PEDOMAN
PENANGGULANGAN KOROSI KOMPONEN BAJA
JEMBATAN DENGAN CARA PENGECATAN
No. 028/T/BM/1999
Lampiran No. 6 Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga
No. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999
Menimbang :
a.
bahwa dalam rangka menunjang pembangunan nasional di bidang kebinamargaan dan kebijaksanaan
pemerintah untuk meningkatkan pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya alam, diperlukan
pedoman-pedoman teknik bidang jalan;
b.
bahwa pedoman teknik yang termaktub dalam Lampiran Keputusan ini telah disusun berdasarkan konsensus
pihak-pihak yang terkait, dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan umum serta
memperkirakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh manfaat sebesarbesarnya bagi kepentingan umum sehingga dapat disahkan sebagai Pedoman Teknik Direktorat Jenderal
Bina Marga;
c.
bahwa untuk maksud tersebut, perlu diterbitkan Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga.
Mengingat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Membaca
Surat Ketua Panitia Kerja Standardisasi Bidang Jalan Nomor UM 01 01-Bt.2005/768 tanggal 20 Desember 1999
tentang Laporan Panja Standardisasi Bidang Jalan.
Memutuskan ...................... /2.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA TENTANG PENGESAHAN LIMA
BELAS PEDOMAN TEKNIK DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Kesatu
Mengesahkan lima belas Pedoman Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari ketetapan ini.
Kedua
Pedoman Tenik tersebut pada diktum kesatu berlaku bagi unsur aparatur pemerintah
bidang kebinamargaan dan dapat digunakan dalam perjanjian kerja antar pihak-pihak
yang bersangkutan dengan bidang konstruksi.
Keempat
Menugaskan kepada Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga untuk:
a. menyebarluaskan Pedoman Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga;
b. memberikan bimbingan Teknik kepada unsur pemerintah dan unsur masyarakat
yang bergerak dalam bidang kebinamargaan;
c. menghimpun masukan sebagai akibat dari penerapan Pedoman Teknik ini untuk
peyempurnaannya di kemudian hari.
Ketiga
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa, jika terdapat
kesalahan dalam penetapan ini, segala sesuatunya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Lampiran
Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga
Nomor
: 76 /KPTS/Db/1999
Tanggal
: 21 Desember 1999
NOMOR P'EDOMAN
TEKNIK
(3)
023/T/BM/I999
024/T/BM/1999
025/T/BM/1999
026/T/BM/1999
027/T/BM/1999
028/T/BM/1999_
029/T/BM/1999
030/T/BM/1999
031/T/BM/1999
032/T/BM/1999
033/T/BM/1999
034/T/BM/1999
035/T/BM/1999
036/T/BM/1999
037/T/BM/1999
DAFTAR ISI
Halaman
Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999
Tanggal 20 Desember 1999
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Maksud dan Tujuan
1.2
Ruang Lingkup
1.3
Pengertian
1
1
1
1
BABII
KETENTUAN-KETENTUAN
2.1
Ketentuan Umum
2.1.1 Cat
2.1.2 Bahan Pelarut
2.1.3 Komponen Baja Jembatan
3
3
3
3
3
2.2
4
4
4
7
Teknik
2 .2.1 Cat
2.2.2 Komposisi Cat
2 .2.3 Umur Proteksi Cat
8
8
8
8
9
10
11
11
11
11
BAB V
PELAKSANAAN PENGECATAN
5.1
Peralataun
5.2
Cara Kerja
11
11
12
13
13
13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
DAFTAR ISTILAH
LAMPIRAN B
LAIN-LAIN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.2
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini mencakup spesifikasi dan cara pengecatan
komponen baja jembatan dalam lingkungin atmosfir tetapi tidak termasuk
komponen baja jembatan yang digalvanis dengan cara terendam panas.
1.3
Pengertian
1)
2)
3)
4)
Pantai tanpa Polusi adalah pantai sampai jarak 3 km dari tepi laut
dimana tidak terdapat polusi hasil-hasil pabrik.
5)
Pantai dengan Polusi adalah pantai sampai jarak 3 km dari tepi laut
dimana tcrdapat polusi hasil-hasil pabrik.
6)
berjarak lebih dari 3 km dari pantai dimana tidak terdapat polusi hasilhasil pabrik.
7)
8)
9)
BAB II
KETENTUAN - KETENTUAN
2.1
Ketentuan Umum
2.1.1 Cat
Secara umum cat harus mempunyai daya lekat yang baik dan mudah
dilapiskan pada permukaan secara merata, memiliki ketebalan dan waktu
pengeringan yang tertentu, dan tahan terhadap pengaruh sifat kimia, fisik dan
cuaca. Berdasarkan fungsinya lapisan cat umumnya terdiri atas:
1)
2)
3)
Cat dasar, yang menjamin pelekatan yang haik untuk lapisan yang
berikutnya.
Cat antara, merupakan lapisan pengikat yang merata antara lapisan cat
dasar dengan lapisan cat akhir.
Cat akhir, yang merupakan lapisan permukaan akhir yang halus, licin,
mudah dibersihkan, dan tahan terhadap serangan zat-zat kimia.
2.2
Teknik
2.2.1 Cat
Jenis cat yang umum dipakai untuk pengecatan komponen baja jembatan
dapat diklasifikasikan dalam Tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1. Jenis Cat
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Klasifikasi Cat
Organic zinc-rich
Anorganic zinc-rich
One-pack chemical resistant
Two-pack chemical resistant
Coaltar epoxy resistant
No.
Klasifikasi
Jenis Cat
1.
2.
Organic
Fungsi
Cat Dasar
Rata-rata Pigmen
dalam Total
Pigmen
(% berat
minimum)
Tebal Lapisan
Kering
(Pm/lapis)
(minimum
yang
dianjurkan)
Bahan Pengikat
Jenis Pigmen
Volume Bahan
Padat Nominal
(%)
Two pack
Serbuk seng
35
95
50
Serbuk seng
40
80
75
zinc-rich
epoxy
Inorganic
Alkali silikat
zinc-rich
1
3.
2
One pack
3
Cat dasar
chemical
Chlorinated
Seng fosfat
35
40
35
rubber
Seng chromat
35
40
35
Serbuk seng
40
95
40
40
95
40
Methalik lead
45
50
35
Vinyl
Seng fosfat
35
40
35
chlorida
Seng chromat
35
40
35
Serbuk seng
40
95
40
Serbuk seng
40
95
40
Chlorinated
Titanium
35
25
Rubber
Oksida
30
100
resistan
(BS 4652
Type 1)
Serbuk seng
(BS 4652
Type 2)
Cat antara
Micaceous
besi oksida
Vinyl
Titanium
chlorida/
Oksida
40
80
30
35
80
100
asetat
Micaceous
Besi oksida
Cat akhir
Chlorinated
Titanium
35
90
25
rubber
oksida
30
90
100
Kabon black
35
25
30
100
Besi oksida
40
80
30
35
80
100
Vinyl
Titanium
35
90
25
chlorida/
dioksida
30
90
100
5
Karbon black
100
30
Besi oksida
40
80
30
35
80
100
35
95
25
30
95
100
Seng fosfat
35
40
35
Serbuk seng
35
95
35
Serbuk
35
50
35
seng/seng
45
50
35
Aluminium
4.
Two pack
Cat
chemical
dasar
resistance
Two-pack
epoxy
8
25
35
oksida
Metalik lead
Cat
antara
Two-pack
epoxy
Two-pack
poly urethane
40
Titanium
45
dioksida
45
(warna putih)
45
80
40
Best oksida
45
80
100
Titanium
45
40
oksida
40
100
40
Mecaceous
45
80
40
iron oxide
45
80
100
Cat
Two-pack
Titanium
45
90
40
akhir
epoxy
dioksida
40
90
100
Cat
Two-pack
Pigmen
40
40
akhir
epoxy
warna &
40
100
(warna putih)
Karbon
hitam
Besi oksida
Two-pack
poly urethane
45
80
40
45
80
100
Alumunium
45
95
35
Titanium
45
90
40
dioksida
40
90
(warna
75
Pigmen
45
40
warma tanpa
40
75
Kimia dan
karbon
Two-pack
Besi oksida
poly
Cat
Two-pack
akhir
epoxy
Silikat
45
80
40
45
80
70
60
100
60
55
100
100
60
100
60
55
100
100
atau
Modifikasi
epoxy
coaltar
Besi oksida
1.
2.
3.
4.
<5
5
10
> 10
BAB III
PENENTUAN JENIS DAN TEBAL CAT 3.1
3.1
3.2
Tebal Cat
Jenis Cat
Dasar
Organic zinc-rich
Antara
Akhir
Total
Proteksi
Cat (tahun)
75
75
100
100
10
One-pack chemical
35
60
55
150
Resistance
70
100
100
270
10
atau
3.3
Tabel 3.2 Umur Proteksi, Jenis, dan Tebal Cat untuk Lingkungan
Pantai dengan Polusi
Tebal Cat (m)
Jenis cat
Organic zinc-rich
Dasar
Antara
Akhir Total
Umur
Proteksi
Cat
(tahun)
100
100
150
150
10
atau
Inorganic zinc rich
3.4
One-pack chemical
70
100
30
200
resistance
100
100
1110
300
10
Two-pack chemical
70
100
70
240
resistance
70
100
100
270
10
Dasar
Antara
Umur
Proteksi
Cat
(tahun)
Akhir
Total
75
75
100
100
10
One-pack chemical
resistance
3.5
35
70
60
100
55
100
150
270
5
10
Umur
Proteksi
Total Cat (tahun)
Dasar
Antara
Akhir
100
100
150
150
10
One-pack chemical
70
100
30
200
resistmice
100
100
l00
300
10
70
100
70
240
70
100
100
270
10
Organic zinc-rich
atau
Two-Pack chemical
resistance
10
BAB IV
PERSIAPAN PERMUKAAN BENDA UJI
4.1
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk persiapan permukaan terdiri atas:alat kerok, alat
pengelupas, mesin pengelupas, sikat kawat, mesin penggosok, gurinda,
penghisap debu, kompresor, kuas, semprotan air, dan peralatan sand blasting.
4.2
Cara Kerja
11
12
BAB V
PELAKSANAAN PENGECATAN
5.1
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan pengecatan terdiri atas:
semprotan vacum (tanpa udara), semprotan udara, kompressor, kwas, alat
pengukur ketebalan cat, alat pengukur ketebalan basah, alat pengukur
ketebalan kering, dan keselamatan kerja seperti sabuk pengaman dan helm.
5.2
Cara Kerja
1)
2)
3)
4)
5)
13
6)
7)
8)
Ukur ketebalan lapisan cat basah dengan alat pengukur ketebalan cat
hasah (Wet Film Thickness Gauge) dan tunggu sampai lapisan cat
menjadi kering.
Ukur ketebalan lapisan cat kering dengan alat ketebalan cat kering
(Elkometer).
Lapisan antara dan lapisan akhir dilaksanakan dengan menggunakan
penyemprot mesin dan kwas minimum 24 jam dan maksimum 72 jam
setelah lapisan dasar kering.
14
LAMPIRAN A
DAFTAR ISTILAH
solvent
pelarut
binder
pengiikat
vacum cleaner
penghisap debu
sand blasting
semprotan pasir
chipping
mengelupas
brushing
menyikat
St 3
Sa 2,3
15
LAMPIRAN B-1
PENGUKURAN TEBAL LAPIS CAT BASAH
DENGAN ALAT WET FILM THICKNESS GAUGE
B.1
16
Gambar 1
Alat Pengukur Tebal Cat Basah
(Wet Film Thickness Gauge)
17
Tebal Basah =
1000 B
A
Contoh Perhitungan:
- Misalnya pemakaian cat
= 500 gram/m2
= 1,5 gram/cm3
500
0,333liter
1,5
1000 xB
=
A
1000 x0,333
333Pm
1
=
18
LAMPIRAN B-2
PENGUKURAN TEBAL LAPIS
CAT KERING DENGAN ALAT ELKOMETER
B.2
19
Gambar 2
Alat Pengukuran Cat Kering
(Elkometer)
20
Tebal Kering =
10 BxC
A
Keterangan :
B = Volume cat dalam liter
A = Luas permukaan tertutup cat dalam m2
Contoh Perhitungan:
- Misalnya pemakaian cat
= 500 gram/m2
= 1,5 gram/cm3
- Total Solid
= 60%
500
0,333liter
1,5
10 BxC
=
A
10 x0,333x60
200 Pm
1
=
21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN C
DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA
1)
Pemrakarsa
x
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan, Badan Penelitian dan Pengembangan PU.
x
2)
3)
Penyusun :
Dra. Lien Suharlinah
Ir. Redrik 1rawan
Pusat LitbangJalan
Pusat LitbangJalan
4).
Tim Pembahas :
DR. Ir. Mustazir Noesir, MM
Ir. Irwan Zarkasi, M.EngSc
Ir. Lany Hidayat
Ir. Hery Vaza, MLEngSc
Ir. Tri Djoko Waluyo, M.EngSc
Ir. Joko Sulistyono, M.Sc
Ir. Wawan Witarnawan, M.Sc, ME
Ir. Jujun J.
Ir. Sjamsudin H
Ir. Redrik Irawan
Dra. Lien Suharlinah
Ir. Lanneke Trsitanto
Ir. Rahadi Sukirman
Pusat LitbangJalan
Ditjen Bina Marga
Ditjen Bina Marga
Ditjen Bina Marga
Ditjen Bina hiarga
Ditjen Bina Map
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Jalan
Pusat Litbang Permukiman
Pusat Litbang Permukiman
Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi