Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN PKL

DIKLAT JABFUNG SANITARIAN TERAMPIL


BAPELKES PROVINSI SULAWESI UTARA
TANGGAL 17-28 Mei

Oleh :
HELLEN A BUJUNG SPd

I. PENDAHULUAN.
Praktek kerja lapangan (PKL) diklat Jabfung sanitarian terampil pelaksana,
merupakan bagian integral dari proses pembelajaran pelatihan

Jabfung sanitarian

terampil pelaksana, kabupaten Bogor, tahun 2007.


Kegiatan Praktek lapangan ini dimaksudkan memberikan kesempatan kepada
para peserta diklat untuk membandingkan

teori yang dipelajari dikelas dengan

kenyataan dilapangan, sehingga mereka mampu mengaplikasikan teknik dan prosedur


pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi dan menilai permasalahan kesehatan lingkungan
serta merancang alternatif pemecahan masalah kesehatan lingkungan.
Sesuai dengan kompetensi
melakukan kegiatan

diklat bahwa peserta latih diharapkan mampu

pengamatan dan pengawasan kesehatan lingkungan dan pember-

dayaan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan lingkungan, maka kegiatan PKL
ini merupakan upaya pemantapan proses belajar, sehingga para peserta latih lebih siap
melaksanakan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional sanitarian terampil.
Lokasi PKL ditentukan pada puskesmas dan tempat-tempat umum diwilayah
kabupaten Bogor, sehingga memungkinkan peserta latih dapat menerapkan teknis
pelaksanaan pengamatan dan pengawasan kesehatan lingkungan serta pemberdayaan
masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan lingkungan sesuai dengan prosedur yang
telah dipelajari.. Penerapan teknis pelaksanaan kegiatan, penemuan masalah-masalah
kesehatan lingkungan dilapangan dan penyusunan saran-saran pemecahan masalah
diharapkan menjadi pengalaman yang berharga dalam meningkatkan kinerja peserta latih
setelah kembali ke tempat tugas masing masing.
Demikian selanjutnya, pengalaman penyusunan laporan PKL ini dapat memandu
peserta latih dalam menyusun

hasil pelaksanaan kegiatan. Laporan hasil-hasil

pelaksanaan kegiatan, merupakan bukti fisik pelaksanaan butir-butir kegiatan yang


amat penting dalam pengumpulan angka kredit sehubungan dengan kelangsungan karier
jabatan fungsional sanitarian.
1

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan kegiatan prektek lapangan,

peserta diklat mempunyai

pengalaman nyata secara individual dan mampu melakukan kegiatan dan penyusunan
laporan pelaksanaan kegiatan pengamatan, pengawasan kesehatan lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat dalam upaya perbaikan kualitas lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya teknik dan seni cara melakukan kegiatan dan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan pengamatan kesehatan lingkungan,
b. Diperolehnya teknik dan seni cara melakukan kegiatan dan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan pengawasan kesehatan lingkungan.
c. Diperolehnya teknik dan seni cara melakukan kegiatan dan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masayarakat dalam upaya perbaikan
kualitas lingkungan.
d. Diperolehnya informasi tentang kondisi kualitas kesehatan lingkungan di lokasi
PKL, yang merupakan informasi awal untuk wilayah puskesmas bersangkutan.
III.RUANG LINGKUP
Kegiatan pengamatan dan pengawasan kesehatan lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan lingkungan di wilayah dan pada objek
sebagai berikut :
1. Kegiatan pengamatan kesehatan lingkungan di puskesmas ,
2. Kegiatan pengawasan kesehatan lingkungan di hotel .
3. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dal;am upaya perbaikan kualitas lingklungan di
puskesmas
IV. PEMBIMBING
Widyaiswara Bapelkes lemahabang yang ditunjuk, yaitu Sdr. Zainal Abidin, M.Sc, Sdr.
Alam P.Harahap, SKM dan Sdr. RA.Syafei MM.
2

V. PESERTA
Peserta Diklat Jabfung Sanitarian Terampil Pelaksana sebagai berikut :
Kel. Pengawasan

Kel. Pengamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Kel. Pemberdayaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

VI.STRATEGI DAN METODA


1. Strategi dan metoda pengamatan kesehatan lingkungan

2. Strategi dan metoda pengawasan kesehatan lingkungan


Jenis kegiatan pengawasan kesehatan lingkungan yang akan dipraktekkan adalah :
a. Pemeriksaan kondisi lingkungan,
b. Pengambilan sample
c. Penentuan diagnosa dan teratmen intervensi,
d. Pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan
e. Pelaksanaan bimtek kesehatan lingkungan *
Mengacu pada kompetensi jabatan fungsional santerlak, maka kegiatan pemeriksaan
kondisi kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :
No

Tahapan
kegiatan

Objek & prosedur kegiatan


Objek kelompok I

Objek kelompok II
Secara sederhana *
Secara konvensional
Secara sederhana *
Secara konvensional
-

Pemeriksaan

Pengambilan
sample

Penentuan
diagnosa &
treatmen int

Tingkat awal secara


konvensional

Konsultasi
kesling

Tingkat awal secara lokal

Bimbingan
Teknis **

a.
local
- regional

Catatan : * kesepakatan menggunakan peralatan sederhana

** revisi pada cetakan terbaru


Atas kesepakatan, objek pemeriksaan adalah tempat tempat umum, ditentukan
hotel melati hotel .
Pemeriksaan secara konvensional terhadap objek kelompok II, yakni pemeriksaan
dengan menggunakan peralatan pengukuran di lapangan terhadap kualitas air ( fisik,
kimia dan bakteri, dan terhadap BOD, serta terhadap beberapa parameter ambient
seperti .
Pemeriksaan dilakukan dengan mendatangi, mengukur, mencatat, dan melaporkan
kondisi lingkungan pada aspek :
4

VARIABEL UPAYA
No

Persyaratan
Kesling
& Bangunan

Persyaratan
Kesehatan
kamar

Persyaratan
Kesehatan
Fasilitas Sanitasi

Kondisi
kesehatan
karyawan

Bobot 70 %

Bobot 70 %

Bobot 80 %

Bobot 70 %

Keadaan Lokasi

Kondisi ruang

Kualitas air

Kondisi lingkungan

Konstruksi &
keadaan kamar
tidur

Kuantitas air

Keadaan keliling
bangunan

Keadaan Ruang
istirahat karyawan

Konstruksi
pembuangan air
limbah

Pemanfaatan ruang

Keadaan toilet
untuk umum

Konstuksi &
keadaan lantai

Konstruksi &
keadaan Kamar
mandi, jamban&
peturasan
Keadaan kamar
lena

keadaan dinding

Keadaan ruang cuci

Konstruksi &
keadaan
pengolahan sampah

Kedaan atap

Keadaan gudang

Konstruksi
peralatan
pencegahan
masuknya serangga
& tikus

Konstruksi
langit-langit

Konstruksi pintu

10

Konsruksi dan
keadaan
Pencahayaan

Kelengkapan
pakaian kerja
Surat keterangan
sehat dari dokter

Keadaan kamar
mandi dan jamban
untuk penghuni/
tamu yang
menginap

Secara khronologis Kegiatan Pemeriksaan Kondisi Lingkungan Hotel ini adalah


sebagai berikut :
l). Persiapan.
5

( Penentuan objek, penentuan indikator, penyiapan

peralatan dan formulir

inspeksi sanitasi hotel )


2). Pelaksanaan.
a) Kegiatan pemeriksaan objek kelompok II secara konvensional.
-

Kegiatan pemeriksaan dan pengisian formulir Inspeksi Sanitasi


( terlampir formulir isian )

Pengolahan data isian kuesioner,


( Penentuan score berdasarkan konstanta bobot dan hasil penilaian
komponen variable kesling )

b) Kegiatan penentuan diagnosa dan treatmen intervensi


- Interpretasi hasil olahan data
( Hasil perbandingan score yang dihitung dengan nilai 274,
nilai 274 adalah nilai maksimun dinyatakan 100 % )
- Kesimpulan atas intrepretasi data :
. Dinyatakan memenuhi syarat apabila score 75 %, dan score untuk masing
masing variable adalah :
VARIABEL UPAYA
Persyaratan
Kesling
& Bangunan

Persyaratan
Kesehatan
kamar

Persyaratan
Kesehatan Fasilitas
Sanitasi

Kondisi
kesehatan
karyawan

Bobot 70 %

Bobot 70 %

Bobot 80 %

Bobot 70 %

c) Kegiatan konsultasi kesling


Berdasarkan permasalahan yang ditemukan baik permasalah input, proses dan
output, disarankan nasehat berupa saran-saran :
o Dimulai dengan saran makro berdasarkan score gobal
( saran menyangkut perbaikan manajemen, dukungan keuangan / biaya,
kebijakan lintas program dan lintas sector, penerapan sangsi & lain-lain )
o Disusul dengan saran spesifik berdasarkan masalah yang ditemukan pada
masing-masing komponen variable upaya.

( saran perbaikan kualitas lingkungan seperti perbaikan konstruksi bangunan/perbaikan slope lantai,/ventilasi/penerangan , peningkatan kebersihan dan lain-lain ).
d) Kegiatan bimbingan teknis
Kunjungan sanitarian dari pusat ke propinsi, atau dari propinsi ke kabupaten
atau dari kabupaten ke puskesmas atau dari puskesmas ke poskesdes/polindes
untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan lingkungan yakni dengan cara
menilik kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan SOP dan realisasi
pencapaian target bulanan.
Permasalahan yang teridentifikasi didiskusikan dan diberi saran perbaikan.
3). Penyusunan Laporan.
Laporan disajikan per masing-masing tahapan kegiatan ( pemeriksaan,
pengambilan sample, penentuan diagnosa dan treatmen intervensi, dan konsultasi
kesling ). Masing-masing laporan tersebut disusun secara khronologis dengan
struktur laporan sebagai berikut :
a) Laporan pemeriksaan objek kelompok II
Judul ( halaman Kulit ),
Kata Pengantar ( dari sanitarian penyusun/pengumpul angka kredit),
Daftar isi,
Latar belakang ( Posisi dan situasi lapangan kawasan hotel, Gambaran
Masalah penyakit-penyakit berbasis lingkungan khususnya & gangguan
kesehatan lainnya di puskesmas yang mewilayahi hotel ).
Tujuan,
Metoda kerja / langkah-langkah Kegiatan,
- Cara pengumpulan data,
- Cara pengolahan data
- Cara analisis data,
- Cara interpretasi data
Hasil Pemeriksaan,
Kesimpulan dan
Rekomendasi.
7

b) Laporan pengambilan sample,


Judul ( halaman kulit ),
Kata Pengantar ( dari sanitarian penyusun/pengumpul angka kredit),
Daftar isi,
Tujuan,
Metoda Kerja / Langkah-langkah Kegiatan,
- Penentuan titik pengambilan sample
- Teknik pengambilan sample
- Proses pengiriman sampel
Hasil Pemeriksaan
c) Laporan penentuan diagnosa dan treatmen intervensi,
Judul ( halaman Kulit ),
Kata Pengantar ( dari sanitarian penyusun/pengumpul angka kredit),
Daftar isi,
Tujuan,
Metoda kerja / Langkah-langkah kegiatan penentuan diagnosa & treatmen
intervensi,
- Cara penentuan masalah kesehatan lingkungan
Yakni dengan :
Membandingkan skore yang ditemukan sebagai hasil pengamatan /
pengukuran permasing-masing komponen lingkungan yang dinilai
dengan sandart baku ( standaryang berlaku ) .
Skore hasil pengamatan/pengukuran komponen lingkungan
-----------------------------------------------------------------------Standart baku mutu komponen lingkungan
Membandingkan total skore yang ditemukan sebagai hasil pengamatan /
pengukuran yang dinilai dengan sandart laik sehat ( 75 % ).
Skore hasil pengamatan/pengukuran komponen lingkungan
-----------------------------------------------------------------------Standart laik sehat

Hasil diagnosa dan treatment intervensi


- Uraian masalah spesifik kesehatan lingkungan per masing-masing
komponen lingkungan

yang ditemukan dari hasil-hasil pengamatan /

pengukuran dilapangan.
No
I

II

III

IV

Komponen lingkungan yang


di amati / diukur

Hasil diagnosa
( Masalah )

Treatmen
intervensi

Persyaratan Kesling &


bangunan umum
1.
..
2.
..
3. dan seterusnya
..
Persyaratan Kesehatan kamar

.
.
.

1.
2.
3 dan seterusnya
Persyaratan fasilitas sanitasi
1.
2.
3 dan seterusnya
Karyawan

..
..
..

.
.
.

..
..
..

.
.
.

1.

..

2.
3. dan seterusnya

..
..

.
.

- Uraian masalah umum kesehatan lingkungan yang ditemukan dari hasilhasil pengamatan / pengukuran dilapangan.
No
I

Variabel upaya
Persyaratan Kesling &
bangunan umum

Hasil diagnosa
( Masalah )

Treatmen
intervensi

II

Persyaratan Kesehatan kamar

III

Persyaratan fasilitas sanitasi

IV

Karyawan

Pengambilan kesimpulan dari informasi yang ditemukan


9

Buat kesimpulan dengan menentukan prioritas masalah kesehatan


lingkungan dan susun saran perbaikan.
d) Laporan konsultasi kesling dan uji kelaikan dan penetapan mutu
Judul ( halaman Kulit ),
Kata Pengantar ( dari sanitarian penyusun/pengumpul angka kredit),
Daftar isi,
Tujuan,
Uraikan maksud melakukan konsultasi kesehatan
Metoda kerja / Langkah-langkah kegiatan konsultasi,
- Wawancara penjajakan pengetahuan dan keterampilan
- Penilikan kekurasian peralatan / check kalibrasi
Kesimpulan
- Hasil penjajakan pengetahuan dan keterampilan
- Hasil penilikan kekurasian peralatan / check kalibrasi
Saran-saran perbaikan yang diajukan
- Saran peningkatan pengetahuan dan keterampilan
- Saran penilikan kekurasian peralatan
e) Laporan kunjungan bimbingan teknis
Judul ( halaman Kulit ),
Kata Pengantar ( dari sanitarian penyusun/pengumpul angka kredit),
Daftar isi,
Tujuan,
Uraikan maksud melakukan kujungan bimbingan teknis
Metoda kerja / Langkah-langkah kegiatan kunjungan bimbingan teknis,
- Bahan ( daftar tilik masalah )
- Cara ( wawancara, diskusi, dan pembimbingan )
Kesimpulan
- Hasil wawancara dan diskusi
- Hasil pembimbingan

10

4). Presentasi Hasil Pemeriksaan Kondisi Lingkungan.


Kelompok II menyajikan hasil-hasil pemeriksaan kondisi lingkungan hotel
didepan nara sumber, pejabat Kepala Dinas Kesehatan Kab.Bogor,
Kepala Badan Diklat Kabupaten Bogor, Bapak RA Sofyan MPH serta para
Widyaiswara Bapelkes Lemahabang.
3. Strategi dan metoda pemberdayaan masyarakat dalam perbaikan kualitas
lingkungan lingkungan

11

VII. JADWAL KEGIATAN

Hari/Tgl/Jam
., Maret 2007

Kegiatan

Tempat

7.30 8.00

Pengarahan

Hotel Purnama Putra

1.0 8.30

Perjalanan Menuju Lokasi

Perjalanan

8-30 9.00

Pul data Puskesmas

Lokasi PKL

1.0 13.00

Isian Kuesioner

Lokasi PKL

19.00 21.00

Pengolahan data,

Hotel Purnama Putra

Penyusunan laporan,dll

Hotel Purnama Putra

Seminar

Bapelkes lemahabang

., . Maret 2007
8.45 12.00

VIII. MODEL LAPORAN KEGIATAN PKL


I.

KULIT ( Halaman Judul )


II.

KATA PENGANTAR

III

LATAR BELAKANG
IV

TUJUAN

METODE KERJA / LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN


VI

HASIL PEWLAKSANAAN KEGIATAN


( Uraikan per variable upaya )
VII

KESIMPULAN

( Terhadap objek )
VIII REKOMENDASI
IX

KEPUSTAKAAN

12

FORMULIR ISIAN PEMERIKSAAN KESLING


( INSPEKSI SANITASI )
HOTEL

13

II. TUJUAN
3. Tujuan Umum
Setelah melakukan kegiatan prektek lapangan,

peserta diklat mempunyai

pengalaman nyata secara individual dan mampu melakukan kegiatan dan penyusunan
laporan pelaksanaan kegiatan perencanaan, pengawasan kesehatan lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat dalam upaya perbaikan kualitas lingkungan.
4. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya teknik dan seni cara melakukan kegiatan dan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan perencanaan kesehatan lingkungan,
b. Diperolehnya teknik dan seni cara melakukan kegiatan dan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan pengawasan kesehatan lingkungan.
c. Diperolehnya teknik dan seni cara melakukan kegiatan dan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masayarakat dalam upaya perbaikan kualitas
lingkungan.
d. Diperolehnya informasi tentang kondisi kualitas kesehatan lingkungan di lokasi
PKL, yang merupakan informasi awal untuk wilayah puskesmas bersangkutan.
III.RUANG LINGKUP
Kegiatan pengamatan dan pengawasan kesehatan lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan lingkungan di wilayah dan pada objek
sebagai berikut :
4. Kegiatan pengamatan kesehatan lingkungan di puskesmas ,
5. Kegiatan pengawasan kesehatan lingkungan di hotel .
6. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dal;am upaya perbaikan kualitas lingklungan di
puskesmas
IV. PEMBIMBING
Widyaiswara Bapelkes lemahabang yang ditunjuk, yaitu Sdr. Zainal Abidin, M.Sc, Sdr.
Alam P.Harahap, SKM dan Sdr. RA.Syafei MM.

14

V. PESERTA
Peserta Diklat Jabfung Sanitarian Terampil Pelaksana sebagai berikut :
Kel. Pengawasan

Kel. Pengamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Kel. Pemberdayaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

VI.STRATEGI DAN METODA


4. Strategi dan metoda pengamatan kesehatan lingkungan

5. Strategi dan metoda pengawasan kesehatan lingkungan


Jenis kegiatan Pengawasan yang akan dipraktekkan adalah :
15

a. Pemeriksaan kondisi lingkungan,


b. Pengambilan sample
c. Penentuan diagnosa dan teratmen intervensi,
d. Pelaksanaan konsultasi kesehatan lingkungan
Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Hotel .. adalah pemeriksaan terhadap
objek kelompok .., yakni pemeriksaan dengan menggunakan alat
indra / visual terhadap objek, dengan .atau tanpa memakai .bantuan
peralatan pengukuran.
Pemeriksaan dilakukan dengan mendatangi, mengukur, mencatat, dan melaporkan
kondisi lingkungan pada aspek : (

GANTI )

a. Lingkungan luar / halaman


b. Ruang Bangunan
c. Penyehatan air bersih
d. Penyehatan udara ruang
e. Pengelolaan limbah
f. Pencahayaan
g. Kebisingan pada ruang kerja
h. Getaran di ruang kerja
i. Radiasi di ruang kerja
j. Pengandalian vector penyakit
k. Instalasi listrik dan penangkal petir
l. Pemeliharaan toilet,
Dari uraian kegiatan tersebut, disimpulkan bahwa pada pemeriksaan kondisi
lingkungan ini praktis tidak melakukan pemeriksaan sample, penentuan diagnose dan
treatment.
Secara khronologis Kegiatan Pemeriksaan Kondisi Lingkungan Industri ini adalah
sebagai berikut :
l). Persiapan.
( Penentuan Objek, penentuan indikator, penentuan peralatan dan penyiapan
formulir inspeksi sanitasi industri )
2). Pelaksanaan.
16

- Kegiatan pengisian formulir Inspeksi Sanitasi hotel ( terlampir,


..Bogor.,
- Pengolahan data isian kuesioner,
( Penentuan score berdasarkan konstanta bobot dan hasil penilaian komponen variable kesling )
- Interpretasi hasil olahan data
( Perbandingan score dengan nilai 12.000 yang dianggap 100 %,
dengan catatan :
. Dinyatakan memenuhi syarat apabila score 80 %,
. Dinyatakan tidak memenuhi syarat apabila score 80 %,
- Penyusunan saran dan rekomendasi,
o

Dimulai dengan saran makro berdasarkan score gobal


o Disusul dengan saran spesifik berdasarkan score detail
o Dilengkapi dengan saran pendukung berupa kebijakan dan upaya
pengendalian management berdasarkan hambatan dilapangan.

3). Penyusunan Laporan.


Laporan disusun secara khronologis, sehingga memuat Judul ( halaman Kulit ),
Kata Pengantar, Daftar isi, Latar belakang ( Posisi dan Situasi lapangan kawasan
hotel, Gambaran Masalah penyakit-penyakit berbasis lingkungan khususnya &
gangguan kesehatan lainnya di puskesmas yang mewilayahi hotel ).
Tujuan, Metoda Kerja / Langkah-langkah Kegiatan, Hasil Pemeriksaan,
Kesimpulan dan Rekomendasi.
4). Presentasi Hasil Pemeriksaan Kondisi Lingkungan.
Kelompok II menyajikan hasil-hasil pemeriksaan kondisi lingkungan hotel
didepan nara sumber, pejabat Badan Diklat Kabupaten Bogor dan
Kepala Dinas Kesehatan Kab.Bogor

serta

para Widyaiswara Bapelkes

Lemahabang.
6. Strategi dan metoda pemberdayaan masyarakat dalam perbaikan kualitas
lingkungan lingkungan

17

18

Bogor, .- .. - 2006
Mengetahui,

Peserta Diklat,

Widyaiswara / Pembimbing

( .. )

( . )

19

Anda mungkin juga menyukai