STRATEGIC MANAGEMENT
Oleh:
Kiko Mehagia
Muthia Rahma Dianti
Rantika Wiranti Junia
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS ANDALAS
2016
Peningkatan efisiensi biaya. Harga yang rendah dan nilai uang menyebabkan
peningkatan efisiensi biaya pada semua bidang operasi bisnis. Cara terbaik yang
perlu dilakukan adalah : penyederhanaan operasi, memilki falsafah manajemen
organisasai yang mampu membentuk net-working, menyusun rencana tindakan
untuk penghematan biaya dan mengintegrasikan produksi dan distribusi dengan
penjualan.
Peningkatan mutu produk dan pelayanan kepada konsumen. Adanya keinginan
untuk menggabungkan harga yang rendah dengan standar mutu yang ketat.
Adanya pemusatan penerapan strategi. merupakan kebijakan personal, dimana
bisnis tersebut mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan para pegawainya.
B. Ciri-Ciri Strategic Business Unit (SBU)
Strategic Business Unit (SBU) pertama kali diperkenalkan tahun 1979 oleh
Mc. Kensey and Co. dalam kerjasamanya dengan General Electric. SBU didefinisikan
sebagai suatu cara mengelola sebuah bisnis sehingga tiap unit menjual sekumpulan
produk/jasa kepada sekumpulan pelanggan dalam persaingan dengan sekumpulan
pesaing.
Ciri-ciri SBU terdiri atas lima aspek, yaitu:
1. External focus adalah pengelolaan dan pengorganisasian suatu SBU yang mengacu
pada permasalahan yang timbul karena faktor-faktor eksternal.
2. Identifiable competitor adalah SBU yang didesain sedemikian rupa sehingga para
pesaing SBU tersebut dapat teridentifikasikan.
3. Autonomous profit center adalah SBU yang beroperasi sebagai suatu bisnis tersendiri
dengan tujuan serta sasarannya sendiri yang dipimpin oleh seorang manajer.
4. Distinct marketing strategy adalah setiap SBU yang memiliki strategi pemasaran
tersendiri dan berbeda dengan unit bisnis lainnya.
5. Separate accounting adalah SBU yang bersaing sebagai unit yang berdiri sendiri dan
harus dapat menghitung keuntungan dan biaya-biayanya sendiri, sehingga ia harus
mampu memiliki sistem pembukuan yang terpisah dari unit lainnya. (Husein Umar,
2005)
C. Tipe-tipe strategi bersaing dalam unit bisnis
1. Cost Leadership Strategy dan Differentiation strategy
Strategi ini dapat dicapai dengan syarat perlu pencari secara kontinyu
pengurangan harga dari seluruh aspekbisnis. Ini terkait dengan strategi distribusi
yang mampu menyediakan distribusi produk seluas mungkin.
Strategic Business Unit PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Strategi promosi yang sering digunakan meliputi upaya menyembunyikan fiturfitur produk yang berbiaya rendah.
Keberhasilan strategi ini membutuhkan pertimbangan keunggulan market share
yang mampu mengakses bahan baku, komponen, tenaga
penting lainnya. Tanpa keunggulan tersebut, strategi ini akan mudah ditiru oleh
pesaing.
2. Strategi Fokus
Strategi ini berbeda dengan dua strategi di atas karena menekankan pada
persoalan cakupan persaingan yang akan dihadapi. Strategi fokus perusahaan
untuk lebih memperkecil cakupan persaingan yang akan dihadapinya di dalam
industri.
Dengan mmpersempit cakupan, maka diharapkan perusahaan dapat menciptakan
sesuatu yang spesifik di dalam cakupan tersebut yang tidak bisa dilakukan jika
dilayani dengan cara menyeluruh.
Dengan demikian perusahaan tentunya tidak dapat melakukan hal tersebut
sehingga perusahaan yang menjalankan strategi fokus akan lebih unggul di dalam
cakupan yang diciptakan.
Strategi fokus juga dapat dengan dua strategi lainya antara lain :
Fokus Biaya
Fokus biaya adalah strategi bersaing yang berfokus pada kelompok pembeli
atau pasar geografis tertentu. Jika perusahaan menjalankan fokus biaya maka
perusahaan harus dapat menciptakan harga rendah pada segmen pasar yang
dilayaninya.Strategi tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa perusahaan
atau unit bisnis yang mengkonsentrasikan upaya-upayanya dapat melayani
target strategis yang sempit dengan lebih effisien dibandingkan dengan para
pesaingnya.
Fokus differensiasi
Fokus differensiasi lebih mudah untuk dijalankan, karena dengan pasar yang
sempit perusahaan dapat mengambil margin yang cukup besar dibandingkan
para pesaing.
Dalam menggunakan fokus differensiasi perusahaan atau unit bisnis mencari
deferensiasi pada segmen sasarannya.Strategi ini dihargai karena adanya
keyakinan bahwa perusahaan yang memfokuskan pada usaha dalam melayani
pasar sasarannya yang sempit lebih efektif daripada pesaingnya.
manajemen
puncak,
keuangan
perusahaan,
penelitian
dan
Perusahaan
Distribusi
Fisik,
perusahaan
seperti
ini
membantu
Para Pelanggan
Yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau
jasa yang ditawarkan perusahaan apakah individu-individu, Iembaga-lembaga,
organisasi-organisasi, dan sebagainya.
Para Pesaing
Dalam usahanya melayani kelompok pasar pelanggan, perusahaan tidaklah
sendiri. Usaha suatu perusahaan untuk membangun sebuah sistem pemasaran
yang efisien guna melayani pasar gelati disaingi oleh perusahaan lain. Sistem
pemasaran dan strategi yang diterapkan perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi
oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor
segala gerakan dan tindakannya didalam pasar.
Masyarakat Umum
Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejumlah besar lapisan
masyarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian terhadap
kegiatan-kegiatan perusahaan, apakah mereka menerima atau menolak
metode-metode dari perusahaan dalam menjalankan usahanya, karena kegiatan
perusahaan pasti mempengaruhi minat kelompok lain, kelompok-kelompok
inilah
yang
menjadi
masyarakai
umum.
Masyarakat
umum
dapat
menunjukkan
keadaan
dan
pesawat,
memenuhi permintaan yang bertambah untuk penumpang premium dan penumpang budget
travellers untuk penerbangan langsung di berbagai destinasi di Indonesia, dan juga
penerbangan langsung dari dan ke luar negeri.
Garuda Indonesia memiliki brand yang berdiri sejak tahun 1950 dan telah diakui di pasar
domestik. Beberapa penghargaan yang telah diterima oleh Garuda Indonesia adalah
Indonesias Most Admired Company dan The Best in Building and Managing Corporate
Image oleh Bloomberg Business Week ditahun 2010, Worlds Most Improved Airline oleh
SkyTrax pada tahun 2010, dan penghargaan Indonesia Customer Satisfaction Award yang
diberikan olah Frontier Consulting & Majalah SWA di tahun 2009, serta penghargaan Airline
of the Year 2009 oleh Majalah Angkasa. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Centre of
Asia Pacific Aviation (CAPA) di tahun 2010, Garuda Indonesia menduduki peringkat pertama
dalam hal kualitas layanan dibandingkan dengan lima maskapai penerbangan lainnya dengan
kategori bintang lima versi Sky Trax yaitu Singapore Airlines, Cathay Pacific Airlines dan
Malaysia Airlines, Bangkok Airways dan Thai Airways.
Saat ini Garuda Indonesia memiliki pelanggan yang sangat loyal diantara penumpang
premium di pasar domestik. Program Garuda Frequent Flyer (GFF) memiliki sekitar 435.000
anggota yang terdaftar per 30 September 2010, persentase anggota GFF adalah sekitar 28,8%
dari total penumpang di periode yang sama. Dalam rangka meningkatkan pendapatan dari
penumpang premium, Garuda Indonesia melakukan kerjasama dengan pelanggan korporasi
yang berjumlah sekitar 1.000 perusahaan di Indonesia, termasuk sebagian perusahaan
BUMN. Pada tahun 2010, Perseroan juga memperkenalkan Immigration and Visa OnBoard untuk memperoleh izin imigrasi terlebih dahulu sebelum kedatangan untuk
penumpang internasional pada beberapa penerbangan tertentu dengan tujuan Bandara
Internasional Soekarno-Hatta. Perseroan juga berkeyakinan bahwa on-time performance
(OTP), yang merupakan faktor penting untuk mengukur kepuasan pelanggan dan reputasi
perusahaaan, lebih baik dibandingkan dengan para pesaingnya. Kuatnya pengakuan atas
brand dan loyalitas pelanggan, Garuda Indonesia memiliki posisi yang kuat untuk
meningkatkan jumlah penumpang baik di pasar domestik maupun di pasar internasional.
Identifikasi Strategi Kompetisi
Menurut Porter (1980), terdapat tiga strategi generik, yaitu overall cost leadership,
differentiation dan focus.
Garuda Indonesia memakai dua strategi sekaligus yang diterapkan berbeda kepada dua SBU
yang dimilikinya. SBU Garuda Indonesia memakai strategi differentiation dan SBU Citilink
memakai strategi overall low cost. Penerapan kedua strategi ini dapat terlihat dari aktivitas
yang dilakukannya.
Tabel . Perbedaan Strategi Bersaing SBU Garuda dan SBU Citilink
Perbedaan
Strategi Bersaing
SBU Citilink
Differentiation
Garuda Indonesia
Bayar Seperlunya
Experience
Segmentasi Pasar
Penumpang premium
Penumpang
terhadap
yang
harga
sensitif
(budget
traveler)
Rute Penerbangan
penerbangan
dengan
regional
berukuran kecil
yang domestic
31 rute
domestic
Penetrasi Pasar
Memperluas
rute
point-to-point
menghubungkan
Direct
Selling
melalui
Direct
Selling
melalui
Point of sales
sales
Customer
Agency booking
dan
online booking
B2C: Customer
online
booking
Customer Relationship
Loyalitas konsumen
GFF membership
GFF junior membership
Counter khusus GFF
On Time Performance
Mileage Rewards
GFF special program
(baggage handling, free
cancelation,
longue,
executive
wating
list
baggage)
EC card
Email untuk promosi dan
pemberitahuan
mileage
group GFF
Fokus Aktivitas
Pengembangan pelayanan
Online check-in
Self check-in
Garuda lounge
Disiplin biaya
USD4,9 sen
Seat Km
Penerapan Tarif Jarak
Perbedaan
Jumlah Armada
84 pesawat
6 pesawat
online
2F
1C
Karena SBU Citilink masih memiliki sedikit armada pesawat terbang, Garuda Indonesia lebih
bertumpu pada strategi differentiation dibandingkan dengan overall cost leadership. Strategi
Garuda Indonesi mengkapitalisasi pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar penerbangan
Indonesia memerlukan elemen-elemen kunci. Elemen elemen kunci dari strategi untuk
mencapai misinya adalah sebagai berikut:
1. Optimalisasi layanan bisnis FSC untuk mendukung pertumbuhan permintaan pasar
domestik.
2. Secara berkelanjutan meningkatkan bisnis layanan FSC, memperkuat dan menambah
3.
4.
5.
6.
Untuk strategi alternatif SBU Citilink, Garuda Indonesia kemungkinan besar akan melakukan
blue ocean strategy, yaitu memberikan layanan seperti FSC dengan harga LCC.
Anak Perusahaan
Anak perusahaan adalah satu kesatuan legal independen, yang dibangun oleh perusahaan
untuk mendukung seluruh kegiatannya. Manajemen anak perusahaan diatur secara
independen namun tetap di bawah pengawasan induk perusahaan. Anak perusahaan Garuda
Indonesia adalah PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
dan PT Aero System Indonesia.
PT Aero Wisata
PT Aerowisata didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1973 dengan misi mengembangkan
usaha jasa yang berkaitan dengan industri pariwisata. Untuk mendukung misi ini, Aerowisata
juga memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, jasa boga,
transportasi darat dan agen perjalanan.
Aerowisata memiliki lebih dari 50% saham kepemilikan dari anak perusahaannya, yaitu PT
Bina Inti Dinamika, PT Mirtasari Hotel Development, PT Senggigi Pratama International, PT
Strategic Business Unit PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
dari saham perusahaan, dan sisanya sebanyak 49% dimiliki oleh Lufthansa Systems AG
(LSY). Pada tanggal 29 Januari 2009, terjadi perpindahan kepemilikan saham dari LSY ke PT
Aerowisata.
Kegiatan ASYST meliputi layanan konsultasi dan sistem teknik teknologi informasi serta
layanan pemeliharaan penerbangan dan industri lainnya.
Bisnis utama ASYST adalah sebagai penyedia hosting untuk tiga layanan utama, yaitu:
Software as a Services atau SaaS (layanan perangkat lunak) seperti Passenger Service System
atau PSS (system layanan penumpang) dan Enterprise Resource Planning (ERP) business
model. Layanan kedua adalah Platform as a Service atau PaaS (layanan platform), yang
terdiri dari sistem operasional, Reverse Proxy, Web Server, Application Server, and Database.
Dan layanan ketiga adalah Infrastructure as a Service atau IaaS (layanan prasarana) seperti
Server (komputasi), penyimpanan, perangkat jaringan, Pusat Data and Disaster Recovery
Center (Pusat Pemulihan Bencana) untuk mendukung dan mengoptimalisasikan jaringan
bisnis. Seluruh layanan disimpan dalam pusat data dengan standar internasional Tier III
ketersediaan 99.8%. Selain itu, untuk memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi klien,
ASYST menyediakan layanan Data Recovery Center atau DRC (Pusat Pemulihan Data).
E. Kesimpulan
Strategic Business Unit (SBU) adalah suatu unit usaha mandiri dalam Perusahaan yang
berorientasi pada optimasi sumber daya yang bertujuan memaksimalkan nilai Perusahaan
dengan memberikan hasil produksi dan layanan jasa kepada pelanggan baik dalam
maupun di luar korporasi. Seperti yang telah dibahas diatas SBU Garuda Indonesia yang
terdiri dari Unit Usaha Garuda Sentra Medika (GSM), Unit Usaha Garuda Indonesia
Training Centre (GITC), Unit Usaha Garuda Cargo dan Unit Usaha Citilink (Low Cost
Carrier).
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merupakan maskapai penerbangan Indonesia sebagai
the official flag carrier and the airline of Indonesia, harus terus memantau perkembangan
pesaingnya melalui program analisis competitor profile berkala setiap tahunnya guna
mampu bersaing. Starategi dalam bisnis memainkan peran penting jika suatu perusahaan
mampu mengoptimalisasikan setiap langkah dalam menyaingi strategi yang akan
dilakukan oleh kompetitor maka akan sangat menetukan perkembangan dan
kelangsungan hidup bisnis perusahaan tersebut.
Strategic Business Unit PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
F. DAFTAR PUSTAKA
http://www.garuda-indonesia.com
Annual Report Tahun 2011 PT. Garuda Indonesia (Persero)Tbk.
Pearce II, John.A and Richard B. Robinson (2003). Strategic Management-Formulation,
Implementation and Control. Mc Graw-Hill International edition. USA (P and R).