Anda di halaman 1dari 27

A.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL DAN


PENANGKAL PETIR

I.

PEKERJAAN SISTEM ELEKTRIKAL

1.

UMUM

1.1.

Penjelasan
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi
:
Menyediakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat
beroperasi secara sempurna.
Gambar-gambar, spesifikasi dan bill of quantity adalah merupakan
bagian yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum di
dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus
dikerjakan oleh sub kontraktor instalatur yang dapat dipercaya,
mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja
yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan
tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang
pas instalatir kelas tertinggi (D) yang masih berlaku untuk tahun
terakhir yang berjalan.
Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Persyaratan
Umum Instalasi Listrik di Indonesia edisi terakhir tahun 2000 (PUIL)
dan Peraturan PLN (SPLN)" sebagai petunjuk dan juga peraturan
yang berlaku pada daerah setempat dan standar-standar/kode-kode
lainnya yang diakui (VDE, DIN).
Kontraktor harus menempatkan seorang sarjana atau yang
dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan dan dapat memberikan
keputusan-keputusan apabila sewaktu-waktu diperlukan. Konsultan
Pengawas dapat meminta pergantian pengawas yang lain apabila
dianggap tidak mampu.

1.2.

Gambar-gambar
Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi
listrik dalam Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan
nomor kode gambar EE.
Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan
kesalahan/ ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran
listriknya maupun pemasangan dan lain-lain. Hal-hal diatas harus
diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan
tender/aanwijzing.
Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara
bertahap, pemborong wajib menyerahkan kepada Konsultan
Pengawas sebanyak 3 (tiga) set gambar yang disebut "as built
drawing" yaitu gambar dari semua material, peralatan dan instalasi
sistem listrik, (1set kalkir 3 set blueprint)

138

Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya


serta persyaratan dari keperluan instalasi, instalasi harus
menyesuaikan kondisi setempat pada proyek.
Gambar-gambar arsitektur dan struktur harus berkaitan dengan
kontruksi dan detail akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar
lainnya harus berkaitan dengan kontruksi detail yang berhubungan
dengan masing-masing pekerjaan. Pemborong harus melengkapi
seluruh keperluan lebih lanjut seperti "shop drawing" dan gambargambar detail.
Diartikan bahwa bila ada ketidaksesuaian teknis maupun fisik maka
hal ini harus disampaikan secara tertulis 4 hari sebelum dilakukan
pekerjaan, untuk dilaporkan kepada Konsultan Pengawas /
Perencana di lapangan sebagai langkah pelaksanaan, dimana biaya
sudah dicakup pada unit price dari item tersebut.

1.3.

Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan


Pemborong harus membantu mengurus penyambungan daya listrik
PLN, sebesar ; sesuai dengan gambar perencanaan
Termasuk pengurusan administrasinya, semua biaya resmi akan
dibayarkan oleh Pemilik.
Penyediaan dan pemasangan kabel TM-20 kV dari gardu distribusi
PLN (kWH meter) ke panel HVDP 20 kV dan ke trafo distribusi.
Penyediaan dan pemasangan panel HVDP 20 kV.
Penyediaan dan pemasangan trafo distribusi.
Penyediaan dan pemasangan panel-panel :
- Panel LVMDP
- Panel-panel penerangan
- Panel-panel daya dan panel kontrol
Pengadaan dan pemasangan busbar trunking
Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi tegangan rendah.
Instalasi penerangan dalam, luar bangunan dan general purpose
outlet/ stop kontak.
Pengadaan dan pemasangan fixture dan armature penerangan
lengkap dengan komponen dan accessoriesnya.
Sistem pentanahan peralatan.
Grounding sistem penangkal petir.
Testing dan commissioning peralatan dan instalasi.

1.4.

Klausal Yang Disebutkan


Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar
yang lain maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu
terhadap yang lain tetapi malah untuk lebih menegaskan masalahnya.
Kalau terjadi hal yang saling bertentangan antar gambar atau terhadap
spesifikasi teknis maupun BQ, maka yang diambil sebagai patokan
adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot
biaya yang paling tinggi.

1.5.

Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh
bagian yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas
139

yang menyangkut di dalam proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar


gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas /Perencana.
1.6.

Material dan "Workmanship"


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini
harus baru dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh
pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap
pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan. Dimana
latihan khusus bagi pekerja adalah diperlukan dan Pemborong harus
melaksanakannya. Pemborong harus melengkapi surat sertifikat yang
sah untuk setiap personal ahli, yang menyatakan bahwa personal
tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai
pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masingmasing.

1.7.

Daftar Material
Pada
waktu
mengajukan
penawaran,
Pemborong
harus
menyertakan/melam-pirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu
diperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek dan harus
disebutkan pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap dengan
brosur/katalog. Ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak
boleh sebagian-sebagian.

1.8.

Nama Pabrik / Merk Yang Ditentukan


Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari
satu jenis bahan/komponen, maka Pemborong wajib menawarkan dan
memasang sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Pemborong pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi pada pasaran
ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang harus
diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Pemborong harus
sesegera mungkin memesannya pada keagenannya di Indonesia.
Apabila Pemborong telah berusaha untuk memesannya, namun pada
saat pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka
Perencana akan minta persetujuan Direksi Lapangan/ MK, menentukan
alternatif merk lain dengan spesifikasi minimal yang sama. Jadi setelah
1 (satu) bulan penunjuk-kan pemenang. Pemborong harus
memberikan foto copy dari pemesanan material lainnya, yang
menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order
import).

1.9.

Shop Drawing
Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material,
Pemborong diharuskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui
Perencana. Shop drawings harus diberi catatan dari Pemborong, yang
menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah sesuai dengan
spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan.
140

Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang


lengkap dari seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan
keseluruhan yang sebenarnya dari keseluruhan sistem, penyerahan
sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan. Gambar shop drawing
harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
Shop drawing yang harus diajukan adalah :
1. Panel HVDP, LVMDP.
2. Panel-panel daya dan penerangan, outlet box dan lain-lain.
3. Trafo, layout kabel distribusi dan lain-lain.
4. Detail-detail pemasangan lampu.
5. Rencana instalasi penerangan, stop kontak setiap lantai.
6. Dan lain-lain yang diminta oleh Perencana/ Konsultan Pengawas.
Shop drawing dimasukkan untuk diperiksa/ disetujui perencana/
Konsultan Pengawas paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung
setelah dikeluarkannya SPK.
1.10.

Subsitusi
a Produk yang disebutkan nama pabriknya
Material, peralatan, perkakas, accessoriesnya yang disebutkan
nama pabriknya dalam spesifikasi. Pemborong harus melengkapi
produk yang disebutkan dalam spesifikasi, atau dapat mengajukan
produk pengganti yang setara, disertai data-data yang lengkap
untuk mendapatkan persetujuan Perencana/ Konsultan Pengawas
sebelum pemesanan.
b. Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya
Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang
tidak disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi, Pemborong
harus mengaju-kan secara tertulis nama negara dari pabrik yang
menghasilkan-nya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang
menunjukkan
secara
benar
bahwa
produk-produk
yang
dipergunakan adalah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi proyek.

1.11.

Contoh
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/ Konsultan Pengawas
sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Pemborong. Contohcontoh tersebut (mock-up) dimasukkan paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.

1.12.

ProteksI
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan
diproteksi secara memadai oleh Pemborong, sebelum selama
pengerjaan dan sesudah selesai instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mana mengalami kerusakan sebagai
akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang tidak
memadai tidak dapat diterima untuk instalasi proyek.

1.13.

Acces Opening
141

Pemborong harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan) untuk


instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan-bukaan (access
opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti dindingdinding, langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan harus
dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan
peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa
mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.
1.14.

Pengecatan
Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan
pengecatan di lapangan tidak dispesifikasikan maka seluruh
permukaan yang cacat harus diperbaiki ataupun pengecatan kembali
untuk memperoleh hasil pengecatan yang sempurna. Apabila peralatan
belum dicat dari pabrik, Pemborong harus bertanggung jawab atas
pengecatan tersebut.
Seluruh rangka, penutup, cover plate dan pintu panel listrik seluruhnya
harus diberi cat dasar atau prime coat dan diberi pelapis cat akhir
(finishing paint). Cat akhir ini dengan warna sementara ditentukan
"abu-abu" kecuali kalau diadakan perubahan warna. Penentuan jenis
warna abu-abu dan merk cat, sebelumnya harus dimintakan
persetujuan pada MK/Perencana. Pengecatan dikerjakan dengan proses
"stove ennameled" untuk lampu, sedangkan untuk panel listrik harus
dibuat tahan karat dengan cara "galvanized cadmium plating" atau
dengan "zinc chromatic primer" harus dicat dengan cat bakar.

1.15.

Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya


Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap
gambar-gambar di lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat
pada lokasi dari seluruh jenis sistem outlet panel/kabinet, peralatan,
pengkabelan dan seterus-nya dengan dimensi yang diambil dari
patokan center colom (as colom). Pemborong harus melengkapi
gambar pemasangan yang sebenarnya ("as installed") dari instalasi.
Pemborong pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum
penyerahan) harus menyerahkan gambar "as built drawing" yang
menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk
diserah-kan pada Perencana/ Konsultan Pengawas sebanyak 4 (empat)
set gambar cetak dan 1 (satu) set kalkir.

1.16.

Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan
dan harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara
tepat dari seluruh sistem.
Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami
kerusakan /cacat/ salah harus diganti /dibetulkan dan percobaan
diulangi. Seluruh peng-kabelan, instalasi "keur" Pemborong harus
bertanggung jawab untuk mem-peroleh persetujuan PLN bagi
pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh biaya ditanggung atas
beban Pemborong.
142

1.17.

Data Suku Cadang


Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ke tempat
lapangan Pemborong harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas
daftar lengkap dari suku cadang
(spare parts) dan menyerahkan
untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan
alamat supplier dan tambahan daftar dari suku cadang dan suplai yang
secara normal harus dalam setiap pembelian atau suku cadang yang
disebutkan dalam spesifikasi yang harus dilengkapi oleh pemborong
dengan biaya dari Pemborong.
Lama pengetesan peralatan listrik 1 x 24 jam tanpa henti biaya
pengetesan ditanggung Pemborong.

1.18.

Peraturan Hak Patent


Pemborong harus melindungi Pemilik (owner) terhadap semua klaim
atau tuntutan, biaya dan kenaikan harga karena bencana, dalam
hubungan dengan semua dagang atau nama produksi, hak cipta, pada
semua material, peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.

1.19.

Kebersihan
Pemborong harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa
material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan
harus menyelesai-kan tiap bagian dari instalasi secara teratur serta
rapi.

1.20.

Built in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya


Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keperluan built
in dalam beton atau pekerjaan konstruksi.

1.21.

Buku Petunjuk (Manual) dan Instruksi


Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan
dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi
seluruh bagian peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan
Indonesia.
Kelengkapan Instalasi
Dalam spesifikasi teknis ini maupun di dalam penggambaran untuk
suatu sistem atau suatu perangkat peralatan listrik, dimaksudkan
adalah sebagai suatu sistem yang dapat beroperasi dengan baik
sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian atau komponen dari
sistem instalasi yang tidak disebutkan di dalam spesifikasi teknis ini
maupun pada gambar, maka ini berarti Pemborong harus mengadakan
dan menjamin sistem/instalasi tersebut akan bekerja dengan baik.

1.22.

1.23.

Training
Mendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk
menjalankan, mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya
terhadap instalasi. Segala biaya-biaya tersebut adalah menjadi
tanggungan Pemborong

2.

TEKNIK INSTALASI
143

2.1.

Instalasi Kabel/ Wiring

2.1.1. U m u m
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan PUIL/ LMK. Semua kabel/ wiring harus baru dan harus
jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya. Semua kabel dengan penampang 6 mm ke atas haruslah
terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai
kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm kecuali untuk pemakaian
remote control.
Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :
Untuk instalasi penerangan adalah NYM, semua instalasi
penerangan dan stop kontak menggunakan system 3 core dimana
core yang ketiga merupakan jaringan pentanahan. Pentanahannya
disatukan di dalam panel.
Untuk kabel
distribusi dan penerangan taman
dengan
menggunakan kabel NYFGbY atau NYY.
Untuk instalasi lampu taman/ penerangan luar yang memotong
jalan harus dalam conduit GIP.
Semua kabel instalasi dalam bangunan harus berada di dalam conduit
PVC super high impact yang disesuaikan dengan ukurannya, cable tray,
cable trench, kabel rack dan harus diklem.
Digunakan flexible conduit dengan bahan yang sama untuk
menghubungkan instalasi ke masing-masing fixture lampu.
2.1.2. "Splice"/ Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-sambungan
baik dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau
kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible).
Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis
dan harus teguh secara electris dengan cara-cara "solderless
connector". Jenis kabel tegangan, jenis "compression atau soldered".
Dalam membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada konduktorkonduktor dengan baik, demikian sehingga semua konduktor
tersambung tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak
bisa lepas oleh getaran.
Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun
tempat lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari
tembaga yang diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun PVC,
yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
2.1.3. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti
karet, PVC, asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, compostion
dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui
menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau manufacturer.
2.1.4. Penyambungan Kabel
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak
penyam-bungan yang khusus untuk itu dengan menggunakan "Cell
144

Pack-M. 11-17 with Cast Resin Type Eg", Junction Box harus hampa
udara dan rigid pada penyambungan kabel TR.
Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau
namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan
isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil
pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
Penyambungan
kabel
tembaga
harus
mempergunakan
penyambungan-penyambungan dari ukuran-ukuran yang sesuai.
Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan
pita PVC/protolen yang khusus untuk listrik.
Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan, bila perlu untuk
menjaga nilai isolasi tertentu.
Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka
harus dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3 mm setinggi
minimum 2,5 m.

2.1.5. Saluran Penghantar Dalam Bangunan


Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling
gantung, saluran penghantar (conduit) dipasang diatas rak kabel
dan digantung tersendiri diatas ceiling.
Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan
saluran beton, kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa
galvanized 2". Saluran beton dilengkapi dengan Hand-hole untuk
belokan-belokan (pekerjaan beton ini harus sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam PBI -1971).
Setiap saluran kabel dalam bangunan dinding dipergunakan pipa
conduit
PVC minimum 3/4". Setiap pencabangan ataupun pengambilan
saluran ke luar harus menggunakan junction box yang sesuai dan
sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip
di dalam junction box.
Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus
dilengkapi dengan "Socket / lock nut", sehingga pipa tidak mudah
tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel
yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m harus
dimasukkan dalam pipa. Dan pipa harus diklem ke bangunan pada
setiap jarak 50 cm.
2.2.

Instalasi Sakelar dan Stop Kontak (Outlet)

2.2.1. Sakelar-Sakelar
Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/
250 V, sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain
pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut
bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150 cm
diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh Konsultan
Pengawas.
Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring,
(standar). Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotakkotak yang berdekatan.
145

2.2.2. Stop Kontak


Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact
dengan rating 10 A, 16 A, 25 A, 250 V AC.
Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus
diberi saluran ke tanah (grounding). Stop kontak harus dipasang rata
dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai
yang sudah selesai atau wall duct outlet sesuai gambar rencana atau
petunjuk Konsultan Pengawas.

2.3.

Instalasi Fixtures Penerangan

2.3.1. U m um
Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus
dibuat dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan
pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai
untuk housing fixture minimum 0,7 mm. Pemborong harus
menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang akan dipasang
kepada Perencana/ Konsultan Pengawas untuk disetujui.
2.3.2. Kabel-Kabel untuk Fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture"
harus ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang
lebih kecil dari 2,5 mm, kawat-kawat harus dilindungi dengan "tape"
atau "tubing" disemua tempat dimana mungkin ada abrasi.
Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature
kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau kalau
pemasangan/perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada
sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan dan
harus terus menerus utuh mulai dari kotak sambung ke terminalterminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran-saluran kabel
harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.
2.3.3. Lampu-lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang
sesuai dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai
lamp holder dan base type edison screw, untuk lamp holder type
edison screw kabel netral tidak boleh dihubungkan ke centre control,
kecuali dipersyaratkan lain. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool
white atau sesuai perencanaan.
Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan
perbaikan factor daya harus dilengkapi dengan capacitor. Dalam
spesifikasi ini besarnya "microfarad" (f) dari kapasitor untuk setiap
lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil
akhir dari power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,95.
2.3.4 Instalasi Kabel Ke kWH meter
Jenis kabel dari panel kWH ke panel-panel adalah NYY. Kabel disusun
rapih dalam rak kabel yang berada diatas koridor, kemudian kabel
146

turun ke dinding menuju panel. Dari rak kabel menuju ke panel toko,
kabel harus berada dalam Flexible conduit PVC.
2.4.

Instalasi / Konstruksi Panel

2.4.1. Kabinet
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2
mm, atau dibuat dari bahan lain seperti polyester atau bakelite.
Kabinet untuk "panel board" mempunyai ukuran yang proposionil
seperti dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai
dengan ukuran pada gambar perencana atau menurut kebutuhan
sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu
penuh/ padat.
Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan pada kabinet harus
ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel
"panel board" serta tutupnya. Kabinet dengan kabel-kabel "trough
feeder" harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar
tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap
kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu kabinet harus
disediakan 2 (dua) buah anak kunci, dengan sistem master key.
2.4.2. Finishing
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh
Perencana/ Konsultan Pengawas. Semua kabinet dari pintu-pintu untuk
panel listrik, harus dibuat tahan karat dengan dengan cara "galvanized
cadmium plating" atau dengan "zinc chromatic primer". Selain yang
tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu sebagai
berikut :
Bagian dalam dari box dan pintu.
Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating tak
perlu dicat kalau seluruhnya terpendam, kalau dipakai zinc
chromate primer harus dicat dengan cat bakar.
2.4.3. Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam
panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung dari pada
macam/tipe panel. Maka bila dibutuhkan alas/ pondasi/ penumpu/
penggantung
maka
pemborong
harus
menyediakannya
&
memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.
2.4.4. Panel Distribusi Utama
Panel distribusi utama harus seperti tertera pada gambar, kecuali
ditunjuk lain. Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat
pelindung harus direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu
diperbaiki sesuai dengan persyaratan. Panel distribusi utama harus dari
jenis in door type terbuat dari plat baja tebal minimum 2 mm.
Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang kaku, yang
bisa mempertahankan strukturnya oleh strees mekanis pada waktu
hubung singkat . Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian
bawah, atas dan sisi dengan plat-plat penutup (metal clad) harus
147

cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan


suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian
yang bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL-2000 LMK/ VDE
untuk peralatan yang tertutup. Material-material yang bertegangan
harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan percikan air.
Semua meteran dan tombol transfer yang dipersyaratkan harus
dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel yang
tersembunyi.
2.4.5. Papan Nama
Seluruh kabinet, panel kontrol, panel listrik, pemutus daya (CB),
saklar, dan bagian-bagian lainnya dari peralatan, jika tidak disebutkan
dalam hal-hal lain, harus dibuatkan papan nama untuk mengindikasi/
mengindentifikasi/ penggunaan nama alat tersebut. Papan nama harus
terbuat dari back plat stainless steel dengan huruf digravier timbul.
Untuk keseluruhan, papan nama harus berukuran 1,5 inches (3,81 cm)
tinggi dengan lebar seperlunya dengan tinggi huruf 1,0 inches (2,54
cm), untuk ukuran yang lebih kecil dimana penutupnya terbatas
gunakan 1,5 inches (3,81 cm) tinggi dari plat. Dan ketebalan plat
minimum 3 mm.
2.4.6. Busbar / Rel
Busbar harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan
lapisan perak dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 %
dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan aturan
PUIL (daftar no. 630-DI-D4/PUIL 1987). Semua busbar/rel harus dicat
dan dipegang oleh bahan isolator dengan kuat dan baik ke rangka
panel. Semua busbar/rel harus dicat dengan warna yang sesuai
dengan disebutkan pada PUIL. Cat-cat tersebut harus tahan sampai
temperatur 75 C.
Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3
, 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus
mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah bus
penatanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan panel
dilengkapi klem untuk pentanahan. dari panel peralatan perlu
diketanahkan minimum 2 .
Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) harus menunjukkan
ukuran-ukuran dari bus-bus dan susunannya . Ukuran dari bus harus
ukuran sepanjang panel dan harus disediakan cara-cara untuk
penyambungan dikemudian hari.
2.4.7. Teminal dan Mur-baut
Semua terminal cabang harus diberi lapisan tembaga (ver-tin) dan
disekrup dengan menggunakan mur-baut ring dari bahan tembaga
atau mur-baut yang diberi nikel (atau stainless) dengan ring tembaga.
2.4.8

Cadangan/Penyambungan dikemudian hari


Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka ruanganruangan tersebut harus dilengkapi dengan busbar, klem-klem
pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan yang
148

dipasang dikemudian hari dapat berupa equipment busbar, panel baru,


switch, circuit breaker dan lain-lain.
2.4.9. Alat-alat ukur
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada
gambar. Meter-meter adalah dari type "moving iron vane type" khusus
untuk panel, dengan scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak
tahan getaran, dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96 mm,
dengan skala linier dan ketelitian 1,5%. Posisi dari saklar putar untuk
voltmeter (Voltmeter Selector Switch) harus ditandai dengan jelas.

2.4.10. Transformator Arus


Trafo arus adalah dari type kering, dalam ruangan type jendela dengan
perbandingan kumparan yang sesuai dengan ketelitian 0,3 dengan
burden sesuai dengan standar-standar VDE. Pemasangan harus kuat
dan dapat menahan gaya-gaya dan mekanis pada waktu terjadinya
hubungan singkat 100 kA. Trafo arus untuk Ampere-meter juga boleh
dipergunakan bersamaan dengan kWH meter asalkan ketelitiannya
masih baik. Bila tidak baik maka harus dipergunakan trafo arus
khusus.
2.4.11. Kabel-kabel Pengontrol
Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik/ bengkel
secara lengkap serta dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan
mekanis. Ukuran minimum adalah 1,5 mm2 dari type 600 Volt.
2.4.12. Merk Pabrik
Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik,
peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar
tempatnya pada frame.
2.4.13. Peralatan Pengamanan Pemutus Daya
Peralatan pengaman adalah pemutus daya dengan rumah tuangan,
thermal dan magnetis trip dengan breaking capacity yang cukup
(sesuai beban) pada panel induk minimal 60 kA.
2.4.14. Pilot lamp
Semua tutup muka panel dilengkapi dengan :
Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T.
Penyediaan dari Pilot lamp yang disebutkan diatas merupakan
keharusan, biarpun pada gambar-gambar tidak tertera.
Warna-warna untuk pilot lamp :
Untuk phasa R : warna merah
Untuk phasa S : warna kuning
Untuk phasa T : warna biru.
3.

MOTOR LISTRIK
149

Semua motor listrik harus sesuai dengan klasifikasi DIN, baik dalam
segi
proteksi, isolasi pengaman, cara operasi,
pemasangan dan lain-lain.
Untuk motor-motor dengan rating :
Sampai dengan 2 kVA - 1 phasa / 3 phasa
2 kVA keatas
- 3 phasa
Kecuali ditentukan lain oleh manufakturer.
Starting
Untuk motor-motor dengan rating
Sampai dengan 4 kVA, starting langsung
Diatas 4 kVA, dengan star delta starter
Semua peralatan bantu/tambahan untuk starting ini harus sudah
termasuk di dalam lingkup pekerjaan Pemborong.

4. KABEL TEGANGAN RENDAH (NYY, NYFGbY, NYM) 380 V


4.1. U m u m
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tegangan
rendah yang harus
memenuhi persyaratan kemampuan
melakukan arus pada temperatur 35 C, temperatur maximum
kabel dalam keadaan berbeban tidak boleh melebihi 70 C dan
temperatur maksimum kabel untuk arus hubung singkat tidak
boleh lebih 250 C.
4.2. Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
1. Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga
pilin atau tembaga "compacted" yang dipilin.
2. Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa
maupun penghantar netral.
3. Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat
penghantar phasa dan pengisi ruangan diantara kawat phasa.
4. Lapisan pengendap kedua diluar lapisan pengendap diatas.
5. Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua
sesuai dengan persyaratan IEC (NYFGbY).
6. Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik
sebagai pelindung.
Penampang kabel yang digunakan

6
10
16
mm
mm
mm

50
70
95
mm
mm
mm
150

adalah :

25
mm

240
mm

35
150

mm
mm

120
185
mm
mm

4.3. Penandaan/ Warna


Warna permukaan kabel sebagai tanda-tanda untuk setiap kawat
adalah :
Phasa
merah netral : biru
:
kuning
Hitam
5. BUSBAR TRUNKING

Busduct harus memenuhi standar internasional :


IEC 726.
IEC 439 - 2.
BS 5486 / 2.
JIS. C 8364.
AFTA.
Housing busduct harus terbuat dari plat besi dengan ketebalan
minimal 2 mm dan harus di hotdip galvanized (untuk perlindungan
terhadap karat terutama didaerah dengan tingkat kelembaban
yang tinggi serta harus dilengkapi dengan penguat sepanjang bodi
busduct untuk memper-kuat terhadap tekanan/gaya mekanikal
pada waktu terjadi arus hubung singkat.
Busbar harus diisolasi dengan polyethylen telephalate class B
(bukan bahan PVC) dimana mempunyai sifat tidak merambatkan
api jika kebakaran dan dapat menahan panas sampai 130C.
Housing busduct harus type tertentu seluruhnya untuk pengamanan
terhadap kerusakan secara mekanis pengumpulan debu dan tetesan
air oleh karena itu derajat proteksinya minimal harus dari IP 54
sesuai dengan standar internasional.
Susunan dari konduktor harus type sandwic, kompak dan impedansi
rendah untuk mendapatkan sifat kelistrikan yang baik sehingga
mempunyai susut tegangan yang rendah (kurang dari 3% untuk
panjang 100 m) dan dapat mengeliminir efek cerobong jika terjadi
kebakaran.
Konduktor harus terbuat dari tembaga yang dielectrolytik dengan
kemurnian minimum 99,9 % dan berbentuk segi empat dengan
sisa ujung atap dan bawah berbentuk bulat hal ini untuk
mengurangi kerapatan dari elektron karena sifat listrik yang
mengumpul pada bagian yang runcing.
Kenaikan
temperatur
pada setiap bagian dari busduct pada
beban normal tidak
boleh
melebihi 55 C pada ambient
temperatur 40 C.
Setiap sambungan harus dapat menyerap pemuaian panjang
temperatur karena terjadinya panas yang disebabkan oleh
mengalirnya
arus
nominal
pada
konduktor sehingga
pemuaian panjang yang disebabkan oleh panas tidak diperlukan
dan menjadikan busbar beban dari perawatan setelah terpasang.
Kemampuan arus hubung singkat harus sesuai dengan standar
internasional (IEC 439) untuk waktu 1 detik.
151

Panjang maksimum dari busduct adalah 4,5 meter hal ini untuk
mengurangi dari pada sambungan serta mengurangi pekerjaan.
Pada waktu pengiriman, suplier dari busduct harus menyertakan
petunjuk-petunjuk dan cara-cara untuk memudahkan pekerjaan
dan penyimpanan dari busduct, petunjuk cara pemasangan busduct
dilapangan serta dileng-kapi gambar kerja /shop drawing.
Suplier harus dapat menunjukkan certificat of origin, hasil test
(short circuit test) dan hubungan singkat pabrik yang mengeluarkan
busduct tersebut.

6. FIRE RESISTANCE CABLE

- Konstruksi pembuatan fire resistance cable harus sesuai dengan


IEC PUB 331, 1970.
Konduktor harus terbuat dari tembaga pilin (stranded) yang terdiri
dari beberapa inti.
Konduktor dilapis berturut-turut dengan lapisan tahan api terbuat
dari mika (fire proof micca tape wound), isolasi polyethylene dan
lapisan PVC.
- Ketebalan lapisan fire proof mica tape minimum 0,5 mm2.
- Kabel harus dapat menahan interferensi induksi listrik.
- Untuk pengenalan jumlah urat, kabel harus diberi warna yang
jumlahnya sesuai dengan jumlah uratnya.
- Kabel harus mampu menahan api/panas 750 C untuk selama 3
jam.
Tegangan nominal kabel adalah 600 Volt.

7. FIRE STOP MATERIAL


Fire Stop Material digunakan untuk melindungi kabel atau
mencegah menjalarnya api melalui kabel listrik dan pipa-pipa pada
area shaft dan bukaan dinding.
Sistem Fire Stop Material yang direncanakan mempunyai
persyaratan material sebagai berikut :
- Bersifat flexible dan mudah dibongkar pada waktu penambahan
atau penggantian kabel baru.
- Tidak ada sifat bahannya yang nantinya akan mengeluarkan
debu.
- Tahan akan getaran dan tidak mudah retak.
- Tidak beracun dan berbau.
- Tahan panas sampai 1000 0C.
- Tidak beraksi atau menyerap air.
- Pemasangan dapat digunakan pada tempat yang lembab.
- Dilengkapi dengan ROCK WOOL panels, raw idensity 140
kg/m3 dan memenuhi BS 476 Part : 4 -1970, Temperature Fire
max. 750 0C, ketahanan fibre melting point 1000 0C.
- Dilengkapi dengan HISEAL.
152

Yang dicakup dan harus dipasang dalam lingkup pekerjaan Sistem


Fire Stop material ini, meliputi :
a. Pengadaan dan pemasangan Fire stop material antara lain :
ruang-ruang shaft dan lubang-lubang sparing yang ada pada tiaptiap Lantai.
b. Pemasangan dan pengawasan dilakukan oleh tenaga yang
berpengalaman dan atau tenaga ahli dari pabrik.
c. Pemasangan Fire Stop Material pada shaft Elektrikal dilakukan
sebanyak - banyaknya 2 (dua) lapis dan shaft mekanikal 1 (satu)
lapis, ketebalan lapisan pertama minimal 2 mm dan seterusnya.
8. RAK KABEL
Bahan
: Hot Palled mild steel plate and strip
Standard
:
JIS G 3131
Type
: Ladder Tray
9. PANEL HVDP
Peralatan listrik panel HVDP umum meliputi antara lain :
Cubicle, SF6 LBS + fuse
Metering
Sistem pembumian
Dan lain-lain
Konstruksi dan Deskripsi Umum
a. Panel dari jenis pemasangan dalam (indoor type). diperkuat dengan
rangka baja dan disiapkan untuk penempatan di sepanjang dinding
atau berdiri bebas (free standing switchgear), extendable type.
b. Panel adalah "Factory Assembled" dan "Type Tested".
Kalau
dikarenakan sesuatu hal pengiriman panel ini harus terdiri atas dua
bagian (atau lebih) maka perlu menjadi perhatian dan keharusan
hal-hal sebagai berikut :
Pemisahan
ini
sudah
disiapkan
terlebih
dahulu
oleh
manufacturer/ pabrik sedemikian rupa sehingga komponenkomponen panel seperti cubicles, rangka, busbar dan lain-lain
serta
semua
peralatan/
komponen-komponen
penyambungannya sudah disiapkan dan disesuaikan.
Pada pengirimannya maka semua bagian/ komponen panel yang
terpisah ini pada bungkusnya atau pada kolinya harus diberi
kode/ tanda yang jelas atau cara lain agar pada waktu akan
dirakit tidak akan mengalami kesulitan atau salah pasang.
c. Panel didukung oleh rangka baja/metal yang dilapisi oleh bahan anti
karat / korosi berupa proses "anodizing" atau cara lainnya, panel
ditutup dengan penutup dari bahan plat besi dengan tebal minimum
3 mm dilapisi dengan cat dasar dan cat akhir dari jenis "EPOXY
RESIN PAINT" dengan warna abu-abu (RAL - 7032).
Ukuran terbesar satu unit panel/kubikel :
153

Lebar
Kedalama
n
Tinggi

:
800 mm
: 1.300 mm
: 2.100 mm

d. Kubikel/panel adalah dari type "metal enclosed" dan secara umum


terdiri atas :
Kompartemen busbar
Kompartemen load break switch, trafo arus, trafo tegangan,
saklar pembumian dan lain-lain.
Kompartemen tegangan rendah/pengukuran.
Kompartemen busbar terhadap kompartemen load break switch
sekalipun tidak sepenuhnya terisolir oleh plat pemisah pada saat
beroperasi, namun demikian pemisahan ini haruslah dimungkinkan
untuk keadaan maintenance/ pemeliharaan.
Hal diatas dilaksanakan dengan jalan sebagai berikut :
Pada saat LBS sedang dalam keadaan "off position", sebuah plat
pengaman (protection plate) dapat dimasukkan sedemikian rupa
sehingga memisahkan/ menutup kompartemen busbar dari
kemungkinan terjangkau dan mengikuti serta memenuhi "Tingkat
Pengaman", IP,4X/VDE.0670, 1981/IEC.298,1980.
e. Antar satu kubikel terhadap kubikel lainnya dibatasi dengan
partisi dari bahan "Hot Rolled Galvanized Steel". Partisi antar
kubikel ini dilengkapi dengan "Cutout" untuk jalannya busbar.
Cutout ini dilengkapi/ditutupi dengan "Bushing Plate".
f. Interlock
Untuk menjamin operasi dan keamanan manusia beberapa interlock
diadakan antara lain :
Pintu kubikel baru akan terbuka apabila Load Break Switch
berada pada posisi keluar (off position/earthed).
LBS tak dapat bekerja kecuali apabila bagian "Withdrawable"
berada pada posisi service atau posisi test.
Sakelar pembumian tak dapat ditutup kecuali bila bagian
"Withdrawable" ada pada posisi test atau terbuka.
Pintu kompartemen LBS dapat dibuka apabila plat partisi/ plat
pemisah telah dimasukkan.
g. Pada setiap pintu harus dipasang "inspection window" dari bahan
"plexy-glass".
h. Dilengkapi dengan terminal penyambungan dari bahan "TinnedCopper" pada terminal penyulang kabel sedemikian rupa
memungkinkan penyambungan terminal "sealing-ends" kabel yang
buka dari bahan tembaga.

154

i.

Pada bagian luar dari panel harus digambarkan mimic diagram dari
pada sistem panel ini. Mimic diagram ini harus terbuat sehingga
jelas terbaca baik sistem maupun peralatan-peralatannya.

j. Menggunakan konduktor tembaga bulat yang dipasang diatas "cast


resin insulation". Tiap kubikel dilengkapi dengan alat pemanas
dibagian bawahnya yang terdiri dari tahanan atau lampu pijar (anti
condestion heater).

10. PERALATAN LISTRIK


10.1 Peralatan Panel MDP/SDP
10.1.1

Circuit Breaker Motor Operated


Rating Arus
: sesuai gambar rencana
Insulation Rating
: 750 V AC, Voltage rating : 380 V, 50 Hz, 4
Pole
Rated
Breaking : 70 kA (500 V, 50 Hz) dengan Arc chute.
Cap
Relay
: Thermis dan magnetis over current release,
under voltage release, Auxiliary contact block
(2 NO+1 NC).
: Motor, 220 V, 50 Hz.
Drive

10.1.2

Moulded Case Circuit Breaker


Insulation Rating
: 380 V
: Thermal release dan electromagnetic over
Dilengkapi
dengan
current release
Rating Arus In
: Sesuai gambar perencanaan
Rated
Breaking : Minimal 50 kA
Cap

10.1.3

Trafo Arus
Insulation Rating
Class
I therm
Rated
secondary
current
Rated burden cap

10.1.4

:
:
:
:

600 Volt
1,5
60 x In
5A

: 10 VA

Rotary Switch (On-Off Cam Switch)


Rated
: 500 V ZC
Tegangan
Rated
Arus : 63 A
max.
Pemasangan pada "base plate"
Jumlah pole
: 4 pole
155

10.1.5

10.1.6

10.1.7

Ampere Meter
Class
Over
load
cap
Ukuran
Skala
Type
Ketelitian
Volt Meter
Class
Over
load
cap
Ukuran
Skala
Ketelitian

: 1,5
: 1,2 x In Continue
:
:
:
:

90 x 90 mm
0 - 3.000 A
Moving Iron, untuk pengukuran AC
1,5 % untuk pengukuran AC

: 1,5
: 1,2 x In Continue
: 90 x 90 mm
: 0 - 500 A
: 1,5 % untuk pengukuran AC

kWH - Meter
Rated voltage
Rated
current
output
transformer
Ocuracy class
Baseplate of moulded plastic
The register

: 3 x 380 Volt
:5A
: 2,0

: 6 (six) cipher rollers double pengukur

10.1.8

Lampu Indikator
Tubular lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm
Warna : merah, kuning, biru

10.1.9

Push Button
Panel mounting, double on-1, off-0. Semua push button
dilengkapi dengan lampu indikator untuk menyatakan
sistem dalam on atau off.

10.1.10 Relay - relay


Untuk panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder Utama,
dilengkapi dengan relay proteksi OL (over load), SC (short
circuit) dan UV (under voltage).
Sedangkan untuk generator, dilengkapi dengan relay OL,
SC, UV, EF (Earth Fould) dan RP (Reverse Power).
10.1.11 Selector Switch
Dari type rotary switch, untuk switching. Rated voltage
380 Volt AC insulation 660 V.
11.2 Panel Penerangan dan Daya
156

Panel harus dibuat dari plat baja galvanized tebal plat 2 mm, lipatan
dan bentuk sudut plat melalui proses mekanis.
Peralatan panel penerangan :
a. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
Rating
: 380 V, 50 Hz
Tegangan
Type
: Compact
Breaking Cap.
: 18 kA
b. Kontaktor
Rating Arus
: 10 A, 16 A, 25 A
Rating
: 380 V, 50 Hz
Tegangan
Pole
: 3 pole
c. Miniature Circuit Breaker
Rated voltage
: 380 Volt, 50 Hz
: 10,0 kA (380 V) minimum
Breaker cap
Type
: yang mempunyai "Instantenous tripping
value" sebesar 12 (dua belas) kali arus In

11.3 Material Untuk Instalasi


11.3.1 Grid Switch
Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC.
Type
: Decorative
P l a t e s : Steel
11.3.2 Sakelar Tunggal / Ganda
Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC.
Type
: Decorative push-push, flush, segi empat
P l a t e s : Standard
11.3.3 Socket Outlet/ Outlet
Type
Terminal
Untuk outlet +
swicth
Bentuk

dan Swicth Type Dinding


: Flush
: 2 P + e, 220 V, AC 10 A
: 10 A / 16 A
: Persegi dengan outlet, swicth, pilot lamp

12. FIXTURES DAN ARMATURE


12.1 Armature Lampu / Fixtures TL
a. Armature TL 2 x 36 Watt Recessed Mounting (TKI)

Housin : Bahan plat besi 0,7 pembuatan harus dengan


mesin, peralatan lampu built in.
g
157

Semua komponen listrik berada di dalam rumahan/


housing (built in).
Konstruksi rumahan harus kuat dan kokoh serta dibuat
sedemikian rupa agar mudah dapat dibuka/dilepas untuk
perbaikan/penggantian komponen yang berada di dalamnya.
Seluruh rumahan harus dilapisi dengan cat dasar, serta
diberi lapisan cat akhir berwarna putih. Pengecatan dengan
cara "stove enamelled/ bake enamelled" (cat bakar).
Seluruh
armature
harus
lengkap
dengan
rangka
dudukan/gantunganya.
b. Armature TL 2 x 36 Watt dan 2 x 18 Watt, Open Type/ TKO
Armature merupakan jenis open type.
Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature seperti
spesifikasi butir a diatas.
c. Armature TL 1 x 36 Watt dan 1 x 18 Watt, Open Type/ Balk.
Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature seperti
spesifikasi butir a diatas.
12.2 Lampu/ Tube/ Bulb Fluorescent
a. Lampu Fluorescent/TL 36 Watt Standar
Lampu Fluorescent gas discharge tube type, standar,
warna putih type TLD 84.
Ballast dengan maximum losses 9,5 Watt, 220 Volt.
Lumen output minimum 2.500 lumen (setelah 100 jam
nyala).
b. Lampu TL 20 Watt
Lampu type standar, warna putih type TLD 54.
Ballast dengan maximum losses 9 Watt, 220 Volt.
Lumen output minimum 1.050 lumen (setelah 100 jam
nyala).
12.3. Komponen Lampu TL
a.

Ballast
Ballast harus leak proof, mempunyai temperature kerja
rendah, noise-less, ballast dengan rumahan dari bahan
polyester. Untuk lampu TL dengan 2 (dua) lampu
disusun/digunakan "twin lamp ballast" 2 (dua) ballast (anti
stroboscopic).
Rated tegangan 220 Volt. Rugi-rugi/losses ballast tidak
lebih besar dari :
TL 15 Watt, losses max. 7,5 Watt
TL 20 Watt, losses max. 9,0 Watt
TL 40 Watt, losses max. 9,5 Watt
Ballast harus dilengkapi dengan connection terminal.

b.

Lamp Holder dan Starter Holder (Sochets)


Lamp holder dan starter holder dari material white plastic,
unobtrusive dan touchproof. Lamp holder dan starter holder
antri vibration contact. Rating lock lamp holder type,
158

dengan atau tanpa starter socket yang disesuaikan dengan


rumahan yang digunakan.
c.

S t ar t e r
Starter untuk lamp fluorescent mempunyai reliability.
Terbuat dari high quality white polycarbonate. Rating
starter disesuaikan dgn rating lampu TL.

12.4 Lampu Baret Persegi


Rumah lampu terdiri dari plat baja tebal 0,7 mm dengan tutup
dari bahan Acrylic yang tahan panas dan tak berubah warna
bagian tepi lampu memakai karet untuk menjamin kekedapan.
Day
: 20 Watt /220 V, 50 Hz
a
Type : Persegi TL Bulat
12.5 Lampu Washtafel
Sistem pentanahan yang dilaksanakan harus berdasarkan
standar-standar dan kode-kode yang berlaku, antara lain :

: 1 x 20 Watt /220 V, 50 Hz
Daya

: Persegi lengkap cover acrylic tahan panas dan tak berubah


Type
warna. Disekeliling housingnya dilengkapi karet, kedap
terhadap udara luar dan solid.
12.6 Lampu Jalan
Housing terbuat dari bahan fibre glass
Methacrylic bowl yang berkualitas tinggi
Reflector Alluminium
Diagram distribusi cahayasinar rekomendasi CIE
Pemasangan Reflector kaca dikencangkan dengan klips
Komponen (Ballast, capacitor dll) dapat dipasang dan dilepas
secara mudah
Lampu High Pressure Sodium (SON) 150 Watt
Bentuk / model ditentukan landskap
13.

Sistem Pentanahan
13.1 Lingkup Pekerjaan
a.
Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan body
(tegangan sentuh) terhadap seluruh peralatan listrik yang
terbuat dari metal, yaitu : panel TM, transformator, panel
penerangan, daya dan lain-lain.
b.
Penyambungan
pentanahan
netral
dari
terminal
transformator ke elektroda pentanahan.
c.
Sistem pentanahan (grounding system) maksimal 3 .
d.
Penyambungan sistem pentanahan Mesh/ Loop dengan
Bare Standard
159

e.

Copper Conductors 70 mm didalam pipa konduit menuju


ke elektroda Rod di dalam bak kontrol.

13.2 Standar dan Kode-Kode yang Berlaku


Sistem pentanahan yang dilaksanakan harus berdasarkan
standar-standar dan kode-kode yang berlaku, antara lain :
British Standard, BS.CP.1013 mengenai pentanahan.
Underwriters Laboratories Standard UL. 467, Standar untuk
Safety On Grounding dan Bounding Equipment.
Dan lain-lain standar yang berlaku di Indonesia.
13.3 Sistem Pentanahan
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pentanahan ini
sesuai gambar perencanaan.
Sistem pentanahan menggunakan beberapa Elektroda
Rods/Earth Rod dan satu sama lain saling dihubungkan
sehingga membentuk hubungan secara Mash.
Pemborong harus memperhatikan kondisi tahanan jenis
tanah yang ada agar didapatkan satu sistem pentanahan
yang baik.
13.4 Pekerjaan dan Alat Bantu
Setiap penyambungan/ pencabangan dari konduktor harus
menggunakan "Cadweld Connection". Dapat juga menggunakan
klem penyambung sistem jepit dengan gigi banyak dengan
memperhatikan hal-hal :
a. Bahan klem harus bahan yang telah digalvanized atau di
Treatment tertentu sehingga tidak akan berproses apabila
kontak dengan jenis metal yang lain.
b. BC pada titik/tempat penyambungan harus di "tinned".
c. Disarankan agar tempat penyambungan setelah selesai
disambung, dibungkus dengan bahan tertentu, misalnya
sejenis epoxy dan lain sebagainya.
Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu
kabel maka harus memperhatikan hal-hal :
a. Sepatu kabel yang digunakan harus mempunyai 2 (dua)
lubang baut.
b. Harus dari bahan anti karat dan telah di treatment agar tidak
akan berproses bila kontak dengan jenis metal lainnya.
14.

Testing dan Commisioning


14.1 Sesudah semua pemasangan Instalasi dan Sistem
Setelah seluruh instalasi selesai terpasang dan sistem telah
dilaksanakan, maka harus dilakukan pengetesan disaksikan oleh
Pemilik/Konsultan Pengawas dan Perencana minimum 1 minggu
sebelumnya diberitahukan secara tertulis.
160

Biaya testing tersebut dan lain-lain menjadi beban Pemborong


disertai dengan Berita Acara Testing dan Commissioning.
14.2 Sebelum dilakukan penyerahan Instalasi di lapangan
Sebelum penyerahan instalasi harus di test dihadapan Pemilik
proyek/MK dan Perencana dengan kapasitas beban maksimum
dan secara terus menerus selama 3 x 24 jam.
Apabila selama proses pengetesan berlangsung terjadi
kerusakan Pemborong harus mengembalikan seperti dalam
keadaan semula secepatnya dan atas beban/tanggungan
pelaksana pekerjaan

161

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL


PETIR

II.

4.

1.

Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi penangkal petir
ini meliputi :
Pengadaan/ penyediaan dan Pemasangan Splitzen (terminal)
dari instalasi Penangkal Petir.
Pengadaan/ penyediaan dan pemasangan konduktor
Pengadaan/
penyediaan
dan
pemasangan
sistem
pentanahan.

2.

Ketentuan-ketentuan Teknis
Protector Splitzen (head terminal)
Protector head yang dipakai adalah "Sistem Kompensional"
yang mempunyai bentuk perlindungan terhadap penangkal
petir.
Konduktor untuk instalasi penangkal petir digunakan kabel
BC 50 mm.
Pentanahan
Dalam sistem pentanahan digunakan electroda pentanahan yang
terbuat dari batang tembaga dengan 3/4" massif. Pada ujung
bawah batang ini harus dibuat runcing sepanjang 50 cm.
Panjang batang tembaga sebagai electroda pentanahan minimal
12 (dua belas) meter. Maksimum tahanan pentanahannya 3 .

3.

Pemasangan
Splitzen (head terminal)
Splitzen (head terminal) harus dipasang pada ujung batang
peninggi yang kuat, dimana terminal harus dapat dilepas dari
batang peninggi bila diperlukan untuk pemeriksaan. Splitzen
(head terminal) harus disanggah oleh pipa yang cukup kuat
dan dapat berdiri dengan kokoh dan tegak lurus pada
ketinggian seperti terlihat pada gambar perencanaan.
Konduktor
Konduktor yang digunakan adalah kabel BC 50 mm
dipasang pada bangunan dan diklem secara rapat dan
lurus tanpa ada sambungan menuju bak kontrol.
Sebelum sampai pada bak kontrol, konduktor supaya
diberi perlindung dari PVC 1 " sehingga 2 meter
dari permukaan tanah.
Sambungan konduktor dengan grounding menggunakan
klem yang dapat dibuka/ dilepas didalam bak kontrol.
Bak kontrol
Bak kontrol terbuat dari pasangan batu bata dengan ukuran
40 x 40 x 40 dan diberi tutup dari beton sehingga dapat
dibuka untuk pemeriksaan.

Pengujian
162

III.

Pengujian/ pengetesan digunakan untuk mengetahui baik tidaknya


sistem pentanahan agar dapat dipakai sebagai jaminan. Pengujian
dilakukan dengan metode yang dikeluarkan oleh PLN, LMK, PUIL,
atau PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir).
Pengetesan dilakukan dengan cara :
Grounding resistent test tahanan pentanahannya diukur melalui
metode standard.
Continuity test.

PERSYARATAN BAHAN DAN PERALATAN


1. U m u m
Semua material atau peralatan yang disuplai dan dipasang oleh
Pemborong harus baru dalam arti bukan barang bekas atau hasil
perbaikan dan material tersebut harus cocok untuk dipasang di
daerah tropis. Material-material haruslah dari produk dengan
kualitas baik dari produksi terbaru.
2. Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating
yang cukup.
3. Harus sesuai dengan spesifikasi teknis atau persyaratan.
4. Bila dianggap perlu kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih
besar dengan syarat-syarat :
Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit
Tidak menyebabkan penambahan bahan
Tidak menyebabkan penambahan ruang
Tidak menyebabkan penambahan biaya
5. Untuk material-material yang disebut di bawah ini maka
Pemborong harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik
dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari
dealer/agen/pabrik.
Peralatan panel : Switch, circuit breaker, relay-relay dan
kontraktor.
Peralatan lampu : Armature, bola lampu, ballast dan kapasitor
Peralatan Instalasi : Stop kontak, saklar.
K a b e l : NYM, NYY, NYFGbY, BC, XLPE
In Door Cable Stel-K-002/SII.0621-82

163

DAFTAR MATERIAL
No.

Material

Merk

1.
2.

Kabel tegangan rendah NYY,


NYM, NYA, NYFGbY.
Kabel tegangan menengah.

Kabelindo, Kabel Metal, Supreme,


Tranka kabel
Kabelindo, Kabel Metal, Supreme

3.

Busbar Trunking

Kyodo, Henikwon, Ciama

4.

Panel TM Type SF. 6

Alsthom, ABB, VEI

5.

Box panel TR

AEG, Simetri, Allco Star

Box panel Toko

Hager, SAIP

6.

Transformator

Unindo, Trafindo

7.

Rak kabel

Metosu, Interak

8.

Conduit, flexible conduit

EGA, Clipsal

9.

ACB, MCCB, Fuse, Switch

MG, AEG, GE, ABB, KM

10.

Contactor

AEG, Telemecanique, GE, MG

11.

Isolasi kabel

3M

12.

Armature

Metosu, Interlite, Lucolite

13.

Obstruction lamp

Philips, GE

14.

Emergency lamp

Hitz, Menvier.

15.

Saklar tunggal

MK, Merten, Berker

16.

Saklar ganda

MK, Merten, Berker

17.

Stop kontak

MK, Merten, Berker

18.

Grid Switch

MK

29.

Inbow Dosh, T Dosh

MK, Berker, Merten

20.

Ballast

Philips, GE

21.

Lamp holder

Philips, Vosloch, Swabe.

22.

Tube TL

Philips, GE

23.

Starter

Philips, GE

24.

Kunci panel

Dom

25.

Automatic Capacitor Bank

MG, Alpipar, AEG, Nokian

26.

Relay

Crompton, SEG

27.

Alat Ukur

Carlogapazi, AEG, MG

28.

Penangkal petir

Konpensional

164

Anda mungkin juga menyukai