
bakteri yang menyebabkan
limfadenitis. Obat antiinflamasi untuk
mengurangi pembengkakan juga dapat
digunakan.

I. Gastroenteritis, Radang lambung dan usus


Radang lambung adalah suatu jenis peradangan yang terjadi pada saluran
pencernaan, terutama pada lambung dan usus kecil, dan mengakibatkan diare akut.
Peradangan

dapat

disebabkan

oleh

paparan

makanan;/a>

dan

air

yang

terkontaminasi, atau oleh infeksi beberapa jenis virus atau bakteri, parasit dan efek
samping dari diet berlebih dan pengobatan.Di seluruh dunia, perawatan yang tidak
memadai pada penderita gastroenteritis telah menelan korban sekitar 5 hingga 8
juta manusia meninggal setiap tahun.[1] and is a leading cause of death among
infants and children unde.
Gejala
Kombinasi sering membuang hajat besar atau berak berair, muntah, demam, sakit
perut, sakit kepala. ada juga terkadang yang selalu sakit di bagian pundak dan
leher.
Tempo pengasingan yang disarankan
Sekurang-kurangnya selama 24 jam setelah diare berhenti.

Pencegahan
Mencuci tangan secara teliti dengan sabun dan air setelah membuang hajat atau
menyentuh tempat-tempat kotor dan sebelum menyentuh makanan
Upayakan untuk meminum lebih banyak cairan
Jika kesulitan minum air, gunakan sedotan.
Hindari mengonsumsi jus buah-buahan karena
minuman ini justru bisa meningkatkan gejala
diare yang dialami.

Gastroenteritis

Mengonsumsi makanan dalam jumlah


sedikit dan mudah dicerna, seperti
pisang, bubur, dan ikan. Hal ini
bertujuan memberikan waktu pemulihan
bagi perut Anda Berhenti makan jika
mual mulai terasa kembali.
Anda mungkin akan merasa kelelahan
atau lemah, maka sebaiknya gunakan
lebih banyak waktu untuk beristirahat.
Anak-anak dan orang dewasa bisa
mengonsumsi minuman berenergi untuk
menggantikan elektrolit dalam tubuh.
Untuk bayi dan anak-anak disarankan
mengonsumsi oralit. Es krim, minuman
bersoda, dan permen bisa memperparah
diare pada anak-anak.

J. Radang telinga luar (Otitis)


Radang telinga luar atau Otitis adalah peradangan pada telinga, sedangkan eksterna artinya luar.
Radang telinga dapat dikategorikan berdasarkan lokasi tempat terjadinya peradangan. Apabila infeksi
terjadi di liang telinga bagian luar maka diklasifikasikan sebagai otitis eksterna. Sedangkan apabila
infeksi terjadi di liang telinga bagian tengah, maka diklasifikasikan sebagai otitis media, yang biasanya
disebabkan oleh robeknya gendang telinga yang disertai infeksi. Apabila infeksi terjadi pada telinga
bagian dalam, maka diklasifikasikan sebagai otitis interna.
Penyebab
Otitis eksterna pada hewan dibedakan berasarkan kausanya yaitu otitis eksterna parasitik dan otitis
eksterna non parasitik. Otitis eksterna parasitik disebabkan oleh Otodectes sp dengan infeksi sekunder.
Otitis eksterna non parasitik disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Pitycosporum yang diperparah
oleh infeksi sekunder akibat Proteus spp, Pseudomonas sp, Candida spp dan benda asing.

Contoh Radang Telinga luar :


karena
gangguan

penyebab
hormon)

disembuhkan.

Pengobatan
Tindakan pengobatan yang dilakukan berbedabeda tergantung penyebab otitisnya. Obat tetes
telinga yang mengandung antibiotik dan anti
radang bisa diberikan bila terjadi infeksi bakteri
dan pembengkakan. Obat tetes telinga yang
mengandung anti ektoparasit atau injeksi obat
golongan

ivermectin

dan

selemectin

bisa

diberikan bila otitis disebabkan oleh tungau


telinga atau ekto parasit lain. Pemberian obatobatan ini harus mengikuti siklus hidup parasit
tersebut.

Untuk

diperlukan

kasus

tindakan

tumor

atau

operasi/bedah

polip,
untuk

mengangkat jaringan yang abnormal. Otitis yang


disebabkan oleh alergi dan gangguan hormon
memerlukan

tindakan

menyeluruh

dan

pengobatan

sistematis.

secara

Seringkali

pengobatan hanya bersifat mengurangi efek saja,

utamanya

(alergi

atau

memang

relatif

sulit

K. Konjungtivitis
Merujuk pada peradangan selaput mata (conjunctiva) (lapisan terluar mata dan permukaan
bagian dalam kelopak mata.
Konjungtivitis Gonokokal
Bayi baru lahir bisa mendapatkan infeksi gonokokus pada konjungtiva dari ibunya ketika melewati
jalan lahir. Karena itu setiap bayi baru lahir mendapatkan tetes mata (biasanya perak nitrat, povidin
iodin) atau salep antibiotik (misalnya eritromisin) untuk membunuh bakteri yang bisa menyebabkan
konjungtivitis gonokokal.
Orang dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis gonokokal melalui hubungan seksual (misalnya jika
cairan semen yang terinfeksi masuk ke dalam mata). Biasanya konjungtivitis hanya menyerang satu
mata.
Dalam waktu 12-48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah dan nyeri. Jika tidak diobati bisa
terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan kebutaan. Untuk mengatasi konjungtivitis
gonokokal bisa diberikan tablet, suntikan maupun tetes mata yang mengandung antibiotik.
Konjungtivitis Vernalis
Konjungtivitis vernalis adalah salah satu bentuk dari konjungtivitis yang disebabkan oleh faktor
alergi, disamping juga dipengaruhi oleh faktor, yakni; iklim, usia, dan jenis kelamin.penyakit ini
biasanya mengenai pasien muda antara 3-25 tahun. Pada laki-laki biasanya dimulai pada usia dibawah
10 tahun. Pada umumnya penderita konjungtivitis vernalis mengeluh gatal, mata merah, dan
mengeluarkan sekret atau kotoran. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang
jernih.
Masa Inkubasi
Waktu terekspos sampai kena penyakit 1-3 hari.
Gejala
Mata terasa kasar menggatalkan, merah dan mungkin berair. Kelopak mata mungkin menempel
sewaktu bangun tidur. Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan
kotoran. Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih.
Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih. Kelopak mata bisa
membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis karena alergi.

Gejala lainnya adalah: - mata berair - mata terasa nyeri - mata terasa gatal - pandangan kabur - peka
terhadap cahaya - terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari
Pencegahan
1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan
obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
2. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.
3. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.4. Gunakan
lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.

Contoh radang selaput mata

Mencegah konjungtivitis
Kebersihan tangan dan wajah sangatlah penting. Jangan pernah menggunakan handuk secara
bersama-sama, apalagi ada anggota keluarga lain yang terkena konjungtivitis. Orang yang terkena
konjungtivitis harus menggunakan handuk khusus untuk mereka sendiri. Jangan pernah menggunakan
tetes mata secara bersama-sama. Buang bekas tisu untuk membersihkan mata di tempat yang aman
dan obat tetes mata harus dibuang ketika pengobatan telah selesai

2.5 Penyebab Radang


o
o
o
o
o

Agen Kuman, Parasit, Jamur,dll


Benda-benda tajam
Suhu
Berbagai jenis sinar
Listrik
Zat-zat kimia

2.6 Patofisiologi Radang


Pembagian radang berdasarkan waktunya:
o
o
o

Radang Akut
Radang Sub Akut
Radang Kronik

Pembagian radang berdasarkan kekhasan etiologinya:


o

Radang spesifik / Radang kronik granulamatosa. Terbentuk jaringan granulasi yang


khas/spesifik. Contoh: Lepra, TBC, Mycotic Infections, Dll.

2.7 Proses Terjadinya Radang Akut


Perubahan vascular pada radang akut
Urutan peristiwa yang terjadi adalah sebagai berikut :
o

Mula- mulakan terjadi vasokonstriksi yaitu penyempitan pembuluh darah terutama pembuluh

darah kecil (arteriol).


Kemudain akan terjadi vasodilatasi yang dimulai dari pembuluh arteriol yang tadinya
menyempit lalu diikuti oleh bagian lain pembuluh darah itu. Akibat dilatesi itu,maka aliran
darah akan bertambah sehingga pembuluh darah itu penuh berisi darah dan tekanan
hidrostatiknya meningkat, yang selanjutnya dapat menyebabkan keluarnya cairan plasma dari

pembuluh darah itu.


Aliran darah menjadi lambat. Karena permeabilitas kapiler juga bertambah, maka cairan

darah dan protein akan keluar dari pembuluh darah dan mengakibatkan darah menjadi kental.
Marginasi leukosit.

Berdasarkan perbedaan intensitas jejas, maka reaksi yang terjasi dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu:
o

Reaksi yang terjadi segera dan hanya berlangsung sebentar, akibat jejas ringan dan hanya

mengenai pembuluh kapiler.


Reaksi segera dan menetap, akibat jejas keras dan mengenai semua pembuluh darah
Reaksi lambat dan menetap, akibat jejas ringan tetapi terus-menerus

Reaksi selular pada radang akut


Pada fase awal yaitu 24 jam pertama, sel yang paling banyak bereaksi ialah sel neutrofil atau
leukosit PMN. Setelah fase awal yang bisa berlangsung selama 48 jam, mulailah sel makrofag dan sel
yang berperan dalam system kekebalan tubuh seperti limfosit dan sel plasma beraksi. Urutan kejadian
yang dialami oleh leukosit adalah sebagai berikut:
o
o
o

Penepian, leukosit bergerak ketepi pembuluh (margination)


Pelekatan, leukosit melekat pada dinding pembuluh darah (sticking)
Diapedesis, leukosit keluar dari pembuluh darah (emigrasi)
Fagositosis, leukosit menelan bakteri dan debris jaringan

2.8 Proses Terjadinya Peradangan Kronik


o

Dapat terjadi setelah radang akut, baik karena rangsang pencetus yang terus-menerus ada,

o
o

maupun karena gangguan penyembuhan


Adanya radang akut yang berulang
Radang kronik yg mulai secara perlahan tanpa didahului radang akut klasik akibat dari :
Infeksi persisten oleh mikroba interseluler yang mempunyai toksisitas rendah tapi

sudah mencetuskan reaksi imunologik.


Kontak dengan bahan yg tdk dpt hancur ( zat

pada paru
Reaksi imun terhadap jaringan tubuh itu sendiri (autoimun)

nondegradable) silikosis & asbestosis

2.8 Respon Tubuh


o

Radang akut
Mencerminkan pengaruh mediator yang bekerja pada pembuluh darah. Setelah trauma
mekanik / injuri panas, perubahan permeabilitas vasa dapat timbul lebih awal dari respons

radang akut.
Dalam 30-60 menit dari injuri, granulosit neutrofil muncul. Mula-mula granulosit neutrofil ini
tampak mengelompok sepanjang sel-sel endotel pembuluh darah pada daerah injuri. Setelah
itu, leukosit menyusup keluar pembuluh darah dengan menyelinap keluar pembuluh darah

dengan menyelinap diantara sel-sel endotel.


Dalam beberapa menit granulosit berada ekstravaskuler dan mulai mengelompok di daerah

injuri.
Bila telah keluar dari pembuluh darah, neutrofil merupakan garis pertahanan pertama

melawan mikroorganisme yang masuk.


Dalam empat sampai lima jam, jika respons inflamantoris akut berjalan terus, maka sel

Mononuklear (termasuk monosit & limfosit) akan muncul pada daerah Radang kronik
Bila inflamasi terkontrol, neutrofil tidak dikerahkan lagi dan berdegenerasi. Selanjutnya
dikerahkan sel mononuklear seperti monosit, inflamantoris, setelah keluar dari pembuluh
darah melalui cara yang sama

Monosit memperbesar pertahanan dengan menambahkan fungsi fagosit mereka sendiri ke


daerah injuri, sementara limfosit membawa kemampuan immunologik untuk berespons

terhadap agen asing dengan fenomen humoral dan seluler spesifik.


makrofag, limfosit dan sel plasma yang memberikan gambaran patologik dari inflamasi

kronik.
Dalam inflamasi kronik, monosit dan makrofag mempunyai 2 peranan penting sebagai berikut
:

Memakan dan mencerna mikroba


Modulasi respon imun dan fungsi sel T melalui presentasi antigen dan sekresi sitokin
Bila patogen persisten dalam tubuh, makrofag akan mengalihkan respons berupa reaksi

hipersensitivitas lambat yang melibatkan limfosit penuh.


Jadi inflamasi akut ini dapat dianggap sebagai titik membaliknya respons inflamasi ke arah
respons monosit-makrofag.

2.10 Akibat Radang Akut Dan Kronik


Akibat utama radang adalah perubahan jaringan, dapat berupa degenerasi, lisis jaringan, dan
proliferasi jaringan. Dipengaruhi antara lain oleh faktor-faktor host dan faktor-faktor penyebab.
Keuntungan Radang
o Pengenceran toxin.
o Antibodi masuk jaringan ekstravaskular.
o Transportasi obat.
o Pembentukan fibrin.
o Penyaluran nutrien.
o Stimulasi respons imun.
o Lokasi jaringan yang rusak.
o Persiapan untuk pemulihan jaringan.
Kerugian Pada Radang
o Jaringan normal dirusak.
o Sembab: epiglotis, rongga.
o Nyeri: gangguan fungsi.
o Ruptura organ.
o Fistula.
o Reaksi imun kurang tepat.
o Akibat penyakit: Glomerulonefritis, arthritis, bronchitis.
o Fibrosis berlebihan: keloid, obstruksi usus, steril
3.1

Proses Penyembuhan dan perbaikan Jaringan

Proses Penyembuhan dan perbaikan jaringan terjadi dalam 4 tahap yaitu :


Resolusi
Resolusi adalah hasil penyembuhan ideal & terjadi pada respons radang akut hingga cedera
minor atau cedera dengan nekrosis sel parenkim minimal. Jaringan dipulihkan ke keadaan sebelum
cedera. Proses resolusi meliputi :
o

Pembuluh darah kecil di daerah peradangan kembali ke

o
o
o
o

Permeabilitas normalnya.
Aliran cairan yang keluar pembuluh darah berhenti
Cairan yang sudah dikeluarkan dari pembuluh darah diabsorpsi oleh limfatik
Sel-sel eksudat mengalami disintegrasi keluar melalui limfatik atau benar-benar dihilangkan

dari tubuh
Namun, apabila jumlah jaringan yang dihancurkan cukup banyak maka resolusi tidak terjadi.

Regenerisasi
Regenerasi adalah penggantian sel parenkim yang hilang dengan pembelahan sel parenkim
yang bertahan di sekitarnya. Hasil akhirnya adalah penggantian unsur-unsur yang hilang dengan jenis
sel-sel yang sama. Faktor-faktor penentu regenerasi :
o Kemampuan regenerasi sel yang terkena cedera (kemampuan untuk membelah)
o Jumlah sel viabel yang bertahan
o Keberadaan/keutuhan kerangka jaringan ikat yang chedera, atau keutuhan arsitektur stroma.
Perbaikan / pemulihan dengan pembentukan jaringan ikat
o Pertumbuhan jaringan ikat muda ke arah dalam daerah peradangan disebut
o

organisasi.Jaringan ikat yang tumbuh itu disebut jaringan granulasi.


Secara mikroskopik jaringan Granulasi terdiridari pembuluh-pembuluh darah kecil yang baru
terbentuk (angioblas), fibroblas, sisa sel radang (berbagai jenis leukosit ; makrofag, limosit,
eosinofil, basofil, & neutrofil) , bagian cairan eksudat dan zat dasar jaringan ikat longgar
setengah cair. Fibroblas & angioblas pada jaringan granulasi yang berasal dari fibroblas dan

kapiler di sekelilingnya yang sebelumnya ada.


Organisasi terjadi jika :
Banyak sekali jaringan yang menjadi nekrotik.
Eksudat peradangan menetap & tidak menghilang.
Massa darah (hematom) atau bekuan-bekuan darah tidakcepat menghilang
Bukti organisasi yang paling awal biasanya terjadi beberapa hari setelah dimulainya
eaksi peradangan. Setelah kurang lebih 1 minggu, jaringan granulasi masih cukup
longgar & selular. Pada saatini, fibroblas jaringan granulasi sedikit demi sedikit mulai
menyekresikan prekursor protein kolagen yang larut, saat ini sedikit demi sedikit
akan mengendap sebagai fibril-fibril di dalam ruang intersisial jaringan granulasi.
Setelah beberapa waktu,semakin banyak kolagen yang tertimbun didalam jaringan
granulasi,yang sekarang secara bertahap semakin matang menjadi jaringan ikat
kolagen yang agak padat atau jaringan parut..Walaupun jaringan parut telah cukup
kuat setelah kira-kira 2 minggu, proses remodeling masih terus berlanjut,serta
densitas & kekuatan jaringan parut ini juga meningkat. Jaringan granulasi,yang pada
awalnya cukup selular & vaskula, lambat laun kurang selular & kurang vaskular serta

menjadi kolagen yang lebih padat.


Penyembuhan luka
o Proses penyembuhan luka yang mudah dipahami adalah proses penyembuhan pada luka kulit.
o Proses penyembuhan luka terbagi menjadi 2 macam yaitu :
Penyembuhan primer ( healing by first intention)
Penyembuhan Sekunder ( healing by secondintention )

o
o

Hari pertama pasca bedah.Setelah luka disambung & dijahit,garis insisi segera
Terisi oleh bekuan darah yang membentuk kerak yang menutupi luka. Reaksi radang akut

terlihat pada tepi luka. Dan tampak infiltrat polimorfonuklear yang mencolok.
Hari kedua, terjadi Reepitelialisasi permukaan & pembentukan jembatan yang terdiri dari
jaringan fibrosa yang menghubungkan kedua tepi celah subepitel. Keduanya sangat
tergantung pada anyaman fibrin pada bekuan darah., karena ini memberikan kerangka bagi sel
epitel, fibroblas, dan tunas kapiler yang bermigrasi. Jalur-jalur tipis sel menonjol di bawah
permukan kerak, dari tepi epitel menuju ke arah sentral. Tonjolan ini berhubungan satu sam

lain, dengan demikian luka telah tertutup oleh epitel.


Hari ketiga, respon radang akut mulai berkurang, neutrofil digantikan oleh makrofag yang

membersihkan tepi luka dari sel-sel yang rusak dan pecahan fibrin.
Hari kelima, celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulasi yang kaya pembuluh darah

dan longgar. Dapat dilihat adanya serabut-serabut kolagen dimana-mana.


Akhir minggu pertama, luka telah tertutup oleh epidermis dengan ketebalan yang lebih kurang
normal, dan celah subepitel yang telah terisi jaringan ikat kaya pembuluh darah ini mulai

membentuk serabut-serabut kolagen.


Minggu kedua, fibroblas & pembuluh darah berploriferasi terus menerus, dan tampak adanya
timbunan progresif serabut kolagen. Kerangka fibrin sudah lenyap. Jaringan parut masih tetap
berwarna merah cerah sebagai akibat peningkatan vaskularisasai. Luka belum memiliki daya

rentang yang cukup berarti. Reksi radang hampir seluruhnya hilang.


Akhir minggu kedua, struktur jaringan dasar parut telah mantap. Jaringan parut berwarna
lebih muda akibat tekanan pada pembuluh darah, timbunan kolagen dan peningkatan daya

rentang luka.Luka bedah yang sembuh sempurna tidak akan mencapai


Kembali daya rentang, ekstensibilitas dan elastisitas yang dimiliki oleh kulit normal.

BAB III
PENUTUP
3.2. KESIMPULAN
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen
dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang
mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari
respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia
(histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang
berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari
penyebaran infeksi.
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
1.
tumor atau membengkak
2.
calor atau menghangat
3.
dolor atau nyeri
4.
rubor atau memerah
5.
functio laesa atau daya pergerakan menurun.

3.3. KRITIK DAN SARAN


Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk hasil yang
lebih baik dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Adam, Syamsunir., 1995, DASAR DASAR PATOLOGI seri
keperawatan, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Robbins, Stanley L.; Kumar, Vinay., 1995, BUKU AJAR PATOLOGI I,
edisi 4, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Radang
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-radang.html
http://davidd-sastra.blogspot.com/2010/04/pengertian-radang-dan-proses-terjadinya.ht
http://haena1510.blogspot.co.id/2013/02/macam-macam-radang.html
https://fetybyanstec.wordpress.com/2011/06/22

Anda mungkin juga menyukai