Anda di halaman 1dari 5

10 Pedoman Lengkap Cara Budidaya Singkong Berkualitas Dan Produktif

RuangTani.Com Ketela pohon, ubi kayu, atau singkong adalah perdu tahunan tropika dan
subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Komoditas tanaman yang sudah lama di budidayakan ini
mempumyai cukup tinggi nilai ekonominya. Jika budidaya singkong di lakukan sesuai dengan
prosedur maka akan mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat menunjang perekonomian
keluarga. Untuk itu simak di bawan ini cara budidaya singkong yang baik dan benar.

Syarat Tumbuh
Iklim
Curah hujan yang cocok untuk tanaman singkong antara 1500-2500 mm / tahun.
Suhu udara minimum untuk pertumbuhan singkong kohon sekitar 10 derajat C. Bila suhunya
di bawah 10 derajat C menyebabkan sedikit terhambat pertumbuhan tanaman, menjadi
terhambat karena tingkat pertumbuhan yang kurang sempurna.
Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon antara 60-65%.
Sinar matahari yang dibutuhkan untuk pabrik singkong sekitar 10 jam / hari, terutama untuk
daun kesuburan dan pengembangan umbi.
Media Tanam
Tanah yang paling cocok untuk singkong adalah remah tanah terstruktur, gembur, tidak terlalu
liat dan tidak terlalu poros dan kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah memiliki
sistem udara yang baik, nutrisi yang lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk
pertumbuhan tanaman ketela pohon yang lebih baik, tanah harus subur dan kaya bahan
organik baik unsur makro dan mikro.
Jenis tanah yang cocok untuk tumbuh singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah
kuning, Mediterania, grumosol dan andosol.
Derajat keasaman (pH) tanah yang cocok untuk budidaya singkong berkisar 4,5-8,0 dengan
pH 5,8 ideal. Di tanah di Indonesia pH umumnya rendah (asam), yang berkisar 4,0-5,5,
sehingga sering dikatakan cukup netral untuk proliferasi tanaman singkong.
Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ketela pohon antara 10700 m dpl, sedangkan
toleransinya antara 101.500 m dpl. Jenis ketela pohon tertentu dapat ditanam pada ketinggian
tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.
Teknik Budidaya Singkong
Pembibitan
Persyaratan Bibit
Bibit yang baik untuk bertanam ketela pohon harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan).
Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.
Batangnya telah berkayu dan berdiameter + 2,5 cm lurus.
Belum tumbuh tunas-tunas baru.
Penyiapan Bibit
Penyiapan bibit ketela pohon meliputi hal-hal sebagai berikut :
Bibit berupa stek batang.
Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai tengah.
Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 2530 batang
stek.
Semua ikatan stek yang dibutuhkan, kemudian diangkut ke lokasi penanaman.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan

Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :


Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan cairan
pH tester.
Menganalisis jenis sampel tanah atau contoh tanah yang akan ditanam untuk menentukan
ketersediaan nutrisi, kandungan bahan organik.
Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu
diperhitungkan pada saat tanam bersama dengan asumsi tanamanlainnya (tumpang sari),
sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman yang sejenis.
Luas lahan budidaya disesuaikan dengan kebutuhan modal dan singkong masing-masing
petani. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat
dengan perkiraan harga pada saat panen dan pasar. Jika pada saat panen harga akan turun
karena penanaman terjadi di daerah pusat panen, volume produksi diatur seminimal
mungkin.
Pembukaan dan Pembersihan Lahan

Pembukaan pada dasarnya adalah kliring dari semua jenis gulma (tanaman) dan akar sebelum
tanam. Tujuan dari pembukaan lahan untuk akar tanaman tumbuh mudah dan menghilangkan
tanaman inang untuk hama dan penyakit yang mungkin hadir.
Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau bahkan oleh mesin traktor.
Budidaya dilakukan pada sisi yang sulit dijangkau, di atas lahan tegalan relatif sempit oleh bajak dan
garu alat sampai tanah siap tanam.
Pembentukan Bedengan
Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan
dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan
bedengan/larikan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti pembersihan
tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.
Pengapuran

Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang sangat asam / gembut tanah, perlu
pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit / kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa
digunakan untuk pengapuran adalah 1-2,5 ton / ha. Pengapuran diberikan pada saat pembajakan
atau selama pembentukan tidur kasar bersama dengan pupuk kandang.
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu
tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang
umum digunakan pada pola monokultur ada beberapa alternatif, yaitu 100 X 100 cm, 100 X 60 cm
atau 100 X 40 cm. Bila pola tanam dengan sistem tumpang sari bisa dengan jarak tanam 150 X 100
cm atau 300 X 150 cm.
Cara Penanaman
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon kemudian
tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya
keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Untuk benih mati / abnormal, segera dilakukan sulam dan diganti dengan bibit baru / cadangan. Bibit
atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Secara umum, petani dan pengusaha
untuk menggantikan tanaman mati dengan sisa benih yang ada.
Benih sulaman yang baik juga harus tanaman yang sehat dan tepat waktu untuk ditanam. Sulam
dilakukan pada pagi atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Waktu sulam adalah minggu
pertama dan minggu kedua setelah penanaman. Ketika sulam yang melewati minggu ketiga setelah
tanam mengakibatkan perbedaan yang mencolok di antara pertumbuhan tanaman pertama dan
sulaman susulan.
Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/ tanaman liar/pengganggu (gulma) yang
hidup di sekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 (dua) kali penyiangan.
Pembubunan
Cara terbaik untuk pembubunan dilakukan dengan hanya menggemburkan tanah pada lahan tanam,
dan tepat setelah itu benar-benar dibuat gundukan. Periode Pembubunan pasti bisa bertepatan
dengan periode penyiangan, ini bisa menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman Ketela pohon
terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan/di tutup dengan
tanah agar akar tidak kelihatan.
Perempalan/Pemangkasan
Pada tanaman Ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap
pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3 cabang. Hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan
sebagai bibit lagi di musim tanam mendatang.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan sistem pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133
200 kg; TSP=60100 kg dan KCl=120200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan

dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu
sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3.
Pengairan dan Penyiraman
Kondisi lahan singkong dari tanam awal + 4-5 bulan usia harus selalu lembabkan, tidak terlalu becek.
Pada lahan kering perlu dilakukan penyiraman dan irigasi dari sumber air terdekat.
Irigasi pada musim kemarau dengan cara menyiram langsung tetapi ini dapat merusak tanah. Sebuah
sistem yang baik digunakan adalah sistem genangan sehingga air dapat sampai ke daerah perakaran
oleh infiltrasi. Sistem irigasi dengan genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk semua
diberikan berdasarkan kebutuhan.
Waktu Penyemprotan Pestisida
Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik
dilakukan di pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Pestisida dosis disesuaikan dengan
hama dan penyakit, baca dengan baik pada label dosis obat merek yang digunakan. Jika hama dan
penyakit yang menyerang ganas dosis pestisida harus di tambah tapi penggunaannya harus hati-hati
karena serangga yang menguntungkan dapat juga mengalami kematian.
Hama Dan Penyakit
Hama
Uret (Xylenthropus)
Ciri: berada dalam akar dari tanaman.
Gejala: tanaman mati pada yg usia muda, karena akar batang dan umbi dirusak.
Pengendalian: bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam dan atau mencampur
sevin pada saat pengolahan lahan.
Tungau merah (Tetranychus bimaculatus)
Ciri : menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun tersebut.
Gejala : daun akan menjadi kering.
Pengendalian : menanam varietas toleran dan menyemprotkan air yang banyak.
Gulma
Sistem penyiangan / pembersihan menyeluruh dan gulma dibakar / terkubur di dalam seperti yang
dilakukan petani umumnya Singkong dapat menekan pertumbuhan gulma. Namun, gulma masih
tumbuh dalam parit / saluran air dan lubang tanam.
Gulma khusus dari kelas teki-tekian (Cyperus sp.) Dapat diberantas dengan cara penyiangan
dilakukan secara manual dengan 2-3 kali permusim tanam. Penyiangan dilakukan sampai ke akar
tanaman. Dengan penyemprotan herbisida seperti kelompok amina 2,4-D dan sulfonil urea.
Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati.
Sementara yang lain adalah spesies rumput gulma umum ditemukan pada lubang tanam atau di
selokan / parit. Spesies gulma rumput sering ditemui adalah jenis rumput belulang (Eleusine indica),
Tuton (Echinochloa colona), rumput grintingan (Cynodon dactilon), rumput pahit (Paspalum
distichum), dan sunduk penggali rumput (Digitaria ciliaris).
Pemberantasan gulma dari kelompok rumput dilakukan dengan penyiangan manual dan
penyemprotan herbisida berspektrum sempit misalnya Rumpas 120 EW dengan konsentrasi 1,0-1,5
ml / liter.
Panen
Ciri dan Umur Panen

Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun
mulai menguning dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 68
bulan untuk varietas Genjah dan 912 bulan untuk varietas Dalam.
Cara Panen
Ketela pohon dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan
cangkul atau garpu tanah.
Di Kutip Dari Sumber : warintek.bantulkab.go.id

Anda mungkin juga menyukai