Anda di halaman 1dari 13

KONSTRUKSI TIMBUNAN JALAN DAN KONSOLIDASI

Konstuksi suatu timbunan di atas tanah lnnak dengan elevasi innka air tanah yang
tinggi akan menyebabkan peningkatan tekanan air pori. Akibat perilaku tak terdrainase ini,
maka tegangan efektif akan tetap rendah sehingga diperlukan rentang waktu konsolidasi
tertentu agar timbunan dapat dikonstruksi dengan aman. Selama proses konsolidasi tekanan
air pori berlebih akan terdisipasi sehingga tanah dapat memperoleh kuat geser yang cukup
agar proses konstuksi dapat dilaniutkan.
Pelajaran ini akan membahas suatu konstuksi timbunan untuk jalan dimana
mekanisme di atas akan dianalisis secara mendetil. Dalam analisis ini akan diperkenalkan tiga
buah pilihan perhirungan yang barn, yakni analisis konsolidasi, analisis jaring elenlen yang
diperbaharui, dan perhitungan faktor keamanan dengan menggunakan Reduksi phi-c.

Gambar 1. Situasi Timbunan Pada Tanah Lunak

1.

MASUKKAN

Gambar 2. Pemodelan Geometri

Jalankan PLAXIS dengan klik-ganda pada ikon progam Masukan. Sebuah kotak dialog
Buat/Buka proyek akan muncul dimana pengguna dapat memilih proyek yang telah ada

atau membuat proyek yang baru. Pilih Proyek baru dau klik tombol (OK). Kemudian jendela
Pengaturan global akan muncul, berisi dua buah lembar-lab, yaitu Proyek dan Dimensi (lihat
Gambar 3 dan Gambar 4).

Gambar 3. Kotak dialog Buat/Buka Proyek

a. Pengaturan global
Langkah pertama dalam setiap analisis adalah mengatur parameter dasar dari model
elemen hingga. Hal ini dilakukan di dalam jendela Pengaturan global. Pengaturan ini
meliputi deskripsi permasalahan, jenis analisis, jenis elemen, satuan dasar dan ukuran bidang
gambar. Untuk memasukkan pengaturan yang tepat untuk perhitungan pondasi dalam latihan
ini ikuti langkah-langkah berikut :
Dalam lembar-tab Proyek, masukkan Latihan 1 dalam kotak judul dan ketik
Timbunan di atas tanah lunak dalam kotak Komentar.
Dalam kotak Umum ditrntukan jenis analisis (Model) dan jenis elemen dasar (Elemen).
Karena latihan ini tentang timbunan jalan, pilih Plain Strain dari combo box Model serta
pilih 15 titik nodal dari combo box elemen.

Gambar 4. Lembar-tab Proyek dari jendela Pengaturan Global

Kotak Percepatan mengindikasikan sudut percepatan gravitasi telah ditetapkan sebesar -90,
yang berarti mempunyai arah ke bawah. Selain percepatan gravitasi, komponen percepatan
yang independen dapal dimasukkan untuk analisis pseudo-statik. Nilai-nilai komponen
percepatan diatur tetap nol untuk latihan ini. Klik tombol (Berikutnya) di bawah lembar-tab
atau klik lembar-tab Dimensi.
Dalam lembar-tab Dimensi, gunakau satuan-satuan pra-pilih dalam kotak Satuan (Satuan
Panjang = m; Satuan Gaya = kN; Satuau Wakru = hari).
Dalam kotak Dimensi geometri, ukuran dari bidang gaulbar harus dimasukkan. Saat
memasukkan koordinat teratas dan terbawah dari geometri yang akan dibuat, PLAXIS akan
menambahkan sebuah marjin kecil sehingga geometri akan berada di dalam bidang gambar.
Masukkan 0.0, 40.0, 0.0 dan 15.0 masing-masing pada kotak isian Kiri, Kanan, Bawah dan
Atas dalam kotak dialog.
Kotak Grid berisi nilai-uilai untuk mengatur spasi grid. Grid ini akan membentuk matriks
titik-titik pada layar yang dapat digunakan sebagai titik-titik referensi. Titik-titik ini juga
dapat digunakan untuk memasukkan peuggambaran tepat pada grid yang telah ada (snap to
grid) saat pembuatan geometri dari model. Jarak antar titik ditentukan oleh Spasi. Spasi
antara titik-titik snap dapat dibagi menjadi interval yang lebih kecil lagi oleh nilai Jumlah
Interval. Masukkan 1.0 untuk spasi dan 1 untuk interval.

Gambar 5. Lembar-tab Dimensi dari jendela Pengaturan Global

Gambar 1. menunjukkan potongan melintaug dari timbunan untuk jalan. Timbunan


mempunyai lebar 16.0 m dan tinggi 4.0 m. Kemiringan lereng adalah 1:3. Permasalahan
adalah simetris, selnugga hanya dimodelkan setengahnya saja (dalam kasus ini digunakan
bagiau kanan). Material timbunan adalah tanah pasiran yang lepas. Tanah dasar terdiri dari
6.0 m tanah lunak. 3.0 m pertama dari lapisan tanah lunak adalah tanah gambut dan 3.0 m
berikutnya adalah tanah lempung. Elevasi muka air tanah tepat berada pada permukaan tanah

asli. Di bawah lapisan tanah lunak terdapat lapisan pasir padat yang tidak diikutsertakan
dalam model.

b. Kontur geometri
Setelah pengaturan global di atas selesai dilengkapi, bidang gambar beserta indikator
sumbu koordinat akan muncul. Sumbu x akan menunjuk ke kanan dan sumbu y menunjuk ke
atas. Geometri dapat digambarkan dimana saja di dalam bidang gambar. Untuk membentuk
obyek-obyek tertentu, Anda dapat menggunakan tombol pada toolbar atau dengan
memilihnya dari menu Geometri. Untuk proyek baru, tombol Garis geometri akan langsung
diaktifkan. Jika tidak maka pilihan ini dapat diaktifkan dari toolbar kedua atau dari menu
Geometri. Untuk menggambarkan kontur dari model geometri pada latihan ini, ikuti langkahlangkah berikut :
pilih opsi garis geometri (telah diaktifkan)
Tempatkan kursor (sekarang berbentuk pena) pada pusal koordinat. Periksa bahwa
satuan dalam baris status akan menunjukkan 0.0 x 0.0 dan klik tombol utama (tombol
kiri) mouse sekali. Titik geometri pertama (nomor 0) akan terbentuk.
Gerakkan sepanjang sumbu x ke posisi (40.0; 0.0). Klik tombol utama mouse lagi untuk
membentuk titik kedua (nomor 1). Pada saat yang bersamaan garis geometri pertama
akan terbentuk dari titik 0 ke titik 1.
Pindahkan ke atas ke posisi (40.0; 3.0) dan klik kembali.
Pindahkan ke kiri ke posisi (0.0; 3.0) dan klik kembali.
Pindahkan ke bawah ke posisi (0.0; 0.0) dan klik kembali.
Mulai dari posisi (0.0; 3.0) ke atas ke posisi (0.0; 6.0), ke kanan ke posisi (40.0; 6.0) dan
tutup pada posisi (40.0; 3.0)
Mulai dari posisi (0.0; 6.0) ke atas ke posisi (0.0; 10.0), ke kanan ke posisi (8.0; 10.0)
dan buat kemiringan (20.0; 6.0)
Bagi timbunan menjadi 2 bagian yaitu pada koordinat (0.0; 8.0) dan (14.0; 8.0) PLAXIS
juga akan mengenali atau mendeteksi sebuah klaster (bidang yang dikelilingi dan
tertutup oleh garis-garis geometri) dau memberinya warna yang terang.
Klik tombol sekunder (tombol kanan) mouse untuk mengakhiri penggambaran
Deformasi dari lapisan pasir pada Gambar 1 diasumsikan tidak terjadi. Karena itu,
lapisan ini tidak diikutsertakan dalam model.

c. Kondisi batas
Tombol kondisi batas terletak di bagian tengah toolbar kedua dan dalam menu Beban.
Untuk masalah deformasi terdapat dua jenis kondisi batas, yaitu perpindahan tertentu dan
gaya tertentu (beban).
Pada prinsipnya, seluruh batas harus mempunyai sebuah kondisi batas pada tiap arah.
Dengan kata lain, jika kondisi batas tidak dinyatakan secara eksplisit pada suatu batas tertentu
(batas bebas), maka kondisi alami akan diterapkan, yaitu dimana gaya tertentu adalah nol dan
perpindahan adalah bebas.
Untuk menghindari situasi dimana perpindahan dari geometri tidak terkontrol,
beberapa titik dari geometri harus mempunyai perpindahan tertentu. Bentuk yang paling
sederhana dari peipindahan tenentu adalah sebuah jepit (perpindahan nol), tetapi perpindahan
tertentu yang tidak bernilai nol juga dapat diberikan.
Untuk membentuk kondisi-kondisi batas pada latihan ini, ikuti langkah-langkah
berikut:
Klik tombol Jepit standar pada toolbar atau pilih Jepit srandar dari menu Beban
untuk menerapkan kondisi batas standar.
PLAXIS kemudian akan membentuk jepit penuh pada dasar geometri dan kondisi rol
pada sisi vertikal (ux = 0; uy = bebas). Jepit pada arah tertentu akan ditampilkan pada
layar berupa dua garis paralel yang tegak lurus terhadap arah yang dijepit. Karena itu rol
akan berupa dua garis vertikal sejajar dan jepit penuh akan berupa dua pasang garis
Vertikal sejajar yang bersilangan (crosshatched)
Petunjuk : Pilihan Jepit standar berlaku untuk sebagian besar permasalahan geoteknik. Pilihan
ini merupakan cara yang cepat dan mudah untuk memasukkan kondisi batas standar.

Gambar 6. Model Geometri Timbunan Untuk Jalan

d. Kumpulan data material


Untuk memodelkan perilaku dari tanah, model tanah yang tepat dan parameter
material yang sesuai harus diterapkan pada geometri. Dalam PLAXIS, sifat-sifat dari tanah
dikumpulkan dalam kumpulan data material dan berbagai kumpulan data disimpan dalam
sebuah basis data material. Dari basis data, sebuah kumpulan data dapat diterapkan pada satu
atau beberapa klaster. Sistem serupa juga berlaku untuk obyek structural (seperti dinding,
pelat jangkar, geogrid, dan lain-lain), tetapi jenis struktur yang berbeda akan memiliki
parameter yang berbeda, sehingga menjad kumpulan data yang berbeda pula.
Pembuatan kumpulan data material umumnya dilakukan setelah memasukkan kondisi
batas. Sebelumnya penyusunan jaring elemen, seluruh kumpulan data material harus
didefinisikan dan seluruh klaster serta obyek structural harus sudah dikaitkan terhadap
kumpulan data material yang sesuai.
Tabel 1. Parameter Tanah
Parameter

Nama

Timbunan

Gambut

Lempung

Satuan

Satuan

Model material

Model

MC

MC

MC

Jenis perilaku material

Jenis

Drained

Brt.isi tnh di atas mat

unsat

16

15

kN/m 3

kN/m 3

Brt.isi tnh di bawah mat

sat

20

11

18

kN/m 3

kN/m 3

Permeabilitas horizontal

kx

1.0

0.002

0.0001

m/hari

m/hari

Permeabilitas vertikal

ky

1.0

0.002

0.0001

m/hari

m/hari

Modulus Young
Angka Poison
Kohesi

Undrained Undrained

Eref

3000

350

1000

kN/m

0.3

0.35

0.33

cref

1.0

5.0

kN/m

kN/m

kN/m

Sudut geser

30

20

24

sudut dilatasi

0.0

0.0

0.0

Klik tombol kumpulan data material pada toolbar. Pilih Tanah&Antarmuka untuk
jenis Kumpulan data. Klik tombol (Baru) untuk membuat kumpulan data baru.

Gambar 7. Lembar-tab umum dari jendela kumpulan data tanah dan antar muka

Gambar 8. Lembar-tab parameter dari jendela kumpulan data tanah dan antar muka

Klik dan seret (drag) kumpulan data Timbunan dari jendela Kumpulan data material
(pilih dan tetap tekan tombol utama mouse saat bergerak) ke klaster tanah dalam bidang
gambar dan lepaskan di atasnya (lepaskan tombol utama mouse). Perhatikan bahwa
kursor akan berubah bentuk untuk mengindikasikan apakah kumpulan data dapat
diaplikasikan di lokasi tersebut atau tidak. Aplikasi kumpulan data yang benar pada suatu
klaster akan dituljukkan dengan perubahan warna dari klaster..
Klik tombol (OK) pada jendela Kumpulan data material untuk menutup basis data.

e. Penyusunan jaring elemen


Setelah memasukkan parameter material, jaring elemen hingga sederhana dapat
disusun dengan menggunakan tingkat kekasaran elemen Sedang. Lakukan penyusunan jaring
elemen dengan menekan tombol Susun jarring elemen.
klik tombol susun jarring elemen pada toolbar atau pilih susun dari menu jarring
elemen.
Setelah penyusunan jarring elemen, maka sebuah jendela baru akan terbuka (jendela
keluaran) dimana jarring elemen hingga yang terbentuk. Klik tombol (Perbaharui) untuk
kembali ke modus masukan geometri.

f. Kondisi awal
Klik (OK) untuk menerima nilai pra-pilih dari berat isi air sebesar 10 kN/m3. Modus
kondisi air sekarang akan menjadi aktif, dimana tombol garis freatik telah terpilih.
Secara pra-pilih, garis freatik Global akan terbentuk di dasar geometri.

Gerakan kursosr ke posisi (0.00; 6.0) dan klik kiri. Gerakan 40 m ke kanan (40.0; 6.0)
dan klik. Klik kanan untuk mengakhiri penggambaran.
Selain garis freatik, perhatian khusus harus diberikan pada kondisi batas untuk
analisis konsolidasi yang akan dilakukan dalam proses perhitungan. Tanpa memberikan
masukan tambahan apapun, seluruh batas akan mengalirkan air, sehingga air dapat mengalir
bebas keluar dan seluruh batas model dan tekanan air pori berlebih dapat berdisipasi ke
segala arah. Pada kasus ini. kondisi balas vertikal sebelah kiri harus tertutup karena batas ini
adalah garis simetri dimana aliran arah horisontal tidak boleh terjadi. Kondisi balas vertikal
sebelah kanan juga harus tertutup karena tidak ada aliran tak terkekang keluar yang terjadi
melalui batas tersebul. Kondisi batas dasar terbuka karena di bawah lapisan tanah lunak
tekanan air pori berlebih dapat secara bebas mengalir ke dalam lapisan pasir yang permeabel
(yang tidak diikutsertakan dalaim model). Kondisi batas atas memang terbuka seperti apa
adanya. Untuk dapat menentukan batas konsolidasi yang benar, ikuti langkah-langkah
berikut:
K1ik tombol Batas Konsolidasi tertutup (garis berwarna kuning) pada toolbar.
Gerakan kursosr ke posisi (0.00; 10.0) dan klik pada titik tersebut. Gerakan ke bawah
(0.0; 0.0) dan klik lagi. Klik kanan untuk mengakhiri penggambaran.
Gerakan ke atas ke batas kanan pada (40.00; 6.0) dan klik. Gerakan ke bawah (40.0; 0.0)
dan klik lagi. Klik kanan untuk mengakhiri penggambaran.
Petunjuk : Balas konsolidasi tertutup hanya dapat didefinisikan dengan meng-klik titik-titik
geometri yang telah ada. Program secara otomatis akan menemukan titik-titik geometri yang
berada di antara titik-titik yang dipilih.
Kondisi balas konsolidasi harus dibentuk pada titik-titik nodal batas dalam jaring elemen. Hal
ini dilakukau bersamaan dengan perhitungan tekanan. Oleh karena itu setelah memberikan
atau mengubah batas konsolidasi, selalu klik tombol hitung tekanrm air.
Klik pada switch untuk memodifdcasi koniigurasi geometri awal. Pada kondisi awal,
timbunan belum ada sehingga untuk menghitung tegangan awal dari model maka
timbunan tersebut harus dinonaktifkan terlebih dahulu. Klik satu kali pada tiap klaster
yang memodelkan timbunan, seperti pada perhitungan tahapan konstruksi. Setelah
timbunan dinonaktifkan (klaster yang bersangkutan akan mempunyai Warna seperti
Warna latar belakang), maka geometri yang aktif akan berupa geometri yang
horisontal dengan lapisan-lapisan yang horisontal pula, sehingga
Klik tombol Hitung tegangan awal pada toolbar. Kotak dialog Prosedur-K0 akan

muncul.
Jaga agar faktor pengali total untuk berat tanah adalah 1.0. Terima nilai pra-pilih untuk
K0 dan klik tombol (OK).
Setelah tegangan efektif awal terbentuk, hasilnya akan ditampilkan dalam jendela
Keluaran. Klik tombol (Perbaharui) untuk kembali pada Modus konfigurasi awal.
Klik tombol (Hitung). Pilih (Ya) untuk menjawab pertanyaan apakah data akan disimpan
dan masukkan nama yang diinginkan.

2.

PERHITUNGAN
Konstruksi timbunan terdiri dari dna tahap, masing-masiug mernbutuhkan waktu 5

hari. Setelah tahapan konstruksi pertama, dilanjulkan dengan konsolidasi selama 200 hari
agar tekanan air pori berlebih dapat berdisipasi. Setelah tahapan konstuksi kedua, sebuah
rentang konsolidasi lain diberikan sehingga penurunan dapat diperhitungkan. Karena itu,
perlu didefinisikan empat buah tahapan perhitungan.
Analisis konsolidasi akan mengikutsertakan dimensi waktu ke dalam perhitungan.
Untuk melakukan analisis konsolidasi secara benar maka langkah waktu yang benar harus
dipilih. Penggunaan langkah waklu yang lebih kecil dari nilai kritis minimum dapat
mengakibatkan osilasi tegangan. Pilihan konsolidasi dalam PLAXIS dapat dilakukan dengan
menggunakan prosedur langkah waktu otomatis yang telah mengikutsertakan interval waktu
kritis dalam perhitungan. Dalam prosedur langkah waktu otomatis terdapat tiga buah
kemungkinan, yaitu konsolidasi untuk suatu rentang waktu tertentu tennasuk efek dari
perubahan pada geometri yang aklif (Tahapan konstruksi), konsolidasi hingga seluruh
tekanan air pori berlebih dalam geometri telah mencapai nilai minimum tertentu (Tekanan air
pori minimum) dan konsolidasi untuk sejumlah langkah perhitungan tertentu, dengan
menggunakan peningkatan faktor pengali untuk meningkatkan sistem beban secara global
dalam waktu atau dengan mengaplikasikan kecepatan pembebanan (Peningkatan faktor
pengali). Dua kemungkinan pertama akan digunakan dalam latihan ini.
Untuk mendefinisikan tahap-tahap perhitungan, ikuti langkah-langkah berikut :
Tahap perhitungan pertam adalah analisis Konsolidasi, Tahapan konstruksi. Dalam
lembar-lab umum pilih Konsolidasi dari kotak Jenis perhitungan. Dalam lembar-tab
Parameter, masukkan Interval waktu sebanyak 5 hari. Pilih Tahapan konstruksi sebagai
Masukan pembebanan dan klik tombol (Tentukan) Aktifkan bagian pertama dari
timbunan dalam jendela Konfigurasi geometri dan klik tombol (Perbaharui).
Kembali dalam jendela Perhitungan, klik tombol (Berikutnya) untuk membuat tahap
perhitungan berikutnya.

Tahap kedua juga merupakan analisis Konsolidasi, Tahapan konstruksi. Kali ini tidak
ada perubahan dalam geometri karena hanya diperlukan analisis konsolidasi hingga
waklu batas terteuntu saja. Masukkan interval waktu sebesar 200 hari dan klik tombol
(Berikutnya) untuk membentuk tahap perhitungan berikutnya.
Tahap ketiga merupakan analisis Konsolidasi, Tahapan konstruksi lagi. Setelah
memilih Tahapan konsrruksi dalam lembar-lab Parameter, masukkau Interval waktu 5
hari. Klik tombol (perbaharui) dan aktifkan bagian kedua dari timbunan, klik
(perbaharui) dan masuk ke tahap berikutnya.
Tahap keempat adalah analisis konsolidasi hingga mencapai tekanan air pori minimum.
Dalam lembar-tab Parameter, pilih Tekanan air pori minimum dari kotak Masukan
pembebanan dan terima nilai pra-pilih sebesar 1 kN/m2 untuk tekanan air pori minimum,
Sebelum memulai perhitngan, klik tombol Pilih titik untuk kurva dau pilih titik-tilik
berikut. Untuk Titik A, pilih kaki Iiuibunan. Titik kedua (Titik B) akan digunakan untuk
menggambarkan proses terbentukuya (dan berkurangnya) tekanau air pori berlebih. Tentukan
titik ini di tengah lapisan tanah lunak, di dekat (tetapi tidak harus tepat berada pada) garis
batas geometri di sebelah kiri. Setelah memilih kedua titik ini, proses perhitungan dapat
dimulai.
Selama analisis konsolidasi berlangsung, peningkatan waktu dapat terlihat pada
bagian atas dalam jendela informasi perhitungan. Selaiu pengali, sebuah parameter Pmaks
akan muncul, yang menunjukkan tekanau air pori maksimum saat ini. Parameter ini akan
berguna pada kasus analisis konsolidasi deugan pilihan Tekanan air pori minimum, dimana
seluruh nilai tekanan air pori ditentukan untuk berada di bawah suatu nilai tertentu yang
ditetapkan.

3.

KELUARAN
Setelah perhitungan selesai, pilih tahap perhitungan ketiga dan keempat secara

bersamaan (dengan menekan tombol (Ctr1) pada papan ketik saat memilih kedua tahap ini)
dan klik tombol (Ke1uaran). Jendela keluaran akan menampilkan dua buah jaring elemen
terdeformasi pada kondisi yang berbeda, yaitu pada kondisi setelah proses konstruksi
timbunan tahap akhir tepat selesai dan pada kondisi setelah konsolidasi secara penuh terjadi.
Melihat hasil perhitungan pada tahap ketiga (setelah konstruksi timbunan selesai),
jarring elemen terdeformasi menunjukkan adanya gaya angkat pada daerah kaki timbunan
serta dataran di belakang timbunan akibat adanya perilaku tak terdrainase. Dengan
mengevaluasi peningkatan perpindahan total, dapat terlihat adanya suatu mekanisme
keruntuhan yang mulai terbentuk (lihat Gambar 9). Selain itu Gambar 10 menunjukkan

distribusi tekanan air pori berlebih yang terjadi. Terlihat jelas bahwa tekanan air pori berlebih
tertinggi terjadi di bawah pusat timbunan.

Gambar 9. Peningkatan perpindahan setelah proses konstruksi timbunan

Gambar 10. Tekanan air pori berlebih setelah proses konstruksi timbunan

Gambar 11. Kontur tekanan air pori setelah proses konsolidasi

Terlihat pula bahwa penurunan dari permukaan tanah asli serla timbunan meningkat
tajam selama Iahap keempat. Hal ini disebabkan oleh disipasi dari tekauau air pori berlebih,
yang menyebabkan proses konsolidasi dari tanah. Gambar 11 menunjukkan distribusi sisa
tekanan air pori berlebih selelah konsolidasi. Periksa bahwa nilai maksimumnya telah berada
di bawah 1.0 kN/m2.
Program Kurva dapat diguuakan untuk menampilkan perkembangan tekanan air pori
berlebih terhadap waktu di bawah timbunan. Untuk menggambarkan kurva seperti ini, ikuti
langkah-langkah berikut :
K1ikl tombol Program Kurva di sudut kiri atas jendela Keluaran.
Pilih Diagram baru dan pilih proyek ini dari permintaan berkas.
Dalam jendela Penggambaran Kurva, pilih Waktu untuk sumbu x. Untuk sumbu y, pilih
Tekanan air pori Tekanan air pori berlebih dan pilih tilik yang berada di tengah lapisan
tanah lunak (Titik B) dari kolak Titik. Setelah mengk1ik tombol (OK), sebuah kurva
seperti pada Gambar 12 akan muncul.

Gambar 12 secara jelas menunjukkanu empat buah tahap perhitugan. Selama tahap
koustuksi timbunan secara tak terdrainase. Tekauan air pori berlebih meningkat dalam waktu
singkat, sedangkan selama proses konsolidasi tekauan air pori berlebih akan berkurang
sejalan dengan waktu. Sebenamya konsolidasi telah mulai berlangsung pada saat konstruksi
timbunan, karena tahap tersebut juga menggunakan interval waktu. Dari kurva yang
terbentuk dapat terlihat bahwa dibutuhkan lebih dari 700 hari untuk mencapai konsolidasi
secara penuh.

Gambar 12. Peningkatan tekanan air pori berlebih di bawah timbunan

4.

FAKTOR KEAMANAN
Untuk menghitung faktor keamanan global dari timbunan untuk jalan pada berbagai

tahapan konstruksi, ikuti langkah-langkah berikut :


K1ikl tombol Program Perhitungan untuk masuk ke program Perhitungan.
Faktor keamanan dari tahapan konstruksi pertama ingin dihitung. Karena itu buat sebuah
tahap perhitungan baru dan dalam kotak Mulai dari tahap pilih Tahap 1.
Dalam lembar-lab Umum, pilih perhitungan Reduksi phi-c.
Dalam lembar-lab Parameter jumlah Langkah tambahan secara otomalis diatur menjadi
100 (dan bukan sebesar 250 sesuai dengan nilai pra-pilihnya). Untuk tidak
memperhitungkan deformasi yang telah terjadi akibat mekanisme keruntuhan, pilih Atur
perpindahan menjadi nol. Pilihan Peningkatan faktor pengali akan telah diaktifkan dalam
kotak Masukkan pembebanan Klik (tentukan) untuk masuk ke lembar-lab Pengali.
Dalam jendela Pengali, periksa bahwa peningkatan pertama dari faktor pengali yang
mengatur proses reduksi kekuatau, Msf bemilai 0.1. Perhitungan faktor keamanan yang
pertama sekaraug telah didefinisikan.
Sekarang diinginkan semua mendefinisikan perhitungan faktor keamanan setelah tahapan
konstruksi kedua. Buat tahap perhitungan baru dan pilih Tahap 3 sebagai tahap untuk

dimulainya tahap perhitungan ini. Hal ini dapat dilakukan dalam lembar-tab Umum pada
program Perhitungan dengau mengklik kotak mulai dari tahap dan memilih tahap 3.
Dalam lembar-tabab Umum, pilih perhitungan Reduksi phi-c dari kotak Jenis pembebanan.
Dalam lembar-tab Parameter pilih Atur peepindahan menjadi 0, pilih peningkatan faktor
pengali dan klik tombol (Tentukan).
Dalam jendela Pengali, periksa bahwa Msf diatur ke 0.1.
Terakhir ingin diketahui faktor keamanan final dari timbunan. Buat satu tahap perhitungan
1agi dan atur agar tahap ini dimulai dari tahap perhitungan keempat.
Dalam 1ambar-tab Umum, pilih perhitungan Reduksi phi=c senagai jenis pembebanan.
Dalam 1embsr-tsb Parameter pilih atur perpindahan menjadi 0. Selain itu, aktifkan abaikan
perilaku tak terdrainase karena da1am kasus ini akan diperhitungkan perilaku jaugka panjang
dari timbunan. Pilih peningkatan faktor pengali dan klik tombol (Tentukan).
Dalam jendela Pengali periksa bahwa Msf. Diatur 0.1.

Gambar 13. Faktor keamanan

Anda mungkin juga menyukai