Trigliserida adalah salah satu jenis lemak dalam darah yang dibutuhkan tubuh untuk diubah
menjadi energi, namun trigliserida dalam jumlah yang berlebih dapat meningkatkan resiko
terhadap penyakit jantung atau sebagai indikasi terhadap sindrom metabolik.
Sindrom metabolik merupakan kombinasi dari tekanan darah tinggi, glukosa darah yang tidak
terkontrol, terlalu banyak lemak di daerah pinggang, HDL kolesterol rendah, dan trigliserida
tinggi. Sindrom metabolik dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit jantung, Diabetes
melitus dan stroke.
Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium terhadap trigliserida
Normal < 150 mg/dL
Batas tinggi 150 199 mg/dL
Tinggi 200 mg/dL
Trigliserida tinggi dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
1. Obesitas
2. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
3. Gangguan fungsi tiroid
4. Penyakit ginjal
5. Mengkonsumsi alkohol secara teratur dan berlebihan
Ada beberapa tips untuk menjaga kadar karbohidrat dalam darah supaya
tetap dalam kadar normal antara lain;
1. Jaga berat badan
2. Kurangi makanan dengan kadar lemak, karbohidrat dan glukosa tinggi
3. Olah raga teratur
4. Kurangi merokok dan minuman beralkohol.
Bila trigliserida dalam darah terlalu tinggi sebaiknya lakukan konsultasi ke
dokter, dan mungkin dokter akan memberikan terapi untuk membantu
menurunkan kadar trigliserida.
Trigliserida adalah zat lemak dalam darah yang disimpan dalam sel lemak tubuh,
jika kadarnya berlebih bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit. Karenanya
ketahui cara mengontrol kadar trigliserida agar tidak berlebih.
Kalori berlebih dalam tubuh yang tidak digunakan akan segera disimpan dalam
jaringan lemak yang disebut dengan trigliserida. Ia memiliki fungsi menyediakan
energi untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, membentuk bantalan untuk
melindungi organ vital serta membantu penyerapan vitamin.
Kadar trigliserida terbilang normal jika kurang dari 150 mg/dL, masuk kategori batas
tinggi jika nilainya 150-199 mg/dL, masuk kategori tinggi jika nilainya 200-499
mg/dL dan kategori sangat tinggi jika nilainya 500 mg/dL atau lebih.
Namun jika kadarnya berlebih maka dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit
seperti:
1. Pengerasan arteri yang menyebabkan kondisi arterosklerosis sehingga memicu
terjadinya penyakit jantung dan stroke.
2. Diabetes, karena jika kadar trigliserida meningkat dalam sel lemak akan
merangsang pelepasan sel-sel inflamasi tertentu yang disebut cytokine ke aliran
darah. Nantinya akan mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengendalikan
tingkat gula darah darah yang meningkatkan risiko diabetes.
3. Sindrom metabolik yang merupakan kombinasi dari penyakit jantung, diabetes,
obesitas dan tekanan darah tinggi.
4. Fatty liver disease, jika kadar trigliserida tinggi akan menyebabkan berlebihnya
sel-sel lemak dalam tubuh yang akan disimpan dalam hati sehingga memicu fatty
liver disease yang bisa menyebabkan komplikasi hati.Next
6. Xanthoma, kadar trigliserida yang berlebih memicu terjadinya gatal, jerawat
(xanthomas) pada tangan, kaki, lengan dan bokong.
Beberapa faktor diketahui bisa berkontribusi terhadap tingginya kadar
trigliserida seperti pola makan, kondisi medis tertentu, hormon yang tidak
seimbang, merokok, kurangnya aktivitas fisik, obesitas dan keturunan.
Untuk itu ketahui langkah-langkah apa yang diperlukan dalam mengontrol
kadar trigliserida agar tidak berlebih,
1. Pilihlah lemak yang tepat, hindari daging merah, mentega serta lemak
trans yang ada dalam makanan cepat saji yang digoreng seperti kentang
goreng.
2. Pilihlah karbohidrat yang tepat, seperti gandum, oats dan beras merah
yang masuk kategori karbohidrat kompleks, serta hindari produk dari tepung
olahan seperti pasta, roti dan mi.
3. Pilihlah protein yang tepat, makanan yang kaya akan omega 3 bermanfaat
dalam mengendalikan pembentukan trigliserida berlebih seperti salmon,
tuna, sarden dan untuk vegetarian bisa dari walnut, almond yang direndam
atau biji rami.
4. Mengonsumsi buah dan sayur, karena mengandung serat baik yang larut
atau tidak sehingga membantu mengontrol berat badan dan menurunkan
kadar trigliserida.
5. Perhatikan berat badan yang dimiliki, hal ini karena obesitas adalah faktor
penting yang mengarah pada peningkatan kadar trigliserida.
6. Melakukan olahraga untuk membantu menurunkan kadar lemak dalam
tubuh yang secara otomatis turut mengurangi trigliserida berlebih.
7. Mengurangi asupan alkohol, ada studi yang menunjukkan anggur merah
baik untuk jantung tapi tetap ada batas konsumsinya. Namun ketika
seseorang mulai mengonsumsi alkohol meski diawali oleh anggur merah, ia
bisa mengarah pada bir dan wiski. Konsumsi alkohol secara teratur dikaitkan
dengan kadar trigliserida yang meningkat.
Trigliserida adalah kadar lemak jahat di tubuh selain LDL, nilai normal
trigiserida >150mg/dl, jika nilai di atas, 300, 400 atau 1000 mg/dl tentunya
nilai ini termasuk trigliserida tinggi. Secara umum, jika trigliserida normal
(<150 mg/dl) maka tubuh kita akan biasa saja, tidak ada gangguan apa-apa.
Tetapi jika angka Trigliserida naik, maka akan ada rasa yang berbeda. Dari
beberapa pasien saya, kalau Tregliseridanya dulu 350, yang terasa adalah
pundak sakit, ada rasa nyeri di pundak. Dan ketika sukses 3x saya terapi,
rasa sakit di pundaknya hilang, lalu kemudian di cek ke lab, ternyata
Trigliserida normal, 150 mg/dl. Pasien yang lain, menderita sakit di pinggul
dan mengarah ke betis. Dan pasien yang paling ekstrim adalah
Trigiseridannya sangat tinggi, 3000 mg/dl. Beliau seorang ibu PNS,
bagaimana dengan Trigliserida tinggi ? itu, fisiknya benar-benar rentan sakit,
salah satunya gampang capek, lemah, dan mudah mimisan. Lalu apa
Penyebab Trigliserida Tinggi, Trigliserida tinggi penyebab? itulah yang akan
kita bahas.
Ada 3 Penyebab Trigliserida Tinggi :
1. Kegemukan, usahakan bisa mengontrol berat badan, gemuk adalah tanda
banyaknya lemak di tubuh. Yang namanya lemak ini jelek, membuat badan
berat. Bagaimana cara menurunkan berat badan (BB) dari tubuh, pertama
kurangi karbohidrat, kedua kurangi minim manis gula dan yang ketiga, olah
raga minimal 3 kali dalam seminggu.
2. Banyak minum Gula Pasir (gula putih), gula adalah racun paling manis.
Dokter merekomendasikan pria dan wanita untuk mengecek kadar lemak darah kolesterol dan
trigliserida minimal lima tahun sekali, dimulai sejak usia 20 tahun. Trigliserida adalah jenis
lemak tubuh lainnya. Bila jumlah trigliserida berlebihan juga dianggap mempermudah
pembentukan aterosklerosis, meski hubungannya belum sejelas seperti angka kolesterol. Untuk
mengetahui arti dari hasil tes trigliserida Anda, simak penjelasan berikut.
Kurang dari 150 mg/dL (Normal)
Ini berarti risiko Anda untuk terkena penyakit kardiovaskular rendah. Anda bisa menjaganya
selalu dalam kondisi normal dengan cara menjaga berat badan tetap ideal, berolahraga teratur,
berhenti merokok dan memiliki pola makan sehat.
150mg/dL - 199 mg/dL (batas atas) Kadar trigliserida dalam range ini tergolong tinggi.
Biasanya disebabkan karena faktor gaya hidup dan masih bisa diatasi dengan modifikasi gaya
hidup. Jika ada penyakit lain (seperti diabetes, ginjal atau tirodid), atau pun obat-obatan
(misalnya betablocker atau kortisosteroid) yang berperan terhadap tingginya trigliserida,
sebaiknya konsultasikan pada dokter.
200mg/dL - 499mg/dL (Tinggi)
Kadar trigliserida yang tinggi bisa disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan gaya hidup.
Mereka yang masuk dalam kategori tinggi biasanya juga memiliki faktor risiko penyakit jantung
seperti lingkar pinggang yang lebar atau resistensi insulin yang menyebabkan diabetes.
Perubahan gaya hidup adalah terapi utama yang bisa dilakukan. Obat-obatan terkadang juga
diresepkan dokter.
Trigliserida adalah ester gliserol, suatu alcohol trihidrat dan asam lemak yang tepatnya disebut
triasilgliserol. Tingkat sirkulasi Trigliserida rata-rata sekitar 1,13 mmol/L pada orang dewasa
muda setelah puasa semalam. Trigliserida dapat menjadi tolak ukur kemunculan penyakit jantung
koroner jika nilainya melebihi ambang batas. Lemak atau lipid yang berada dalam tubuh manusia
tersimpan dalam bentuk trigliserida di dalam sel adiposit. Penyimpanan trigliserida dalam sel
tersebut terjadi jika energy hasil konsumsi karbohidrat, lemak, dan protein tidak segera
digunakan sehingga tubuh menyimpannya dalam bentuk trigliserida. Jadi karbohidrat dan protein
yang berlebihan pun akan mengalami proses dalam tubuh dan berubah menjadi trigliserida. Hal
inilah yang umumnya terjadi sebagai asal muasal terjadinya obesitas.
Baik kolesterol total maupun trigliserida selain memiliki efek negative terhadap kesehatan tubuh
dalam jumlah berlebihan. Tetapi dalam batasan normal kolesterol total dan trigliserida memiliki
fungsi yang baik untuk menopang kondisi metabolism dalam tubuh manusia.
Sebagai salah satu contoh trigliserida yang tersimpan dalam sel-sel adiposity umumnya kita
kenali sebagai lemak dalam tubuh memiliki fungsi sebagai cadangan energy. Simpanan ini
umumnya sebanyak 50% di jaringan subkutan, sekitar 45% di sekitar rongga perut, dan hanya
5% berada di sekitar jaringan intramuscular.