Anda di halaman 1dari 1

Karies dental

Karies dentin dan enamel mengandung beberapa spesies bakteri seperti


Streptococcus mutans, lactobacilli, dan actinomyces. Kehadiran bakteri2 tersebut
menghasilkan toksin dan berpenetrasi kedalam tubulus dentinalis kemudian ke
pulpa. Penelitian menunjukkan bahwa sedikit lesi pada enamel dapat mengundang
sel inflamatori kedalam jaringan pulpa. Hasil dari adanya mikroorganisme dan
produknya di dentin, jaringan pulpa diinfiltrasi secara local (pada basis tubulus yang
terkena karies) oleh sel kronis inflamatori seperti makrofag, limfosit dan sel plasma.
Kelanjutan karies terhadap pulpa, proses inflamasi mengalami perubahan secara
nyata intensitas dan karakternya.
Seteah paparan, pulpa diinfiltasi secara dominan oleh sel leukosit PMN
(polymorphonuclear) untuk membentuk area nekrosis likuefaksi pada daerah
terpapar karies. Bakteri berkolonisasi pada area nekrosis likuefaksi. Jaringan pulpa
dapat tetap terinflamasi untuk waktu yang lama sebelum benar-benar menjadi
nekrosis, sebaliknya dapat juga mati secara cepat. Virulensi bakteri, resistensi host,
jumlah sirkulasi dan yang terpenting jumlah drainase memiliki peran penting dalam
proses ini.
Peran Mikroorganisme
Konsekuensi dari jejas pulpa, system saluran akar menjadi tempat berlabuh bakteri
dan produknya. Karena lokasinya, kurangnya sirkulasi kolateral, dan rendahya
kemampuan, pulpa tidak memiliki kemapuan untuk mempertahankan diri terhadap
bakteri.

Anda mungkin juga menyukai