Anda di halaman 1dari 20

41

BAB 3
OBJEK PENELITIAN

3.1

Struktur Organisasi Perusahaan


3.1.1

GMM Tai Hub

Gambar 3.1
Logo GMM Tai Hub
GMM Tai Hub atau GTH merupakan studio film dari konglomerat
hiburan Thailand GMM Grammy. GTH terbentuk pada tahun 2003
karena penggabungan GMM Pictures dengan produser dari Tai
Entertainment, Visute Poolvoralaks dan perusahaan film Hub Ho Hin
milik Jira Maligool, menyusul kesuksesan box-office dari film komedi
romantis masa kecil, Fan Chan, yang diproduksi oleh tiga perusahaan itu.
GMM Tai Hub Co, Ltd adalah sebuah studio film Thailand
terintegrasi yang berkomitmen untuk memproduksi, memasarkan dan

42
mendistribusikan film-film komersial sukses yang menghibur penonton
Thailand dengan pemikiran, cerita lokal yang relevan yang diproduksi
dengan standar internasional tertinggi.
Pada tahun 2000, Tai Entertainment bergabung dengan Hub Ho
Hin Bangkok untuk memproduksi The Iron Ladies, film yang menjadi
pemimpin box office dalam negeri. Pada tahun 2003, Tai Entertainment
dan Hub Ho Hin bekerja sama dengan GMM Grammy untuk
memproduksi My Girl.
Diluncurkan pada tahun 2004, GTH merupakan perusahaan joint
venture yang sepenuhnya independen dari tiga perusahaan media
Thailand yang paling terkenal dan inovatif: GMM Grammy (51%), Tai
Entertainment (30%) dan Hub Ho Hin Bangkok (19%) mengumumkan
bermerger dan membangun sebuah perusahaan baru dengan nama "GMM
Tai Hub" atau "GTH".
GTH fokus pada film Thailand di studio satu atap, sistem yang
jelas, dan berurusan dengan standar internasional, kepentingan keadilan
untuk orang yang bekerja dan siap untuk peduli dan membantu pekerja
film. Baik yang lama dan baru sama-sama berdasarkan tiga alasan utama,
segar - berkualitas - jujur, tiga fitur yang disukai. Ketiga perusahaan
memiliki target produksi yang panjang, oleh GTH ditempatkan dalam
"arus utama" film Thailand dan film untuk memuaskan massa.

43
GTH telah mengumpulkan beberapa produser Thailand paling
berbakat,

sutradara,

dan

operator

di

bawah

(http://en.wikipedia.org/wiki/GMM_Tai_Hub).

1.1.2 Film The Billionaire

Gambar 3.2
Poster Film The Billionaire

satu

atap

44

Gambar 3.3
Top Ittipat dan Produk Tao Kae Noi

Film The Billionaire atau yang dikenal dengan judul aslinya Top
Secret: Wai Roon Pun Lan ( ) adalah sebuah film biografi
dari Thailand yang dirilis oleh GMM Tai Hub pada tanggal 20 Oktober
2011 di Thailand dan menjadi box office dengan pendapatan kotor
38,796,264 baht (http://en.wikipedia.org/wiki/The_Billionaire). Dan di
Indonesia, film ini dirilis pada 30 November 2011 di bioskop
Blitzmegaplex.
Film The Billionaire diangkat dari kisah nyata kehidupan
seorang tokoh yang bernama Top Aitthipat Kulapongvanich atau yang
biasa dipanggil Top Ittipat yang diperankan oleh Pachara Chirathivat.
Pada saat Top Ittipat berusia 16 tahun, ia adalah seorang pecandu game
online yang membuatnya tidak fokus belajar. Ia menelantarkan

45
sekolahnya. Namun dari game online inilah Top Ittipat mulai
mendapatkan uang dari hasil berjualan item-item senjata miliknya di
game online. Otak bisnis mulai terlihat ada di dalam dirinya.
Karena kemalasannya di sekolah, Top Ittipat tidak berhasil masuk
perguruan tinggi negeri dan harus masuk ke perguruan tinggi swasta. Di
saat yang bersamaaan, keluarganya mengalami kesulitan ekonomi karena
bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan. Top pun beralih ke bisnis
jual-beli DVD Player untuk membiayai kuliahnya sendiri, namun ia
ditipu karena DVD Player yang ia beli adalah barang palsu semua.
Hutang keluarganya yang mencapai 40 juta baht semakin
membuat Top tertekan. Ayah dan Ibunya kemudian pindah ke China,
sedangkan Top tidak mau ikut bersama mereka dan memilih tinggal di
Thailand bersama pamannya (Somboonsuk Niyomsiri). Top pun mulai
berjualan kacang chesnut bersama pamannya . Bisnis ini berjalan dengan
baik, hingga pada suatu hari pihak mal membatalkan kontrak berjualan
karena asap mesin pembuat kacang chesnut itu telah mengotori langitlangit mal.
Top Ittipat mulai putus asa. Namun, pamannya menjadi salah satu
orang yang selalu berada di sampingnya dan mendukung apapun yang ia
lakukan. Singkat cerita, Top kemudian mendapatkan ide untuk berjualan
cemilan rumput laut. Untuk merealisasikan idenya itu, Top harus
melakukan berbagai eksperimen bagaimana menggoreng rumput laut

46
yang

benar

dan

enak.

Eksperimennya

gagal

berkali-kali

dan

menghabiskan banyak sekali uang. Hingga pada satu ketika, ia pun


berhasil menemukan cara membuat cemilan rumput laut yang benar dan
enak.
Dan ia pun kemudian mencari strategi penjualan hingga
menghubungi pihak 7-Eleven untuk mengajak bekerja sama. Ternyata
tidaklah semudah yang Top pikirkan. Ia sempat ditolak beberapa kali,
namun akhirnya dia berhasil membuktikan bahwa cemilan rumput laut
buatannya yang bernama Tao Kae Noi layak untuk dipasarkan di 7Eleven.
Dua tahun setelah bekerja sama dengan 7-Eleven, Top Ittipat
dapat melunasi hutang keluarganya dan kembali menempati rumahnya
yang sempat disita. Saat ini, Top memiliki 2500 karyawan, mengirim
produknya ke lebih dari 3000 cabang 7-Eleven, dan mengekspor cemilan
rumput lautnya ke 27 negara di dunia. Top juga memiliki perkembunan
rumput laut di Korea Selatan. Pendapatannya pada tahun 2010 mencapai
1500 juta baht (Rp 450.000.000.000).
Director

: Songyos Sugmakanan

Cast

:Pachara

Chirathivat,

Somboonsuk Niyomsiri
Genre

: Drama

Walanlak

Kumsuwan,

47
Duration
3.2

: 120 min

Metode Pengumpulan Data


3.2.1

Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/ gejala/ fenomena itu
dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan
hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya
dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses
penelitian bersifat deduktif, di mana untuk menjawab rumusan masalah
digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis.
Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan.
Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang
telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan
menggunakan statistik sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang
dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya
dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan

48
hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel
tersebut diambil (Sugiyono, 2009: 13).
3.2.2

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diambil oleh peneliti adalah jenis penelitian
kuantitatif

eksplanatif.

Penelitian

eksplanatif

ditujukan

untuk

memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel.


Penelitian eksplanatif mencoba mencari kejelasan hubungan antar hal
tersebut (Syaodih, 2005: 20). Penelitian eksplanatif dimaksudkan untuk
menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau
menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh dari satu variabel
terhadap variabel yang lain. Oleh karena itu, dalam penelitian eksplanatif
peneliti menggunakan sampel dan hipotesis penelitian. Penelitian
eksplanatif

juga

dapat

digunakan

untuk

mengembangkan

dan

menyempurnakan teori, dan disamping itu penelitian eksplanatif juga


memiliki kredibilitas untuk mengukur serta menguji hubungan sebab
akibat dari dua atau lebih variabel dengan menggunakan analisis statistik
inferensial (induktif).
Penelitian ini dilakukan dengan survei. Dalam penelitian
eksplanatif survei, peneliti diwajibkan membangun hipotesis penelitian
dan mengujinya di lapangan, karena format ini bertujuan mencari
hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Dengan
penelitian eksplanatif, maka penelitian ini berusaha menjelaskan

49
Pengaruh Film The Billionaire (sebagai variabel X) dengan minat
berwirausaha mahasiswa marketing communication Bina Nusantara
University angkatan 2008 (sebagai variabel Y).
3.2.3

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Dalam survei,
informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner/
angket. Umumnya, pengertian survei dibatasi pada penelitian yang
datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh
populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari
seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survei adalah penelitian
yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Masri, 2006: 3).

3.2.4

Populasi
Sekaran (2003) mengungkapkan pengertian populasi sebagai
keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal-hal yang menarik bagi
peneliti untuk ditelaah. Mengacu kepada pengertian tersebut, maka dapat
dipahami bahwa populasi bisa berupa sekelompok orang, misalkan
sekelompok mahasiswa Indonesia, sekelompok pedagang kaki lima
Indonesia, dan sekelompok dosen di Indonesia. Sekelompok kejadian
dapat diartikan sebagai sekelompok letusan gunung berapi (jumlah

50
seluruh letusan gunung berapi di Indonesia sejak tahun 1945 sampai
sekarang), sekelompok data mengenai kunjungan presiden ke luar negeri,
dan sekelompok data mengenai demonstrasi mahasiswa (jumlah seluruh
demonstrasi mahasiswa yang terjadi di Indonesia). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau
hal-hal menarik untuk diteliti yang telah dibatasi oleh peneliti itu sendiri
(Zulganef, 2008: 133).
Populasi di dalam penelitian ini adalah mahasiswa marketing
communication Bina Nusantara University angkatan 2008. Berikut
rincian populasinya:
Broadcasting

: 130 orang

Public Relation

: 250 orang

Data tersebut peneliti dapatkan setelah bertanya kepada Layanan


Induk Mahasiswa Bina Nusantara University. Jadi jumlah total
mahasiswa Marketing Communication adalah 380 orang.

3.2.5

Sampel
Sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi yang terdiri
dari anggota-anggota populasi yang terpilih. Secara sederhana dapat

51
dikatakan bahwa semua anggota sampel adalah anggota populasi, tetapi
tidak semua anggota populasi adalah anggota sampel.
Sebuah sampel adalah bagian dari populasi. Survei sampel adalah
suatu prosedur di mana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil
dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari
populasi (Nazir, 2003: 271).
Peneliti dapat meneliti seluruh elemen populasi (disebut dengan
sensus) atau meneliti sebagian dari elemen-elemen populasi (disebut
dengan penelitian sampel) (Indriantoro, Supomo, 2002: 115).
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila
kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang
dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan
penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 2010:
174).
Dalam suatu penelitian yang menggunakan medote survei,
tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi.
Alasan menggunakan penelitian sampel adalah karena peneliti memiliki
keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga yang tersedia. Dengan meneliti
sebagian dari populasi atau memilih sampel, peneliti mengharapkan hasil

52
yang diperoleh akan dapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan.

Teknik penarikan sampel diambil dengan menggunakan rumus


Taro Yamane, yaitu:
n=

N
Nd2 + 1

Diketahui:
n = Jumlah sampel yang diperlukan
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan (10 % atau 0,1)
n=

N
Nd2 + 1

380
380 (0,1)2 + 1

380

53
4,8
= 79,17 (Dibulatkan menjadi 79 orang)

1.2.6

Teknik Penarikan Sampel


Teknik penarikan sampel pada penelitian ini adalah dengan
sampel bertujuan atau purposive sampling. Sampel bertujuan dilakukan
dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau
daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya
dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan
waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang
besar dan jauh. Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup
baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat
mewakili populasi (Arikunto, 2010: 183).
Berdasarkan teknik purposive sampling yang peneliti ambil, maka
kuesioner akan disebarkan kepada 79 responden yang mengetahui dan
sudah menonton film The Billionaire.

1.2.7

Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari:

54
-

Pengumpulan Data Primer


Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari
objek yang diteliti. Untuk memperoleh data primer dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner/ angket yang
disebarkan kepada responden.

Pengumpulan Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan
dengan menelusuri data-data yang ada pada buku-buku yang
terkait dengan penelitian dan juga melalui penelusuran di internet.
Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah

kuesioner. Soemardjan dan Koentjaraningrat (1990) mengungkapkan


pengertian kuesioner sebagai daftar pertanyaan-pertanyaan yang disusun
secara tertulis. Sedangkan Sekaran (2003) mengungkapkan bahwa
kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang sudah dirumuskan
sebelumnya, di mana responden menulis atau mencatat jawaban mereka,
umumnya dalam beberapa alternatif yang telah ditentukan terlebih
dahulu. Kedua pengertian tersebut menunjukkan bahwa perbedaan utama
pengambilan data melalui kuesioner dan wawancara adalah bentuk
pertanyaan yang tertulis dan lisan. Jika dalam wawancara pertanyaan
diberikan kepada responden secara lisan, sedangkan dalam metode
kuesioner pertanyaan diberikan kepada responden secara tertulis
(Zulganef, 2008: 166).

55
Ada dua bentuk pertanyaan kuesioner: tertutup dan terbuka. Pada
bentuk tertutup, responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab
dengan memilih dari sejumlah alternatif. Karena jawabannya berupa
pilihan, kuesioner tertutup sering pula disebut sebagai multiple choice
questionnaire. Keuntungan bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan,
mudah

dianalisis,

mampu

memberikan

jangkauan

jawaban,

menghilangkan kemunginan responden mengabaikan sesuatu, serta


mengurangi kemungkinan memperoleh jawaban bertaksa (ambiguitas)
(Basuki, 2010: 159).
Jadi, tipe pertanyaan yang dipilih peneliti pada kuesioner adalah
tipe pertanyaan tertutup yang jawabannya sudah disediakan dalam bentuk
pilihan ganda sehingga responden tinggal memilih. Pertanyaan tertutup
akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga
memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh
angket yang telah terkumpul. Dan juga pernyataan-pernyataan dalam
kuesioner akan menggunakan format jawaban skala likert.

3.2.8

Teknik Pengukuran
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu
penelitian. Yang dimaksud dengan sikap menurut Thurstone ialah 1)
pengaruh atau penolakan, 2) penilaian, 3) suka atau tidak suka, 4)
kepositifan atau kenegatifan terhadap suatu objek psikologis. Biasanya

56
sikap dalam skala Likert dieskpresikan mulai dari yang paling negatif,
netral, sampai ke yang paling positif dalam bentuk sebagai berikut: sangat
tidak setuju, tidak setuju, tidak tahu (netral), setuju, dan sangat setuju.
Untuk melakukan kuantifikasi maka skala tersebut kemudian diberi
angka-angka sebagai simbol agar dapat dilakukan perhitungan (Jonathan
Sarwono, 2006: 96).
Pada penelitian ini, instrumen penelitiannya dibuat dalam lima
format jawaban yang diberi skor sebagai berikut:

3.3

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Metode Analisis Data


3.3.1

Teknik Analisis Data


Tujuan penelitian adalah menjawab masalah penelitian melalui
proses analisis data. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan

57
kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis
data dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan statistik.
Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini
seringkali digunakan statistik. Salah satu fungsi pokok statistik adalah
menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi
informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami (Masri,
Effendi, 2006: 263).
Pemrosesan data akan dilakukan dengan membuat tabulasi dengan
bantuan teknologi komputer. Membuat tabulasi tidak lain adalah
memasukkan data ke dalam tabel-tabel, dan mengatur angka-angka
sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori. Paket
aplikasi statistik yang digunakan peneliti adalah SPSS.
Analisis Bivariat
Analisis data bivariat digunakan untuk menganalisis data dua
variabel penelitian. Penelitian terhadap dua variabel biasanya mempunyai
tujuan untuk mendeskriptifkan distribusi data, menguji perbedaan dan
mengukur hubungan antara dua variabel yang lain diteliti. Pengujian
hipotesis dalam analisis bivariat, umumnya mempunyai tujuan untuk
menguji perbedaan dan mengukur hubungan antara dua variabel
penelitian.

58

Analisis Regresi
Antara korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang
sangat erat. Setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum
tentu dilanjutkan dengan regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan
regresi adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai
hubungan kausal/sebab akibat, atau hubungan fungsional. Analisis regresi
dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau
fungsional.
Regresi Linear Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Persamaan umum
regresi linear sederhana adalah:
Y = a + bX
Dimana:
Y

= Subjek dalam variabel terikat yang diprediksikan

= Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

59
b

= koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun


penurunan variabel terikat yang didasarkan pada variabel
bebas. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi
penurunan.

= Subjek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu

Peneliti menggunakan tabel di bawah ini sebagai pedoman dalam


memberikan penafsiran koefisien korelasi.
Tabel 3.1
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
0,80-1,00
0,60-0,7999
0,40-0,5999
0,20-0,399
0,00-0,199

Tingkat Hubungan
Sangat kuat
Kuat
Sedang
Rendah
Sangat rendah

Sumber: Sugiyono (2009)

3.3.2

Validitas dan Realibilitas


Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Bila seseorang ingin mengukur berat

60
suatu benda, maka dia harus menggunakan timbangan. Timbangan adalah
alat pengukur yang valid bila dipakai untuk mengukur berat, karena
timbangan memang mengukur berat. Sekiranya peneliti menggunakan
kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang
disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya.
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat
pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut
reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Masri, Effendi, 2006:
140).

Anda mungkin juga menyukai