Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN TEKNIK

PEDOMAN
PENANGGULANGAN KOROSI KOMPONEN BAJA
JEMBATAN DENGAN CARA PENGECATAN

No. 028/T/BM/1999
Lampiran No. 6 Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga
No. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


Diterbitkan oleh PT. Mediatama Saptakarya ( PT. Medisa )

YAYASAN BADAN PENERBIT PEKERJAAN UMUM

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


ALAMAT : JALAN PATTIMURA NO. 20 TELP. 7221960 - 7203165 - 7222806 FAX 7393938
KEBAYORAN BARU - JAKARTA SELATAN KODE POS 12110

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA


NOMOR : 76/KPTS/Db/1999
TENTANG
PENGESAHAN LIMA BELAS PEDOMAN TEKNIK DIREKTORAT JENDERAL
BINA MARGA
DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA,

Menimbang :
a.

bahwa dalam rangka menunjang pembangunan nasional di bidang kebinamargaan dan kebijaksanaan
pemerintah untuk meningkatkan pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya alam, diperlukan
pedoman-pedoman teknik bidang jalan;

b.

bahwa pedoman teknik yang termaktub dalam Lampiran Keputusan ini telah disusun berdasarkan konsensus
pihak-pihak yang terkait, dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan umum serta
memperkirakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh manfaat sebesarbesarnya bagi kepentingan umum sehingga dapat disahkan sebagai Pedoman Teknik Direktorat Jenderal
Bina Marga;

c.

bahwa untuk maksud tersebut, perlu diterbitkan Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga.

Mengingat
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen;


Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1984, tentang Susunan Organisasi Departemen;
Keputusan Presidcn Nomor 278/M Tahun 1997, tentang Pengangkatan Direktur Jenderal Bina Marga;
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 211/KPTS/1984 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Pekerjaan Umum;
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 111/KPTS/1995 tentang Panitia Tetap dan Panitia Kerja serta
Tata Kerja Standardisasi Bidang Pekerjaan Umum;
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28/KPTS/1995 tentang Pembentukan Panitia Kerja
Standardisasi Naskah Rancangan SNI/Pedoman Teknik Bidang Pengairan/Jalan/ Permukiman;

Membaca
Surat Ketua Panitia Kerja Standardisasi Bidang Jalan Nomor UM 01 01-Bt.2005/768 tanggal 20 Desember 1999
tentang Laporan Panja Standardisasi Bidang Jalan.
Memutuskan ...................... /2.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA TENTANG PENGESAHAN LIMA
BELAS PEDOMAN TEKNIK DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Kesatu

Mengesahkan lima belas Pedoman Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari ketetapan ini.

Kedua

Pedoman Tenik tersebut pada diktum kesatu berlaku bagi unsur aparatur pemerintah
bidang kebinamargaan dan dapat digunakan dalam perjanjian kerja antar pihak-pihak
yang bersangkutan dengan bidang konstruksi.

Keempat

Menugaskan kepada Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga untuk:
a. menyebarluaskan Pedoman Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga;
b. memberikan bimbingan Teknik kepada unsur pemerintah dan unsur masyarakat
yang bergerak dalam bidang kebinamargaan;
c. menghimpun masukan sebagai akibat dari penerapan Pedoman Teknik ini untuk
peyempurnaannya di kemudian hari.

Ketiga

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa, jika terdapat
kesalahan dalam penetapan ini, segala sesuatunya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

'I'embusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :


1. Kepala Badan Penelitian dan pengembangan PU, selaku Ketua Panitia Tetap Standardisasi.
2. Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga, selaku Ketua Panitia Kerja Standardisasi
Bidang Jalan.
3. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan, selaku Sekretaris Panitia Kerja Standardisasi
Bidang Jalan.

Lampiran
Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga
Nomor
: 76 /KPTS/Db/1999
Tanggal
: 21 Desember 1999

PEDOMAN TEKNIK DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


Nomor
Urut
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

JUDUL PEDOMAN TEKNIK


(2)
Pedoman Pelaksanaan Campuran Beraspal Dingin untuk
Pemeliharaan
Pedoman Pembuatan Aspal Emulsi Jenis Kationik
Pedoman Perencanaan Campuran Beraspal Panas dengan
Pendekatan Kepadatan Mutlak
Pedoman Perencanaan Bubur Aspal Emulsi (Slurry seal)
Jembatan untuk Lalu Lintas Ringan dengan Gelagar Baja
Tipe Kabel, Tipe Simetris, Bentang, 125 meter (Buku 2)
Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja
Jembatan dengan Cara Pcngecatan
Tata Cara Pelaksanaan Pondasi Cerucuk Kayu di Atas
Tanah Lembek dan Tanah Gambut
Tata Cara Pencatatan Data Kecelakaan Lalu Lintas (Sistem
3L)
Pedoman Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan
Pedoman Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki pada Jalan
Umum
Persyaratan Aksebilitas pada Jalan Umum
Pedoman Pemilihan Berbagai Jenis Tanaman untuk Jalan
Pedoman Penataan Tanaman untuk Jalan
Pedoman Perencanaan Teknik Bangunan Perendam Bising
Tata cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat di Jalan Bebas
Hambatan

NOMOR P'EDOMAN
TEKNIK
(3)
023/T/BM/I999
024/T/BM/1999
025/T/BM/1999
026/T/BM/1999
027/T/BM/1999
028/T/BM/1999_
029/T/BM/1999
030/T/BM/1999
031/T/BM/1999
032/T/BM/1999
033/T/BM/1999
034/T/BM/1999
035/T/BM/1999
036/T/BM/1999
037/T/BM/1999

DAFTAR ISI

Halaman
Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999
Tanggal 20 Desember 1999
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN
1.1
Maksud dan Tujuan
1.2
Ruang Lingkup
1.3
Pengertian

1
1
1
1

BABII

KETENTUAN-KETENTUAN
2.1
Ketentuan Umum
2.1.1 Cat
2.1.2 Bahan Pelarut
2.1.3 Komponen Baja Jembatan

3
3
3
3
3

2.2

4
4
4
7

Teknik
2 .2.1 Cat
2.2.2 Komposisi Cat
2 .2.3 Umur Proteksi Cat

BAB III PENENTUAN JENIS DAN TEBAL CAT


3.1
Komponen Baja Jembatan
3.2
Lingkungan Pantai tanpa Polusi
3.3
Lingkungan Pantai dengan Polusi
3.4
Lingkungan Pedalaman tanpa Polusi
3.5
Lingkungan Pedalaman dengan Polusi

8
8
8
8
9
10

BAB IV PERSIAPAN PERMUKAAN BENDA UJI


4.1
Peralatan
4.2
Cara Kerja
4.2.1 Membersihkan Kotoran

11
11
11
11

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

4.2.2 Membersihkan Oil dan Gemuk


4.2.3 Membersihkan Karat menurut Persiapan
Permukaan St 2,5
4.2.4 Membersihkan Karat menurut Persiapan
Permukaan St 3

BAB V

PELAKSANAAN PENGECATAN
5.1
Peralataun
5.2
Cara Kerja

11
11
12

13
13
13

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A

DAFTAR ISTILAH

LAMPIRAN B

LAIN-LAIN

LAMPIRAN B-1 PENGUKURAN TEBAL LAPIS CAT BASAH DENGAN


ALAT WET FILM THICKNESS GAUGE
LAMPIRAN B-2 PENGUKURAN TEBAL LAPIS CAT KERING DENGAN
ALAT EKOMETER
LAMPIRAN C

DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Maksud dan Tujuan


Pedoman Penangulangan Korosi komponen Baja Jembatan dengan Cara
Pengecatan dimaksudkan sebagai pegangan dan petunjuk bagi para perencana
dan pelaksana pengecatan jembatan. Tujuannya adalah untuk melindungi
komponen baja jembatan terhadap korosi dengan lapisan cat yang mempunyai
sifat kimia dan sifat fisik yang baik.

1.2

Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini mencakup spesifikasi dan cara pengecatan
komponen baja jembatan dalam lingkungin atmosfir tetapi tidak termasuk
komponen baja jembatan yang digalvanis dengan cara terendam panas.

1.3

Pengertian
1)

Komponen Baja Jembatan adalah bagian dari bangunan atas dan


bangunan bawah jembatan yang menggunakan bahan baja.

2)

Korosi adalah proses kerusakan permukaan logam secara kimiawi akibat


pengaruh lingkungan.

3)

Lingkungan Atmosfir adalah lingkungan pada udara terbuka.

4)

Pantai tanpa Polusi adalah pantai sampai jarak 3 km dari tepi laut
dimana tidak terdapat polusi hasil-hasil pabrik.

5)

Pantai dengan Polusi adalah pantai sampai jarak 3 km dari tepi laut
dimana tcrdapat polusi hasil-hasil pabrik.

6)

Pedalaman tanpa Polusi adalah daerah yang meliputi lokasi yang

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

berjarak lebih dari 3 km dari pantai dimana tidak terdapat polusi hasilhasil pabrik.
7)

Pedalaman dengan Polusi adalah daerah yang meliputi lokasi yang


berjarak lebih dari 3 km dari pantai dimana terdapat polusi hasil-hasil
pabrik.

8)

Umur Proteksi Cat adalah jangka waktu antara selesainya pelaksanaan


pengecatan sampai keharusan dilakukan pengecatan berikumya.

9)

Bahan Pengikat adalah bahan yang berfungsi mengikat dan melekatkan


pigmen pada permukaan komponen baja jeinbatan yang akan dilindungi.

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

BAB II
KETENTUAN - KETENTUAN

2.1

Ketentuan Umum

2.1.1 Cat
Secara umum cat harus mempunyai daya lekat yang baik dan mudah
dilapiskan pada permukaan secara merata, memiliki ketebalan dan waktu
pengeringan yang tertentu, dan tahan terhadap pengaruh sifat kimia, fisik dan
cuaca. Berdasarkan fungsinya lapisan cat umumnya terdiri atas:
1)
2)
3)

Cat dasar, yang menjamin pelekatan yang haik untuk lapisan yang
berikutnya.
Cat antara, merupakan lapisan pengikat yang merata antara lapisan cat
dasar dengan lapisan cat akhir.
Cat akhir, yang merupakan lapisan permukaan akhir yang halus, licin,
mudah dibersihkan, dan tahan terhadap serangan zat-zat kimia.

2.1.2 Bahan Pelarut


Bahan pelarut adalah bahan untuk mengencerkan cat agar memiliki kekentalan
yang dikehendaki, dan biasanya terdiri atas zat organik seperti: terpentin,
hidrokarhon, keton dan ester.

2.1.3 Komponen Baja Jembatan


Permukaan struktur baja jembatan harus bersih dan bebas dari lemak, debu,
produk korosi, residu garam, dan sebagainya.

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

2.2

Teknik

2.2.1 Cat
Jenis cat yang umum dipakai untuk pengecatan komponen baja jembatan
dapat diklasifikasikan dalam Tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1. Jenis Cat
No.

1.
2.
3.
4.
5.

Karakteristik dan Unsur-unsur


Pokok

Klasifikasi Cat

Organic zinc-rich
Anorganic zinc-rich
One-pack chemical resistant
Two-pack chemical resistant
Coaltar epoxy resistant

Zinc dan organik binder


Zinc dan silikat binder
Chlorinated nibber, vinyl
Epoxy, polyurethane, resin
Epoxy

2.2.2 Komposisi Cat

Tabel 2. Komposisi Cat

No.

Klasifikasi
Jenis Cat

1.

2.

Organic

Fungsi

Cat Dasar

Rata-rata Pigmen
dalam Total
Pigmen
(% berat
minimum)

Tebal Lapisan
Kering
(Pm/lapis)
(minimum
yang
dianjurkan)

Bahan Pengikat

Jenis Pigmen

Volume Bahan
Padat Nominal
(%)

Two pack

Serbuk seng

35

95

50

Serbuk seng

40

80

75

zinc-rich

epoxy

Inorganic

Alkali silikat

zinc-rich

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

1
3.

2
One pack

3
Cat dasar

chemical

Chlorinated

Seng fosfat

35

40

35

rubber

Seng chromat

35

40

35

Serbuk seng

40

95

40

40

95

40

Methalik lead

45

50

35

Vinyl

Seng fosfat

35

40

35

chlorida

Seng chromat

35

40

35

Serbuk seng

40

95

40

Serbuk seng

40

95

40

Chlorinated

Titanium

35

25

Rubber

Oksida
30

100

resistan

(BS 4652
Type 1)
Serbuk seng
(BS 4652
Type 2)

Cat antara

Micaceous
besi oksida
Vinyl

Titanium

chlorida/

Oksida

40

80

30

35

80

100

asetat
Micaceous
Besi oksida
Cat akhir

Chlorinated

Titanium

35

90

25

rubber

oksida

30

90

100

Kabon black

35

25

30

100

Besi oksida

40

80

30

35

80

100

Vinyl

Titanium

35

90

25

chlorida/

dioksida

30

90

100

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

5
Karbon black

100

30
Besi oksida

40

80

30

35

80

100

35

95

25

30

95

100

Seng fosfat

35

40

35

Serbuk seng

35

95

35

Serbuk

35

50

35

seng/seng

45

50

35

Aluminium

4.

Two pack

Cat

chemical

dasar

resistance

Two-pack
epoxy

8
25

35

oksida
Metalik lead
Cat
antara

Two-pack
epoxy

Two-pack
poly urethane

40

Titanium

45

dioksida

45

(warna putih)

45

80

40

Best oksida

45

80

100

Titanium

45

40

oksida

40

100

40

Mecaceous

45

80

40

iron oxide

45

80

100

Cat

Two-pack

Titanium

45

90

40

akhir

epoxy

dioksida

40

90

100

Cat

Two-pack

Pigmen

40

40

akhir

epoxy

warna &

40

100

(warna putih)

Karbon
hitam
Besi oksida

Two-pack
poly urethane

45

80

40

45

80

100

Alumunium

45

95

35

Titanium

45

90

40

dioksida

40

90

(warna

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

75

Pigmen

45

40

warma tanpa

40

75

Kimia dan
karbon
Two-pack

Besi oksida

poly
Cat

Two-pack

akhir

epoxy

Silikat

45

80

40

45

80

70

60

100

60

55

100

100

60

100

60

55

100

100

atau
Modifikasi
epoxy
coaltar
Besi oksida

2.2.3 Umur Proteksi Cat


Umur proteksi cat dapat dilihat Dada Tabel 3 sebagal berikut:
Tabel 3. Kategori dan Umur Proteksi Cat
No.

Kategori Umur Proteksi

Umur Proteksi Cat (tahun)

1.
2.
3.
4.

Proteksi jangka pendek


Proteksi jangka sedang
Proteksi jangka panjang
Proteksi jangka sangat
panjang

<5
5
10
> 10

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

BAB III
PENENTUAN JENIS DAN TEBAL CAT 3.1

3.1

Komponen Baja Jembatan


Kriteria penentuan jenis dan tebal cat untuk komponen baja jembatan
tergantung pada kondisi lingkungan dan umur proteksi cat.

3.2

Lingkungan Pantai tanpa Polusi


Kriteria sistim pengecatan dalam Lingkungan Pantai tanpa Polusi umur
proteksi 5 tahun dari 10 tahun, lihat Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Umur Proteksi, Jenis, dan Tebal Cat untuk
Lingkungan Pantai tanpa Polusi
Umur

Tebal Cat
Jenis Cat
Dasar
Organic zinc-rich

Antara

Akhir

Total

Proteksi
Cat (tahun)

75

75

Inorganic zinc rich

100

100

10

One-pack chemical

35

60

55

150

Resistance

70

100

100

270

10

atau

3.3

Lingkungan Pantai dengan Polusi


Sistim pengecatan dalaun Lingkungun Pantai dengan Polusi untuk umur
proteksi 5 tahun dan 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

Tabel 3.2 Umur Proteksi, Jenis, dan Tebal Cat untuk Lingkungan
Pantai dengan Polusi
Tebal Cat (m)
Jenis cat

Organic zinc-rich

Dasar

Antara

Akhir Total

Umur
Proteksi
Cat
(tahun)

100

100

150

150

10

atau
Inorganic zinc rich

3.4

One-pack chemical

70

100

30

200

resistance

100

100

1110

300

10

Two-pack chemical

70

100

70

240

resistance

70

100

100

270

10

Lingkungan Pedalaman tanpa Polusi


Sistim pengecatan dalam Lingkungan Pedalaman tanpa Polusi untuk
umur proteksi 5 tahun dan 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Umur Proteksi, Jenis, dan Tebal Cat untuk Lingkungan
Pedalaman tanpa Polusi
Tebal Cat (m)
Jenis Cat
Organic zinc-rich
atau
Inorganic zinc rich

Dasar

Antara

Umur
Proteksi
Cat
(tahun)

Akhir

Total

75

75

100

100

10

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

One-pack chemical
resistance

3.5

35
70

60
100

55
100

150
270

5
10

Lingkungan Pedalaman dengan Polusi


Sistim pengecatan dalam Lingkungan Pedalaman dengan Polusi untuk
umur proteksi 5 tahun dan 10 tahun dapat di lihat pada Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Umur Proteksi, Jenis, dan Tebal Cat untuk Lingkungan
Pedalainan dengan Polusi
Tebal Cat (m)
Jenis Cat

Umur
Proteksi
Total Cat (tahun)

Dasar

Antara

Akhir

100

100

Inorganic zinc rich

150

150

10

One-pack chemical

70

100

30

200

resistmice

100

100

l00

300

10

70

100

70

240

70

100

100

270

10

Organic zinc-rich
atau

Two-Pack chemical
resistance

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

10

BAB IV
PERSIAPAN PERMUKAAN BENDA UJI

Persiapan permukaan komponen baja masing-masing sistim pengecatan umur 5 tahun


dan 10 tahun dilaksanakan sebagai berikut:

4.1

Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk persiapan permukaan terdiri atas:alat kerok, alat
pengelupas, mesin pengelupas, sikat kawat, mesin penggosok, gurinda,
penghisap debu, kompresor, kuas, semprotan air, dan peralatan sand blasting.

4.2

Cara Kerja

4.2.1 Membersihkan Kotoran


Kotoran berupa tanah, debu, dan kotoran lainnva dihilangkan dengan disikat
atau dikerok atau disemprot air sampai bersih.

4.2.2 Membersihkan Oli dan Gemuk


Oli dan gemuk dihilangkan dengan cara menggosoknya dengan kain atau kuas
yang dicelupkan ke dalam larutan xylol, thiner, bensin, dan lain-lain.

4.2.3 Membersihkan Karat menurut Persiapan Permukaan Sa 2,5


Karat dan kotoran lainnya dihilangkan dengan cara dipukul, dikerok, disikat,
digurinda, dan dilanjutkan dengan semprotan pasir yang biasanya menggunakan
pasir silika atau pasir besi yang disemprotkan pada permukaan logam yang akan
dibersihkan dengan menggunakan

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

11

udara bertekanan, kemudian permukaan baja dibersihkan dengan penyedot


debu dan ditiup dengan kompresor atau disikat dengan kuas bersih.
Permukaan komponen baja dibersihkan sampai mencapai warna kertas standar
Sa 2,5.

4.2.4 Membersihkan Karat menurut Persiapan Permukaan St 3


Karat dan kotoran lainnya dihilangkan dengan cara dipukul, dikerok, disikat,
digurinda, dan permukaan baja dibersihkan dengan vacum cleaner dan ditiup
dengan kompresor/disikat dengan kuas bersih. Permukaan komponen baja
dibersihkan sampai kelihatan sesuai warna kertas standar St 3

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

12

BAB V
PELAKSANAAN PENGECATAN

Berikut ini tahapan yang harus dilakukan untuk pengerjaan di lapangan.


Pengecatan komponen baja masing-masing sistim pengecatan umur 5 tahun dan
10 tahun.

5.1

Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan pengecatan terdiri atas:
semprotan vacum (tanpa udara), semprotan udara, kompressor, kwas, alat
pengukur ketebalan cat, alat pengukur ketebalan basah, alat pengukur
ketebalan kering, dan keselamatan kerja seperti sabuk pengaman dan helm.

5.2

Cara Kerja
1)

2)
3)

4)
5)

Sebelum dilakukan pengecatan, benda uji harus betul-betul sudah bersih


dari kotoran maupun karat. Waktu antara penyelesaian persiapan
permukaan dan pengecatan dasar tidak boleh lebih dari 3 jam.
Pengecatan dasar dilakukan dengan menggunakan mesin penyemprot
besar.
Sebelum digunakan, bahan cat yang terdiri atas 2 komponen diaduk
secara terpisah sebelum dicampur dengan perbandingan yang
ditentukan oleh pabrik pembuat dan diawasi oleh seorang pengawas.
Pengencer dapat ditambahkan seperti yang telah ditentukan oleh
pabrik pembuat.
Pada permukaan baja yang sudah bersih, pengecatan dasar dilakukan
dengan cara cat disemprotkan dengan semprotan cat yang dihubungkan
dengan kompressor.

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

13

6)

7)
8)

Ukur ketebalan lapisan cat basah dengan alat pengukur ketebalan cat
hasah (Wet Film Thickness Gauge) dan tunggu sampai lapisan cat
menjadi kering.
Ukur ketebalan lapisan cat kering dengan alat ketebalan cat kering
(Elkometer).
Lapisan antara dan lapisan akhir dilaksanakan dengan menggunakan
penyemprot mesin dan kwas minimum 24 jam dan maksimum 72 jam
setelah lapisan dasar kering.

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

14

LAMPIRAN A
DAFTAR ISTILAH
solvent

pelarut

binder

pengiikat

vacum cleaner

penghisap debu

sand blasting

semprotan pasir

chipping

mengelupas

brushing

menyikat

St 3

tingkat kebersihan permukaan logam secara


manual

Sa 2,3

tingkat kebersihan permukaan logan secara


semprotan pasir

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

15

LAMPIRAN B: LAIN -LAIN

LAMPIRAN B-1
PENGUKURAN TEBAL LAPIS CAT BASAH
DENGAN ALAT WET FILM THICKNESS GAUGE

B.1

TEBAL LAPIS CAT BASAH

B.1.1 Metode Pengukuran


a.
b.
c.
d.
e.

Pengecatan dengan kuas/dengan menyemprotkan cat ke permukaan


logam yang rusak (cat lapis pertama).
Kemudian ukur ketebalan lapis cat tersebut dengun alas Wet Film
Thickness Gauge.
Lakukan kembali pengecatan dengan kuas/dengan menyemprotkan cat
di atas cat lapis pertama (cat lapis kedua).
Ukur ketebalan cat lapis kedua dengan alat yang lama seperti di atas.
Ulangi kegiatan tersebut hingga diperoleh ketebalan yang diinginkan
sesuai ketentuan pada Bab III, Contoh Perhitungan, dan Gambar 1
Pengukuran Tebal Lapis Cat Basah.

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

16

Gambar 1
Alat Pengukur Tebal Cat Basah
(Wet Film Thickness Gauge)

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

17

B.1.2 CONTOH PERHITUNGAN

Tebal Basah =

1000 B
A

B = Volume cat dalam liter


A = Luas permukaan tertutup cat dalam m2

Contoh Perhitungan:
- Misalnya pemakaian cat

= 500 gram/m2

- Berat Volume Cat

= 1,5 gram/cm3

- Volume dalam liter


- Tebal Basah

500
0,333liter
1,5
1000 xB
=
A
1000 x0,333
333Pm
1
=

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

18

LAMPIRAN B-2
PENGUKURAN TEBAL LAPIS
CAT KERING DENGAN ALAT ELKOMETER
B.2

TEBAL LAPIS CAT KERING

B.2.1 Metode Pengukuran


a.
b.
c.
d.
e.

Cat dengan kuas/semprotkan cat permukaan logam yang berukuran


tertentu (cat lapis pertama).
Setelah kering, ukur tebal lapis cat tersebut dengan alat elkometer.
Cat dengan kuas/semprotkan kembali cat di atas cat lapis pertama (cat
lapis kedua).
Ukur ketebalan cat lapis kedua denlan alat yang sama seperti di atas.
Ulangi kegiatan tersebut hingga diperoleh ketebalan yang diinginkan
sesuai ketentuan pada Bab III, Contoh Perhitungan, dan Gambar 2
Pengukuran Tebal Lapis Cat Kering.

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

19

Gambar 2
Alat Pengukuran Cat Kering
(Elkometer)

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

20

B.2.2 CONTOH PERHITUNGAN

Tebal Kering =

10 BxC
A

Keterangan :
B = Volume cat dalam liter
A = Luas permukaan tertutup cat dalam m2

Contoh Perhitungan:
- Misalnya pemakaian cat

= 500 gram/m2

- Berat Volume Cat

= 1,5 gram/cm3

- Total Solid

= 60%

- Volume dalam liter


- Tebal Basah

500
0,333liter
1,5
10 BxC
=
A
10 x0,333x60
200 Pm
1
=

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

21

DAFTAR PUSTAKA

Directorate General of HIighway, General, Spesification, Section 5.7. Paintings.

Direktorat Penyelidikan Masalah Tanah dan Jalan dan Petunjuk Perencanaan


Pengecatan Untuk Jembatan, 1981.

Irman Nurdin, Teknologi Penanggulangan Korosi Tiang Pancang, 1996.

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

LAMPIRAN C
DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA
1)

Pemrakarsa
x
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan, Badan Penelitian dan Pengembangan PU.
x

2)

3)

Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga

Penyusun :
Dra. Lien Suharlinah
Ir. Redrik 1rawan

Pusat LitbangJalan
Pusat LitbangJalan

4).

Tim Pembahas :
DR. Ir. Mustazir Noesir, MM
Ir. Irwan Zarkasi, M.EngSc
Ir. Lany Hidayat
Ir. Hery Vaza, MLEngSc
Ir. Tri Djoko Waluyo, M.EngSc
Ir. Joko Sulistyono, M.Sc
Ir. Wawan Witarnawan, M.Sc, ME
Ir. Jujun J.
Ir. Sjamsudin H
Ir. Redrik Irawan
Dra. Lien Suharlinah
Ir. Lanneke Trsitanto
Ir. Rahadi Sukirman

Ditjen Bina Marga


Ditjen Bina Marga
Ditjen Bina Marga
Ditjen Bina Marga
Ditjen Bina Marga
Ditjen Bina Marga
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan

Kelompok Kerja Bidang Konstruksi Jembatan & Bangunan Pelengkap


Jalan (SK Ketua Panja No.: 13/KPTS/Bt/1999)
Ketua:
DR. It. Mustazir Noesir, MM
Ditjen Bina Marga
Wakil Ketua:
Ir. Wawan Witamawan, hl.Sc, ME
Anggota:
Ir. Irwan Zarkasi, M.EngSc
Ir. Lany Hidayat
Ir. Hery Vaza, M.EngSc
Ir. Tri Djoko Waluyo, M.EngSc
Ir. Joko Sulistyono, M.Sc
Ir. Wawan Witarnawan, M.Sc, ME
Ir. Lanneke Trsitanto
Ir. Sjamsudin H
Ir. Nandang Syamsudin
Ir. Rustaman, MSc
Ir. KGS. Axchmad
Ir. Joko Purnomo
Ir. Lasino
Ir. Felisa Simarmata
DR.Ir. Hanafiah
Ir. Swardirjus
Ir. Rudi Suherman

Pusat LitbangJalan
Ditjen Bina Marga
Ditjen Bina Marga
Ditjen Bina Marga
Ditjen Bina hiarga
Ditjen Bina Map
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Permukiman
Pusat Litbang Permukiman
Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai