Art Bidan
Art Bidan
Sekretaris Jendral
: Tuminah Wiratnoko,SIP, MM
Ketua I
Organisasi
Hukum
Penelitian & dan Pengembangan
Ketua II
Pendidikan
Pelatihan
Pelayanan
Bendahara
: Sri Setiyati
: Siti Romlah, MKM
: Laurensia Lawintono, Msc
: Grietje U. Masyitha SST, SKM M. Kes
: Sri Poerwaningsih, SKM, M.Kes.
: Heru Herdiawati, SST, SH,MH
: Dra. Maryanah, Am.Keb, M.Kes.
: Yetty Leoni Irawan, Msc
: Indra Supradewi, SKM, MKM
: Dra. Asmuyeni Muchtar, M.Kes.
: Tuti Sukaeti, Spd, SST
: Aan Andanawaty, SST, M.M.Kes.
Administrasi Keuangan
Fund Rising
Ketua YBD
: Sri Martini
: Dra. Misfita Farida, M.Kes
: M.I.Muniarti, S.Sos, M.Kes.
Majelis Pertimbangan
Organisasi
Majelis Pertimbangan
Etik Bidan
: Asniah, SST
Tim Teknis
: Sesuai Kebutuhan
HYMNE IBI
MARS IBI
SEJARAH
IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI)
Dalam, sejarah Bidan Indonesia menyebutkan bahwa tanggal 24 Juni 1951 dipandanf
sebagai hari jadi IBI. Pengukuhan hari lahirnya IBI tersebut didasarkan atas hasil konferensi
bidan pertama yang diselenggarakan di Jakarta 24 Juni 1951, yang merupakan prakarsa bidanbidan senior yang berdomisili di Jakarta. Konferensi bidan pertama tersebut telah berhasil
meletakkan landasan yang kuat serta arah yang benar bagi perjuangan bidan selanjutnya, yaitu
mendirikan suatu organisasi profesi bernama Ikatan Bidan Indonesia (IBI), berbentuk kesatuan,
bersifat Nasional, berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pada konferensi IBI
tersebut juga dirumuskan tujuan IBI yaitu :
1 Menggalang persatuan dan persaudaran antar sesama bidan serta kaum pada umumnya,
dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa.
2 Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi kebidanan, Khususnya
dalam pelayanan KIA serta kesejahteraan keluarga.
3 Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
4 Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat.
Dengan landasan dan arah tersebut, dari tahun ke tahun IBI terus berkembang dengan
hasil-hasil perjuangannyayang semakin nyata dan telah dapat dirasakan manfaatnya baik oleh
masyarakat maupun pemerintah sendiri.
Adapun tokoh-tokoh yang tercatat sebagai pemrakarsa konferensi tersebut adalah: Ibu
Selo Soemardjan. Ibu Sukaesih, Ibu Ipah dan Ibu S. Marguna, yang selanjutnya
memproklamirkan IBI sebagai satu-satunya organisasi resmi bagi para bidan Indonesia. Dan
hasil-hasil terpenting dari konferensi pertama bidan seluruh Indonesia tahun 1951 tersebut adalah
1 Sepakat membentuk organisasi Ikatan Bidan Indonesia, sebagai satu-satunya organisasi
yang merupakn wadah persatuan & kesatuan bidan Indonesia.
2 Pengurus besar IBI berkeduduka di Jakarta.
3 Di
daerah-daerah
dibentuk
cabang
dan
ranting.
Dengan
demikian
organisasi/pengumpulan yang bersifat local yang ada sebelum konferensi ini semuanya
membaurkan diri dan selanjutnya bidan-bidan yang berada di daerah-daerah menjadi
anggota-anggota cabang-cabang dan ranting dari IBI.
4 Musyawarah menetapkan Pengurus Besar IBI dengan susunan sebagai berikut :
Ketua I
: Ibu Fatimah Muin
Ketua II
: Ibu Sukarno
Penulis I
: Ibu Selo Soemardjan
Penulis II
: Ibu Rupingatun
Bendahara
: Ibu Salikun
Tiga tahun setelah konferensi, tepatnya pada tanggal 15 Oktober 1954, IBI diakui
sah sebagai organisasi yang berbadan hukum dan tertera dalam Lembaga Negara nomor:
J.A.5/927 (Departemen Dalam Negeri), dan pada tahun 1956 IBI diterima sebagai
anggata ICM (Internasional Confederation Of Midwives). Hingga saat ini IBI tetap
mempertahankan keanggotaan ini dengan cara senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan
ICM yang dilaksanakan diberbagai Negara baik pertemuan-pertemuan, lokakarya,
pertemuan regional maupun kongres tingkat dunia dengan antara lain menyajikan
pengalaman dan kegiatan IBI. IBI yang seluruh anggotanya terdiri dari wanita telah
tergabung dengan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada tahun 1951 hingga saat ini
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mengutamakan kebersamaan
Mempersatukan diri dalam satu wadah
Pengayoman terhadap anggota
Pengembangan diri
Peran serta dalam komunitas
Mempertahankan citra Bidan
Sosialisasi pelayanan berkualitas
Prioritas Strategi
Yaitu :
1
2
3
4
Kongres
Munas
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
Tahun 1851
Tahun 1902
Tahun 1938-1939
Tahun 1950
Tahun 1954
Tahun 1975-1984
Tahun 1985
Tahun 1989
Tahun 1993
Tahun 1993
Tahun 1994
Tahun 1996
Tahun 2000
Tahun 2006
Tahun 2008
Tahun 2009
Malang.
Tahun 2011