Anda di halaman 1dari 7

Organogram

Pengurus CABANG IKATAN BIDAN INDONESIA

SUSUNAN PENGURUS PUSAT


IKATAN BIDAN INDONESIA
MASA BAKTI 2013-2018
Ketua Umum

: DR. Emi Nurjasmi, M.Kes.

Sekretaris Jendral

: Tuminah Wiratnoko,SIP, MM

Tata Usaha & Rum-Ga


Humas
Advokasi & Hub. L&N

Ketua I

Organisasi
Hukum
Penelitian & dan Pengembangan

Ketua II

Pendidikan
Pelatihan
Pelayanan

Bendahara

: Sri Setiyati
: Siti Romlah, MKM
: Laurensia Lawintono, Msc
: Grietje U. Masyitha SST, SKM M. Kes
: Sri Poerwaningsih, SKM, M.Kes.
: Heru Herdiawati, SST, SH,MH
: Dra. Maryanah, Am.Keb, M.Kes.
: Yetty Leoni Irawan, Msc
: Indra Supradewi, SKM, MKM
: Dra. Asmuyeni Muchtar, M.Kes.
: Tuti Sukaeti, Spd, SST
: Aan Andanawaty, SST, M.M.Kes.

Administrasi Keuangan
Fund Rising

Ketua YBD

: Sri Martini
: Dra. Misfita Farida, M.Kes
: M.I.Muniarti, S.Sos, M.Kes.

Majelis Pertimbangan
Organisasi

: - Mustika Sofyan, Letkol (Pum)


-

Nur Aini Madjid, SKM

Majelis Pertimbangan
Etik Bidan

: Asniah, SST

Tim Teknis

: Sesuai Kebutuhan
HYMNE IBI

MARS IBI

SEJARAH
IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI)
Dalam, sejarah Bidan Indonesia menyebutkan bahwa tanggal 24 Juni 1951 dipandanf
sebagai hari jadi IBI. Pengukuhan hari lahirnya IBI tersebut didasarkan atas hasil konferensi
bidan pertama yang diselenggarakan di Jakarta 24 Juni 1951, yang merupakan prakarsa bidanbidan senior yang berdomisili di Jakarta. Konferensi bidan pertama tersebut telah berhasil
meletakkan landasan yang kuat serta arah yang benar bagi perjuangan bidan selanjutnya, yaitu
mendirikan suatu organisasi profesi bernama Ikatan Bidan Indonesia (IBI), berbentuk kesatuan,
bersifat Nasional, berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pada konferensi IBI
tersebut juga dirumuskan tujuan IBI yaitu :
1 Menggalang persatuan dan persaudaran antar sesama bidan serta kaum pada umumnya,
dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa.
2 Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi kebidanan, Khususnya
dalam pelayanan KIA serta kesejahteraan keluarga.
3 Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
4 Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat.
Dengan landasan dan arah tersebut, dari tahun ke tahun IBI terus berkembang dengan
hasil-hasil perjuangannyayang semakin nyata dan telah dapat dirasakan manfaatnya baik oleh
masyarakat maupun pemerintah sendiri.
Adapun tokoh-tokoh yang tercatat sebagai pemrakarsa konferensi tersebut adalah: Ibu
Selo Soemardjan. Ibu Sukaesih, Ibu Ipah dan Ibu S. Marguna, yang selanjutnya
memproklamirkan IBI sebagai satu-satunya organisasi resmi bagi para bidan Indonesia. Dan
hasil-hasil terpenting dari konferensi pertama bidan seluruh Indonesia tahun 1951 tersebut adalah
1 Sepakat membentuk organisasi Ikatan Bidan Indonesia, sebagai satu-satunya organisasi
yang merupakn wadah persatuan & kesatuan bidan Indonesia.
2 Pengurus besar IBI berkeduduka di Jakarta.
3 Di
daerah-daerah
dibentuk
cabang
dan
ranting.
Dengan
demikian
organisasi/pengumpulan yang bersifat local yang ada sebelum konferensi ini semuanya
membaurkan diri dan selanjutnya bidan-bidan yang berada di daerah-daerah menjadi
anggota-anggota cabang-cabang dan ranting dari IBI.
4 Musyawarah menetapkan Pengurus Besar IBI dengan susunan sebagai berikut :
Ketua I
: Ibu Fatimah Muin
Ketua II
: Ibu Sukarno
Penulis I
: Ibu Selo Soemardjan
Penulis II
: Ibu Rupingatun
Bendahara
: Ibu Salikun
Tiga tahun setelah konferensi, tepatnya pada tanggal 15 Oktober 1954, IBI diakui
sah sebagai organisasi yang berbadan hukum dan tertera dalam Lembaga Negara nomor:
J.A.5/927 (Departemen Dalam Negeri), dan pada tahun 1956 IBI diterima sebagai
anggata ICM (Internasional Confederation Of Midwives). Hingga saat ini IBI tetap
mempertahankan keanggotaan ini dengan cara senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan
ICM yang dilaksanakan diberbagai Negara baik pertemuan-pertemuan, lokakarya,
pertemuan regional maupun kongres tingkat dunia dengan antara lain menyajikan
pengalaman dan kegiatan IBI. IBI yang seluruh anggotanya terdiri dari wanita telah
tergabung dengan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada tahun 1951 hingga saat ini

IBI tetap aktif mendukung program-program KOWANI bersama organisasi wanita


lainnya dalam meningkatkan derajat kaum wanita Indonesia. Selain itu sesuai dengan
Undang-Undang RI No.8 tahun 1985, tentang organisasi kemasyarakatan maka IBI
dengan nomor 133 terdaftar sebagai salah satu Lembaga Sosial Masyarakat di Indonesia.
Begitu juga dalam Komisi Nasional Kedudukan Wanita di Indonesia (KNKWI) atau
National Commission on the Status of Women (NCSW) IBI merupakan salah satu
anggota pendukungnya.
Pada Kongres IBI yang kedelapan yang berlangsung di Bandung pada tahun
1982, terjadi perubahan nama Pengurus Besar IBI diganti menjadi pengurus Pusat IBI,
karena IBI telah memiliki 249 cabang yang tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia.
Selain itu Kongres juga mengukuhkan anggota pengurus yayasan buah delima yang
didirikan pada tanggal 27 Juli 1982. Yayasan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan
anggota IBI, melalui pelaksanaan berbagai kegiatan.
Pada tahun 1985, untuk pertama kalinya IBI melangsungkan Kongres diluar pulau
Jawa, yaitu di Kota Medan (Sumatra Utara) dan dalam Kongres ini juga didahului dengan
pertemuan ICM Regional Meeting Western Pacific yang dihadiri oleh anggota ICM dari
jepang, Australia, New Zealand,Philiphina, Malaisia, Brunei Darussalam dan Indonesia.
Bulan September 2000 dilaksanakan ICM Asia Pasific Regional Meeting di Denpasar
bali. Pada tahun 1986 IBI secara organisatoris mendukung pelaksanaan pelayanan
keluarga berencana oleh Bidan Praktek Swasta melalui BKKBN.
Gerak dan langkah Ikatan Bidan Indonesia disemua tingkat dapat dikatakan
semakin maju dan berkembang dengan baik. Sampai dengan tahun 1998 IBI telah
memiliki 33 PENGURUS Daerah, 483 Cabang IBI (di tingkat Kabupaten/Kodya) dan
2.562 Ranting IBI (di tingkat Kecamatan/Unit Pendidikan/Unit Pelayanan). Jumlah
anggota IBI 141.148 dan anggota yang telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA)
134.160, sedangkan jumlah bidan yang terdaftar di Majelis Tenaga kesehatan Indonesia
(MTKI) ada 206.755 (MTKI, Okt 2013)
PERKEMBANGAN JUMLAH ANGGOTA
IBI TAHUN 1988-2013
TAHUN
JUMLAH ANGGOTA
198
16.413
8
199
25.397
0
199
46.114
4
199
54.080
5
199
56.961
6
199
57.032
7
199
66.547
8
200
68.772
3
200
87.338
8
2013
141.148
Dari tahun ke tahun ibi berupaya untuk meningkatkan mutu dan melengkapi atributatribut organisasi, sebagai syarat sebuah organisasi profesi, dan sebagai organisasi masyarakat
LSM yaitu :

1
2
3
4
5
6
7
8
9

AD-ART, yang ditinjau, disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan tiap


5 (lima) tahun sekali.
Kode etik Bidan, yang ditinjau, disempurnakan dan disesuaikan dengan
perkembangan tiap 5 (lima) tahun sekali.
Pedoman berkelanjutan pendidikan bidan
Buku Prosedur tetap pelaksanaan tugas-tugas Bidan
Buku pedoman Organisasi
Buku pedoman bagi Bidan di desa
Buku pedoman Klinik IBI
Buku 50 tahun IBI, yang mencatat tentang sejarah dan kiprah IBI, diterbitkan dalam
rangka menyambut HUT ke 50 IBI pada tahun 2001.
Renstra IBI 1996-1998

Khusus melalui kepengurusan tahun 1998-2003 atribut-atribut / kelengkapan tersebut


bertambah lagi dengan disusunnya:
1 Majalah Bidan
2 Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
3 Buku pedoman Maternal & Neonatal
4 Buku Pedoman Keluarga Berencana
5 Buku pedoman Pencegahan Infeksi
6 Buku pedoman Asuhan Persalinan Normal
7 Buku Kepmenkes 900
8 Buku Kumpulan Petunjuk pelaksanaan kegiatan Organisasi IBI
9 Kepmenkes 237 tentang pemasaran pengganti Air Susu Ibu
10 Kepmenkes 450 tentang pemberian Air Susu Ibu secara Eksklusif pada bayi di
Indonesia
11 Kepmenkes 900 tentang Registrasi dan Praktek Bidan
12 Renstra IBI 1998-2003
Pada kepengurusan tahun 2003-2008 telah dihasilkan :
1 Pedoman Uji Kopetensi Bidan
2 Renstra 2008-2013
3 Bidan Delima
4 Kesehatan Reproduksi up-date satu set (Warna Ungu)
5 Inisiasi Menyusui Dini
6 Modul pembelajaran untuk DIII Kebidanan (kerjasama dengan YPKP)
7 Kepmenkes 369 tentang standart Profesi Bidan
8 Kolegium Kebidanan
9 Lahirnya Asosiasi Institusi Pendidikan Indonesia
Pada kepengurusan tahun 2008-2013 telah dihasilkan :
1 Pedoman Uji Kopetensi Bidan yang telah disempurnakan
2 Renstra 2013-2018
3 E-Learning Bidan Delima
4 Draft Standart Kopetensi Bidan
5 Draft Revisi Kode Etik Bidan
6 Draft Standart Pendidikan Bidan
7 Draft Standart Pendidikan berkelanjutan Bidan
8 Draft Standart Pelayanan Bidan
VISI IBI
Yaitu : Mewujudkan Bidan Profesional berstandart global
MISI IBI
Yaitu :
1
2
3
4
5

Meningkatkan kekuatan organisasi


Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pendidikan Bidan
Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pelayanan
Meningkatkan kesejahteraaan anggota
Mewujudkan kerjasama dengan jejaring kerja

Rencana Strategi IBI tahun 2008-2013


Yaitu :
1
2
3
4
5
6
7

Mengutamakan kebersamaan
Mempersatukan diri dalam satu wadah
Pengayoman terhadap anggota
Pengembangan diri
Peran serta dalam komunitas
Mempertahankan citra Bidan
Sosialisasi pelayanan berkualitas
Prioritas Strategi

Yaitu :
1
2
3
4

Pengembangan standarisasi pendidikan Bidan dengan standart internasional


Meningkatakan pelatihan anggota IBI
Membangun kerjasama dan kepercayaan dari donor dan mitra IBI
Peningkatan advokasi kepada pemerintah untuk mendukung pengembangan profesi
Bidan serta monitoring dan evaluasi pasca pelatihan yang berkesinambungan
5 Peningkatan pembinaan terhadap anggota berkaitan dengan peningkatan kopetensi
profesionalismedan aspek hokum
6 Peningkatan pengumpulan data dasar
7 Peningkatan akses organisasi profesi IBI terhadap pelayanan dan pendidikan
kebidanan
8 Capacity Building bagi pengurus IBI
9 Peningkatan pengadaan sarana prasarana
10 Membangun kepercayaan anggota IBI, donor dan mitra dengan tetap menjaga mutu
pengelolaan keuangan yang accountable
Sejak berdirinya tahun 1951 hingga sekarang, IBI telah berhasil menyelenggarakan
Kongres Nasional sebanyak 15 kali. Sesuai dengan Anggaran Dasar IBI, pada setiap Kongres
merencanakan program kerja dan pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat IBI. Rekapitulasi
tempat penyelenggaraan Kongres Nasional IBI dan Ketua Umum terpilih, Sebagai berikut ini:

Kongres
Munas
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV

DAFTAR PELAKSANA KONGRES IBI


Tahun
Tempat
Ketua Terpilih
1951
Jakarta
IBu Fatimah Muin
1953
Bandung
Ibu Ruth Soh Sanu
1955
Malang
Ibu Selo Soemardjan
1957
Yogyakarta
Ibu Tuti Sutijawati
1961
Lawang- Malang
Ibu Rukmini Oentoeng
1969
Jakarta
Ibu Rukmini Oentoeng
1975
Jakarta
Ibu Rabimar Juzar Bur
1978
Jakarta
Ibu Rabimar Juzar Bur
1982
Bandung
Ibu Samiarti Martosewojo
November 1985
Medan
Ibu Samiarti Martosewojo
November 1988
Surabaya
Ibu Rabimar Juzar Bur
Oktober 1993
Ujung Pandang
Ibu Nisma Chairil Bahri
September 1998
Denpasar
Ibu Wastidar Musbir
7-11 Sept 2003
Jakarta
Ibu Dra. Harni Koesno, MKM
2-6 Nov 2008
Padang
Ibu Dra. Harni Koesno, MKM
10-16 Nov 2013
Jakarta
Ibu Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes

Tahun 1851
Tahun 1902
Tahun 1938-1939

Tahun 1950
Tahun 1954
Tahun 1975-1984
Tahun 1985
Tahun 1989
Tahun 1993
Tahun 1993

Tahun 1994
Tahun 1996
Tahun 2000
Tahun 2006
Tahun 2008
Tahun 2009
Malang.
Tahun 2011

SEJARAH PENDIDIKAN BIDAN


Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi tidak berlangsung lama.
Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi dibuka kembali.
Di sekolah Bidan Budi Kemuliaan di Jakarta dan Mardi Waluyo Semarang
dibuka Pendidikan Direct Entry Untuk Bidan, lilusan MULO/HBS
selama 3 tahun. Para siswa boleh menempuh ujian Bidan setelah mendapat
sertifikat Aspirant mantra juru rawat (Perawatan Umum).
Pendidikan Bidan, SMP + 3 tahun.
Dibuka sekolah guru bidan
Sekolah Bidan ditutup, IBI terus berjuang agar sekolah BIdan dibuks
kembali.
Dibuka Program Pendidikan Bidan Swadaya.
Crash Program Pendidikan Bidan A, SPK/Pengatur Rawat 1 tahun dan
Penempatan Bidan di Desa.
Program Pendidikan Bidan B, Akper + 1 tahun hanya 2 angkatan.
Program Pendidikan Bidan C, SMP + 3 th di 11 propinsi. Pada Kongres
VIII IBI Surabaya, IBI mengeluarkan rekomendasi, agar dasar pendidikan
bidan SMU dan hal ini terus diperjuangkan.
Program Bidan PTT.
Dibuka DIII Kebidanan.
DIbuka Program D-IV Bidan Pendidik.
Dibuka S2 Kebidanan di Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran.
Dibuka S1 Kebidanan di Fakultas kedokteran Universitas Airlangga.
Dibuka S1 Kebidanan di Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya (UB)
Dibukanya S2 Kebidanan di UNiversitas

Anda mungkin juga menyukai