Anda di halaman 1dari 7

Periode

BAGIAN IKM-IKK FAK. KEDOKTERAN UNHAS


Nama : Setiawan Winarso
NIM : C 111 11 159
Siklus :
1. Jelaskan ruang lingkup dari Ilmu Kedokteran Komunitas
Kedokteran komunitas (community medicine) adalah cabang kedokteran yang memusatkan perhatian
kepada kesehatan anggota-anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis dini penyakit,
memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan (hazard) kesehatan yang berasal dari lingkungan
dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada komunitas (The Free Dictionary, 2010). Kedokteran
komunitas memberikan perhatian tidak hanya kepada anggota komunitas yang sakit tetapi juga anggota
komunitas yang sehat. Sebab tujuan utama kedokteran komunitas adalah mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan anggota-anggota komunitas. Karena menekankan upaya pencegahan
penyakit, maka kedokteran komunitas kadang-kadang disebut juga kedokteran pencegahan (preventive
medicine)
Ruang lingkup kedokteran komunitas:
-

Kegiatan

Kegiatan Ilmu Kedokteran Komunitas adalah terselenggaranya pelayanan kedokteran komunitas.


Pelayanan kedokteran komunitas adalah pelayanan medis paripurna yang ditujukan pada kelompokkelompok penduduk yang ada dalam masyarakat
-

Sasaran

Sasaran Ilmu kedokteran komunitas adalah kelompok-kelompok dalam masyarakat (komunitas) dan/atau
individu dalam kaitan interaksinya dengan kelompok
2. Apa yang anda ketahui tentang upaya pencegahan penyakit yang ada di masyarakat. Sebutkan
dan jelaskan (Five level prevention).
Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkatan
(five levels of prevention) dari Leavel and Clark, sebagai berikut :
- Promosi kesehatan ( health promotion) Dalam tingkat ini dilakukan pendidikan kesehatan, misalnya
dalam peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan seperti penyediaan air rumah
tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran, air limbah, hygiene perorangan,
rekreasi, sex education, persiapan memasuki kehidupan pra nikah dan persiapan menopause. Usaha
ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha di
antaranya : - Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya. - Perbaikan hygien
dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik,perbaikan cara pembuangan

sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya. - Pendidikan kesehatan kepada masyarakat - Usaha
-

kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.


Perlindungan khusus (specific protection) Program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan
khusus, pendidikan kesehatan sangat diperlukan terutama di Negara-negara berkembang. Hal ini
karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai perlindungan terhadap penyakit
pada dirinya maupun anak-anaknya masih rendah. Selain itu pendidikan kesehatan diperlukan
sebagai pencegahan terjadinya kecelakaan baik ditempat-tempat umum maupun tempat kerja.
Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS, penggunaan sarung tangan dan masker
saat bekerja sebagai tenaga kesehatan Beberapa usaha lain di antaranya : mencegah penyakit-penyakit tertentu. -

Vaksinasi untuk

Isolasi penderitaan penyakit menular . -

Pencegahan

terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.


Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment) Karena rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, maka sering sulit
mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit
atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak
memperoleh pelayanan kesehatn yang layak. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan
dalam tahap ini. Pemeriksaan pap smear, pemeriksaan IVA, sadari sebagai cara mendeteksi dini
penyakit kanker. Bila dengan deteksi ini ditemui kelainan maka segera dilakukan pemeriksaan
diagnostic untuk memastikan diagnosa seperti pemeriksaan biopsy, USG atau mamografi atau
kolposcopy Tujuan utama dari usaha ini adalah : 1) Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepatcepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera. 2)
Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.
kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.

3) Mencegah terjadinya

Beberapa usaha deteksi dini di antaranya : -

Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan : misalnya pemeriksaan


darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan pengobatan - Mencari semua
orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang telah berhubungan dengan penderita
penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar derita penyakitnya timbul dapat segera
diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya isolasi,desinfeksi dan
sebagainya. -

Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala

penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa
berhasil atau tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis obat serta
keahlian tenaga kesehatannya,melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan itu diberikan.
Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan : -

Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit,bahkan

mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat. -

Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar. -

Penderitaan si sakit menjadi lebih lama. -

Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar.


Pembatasan cacat (disability limitation), Oleh karena kurangnyaa pengertian dan kesadaran
masyarakat tentang kesehatan dan penyakit, maka sering masyarakat tidak melanjutkan
pengobatannya sampai tuntas. Dengan kata lain mereka tidak melakukan pemeriksaan dan
pengobatan yang komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat
mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidak mampuan. Oleh karena itu, pendidikan
kesehatan juga diperlukan pada tahap ini. Penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi organ

reproduksi menjegah terjadinya infertilitas.


Rehabilitasi (rehabilitation), Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang
menjadi cacat, untuk memeulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu.
Oleh karena kurangnya pengetian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak akan segan melakukan
latihan-latihan yang dianjurkan. Disamping itu oorang yang cacat stelah sembuh dari penyakit,
kadang-kadang malu untik kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau
menerima mereka sebagai anggoota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan
kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan
kesehatan pada masyarakat. Pusat-pusat rehabilitasi bagi korban kekerasan, rehabilitasi PSK, dan
korban narkoba. Rehabilitasi ini terdiri atas : 1) Rehabilitasi fisik yaitu agar bekas penderita
memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya. Misalnya,seseorang yang karena
kecelakaan,patah kakinya perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini sama dengan kaki
yang sesungguhnya. 2) Rehabilitasi mental yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri
dalam hubungan perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya
cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental. Untuk hal ini bekas penderita
perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelumm kembali ke dalam masyarakat. 3) Rehabilitasi
sosial vokasional yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatn dalam masyarakat
dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak
mampuannya. 4) Rehabilitasi aesthesis usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk
mengembalikan rasa keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak
dapat dikembalikan misalnya : penggunaan mata palsu. Usaha mengembalikan bekas penderita ke
dalam masyarakat,memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat
mengerti dan memahami keadaan mereka (fisik,mentaldan kemampuannya) sehingga memudahkan
mereka dalam proses penyesuaian dirinya dalam masyarakat,dalam keadaannya yang sekarang.
Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila yang
berdasarkan unsur kemanusiaan yang sekarang ini.

3. Berikan penjelasan tentang apa yang anda ketahui tentang pelayanan Kedokteran keluarga
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanan
kepada keluarga sebagai satu unit, tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi
oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu
saja (The American Academy of Family Physician, 1969)
4. Apa yang anda ketahui tentang pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care). Dan
bagaimana implementasinya pada pelayanan kesehatan di Indonesia/Malaysia ?
Dalam sistem penyelengaraan upaya kesehatan, pelayanan kesehatan dasar merupakan lapis pertama
(PPK 1) yang merupakan gate keeper dalam penyediaan pelayanan kesehatan pada suatu komunitas
baik dalam bentuk pelayanan kesehatan masyarakat (UKM) atau dalam bentuk pelayanan medis
perorangan (UKP). Secara fisik PPK 1 dapat berupa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Pelayanan
kesehatan mandiri maupun kelompok, praktek keperawatan, kebidanan, maupun upaya kesehatan
masyarakat lainnya dalam bentuk pos obat desa, pos kesehatan desa, posyandu dan bentuk lainnya.
Masing-masing bentuk pelayanan tersebut memberikan pelayanan dengan penekanan peran yang
berbeda-beda.
WHO telah menegaskan peran dari Primary Health Care (PHC) sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan dasar yang dibutuhkan oleh umat manusia. Kesepakatan dunia tersebut tertuang dalam
Deklarasi Alma Ata 1978 yang sangat terkenal dengan semboyannya Health for All by the year 2000.
PHC merupakan upaya pelayanan kesehatan esensial bagi masyarakat yang dijalankan secara ilmiah dan
secara sosial dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat setempat serta memungkinkan adanya
partisipasi penuh masyarakat dalam semangat terbentuknya ketahanan dan kemandirian masyarakat
dalam pemeliharaan kesehatan. Puskesmas adalah salah satu bentuk upaya dari PHC dan merupakan unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kab/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah. Puskesmas selain merupakan penyelenggara pelayanan kesehatan strata satu,
namun berfungsi pula sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta sebagai pusat
pembangunan berwawasan kesehatan dalam suatu wilayah kecamatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Puskesmas merupakan landasan utama dan tempat bertemunya kontak pertama pencari dan pemberi
pelayanan kesehatan baik kesehatan masyarakat maupun kesehatan medis. Kemampuan antisipasi
maupun pengendalian permasalahan pada pelayanan lini pertama ini akan mampu memecahkan ,
menyaring dan memilah permasalahan kesehatan yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang
signifikan pada penyelesaian permasalahan kesehatan satu wilayah.
Primary Health Care (PHC) diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO) sekitar tahun 70-an,
dengan tujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di

Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi masyarakat,
dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat, ujar Menkes
saat membuka secara resmi the 14 Medical Association of South East Asian Nation (MASEAN) Mid-term
Meeting di Savoy Homann, Bandung (17/06). Selanjutnya pada tahun 1978, dalam konferensi di Alma
Ata ditetapkan prinsip-prinsip Primary Health Care (PHC) sebagai pendekatan atau strategi global guna
mencapai kesehatan bagi semua (KBS) dan Indonesia ikut menandatangani, menyatakan bahwa untuk
mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2000, PHC adalah kuncinya. Sedangkan pembangunan
kesehatan masyarakat desa adalah salah satu bentuk operasional dari PHC.
Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi masyarakat,
dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat.
Penyelenggaraan PHC dilaksanakan di Puskesmas dan jaringan yang berbasis komunitas dan partisipasi
masyarakat, yaitu Poskesdes dan Posyandu yang ada di setiap wilayah kecamatan dan kelurahan. Bentuk
operasional PHC adalah PKMD dengan berlandaskan kepada Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN)
yang merupakan ketetapan MPR untuk dilaksanakan dengan melibatkan kerjasama lintas sektoral dan
instansi-instansi yang berwenang dalam mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan rakyat.
5. Sebutkan upaya pelayanan kesehatan wajib yang ada di Puskesmas dan jelaskan.
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib di laksanakan karena
mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Ada 6 Program Pokok pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu :
-

Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk
mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter

secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan
Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan untuk membantu
masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok

maupun masyarakat).
Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di Puskesmas yang
ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB,

pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu program pelayanan
kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi

(misalnya TB, DBD, Kusta dll).


Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu

lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan
-

peran serta masyarakat,


Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat
di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein,
Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan
zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.

Kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )
2. Keluarga Berencana
3. Usaha Peningkatan Gizi
4. Kesehatan Lingkungan
5. Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8. Usaha Kesehatan Sekolah
9. Kesehatan Olah Raga
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat
11. Usaha Kesehatan Kerja
12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
13. Usaha Kesehatan Jiwa
14. Kesehatan Mata
15. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )
16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
17. Kesehatan Usia Lanjut
18. Pembinaan Pengobatan Tradisional
6. Sebutkan beberapa masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia dan program
penanggulangannya.
-

Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Imunisasi adalah pemberian vaksin dengan tujuan agar dapat terlindung dari penyakit infeksi yakni
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Saat ini ada tujuh penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi adalah TB,Difteri, Tetanus, Pertusis / Batuk Rejan, Polio, Campak, dan Hepatitis B.
Dan yang akansegera dibebaskan adalah penyakit Polio

Peningkatan Gizi

Hal ini dapat dilakukan dengan memberi makanan tambahan yang bergizi terutama bagi anak-anak dapat
dioptimalkan melalui pemberdayaan posyandu dan kegiatan PKK.
-

Penambahan Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan harus mampu menampung dan menjangkau masyarakat didaerah-daerah tertinggal.
Penambahan fasilitas kesehatan ini meliputi rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, polindes
(pondok bersalin desa), posyandu. Penambahan fasilitas ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, seperti imunisasi, KB, pengobatan , dan lain-lain
-

Penyediaan Pelayanan Kesehatan Gratis

Pemerintah menyediakan pelayanan gratis bagi penduduk miskin dalam bentuk Askeskin ( Asuransi
Kesehatan Masyarakat Miskin ) dan Kartu sehat yang dapat digunakan untuk memperoleh layanan
kesehatan secara murah.
-

Pengendalian jumlah penduduk dan penurunan angka kematian ibu dan bayi dengan program

keluarga berencana melalui BKKBN

Anda mungkin juga menyukai