Anda di halaman 1dari 4

AKUTANSI DAN PERUBAHAN ORGANISASI

Kita memiliki kesadaran mengenai perubahan teknologi dan organisasi serta implikasi sosial.
Sebuah peningkatan bisnis internasionalisasi dan kehidupan ekonomi membuat kita lebih
sadar mengenai ketergantungan global dan implikasinya terhadap persaingan, untuk
pengambilan keputusan perusahaan, penataan organisasi dan manejemen, dan pergeseran
lokasi kekuasaan dan otoritas. Perubahan nilai-nilai serta ideologi politik mempertanyakan
konsepsi yang berlaku pada ruang lingkup publik dan swasta, wilayah-wilayah ekonomi serta
sosial, dan batasan-batasan antara kehidupan pemerintah dan bisnis. tentu saja sektor
keuangan telah menjadi salah satu perubahan dimana terjadi di dalam dirinya sendiri.
Instrument keuangan baru telah diciptakan dan menjadi terkenal dalam urusan praktis. Kita
menyaksikan sebuah peningkatan internasionalisasi dari keuangan pasar, dengan semua yang
menunjukkan untuk manajemen dari kedua organisasi bisnis dan nasional negara. Memang
kita hidup didunia dimana rasio antara keuangan dan sektor riil telah meningkat secara
dramatis selama dekade terakhir.
Tentu saja kita perlu berhati-hati tentang ketegasan keunikan dan besarnya perubahan
tersebut. Saya selalu berfikir tentang apa mungkin ada kesadaran dari perubahan, memang
ada sebuah kecemasan ke arah itu, pada pertengahan aband 17. Warga negara inggris yang
dari waktu ke waktu tinggal di London akan mengalami transisi dari monarki ke republik,
dan kembali lagi. Dan mungkin dibandingkan dengan besarnya gangguan yang seperti kita
butuhkan kita harus sadar akan fakta bahwa perubahan adalah perbandingan ke kedua karena
kehadirannya dan karena dari keinginan yang dirasakan, setidaknya untuk beberapa. Seperti
orang-orang yang sering menyoroti perubahan karena keinginan mereka untuk sebuah fakta
itu.
Konsep ambiguitas sangat mengakui bahwa perubahan tidak membantu ketika mencerminkan
bagaimana akutansi terjebak dalam proses yang lebih luas seperti trasformasi. Karena, disatu
sisi, baik praktisi maupun peneliti menyadari bahwa banyak pola perubahan dari organisasi
dan kehidupan ekonomi yang menimpa praktik akutansi, kegunaan yang terbuat oleh mereka
dan pengetahuan dimana telah tertanam pada mereka. Semakin menyadari bahwa akutansi
bukanlah fenomena otonom, sosial lainnya, politik dan faktor-faktor ekonomi yang sekarang
dilihat mampu memberikan basis untuk perubahan akutansi, sering memainkan peran penting
dalam mempengaruhi jalannya transformasi. Disamping itu, akan tetapi, perhatian juga
diberikan kepada kebutuhan untuk perubahan akutansi. Akutansi, setidaknya untuk beberapa,
terlalu kaku pada disiplin, dilindungi dan disanggah dari tekanan dunia oleh konservasi
profesional dan sebuah basis pengetahuan yang tidak memadai.
Memiliki kesadaran dari dualitas seperti keterlibatan dengan perubahan, saya tetap ingin
memperhatikan sedikit lebih detail beberapa cara dimana akutansi terjebak dalam proses yang
lebih luas dari perubahan organisasi. Dengan begitu, saya ingin menyisihkan sebagian dari
cara konvensional dimana akutansi dan perubahan yang terkait. Saya tidak akan
mempertimbangkan cara-cara dimana akutansi dapat memberikan informasi yang relevan
untuk pengambilan keputusan dalam perubahan situasi. Saya juga tidak ingin menganalisis
bagaimana akutansi terlibat dalam proses yang berorientasi pada situasi pembentukkan
control kembali dimana jalur transformasi organisasi telah terganggu dan mengganggu. Buka
saya ingin menekankan beberapa peran yang cukup umum dimana akutansi dapat bermain

didalam proses perubahan organisasi, awalnya memberikan penekanan khusus untuk ketiga
peran tersebut.
Yang pertama adalah peran yang akutansi mainkan dalam menciptakan visibilitas tertentu
yang cukup dalam organisasi, membuat hal-hal yang tidak terlihat oleh yang lain. Peran
tersebut jelas bukan yang baru. Jeremy Bentham, awal abad ke-19 seorang filsuf Inggris,
diakui berperan sebagai seseorang pembukuan, ketimbang seorang akutansi per se, dapat
bermain didalam memfasilitasi kontrol organisasi. Dalam diskusi proposal untuk mereformasi
kemiskinan hukum, Betham mencatat bahwa ada dua ilmu control yang mendasari, ilmu
arsitektur dan ilmu pembukuan. Arsitektur memfasilitasi control dengan desain strategis dari
ruang fisik.
Peran akutansi yang kedua adalah saya mempertimbangkan fungsinya sebagai praktik
kalkulatif. Akutansi terlibat dalam objektifikasi dari suatu peristiwa, perbuatan tampak nyata
dan tampaknya tepat akan hal-hal yang berbeda di ranah yang abstrak. Keuntungan adalah
sebuah contoh, seperti biaya. Seorang ekonom dapat meraih keuntungan p, mereka dapat
membedakan itu dan menggambungkan ke dalam cara-cara perusahaan dan tindakan pasar.
Bahkan mereka dapat merubah dunia dalam nama itu. Tetapi mereka tidak mempunyai
kepedulian dengan konsep operasionalnya, dengan membuat sebuah keuntungan dalam
kenyataan dan bukan hanya dalam ide. Demikian pula untuk biayanya. Untuk lebih baik atau
buruk, bagaimana seorang akuntan telah merisaukan dengan membuat konsep abstrak di
dalam instrument yang kongkrit dari pemerintahan dalam organisasi dan masyarakat yang
luas. Esesnsi subjektivitas dari sebuah konsep pembiayaannya kenyataannya telah dikurangi
oleh akuntan, sesuatu dimana bekerja keras untuk mewujudkan kalkulatif dari peristiwa yang
abstrak, tetapi sering tidak seperti itu.
Seperti visibilitas, kekuatan dari kalkulasi sangat berpotensi besar. Ketika sesuatu masuk
kedalam dunia kalkulatif, sangat memungkinkan organisasi baru yang dibuat akan saling
ketergantungan, baik dengan peristiwa kalkulatif lainnya dan, melalui pembentukkan yang
lebih tepat berarti hubungan akhir, dengan tujuan dan alasan-alasan yang diartikulasikan
untuk tindakan organisasi. Hubungan antara akutansi dan aspek lain dari kehidupan
organisasi dapat lebih mudah ditiru. Dan sebuah prioritas dapat diawali untuk diberikan
kepada yang tampaknya lebih factual dan tepat, dengan demikian perubahan dari pembahasan
organisasi dan alasan-alasan yang harus disertai tindakan organisasi.
Peran akhir dari akutansi yang saya lebih tekankan adalah bagian aktif yang dimainkannya
dalam menciptakan sebuah wewenang dari tindakan ekonomi. Abstraksi dan objektivikasi di
dalam area akutansi dibuat dalam nama ekonomi. Mereka memungkinkan pengetahuan
ekonomi dan pemahaman untuk dioperasionalkan sehingga lebih mudah untuk menyerap dan
membentuk agenda organisasi, kepentingan dan pilihan. Melalui investasi dalam bentuk
kalkulatif, akutansi terlibat dalam meningkatkan visibilitas dan ciri khas dari peristiwa
ekonomi keuangan. Penyediaan sarana yang kuat untuk pertentangan sosial dan politik
dengan ekonomi. sejauh mana fasilitas untuk perdagangan ekonomi dapat dibuat. Dan dengan
demikian memungkinkan sebuah presisi dan sebuah objektivitas tampak untuk diberikan
kepada urusan ekonomi yang lain tidak akan ada.
Reweaving masuk dalam sebuah nama dari luar

Akutansi memiliki kekuatan untuk merubah cara dari visibilitas organisasi sehingga
kekekhawatiran dari dunia luar dapat diserap dan pengaruh urusan internal organisasi.
Digunakan dengan hati-hati dan dengan pemikiran, sehingga akutansi dapat memainkan
sebuah peran dalam strategi perubahan kesadaran manajerial untuk jauh dari masalah internal
yang saling ketergantungan menuju sebuah penglihatan posisi eksternal dari organisasi atau
segmen tertentu dari organisasi. Bahasa, tekanan dan persyaratan dari pemasaran dapat
dimasukkan ke dalam organisasi sebagai hasil strategis penataan dari struktural organisasi,
cara internal dari segmentasi organisasi dan informasi yang mengalir, termasuk informasi
akutansi.
Pola-pola baru akuntabilitas manajerial demikian sedang ditempa dan pengukuran kinerja
baru diartikulasikan. Arus eksternal di dorong dari informasi internal organisasi yang masuk
melalui laporan cara-cara akutansi. Lebih banyak manajer sedang mengalami kebutuhan
untuk berhubungan dengan kekuatan pasar. Laba sedang digunakan sebagai sarana untuk
memperluas tanggung jawab manajemen dalam sedemikian rupa sehingga mereka
menganggap bentuk bisnis yang lebih luas dikandung, bukan dari satu pemain dalam hal
fungsional didefinisikan secara lebih sempit.
Gangguan Teknologi dan Suara Organisasi
Beralih ke ilustrasi kedua saya dari perubahan akutansi, saya ingin sebentar untuk
mempertimbangkan area dari teknologi. Disini saya juga ingin menyatakan bahwa sebuah
apresiatif keorganisasian berdasarkan diperlunya menghargai untuk mengerti apa yang terjadi
di perusahaan-perusahaan saat ini.
Peran dari teknologi baru di dalam pekerjaan, terlihat dalam arti luas, adalah sangat
penting untuk mengerti proses akutansi didalam organisasi. Memang terletak tidak hanya
dibelakang struktur manajemen modern tetapi juga bangunan dimana mereka berfungsi.
Memang sangat tinggi dikota-kot kita sekarang disaksikan untuk kehadiran yang kuat dari
ulama, manajerial dan fungsi finansial dalam ruang lingkup bisnis. Koordinasi fungsi
managerial semakin besar, salah satu yang semakin terisolasi darimana produktif sebenarnya
dan kegiatan pelayan berlangsung, dan satu dimana aplikasi dan penggunaan teknologi kantor
yang modern telah terlibat dalam pusat kenaikan manajemen di kejauhan (Latour, 1987).
Dilihat dari segi seperti, teknologi kantor meyediakan sebuah basis untuk bentuk yang
kuat dari pemetaan organisasi sarana untuk mewakili pada surat kabar (atau sebuah layar)
didalam sebuah koheren dan cara abstrak yang lebih luas dari keadaan fisik dan fakta.
Seperti kartografi tua (Latour, 1987), dunia saat ini dari file catatan organisasi dan laporan ini
berdasarkan pada sejumlah besar teknologi dan inovasi organisasi, beberapa dari awalnya
terkait tetapi semua yang sekarang datang bersama untuk menyediakan sarana pada
enkapsulas dari proses organisasi di dalam bentuk abstrak dan sehingga memungkinkan
aktivitas kompleks dari organisasi untuk diwakili pada potongan berita dan layar komputer.
Dan juga, seperti peta tua, bangkitnya fungsi kartografi organisasi memungkinkan sebuah
domain pengambilan keputusan yang abstrak untuk berpisah dari realitas fisik, keadaan
nyata. Itu telah memungkinkan abstrak untuk proses produksi fisik pada kertas dan demikian
untuk jadwal, untuk rencana, dan untuk koordinasi di dalam kantor, dengan perintah dan
intruksi yang diberikan kembali kepada operasional fisik manufaktur. Informasi dari dunia
sekarang ditindaklanjuti seolah-olah itu fakta pada dunia. File dan laporan yang dipercaya,

atau biasanya begitu, sehingga dipercaya, mereka memungkinkan dunia untuk berubah pada
tempat berlangsungnya aksi.

Kesimpulan
Meskipun sebentar, saya tetap berharap untuk memiliki gambaran dari peran yang diapresiasi
dari sifat organisasi akutansi dapat bermain dalam memahami aspek-aspek penting dari
organisasi modern dunia dan cara dimana mereka berhubungan dengan akutansi. Mereka
dapat menerangi secara dinamis dan merubah sifat dari praktek akutansi. Akutansi dapat
dilihat sebagai pembangunan aktif yang ditarik dalam bentuk organisasi baru dan
pembatasan. Berfokus pada kekuatan-kekuatan yang dapat menimpa akutansi dan cara-cara
dimana mereka dapat menyerap pemikiran akutansi dan praktek, pemahaman organisasi
tersebut memiliki sebuah potensial untuk menginformasikan kedua pandangan dari kami
bagaimana akutansi menjadi itu apa tidak dan bagaimana mungkin menjadi apa yang ada saat
ini atau tidak. Dalam kompleks dan dunia yang saling bergantungan, perubahan akutansi
jarang dengan mudah untuk diperkenalkan. Meskipun akutansi dapat menyediakan salah satu
saluran melalui wacana ekonomi masuk ke dalam praktek dunia, itu hampir selalu berfungsi
didalam cara yang tak diduga. Meskipun parsial pemahaman organisasi mungkin baru,
mereka tetap dapat memberikan cara awal untuk datang ke pemahaman yang lebih memadai
dari cara dimana akutansi tertanam dalam proses perubahan organisasi. Meskipun mereka
tidak dapat memberikan sebuah prediktabilitas baru dan presisi untuk kerajinan akutansi, saya
tetap berfikir bahwa kami mengerti sekarang cukup untuk menyediakan lebih banyak dan
lebih banyak informasi untuk membimbing aksi akutansi.

Anda mungkin juga menyukai