Bab I
Bab I
Puji syukur kehadirat Allah SWT. penyusun panjatkan, karena berkat rahmat serta bimbingan-Nya penulis
berhasil menyelesaikan makalah yang penulis beri judul "Radang". Adapun Makalah ini diajukan guna
memenuhi
tugas
mata
kuliah
Terminologi
Medis
Penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penulis yakin Makalah ini
masih jauh dari nilai kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan
oleh
penulis
demi
menjadikan
makalah
ini
bisa
lebih
baik
lagi.
Semoga makalah "Radang" memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
1 | Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan
alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang
mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon
utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
Reaksi peradangan merupakan reaksi defensif (pertahanan diri) sebagai respon terhadap cedera
berupa reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari
sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis. Peradangan dapat juga
dimasukkan dalam suatu reaksi non spesifik, dari hospes terhadap infeksi. Hasil reaksi peradangan adalah
netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrosis, dan pembentukan keadaan
yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan.
1.3
TUJUAN PENULISAN
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1.4
MANFAAT PENULISAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Terminologi medis sebagai
literatur tambahan bagi mahasiswa atau pembaca yang ingin menambah wawasan yang mencakup
peradangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Radang
Radang adalah reaksi protektif setempat yang ditimbulkan oleh cidera atau kerusakan jaringan,
yang berfungsi menghancurkan, mengurangi atau mengurung (sekuester) baik agen pencidera maupun
jaringan yang cidera itu. (Dorland)
3 | Page
Radang merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan musnahnya agen yang membahayakan
jaringan atau mencegah agen ini menyebar lebih luas sehingga mengakibatkan jaringan yang cedera
diperbaharui atau di ganti dengan jaringan baru. (Patologi FKUI)
2.2
Sel-Sel Radang
Sel polimorfonukleus netrofil (mikrofag) terdiri dari leukosit polimorfonukleus (netrofil,
eosinofil, basofil) :
o
o
Netrofil : Utama untuk fagositosis. Dibantu zat-zat anti, mempererat kontak leukosit
Basofil : Pertahanan pertama karena dapat migrasi dengan segera dan dalam jumlah yang besar.
o
o
tertentu,Beberapa sel bersatu krn pembelahan inti yang tidak disertai pembelahan protoplasma
Limfosit: dapat menghasilkan gammaglobulin (bag protein dari zat anti), Meningkat pada radang
menahun.
Sel plasma: tidak terdapat di dalam darah, membuat gamma globulin yang berfungsi sebagai zat
anti.
2.3
Rubor (kemerahan), merupakan tanda pertama yang ditemukan di daerah radang, disebabkan oleh
normal.
Tumor (pembengkakan), pembengkakan lokal yang disebabkan perpindahan cairan dan sel-sel
Fungsio Laesa (perubahan fungsi), bagian yang bengkak, nyeri disertai sirkulasi yang abnormal
dan lingkungan kimiawi local yang abnormal, akhirnya berfungsi secara abnormal
5 | Page
4. Demam tinggi
5. Sakit kepala yang luar biasa
6. Telinga pekak
Perawatan
Perawatan yang harus dilakukan adalah memberi
si penderita dengan aspirin. Selain itu berikan air
panas yang telah ditambahi satu sendok makan
garam. Ini akan mengurangi rasa sakit akibat
radang tenggorokan.Patut diingat, pemberian
antibiotik hanya boleh dilakukan pada penderita
radang tenggorokan akibat bakteri. Obat-obatan
tersebut efektif membunuh bakteri tapi tidak
menghilangkan
virus.Hal
lain
yang
dapat
tidak
merokok
dan
mengonsumsi
minuman beralkoho
Contoh radang tenggorokan
6 | Page
C . Radang Kulit
Radang kulit, dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit saat jaringan terinfeksi oleh bakteri
atau virus.
Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu:
o
o
Kedua tipe tersebut sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan gejala yang terjadi.
Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur hidup. Ia hanya akan menimbulkan rasa
yang tidak nyaman dan mengurangi penampilan diri. Kombinasi antara perawatan kesehatan mandiri dan
pengobatan medis akan menghilangkan radang kulit.
Gejala utama dari timbulnya eksim ringan adalah daerah halus, sedikit memerah kering, bersisik, dapat
menimbulkan gatal ataupun tidak, dan biasanya terdapat pada kaki atau lengan. [3][4] Pada penderita eksim
akut, kulit akan mengalami gatal yang intens, biasanya terjadi di bagian depan siku, belakang lutut, dan
wajah.[3] Namun, setiap daerah kulit mungkin terpengaruh. Selanjutnya, kulit menjadi lebih sensitif
terhadap kain gatal, terutama wol.[3] Pada musim dingin, eksim akan menjadi makin parah karena udara di
dalam ruangan sangat kering.
2 Type radang kulit
Sebhorrheic dermatitits
Alat diagnosa termasuk Sinar-X dan pemeriksaan dahak. Perawatan tergantung dari penyebab radang
paru-paru; radang p`ru-paru disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotika.
Radang paru-paru adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan
penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit menahun. Vaksin untuk
mencegah beberapa jenis radang paru-paru bisa diperoleh. Prognosis perseorangan tergantung dari jenis
radang paru-paru, perawatan yang cocok, komplikasi lainnya, dan kesehatan orang tersebut.
Salah satu kasus radang paru-paru yang mempunyai tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus
radang paru-paru yang disebabkan oleh Flu burung.
Radang Otak
5 Cara pencegahan
1. Vaksin
2. Jangan menggunakan barang yang sama dengan orang lain
3. Jaga jarak dengan penderita meningitis
4. Rajin cuci tangan
5. Jaga kekebalan tubuh
Radang gusi dapat menyebabkan infeksi yang masuk melalui pembuluh darah dan merusak organ tubuh
manusia seperti jantung, paru-paru, otak, dan mata. Jika infeksi tersebut masuk hingga ke jantung atau
yang disebut dengan percarlitis atau peradangan selaput jantung.
Jika infeksi tersebut masuk hingga ke paru-paru bisa mengakibatkan penyakit TBC. Jika masuk hingga ke
mata bisa terjadi gangguan penglihatan. Dan jika infeksi tersebut masuk hingga ke otak akan
menimbulkan meninggitis.
Pengobatan
Radang gusi dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Jika penyebabnya obat-obatan, pertumbuhan gusi
harus diangkat melalui pembedahan. Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, diberikan tambahan
vitamin. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika makan dan minum, berikan si penderita obat kumur
anestetik.
Segeralah ke dokter gigi untuk melakukan scalling atau pembersihan karang gigi yang intervalnya antara
3-6 bulan sekali. Selain scalling, Anda juga bisa melakukan scerentase, pembersihan kuman yang dapat
mengakibatkan radang gusi yang terdapat pada akar gigi.
H. Limfadenitis
Limfadenitis adalah pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh infeksi.
Pembengkakan kelenjar getah bening bisa juga disebabkan oleh kanker meskipun sangat jarang. Kelenjar
getah bening memiliki fungsi melawan virus, bakteri, dan hal-hal lain yang bisa menyebabkan penyakit.
Penyebab yang sering terjadi :
Limfadenitis bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia
atau jamur.
Secara khusus, infeksi menyebar ke kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung atau mata.
Gejala
Kelenjar getah bening yang terinfeksi akan membesar dan biasanya teraba lunak dan nyeri.
Kadang-kadang kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk membantu menentukan penyebabnya, bisa
dilakukan biopsi (pengangkatan jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop).
dapat
disebabkan
oleh
paparan
makanan;/a>
dan
air
yang
terkontaminasi, atau oleh infeksi beberapa jenis virus atau bakteri, parasit dan efek
samping dari diet berlebih dan pengobatan.Di seluruh dunia, perawatan yang tidak
memadai pada penderita gastroenteritis telah menelan korban sekitar 5 hingga 8
juta manusia meninggal setiap tahun.[1] and is a leading cause of death among
infants and children unde.
Gejala
Kombinasi sering membuang hajat besar atau berak berair, muntah, demam, sakit
perut, sakit kepala. ada juga terkadang yang selalu sakit di bagian pundak dan
leher.
Tempo pengasingan yang disarankan
Sekurang-kurangnya selama 24 jam setelah diare berhenti.
Pencegahan
Mencuci tangan secara teliti dengan sabun dan air setelah membuang hajat atau
menyentuh tempat-tempat kotor dan sebelum menyentuh makanan
Upayakan untuk meminum lebih banyak cairan
Jika kesulitan minum air, gunakan sedotan.
Hindari mengonsumsi jus buah-buahan karena
minuman ini justru bisa meningkatkan gejala
diare yang dialami.
Gastroenteritis
penyebab
hormon)
disembuhkan.
Pengobatan
Tindakan pengobatan yang dilakukan berbedabeda tergantung penyebab otitisnya. Obat tetes
telinga yang mengandung antibiotik dan anti
radang bisa diberikan bila terjadi infeksi bakteri
dan pembengkakan. Obat tetes telinga yang
mengandung anti ektoparasit atau injeksi obat
golongan
ivermectin
dan
selemectin
bisa
Untuk
diperlukan
kasus
tindakan
tumor
atau
operasi/bedah
polip,
untuk
tindakan
menyeluruh
dan
pengobatan
sistematis.
secara
Seringkali
utamanya
(alergi
atau
memang
relatif
sulit
K. Konjungtivitis
Merujuk pada peradangan selaput mata (conjunctiva) (lapisan terluar mata dan permukaan
bagian dalam kelopak mata.
Konjungtivitis Gonokokal
Bayi baru lahir bisa mendapatkan infeksi gonokokus pada konjungtiva dari ibunya ketika melewati
jalan lahir. Karena itu setiap bayi baru lahir mendapatkan tetes mata (biasanya perak nitrat, povidin
iodin) atau salep antibiotik (misalnya eritromisin) untuk membunuh bakteri yang bisa menyebabkan
konjungtivitis gonokokal.
Orang dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis gonokokal melalui hubungan seksual (misalnya jika
cairan semen yang terinfeksi masuk ke dalam mata). Biasanya konjungtivitis hanya menyerang satu
mata.
Dalam waktu 12-48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah dan nyeri. Jika tidak diobati bisa
terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan kebutaan. Untuk mengatasi konjungtivitis
gonokokal bisa diberikan tablet, suntikan maupun tetes mata yang mengandung antibiotik.
Konjungtivitis Vernalis
Konjungtivitis vernalis adalah salah satu bentuk dari konjungtivitis yang disebabkan oleh faktor
alergi, disamping juga dipengaruhi oleh faktor, yakni; iklim, usia, dan jenis kelamin.penyakit ini
biasanya mengenai pasien muda antara 3-25 tahun. Pada laki-laki biasanya dimulai pada usia dibawah
10 tahun. Pada umumnya penderita konjungtivitis vernalis mengeluh gatal, mata merah, dan
mengeluarkan sekret atau kotoran. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang
jernih.
Masa Inkubasi
Waktu terekspos sampai kena penyakit 1-3 hari.
Gejala
Mata terasa kasar menggatalkan, merah dan mungkin berair. Kelopak mata mungkin menempel
sewaktu bangun tidur. Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan
kotoran. Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih.
Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih. Kelopak mata bisa
membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis karena alergi.
Gejala lainnya adalah: - mata berair - mata terasa nyeri - mata terasa gatal - pandangan kabur - peka
terhadap cahaya - terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari
Pencegahan
1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan
obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
2. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.
3. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.4. Gunakan
lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.
Mencegah konjungtivitis
Kebersihan tangan dan wajah sangatlah penting. Jangan pernah menggunakan handuk secara
bersama-sama, apalagi ada anggota keluarga lain yang terkena konjungtivitis. Orang yang terkena
konjungtivitis harus menggunakan handuk khusus untuk mereka sendiri. Jangan pernah menggunakan
tetes mata secara bersama-sama. Buang bekas tisu untuk membersihkan mata di tempat yang aman
dan obat tetes mata harus dibuang ketika pengobatan telah selesai
Radang Akut
Radang Sub Akut
Radang Kronik
Mula- mulakan terjadi vasokonstriksi yaitu penyempitan pembuluh darah terutama pembuluh
darah dan protein akan keluar dari pembuluh darah dan mengakibatkan darah menjadi kental.
Marginasi leukosit.
Berdasarkan perbedaan intensitas jejas, maka reaksi yang terjasi dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu:
o
Reaksi yang terjadi segera dan hanya berlangsung sebentar, akibat jejas ringan dan hanya
Dapat terjadi setelah radang akut, baik karena rangsang pencetus yang terus-menerus ada,
o
o
pada paru
Reaksi imun terhadap jaringan tubuh itu sendiri (autoimun)
Radang akut
Mencerminkan pengaruh mediator yang bekerja pada pembuluh darah. Setelah trauma
mekanik / injuri panas, perubahan permeabilitas vasa dapat timbul lebih awal dari respons
radang akut.
Dalam 30-60 menit dari injuri, granulosit neutrofil muncul. Mula-mula granulosit neutrofil ini
tampak mengelompok sepanjang sel-sel endotel pembuluh darah pada daerah injuri. Setelah
itu, leukosit menyusup keluar pembuluh darah dengan menyelinap keluar pembuluh darah
injuri.
Bila telah keluar dari pembuluh darah, neutrofil merupakan garis pertahanan pertama
Mononuklear (termasuk monosit & limfosit) akan muncul pada daerah Radang kronik
Bila inflamasi terkontrol, neutrofil tidak dikerahkan lagi dan berdegenerasi. Selanjutnya
dikerahkan sel mononuklear seperti monosit, inflamantoris, setelah keluar dari pembuluh
darah melalui cara yang sama
kronik.
Dalam inflamasi kronik, monosit dan makrofag mempunyai 2 peranan penting sebagai berikut
:
o
o
o
o
Permeabilitas normalnya.
Aliran cairan yang keluar pembuluh darah berhenti
Cairan yang sudah dikeluarkan dari pembuluh darah diabsorpsi oleh limfatik
Sel-sel eksudat mengalami disintegrasi keluar melalui limfatik atau benar-benar dihilangkan
dari tubuh
Namun, apabila jumlah jaringan yang dihancurkan cukup banyak maka resolusi tidak terjadi.
Regenerisasi
Regenerasi adalah penggantian sel parenkim yang hilang dengan pembelahan sel parenkim
yang bertahan di sekitarnya. Hasil akhirnya adalah penggantian unsur-unsur yang hilang dengan jenis
sel-sel yang sama. Faktor-faktor penentu regenerasi :
o Kemampuan regenerasi sel yang terkena cedera (kemampuan untuk membelah)
o Jumlah sel viabel yang bertahan
o Keberadaan/keutuhan kerangka jaringan ikat yang chedera, atau keutuhan arsitektur stroma.
Perbaikan / pemulihan dengan pembentukan jaringan ikat
o Pertumbuhan jaringan ikat muda ke arah dalam daerah peradangan disebut
o
o
o
Hari pertama pasca bedah.Setelah luka disambung & dijahit,garis insisi segera
Terisi oleh bekuan darah yang membentuk kerak yang menutupi luka. Reaksi radang akut
terlihat pada tepi luka. Dan tampak infiltrat polimorfonuklear yang mencolok.
Hari kedua, terjadi Reepitelialisasi permukaan & pembentukan jembatan yang terdiri dari
jaringan fibrosa yang menghubungkan kedua tepi celah subepitel. Keduanya sangat
tergantung pada anyaman fibrin pada bekuan darah., karena ini memberikan kerangka bagi sel
epitel, fibroblas, dan tunas kapiler yang bermigrasi. Jalur-jalur tipis sel menonjol di bawah
permukan kerak, dari tepi epitel menuju ke arah sentral. Tonjolan ini berhubungan satu sam
membersihkan tepi luka dari sel-sel yang rusak dan pecahan fibrin.
Hari kelima, celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulasi yang kaya pembuluh darah
BAB III
PENUTUP
3.2. KESIMPULAN
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen
dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang
mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari
respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia
(histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang
berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari
penyebaran infeksi.
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
1.
tumor atau membengkak
2.
calor atau menghangat
3.
dolor atau nyeri
4.
rubor atau memerah
5.
functio laesa atau daya pergerakan menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Syamsunir., 1995, DASAR DASAR PATOLOGI seri
keperawatan, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Robbins, Stanley L.; Kumar, Vinay., 1995, BUKU AJAR PATOLOGI I,
edisi 4, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Radang
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/07/penyakit-radang.html
http://davidd-sastra.blogspot.com/2010/04/pengertian-radang-dan-proses-terjadinya.ht
http://haena1510.blogspot.co.id/2013/02/macam-macam-radang.html
https://fetybyanstec.wordpress.com/2011/06/22