Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ANTROPOLOGI

(Koentjaraningrat)
Sejarah perkembangan ilmu antropologi itu sendiri ada dalam buku pengantar
antropologi 1 karangan "datuknya" antropologi yaitu atuk Koentjaraningrat.

Ada 4 fase dalam perkembangannya yaitu :


1. Fase pertama (Sebelum abad ke-18)
Pelayaran yang dilakukan oleh bangsa eropa yang terdiri dari kaum bangsawan,
ilmuan, pendeta dll ke asia, afrika dan oseania menghasilkan berbagai catatan tentang
bangsa-bangsa yang ada di luar eropa itu yang merupakan cikal bakal dari ilmu
antopologi itu sendiri.
catatan-catatan itu menarik minat para pelajar eropa untuk dipelajari yang
menghasilkan 3 kesimpulan besar yaitu :
*Memandang bangsa diluar eropa sebagai manusia liar, primitif, savage(istilah
yang digunakan dalam penggambaran bangsa di luar eropa.
*Memandang bangsa diluar eropa sebagai manusia yang masih suci tanpa
ternoda seperti di eropa.
*Menarik minat bangsa eropa untuk mengumpulkan pernak-pernik bangsa di
luar eropa di suatu tempat khusus yang menjadi cikal bakal terbentuknya museum
pertama di dunia.
2. Fase Kedua (Pertengahan abad ke-19)
Kritisi catatan pada fase pertama di tambah dengan berkembangnya pemikiran
mengenai teori evolusi melahirkan teori baru tentang perkembangan masyarakat yang
disebutkan mengalami tahap-tahap perkembangan seperti yang terjadi dalam teori
evolusi. Masyarakat eropa di katakan pada tahap yang tertiggi sedangkan bangsa di

luar eropa pada tahapan rendah. Pada fase ini ilmu antropologi bersifat akademikal
maksudnya " Mempelajari masyarakat yang tujuannya hanya untuk memahami
tahapan evolusi dan penyebaran kebudayaan manusia
3. Fase ketiga (Permulaan abad ke-20)
Ilmu antropologi pada fase ini berkembang sebagai alat bagi pemerintah
kolonial (penjajah) untu mempelajari masyarakat untuk mereka jajah. Sehingga pada
fase ini ilmu antropologi telah berkembang sebagai ilmu yang praktis yaitu bukan
hanya untuk mengetahui tahapan evolusi dan perkembangan kebudayaan saja, akan
tetapi juga untuk kepentingan pemeritah kolonial,
4. Fase Keempat (Setelah tahun 1930)
Pada fase inilah ilmu antropologi mengalami perkembangan yang cukup pesat.
ada dua perubahan dunia yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan ilmu
antopologi yaitu :
a. Timbulnya kesadaran untuk membangun masyarakat yang terjajah akibat perang
dan penjajahan.
b. Cepat hilangnya bangsa primitif akibat pengaruh budaya eropa yang tersebar pada
masa penjajahan.
Dari sinilah para antrpolog terdorong untuk mengembangkan lmu antropologi
untuk membangun masyarakat yang terjajah menjadi masyarakat yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai