Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA

DAMPAK POLIMER BAGI KESEHATAN

Oleh :
FEMMY FADLYA
FARRAS ABDUL RAUF
GHINA AGNIA AZIZAH
IIK TAUFIK ABDUL BASIR
IMELDA JAUZAIN BAHTIAR
REZA PERMATASARI RACHMAN
RIAN SEPTIANA
SINDI TESA FITRIANI
TIA TASDRIATI
YOSSA ELEGI SAFITRI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BINA PUTERA NUSANTARA


KOTA TASIKMALAYA
2013

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan curahan
rahmat dan nikmat kepada sekalian hamba-Nya serta atas karunia-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Makalah Kimia tentang Dampak Polimer Bagi Kesehatan ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas guru
mata pelajaran kimia.
Untuk itu pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan karena
terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik.
Semoga Allah SWT membalas budi baik yang telah diberikan oleh semua pihak dalam
penyusunan makalah ini yang pada akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan, khususnya di bidang kimia dan kesehatan saat
ini.

Tasikmalaya, September 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Perkembangan yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat kehidupan kita
selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang mereka hasilkan. Bahkan
plastic dianggap sebagai salah satu cirri kemunculan zaman modern yang ditandai dengan
kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Hampir semua bidang dalam kehidupan manusia
tidak lepas dari plastic. Namun, selain keuntungannya yang dijadikan favorit masyarakat,
banyak sekali kerugian yang ditimbulkan dari bahan praktis tersebut. Salah satunya, dampak
terhadap kesehatan.
Zat-zat yang ditambahkan dalam pembuatan kemasan plastic tersebut, tidak sedikit yang
membahayakan kesehatan tubuh manusia. Seperti halnya pelembut. Kebanyakan plastic seperti

PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut
(plasticizers). Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah
kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang
pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia
(karsinogenik).
Seiring dengan maraknya plastik yang berbahaya bagi kesehatan ini, berbagai upaya
dilakukan manusia untuk mengurangi dampak tersebut, salah satu contohya itu dengan
menggunakan prinsip 4R dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prinsip tersebut,
diharapkan dampak negative yang dihasilkan dapat ditekan semaksimal mungkin dan
keuntungannya bisa lebih banyak dirasakan di masyarakat luas. Karena tidak bisa dipungkiri
bahwa keuntungan dalam pemakaian plastic ini membuat manusia ingin serba praktis.
B.
a.
b.
c.
d.
e.

Maksud dan Tujuan


Mengetahui dampak positif dan negative dari pemakaian polimer
Membedakan dampak positif dan negative dari pemakaian polimer bagi kesehatan
Mengidentifikasi dampak yang dihasilkan dari pemakaian polimer
Mengetahui cara menanggulangi dampak pemakaian polimer secara efektif dan efisien
Meningkatkan pengetahuan akan bahaya polimer bagi kesehatan, agar banyak orang mengenal
dan mewaspadai bahaya tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

B.
1.
a.
b.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
4.

Pengertian Polimer
Polimer adalah makromolekul yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari
pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan berulang itu setara
dengan monomernya, yaitu bahan dasar pembuat polimer. Akibatnya molekul-molekul polimer
umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Dalam kehidupan sehari-hari, polimer
sering disebut dengan plastic, yang keberadaannya sangat lekat dengan kehidupan manusia.
Klasifikasi Polimer
Berdasarkan asal mula Polimer
Polimer alam
Polimer sintetis
Berdasarkan jenis monomer pembentuk Polimer
Homopolimer
Kopolimer
Berdasarkan sifat polimer terhadap panas
Termoplastik
Termoset
Berdasarkan kegunaan

a.
b.
c.
d.

Bidang bahan makanan


Bidang makanan
Bidang elektronik dan kendaraan
Bidang alat rumah tangga

C.
1.

Sifat Polimer
Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas. Contohnya : plastik yang digunakan untuk
kantong dan botol plastik. Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut
termoset, contohnya melamin.
2. Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah
dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan
kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.
3. Ketahanan terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat
(rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.
4. Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri.
Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :

D.

Toksisitasnya

Daya tahan terhadap air, minyak atau panas

Daya tembus udara (oksigen)

Kelenturan

Transparan

Manfaat Polimer Bagi Kehidupan


Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman,
kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita
belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus
plastik dan kantong plastik (keresek).
1. Penggolongan
a.
Manfaat di bidang Kedokteran

b.

c.

d.

E.

Tidak sedikit alat kesehatan yang digunakan oleh instansi kesehatan maupun tenaga
medisnya berhubungan dengan plastic. Keuntungan yang dihasilkan plastic ini sangat
memudahkan para tenaga medis dalam melakukan tugas dan fungsinya. Diantara alat-alat yang
digunakan dibidang kedokteran yaitu, wadah cairan infuse, dissposible syring, transpusi set,
selang oksigen, urine bag, sarung tangan, thermometer, dan masih banyak lagi.
Manfaat dibidang otomotif
Kendaraan yang sering kita lihat dijalanan, hampir setengah bagian penyusunnya adalah
polimer sintetis. Namun dengan jenis plastic yang berbeda, susunan plastic yang digunakan pada
kendaraan terlihat baik bahkan tidak tampak seperti plastic. Contoh bagian kendaraan yang
berasal dari platik yaitu, ban, stir motor, pembersih kaca mobil, karet di jendela mobil, dan lainlain.
Manfaat dibidang rumah tangga
Secara umum, hampir semua lapisan masyarakat menggunakan polimer sintetis sebagai
alternative atau pengganti perabot rumah tangga yang pecah belah. Ini karena keuntungannya
yang sangat banyak dihasilkan oleh polimer sintetis. Selain tidak akan pecah jika jatuh dari
ketinggian, polimer sintetis yaitu plastic, bahan ini lebih praktis dan sederhana dalam bentuk
fisik. Mulai dari perabot rumah tangga, alat masak, alat makan, dan perlengkapan lainnya, lebih
praktis jika menggunakan polimer sintetis. Contohnya yaitu, tempat makan plastic, toples kue,
tempat sampah, gantungan baju, lemari plastic, Teflon, dispenser, gallon, dan yang lainnya.
Manfaat dibidang pangan
Seperti yang telah diketahui, polimer bukan hanya berasal dari proses buatan manusia,
namun ada juga yang berasal dari alam. Yakni polimer alam yang dimanfaatkan sebagai bahan
makanan. Hanya saja, jumlah polimer alam ini terbatas dan kurang stabil karena proses untuk
menghasilkannya diatur oleh alam. Contoh untuk bahan makanan yaitu amilum yang berasal dari
beras atau gandum.
Dampak yang dihasilkan pada penggunaan Polimer
Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini
telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500
juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada
sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per
tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan
jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki
sifat sulit terdegradasi ( non-biodegradable ). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100
hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi ( terurai ) dengan sempurna.
Selain keuntungannya yang banyak dalam meringankan beban manusia, polimer, khususnya
plastic ini menimbulkan dampak negative pula bagi kehidupan. Hal itu ditimbulkan dari zat-zat
penyusun polimer itu sendiri, yang gagal untuk diuraikan kembali oleh mikroorganisme hidup
disekitarnya. Kita tahu, bahwa plastic itu sulit untuk diuraikan, dan jika teruraipun memerlukan
waktu yang sangat lama.
Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi
proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel - partikel plastik dengan

sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia
akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis,
pembengkakan hati, dan gejala depresi.

Contoh Makalah Tentang Plastik


Posted by : Dyah Rahayu FitrianaRabu, 13 Maret 2013
BAB I. PENDAHULUAN
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan
dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa
penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an,
menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun
pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negaranegara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat
mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.
Plastik salah satu bahan yang paling umum kita lihat dan gunakan.
Bahan plastik secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu dan
logam. Hal ini disebabkan bahan plastik mempunyai beberapa
keunggulan, yaitu : ringan, kuat dan mudah dibentuk, anti karat dan tahan
terhadap bahan kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dapat
dibuat berwarna maupun transparan dan biaya proses yang lebih murah.
Namun begitu daya guna plastik juga terbatas karena kekuatannya yang
rendah, tidak tahan panas mudah rusak pada suhu yang rendah.
Keanekaragaman jenis plastik memberikan banyak pilihan dalam
penggunaannya dan cara pembuatannya.
Meskipun istilah plastik dan polimer seringkali dipakai secara
sinonim, namun tidak berarti semua polimer adalah plastik. Plastik
merupakan polimer yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang
berbeda. Umumnya setelah suatu polimer plastik terbentuk, polimer
tersebut dipanaskan secukupnya hingga menjadi cair dan dapat
dituangkan ke dalam cetakan. Setelah penuangan, plastik akan mengeras
jika plastik dibiarkan mendingin.

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Plastik
Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.
Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang disebut monomer.
Jika
monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika monomernya berbeda akan
menghasilkan kopolimer.
Polimer alam yang telah kita kenal antara lain : selulosa, protein, karet alam dan
sejenisnya. Pada mulanya manusia menggunakan polimer alam hanya untuk
membuat
perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan
selanjutnya manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Plastik yang
pertama kalib dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik telah
berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang sangat penting dibidang
elektronika pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi, kemasan kosmetik,
mainan anak anak dan produk produk industri lainnya.
Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti yang
dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku utama
diperlukan juga bahan tambahan atau aditif. Penggunaan bahan tambahan ini
beraneka ragam tergantung pada bahan baku yang digunakan dan mutu produk
yang akan dihasilkan. Berdasarkan fungsinya , maka bahan tambahan atau bahan
pembantu proses dapat dikelompokkan menjadi : bahan pelunak (plasticizer), bahan
penstabil (stabilizer), bahan pelumas (lubricant), bahan pengisi (filler), pewarna
(colorant), antistatic agent, blowing agent, flame retardant dsb.
B. Contoh Plastik
Beberapa contoh plastik yang banyak digunakan antara lain
polietilen, poli(vinil klorida), polipropilen, polistiren, poli(metil pentena),
poli (tetrafluoroetilen) atau teflon.
1. Polietilen
Poli etilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari
yang lunak sampai yang kaku. Ada dua jenis polietilen yaitu polietilen
densitas rendah (low-density polyethylene / LDPE) dan polietilen densitas
tinggi (high-density polyethylene / HDPE). Polietilen densitas rendah relatif
lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas,
tas, botol, industri bangunan, dan lain-lain.
Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan
tahan panas sampai suhu 100 0C. Campuran polietilen densitas rendah dan

polietilen densitas tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengganti karat,


mainan anak-anak, dan lain-lain.
2. Polipropilen
Polipropilen mempunyai sifat sangat kaku; berat jenis rendah; tahan
terhadap bahan kimia, asam, basa, tahan terhadap panas, dan tidak
mudah retak. Plastik polipropilen digunakan untuk membuat alat-alat
rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen mobil, pembungkus tekstil,
botol, permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.
3. Polistirena
Polistiren adalah jenis plastik termoplast yang termurah dan paling
berguna serta bersifat jernih, keras, halus, mengkilap, dapat diperoleh
dalam berbagai warna, dan secara kimia tidak reaktif. Busa polistirena
digunakan untuk membuat gelas dan kotak tempat makanan, polistirena
juga digunakan untuk peralatan medis, mainan, alat olah raga, sikat gigi,
dan lainnya.
4. Polivinil klorida (PVC)
Plastik jenis ini mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap bahan
kimia, dan dapat diperoleh dalam berbagai warna. Jenis plastik ini dapat
dibuat dari yang keras sampai yang kaku keras. Banyak barang yang
dahulu dapat dibuat dari karet sekarang dibuat dari PVC. Penggunaan PVC
terutama untuk membuat jas hujan, kantong kemas, isolator kabel listrik,
ubin lantai, piringan hitam, fiber, kulit imitasi untuk dompet, dan pembalut
kabel.
5. Potetrafluoroetilena (teflon)
Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi
(sampai 260 0C) Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan
lain tidak melekat padanya. Penggorengan yang dilapisi teflon dapat
dipakai untuk menggoreng telur tanpa minyak.
6. Polimetil pentena (PMP)
Plastik poli metil pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada
suhu 2400C. Barang yang dibuat dari PMP bentuknya tidak berubah bila
dipanaskan sampai 200 0C dan daya tahannya terhadap benturan lebih
tinggi dari barang yang dibuat dari polistiren.
Bahan ini tahan terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap
pelarut organik, kecuali pelarut organik yang mengandung klor, misalnya
kloroform dan karbon tetraklorida. PMP cocok untuk membuat alat alat
laboratorium dan kedokteran yang tahan panas dan tekanan, tanpa
mengalami perubahan, Barang-barang dari bahan ini tahan lama.

C. Plastic Berdasarkan Sifat Thermalnya


Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali
karena setiap kali dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke
dalam cetakan yang berbeda untuk membuat produk plastik yang baru.
Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan contoh jenis polimer
ini.
Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tidak dapat
larut dalam pelarut apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan
terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak dapat
kembali seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang
antar rantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk
pertama kali mereka dicetak, disebut polimer termosetting.
Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka
mempunyai ikatan-ikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras
ketika dipanaskan karena panas itu menyebabkan ikatan-ikatan silang
lebih mudah terbentuk. Bakelit, poli(melanin formaldehida) dan poli (urea
formaldehida) adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer-polimer
termoseting lebih sulit untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun
polimer tersebut lebih tahan lama. Polimer ini banyak digunakan untuk
membuat alat-alat rumah tangga yang tahan panas seperti cangkir.
Perbedaan sifat-sifat plastik termoplas dan termoset disimpulkan
pada Tabel 1. Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset
Plastik Termoplas

Plastik Termoset
Keras dan rigid

Mudah diregangkan

Tidak fleksibel

Fleksibel

Mengeras jika dipanaskan

Melunak jika dipanaskan

Tidak meleleh jika

Titik leleh rendah

dipanaskan

Dapat dibentuk ulang

Tidak dapat dibentuk ulang

Kinerja dan penggunaanya

Plastik komoditas

sifat mekanik tidak terlalu bagus

tidak tahan panas

Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN

Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol


minuman

Plastik teknik

Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 C

Sifat mekanik bagus

Contohnya: PA, POM, PC, PBT

Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

Plastik teknik khusus

Temperatur operasi di atas 150 C

Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm)

Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR

Aplikasi: komponen pesawat


Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)

5 ~ 11 Cair (bensin)

9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah

16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)

25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)

1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)


Berdasarkan sumbernya

Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

Polimer sintetis:

Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis

Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya


dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan
sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

D. Arti Lambang Segitiga pada Kemasan Plastik


Ada 7 macam plastik yang saya temukan dengan tanda tanda berbeda
Di bawah ini akan dijelaskan arti dari simbol tersebut, serta efek samping dan
dampaknya
1. PET Polyethylene Terephthalate

Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene
terephthalate). Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus
pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman
lainnya. Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikanHanya Sekali Pakai, kenapa?
Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi
panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Di dalam membuat

PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida, yang


berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur
ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut. Bagi
pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun
bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan
yang lambat hingga usia 12 bulan.

2. HDPE High Density Polyethylene

Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di
bawah segitiga.
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air
minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang
aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara
kemasan plastic berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap
suhu tinggi. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali
pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring
waktu.

3. V Polyvinyl Chloride

Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di


tengahnya, serta tulisan V V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik
yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus
(cling wrap), dan botol-botol. PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan
makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan
langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15oC.
Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini
berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari
alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut,
seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

4. LDPE Low Density Polyethylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE
- LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari
minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botolbotol yang lembek. Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus

cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat
resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Plastik ini dapat
didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat,
dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini
sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi
secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

5. PP Polypropylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP-PP
(polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan,
botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol
transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil
terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Carilah dengan kode angka 5 bila
membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan
dan minuman.
6 . PS Polystyrene

Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS


- PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari
Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan
styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer
aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika
makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa
didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan
ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu
hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan
pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila
didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka
tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara
terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api
berwarna kuning jingga, dan meninggalkan jelaga.

khususplastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 ( polycarbonate), seluruhnya memiliki


bahaya secara kimiawi. Ini tidah berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara
utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus
menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4,

5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan. Bila tidak ada kode plastik
pada kemasan tersebut, atau bila tipe plastik tidak jelas (misalnya pada kode 7, di
mana tidak selamanya berupa polycarbonate), cara terbaik yang paling aman adalah
menghubungi produsennya dan menanyakan mereka tentang tipe plastik yang
digunakan untuk membuat produk tersebut.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Material plastik secara garis besar dikelompokan menjadi 2 bagian utama yaitu
jenis material plastik thermoplast da plastik thermoset.
2. Plastik thermoplast adalah plastik yang dapat di daur ulang , sedangkan plastik
thermoset tidak dapat didaur ulang.
3.
4.

5.

Termostat adalah jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses
pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC).
Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan
ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin
melamin, urea-formaldehida.
Jenis plastik yang baik digunakan
Polypropylene (PP), karena PP memiliki daya tahan yang baik terhadap bahan kimia,
kuat, dan memiliki titik leleh yang tinggi sehingga cocok untuk produk yang berhubungan
dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum, tempat
obat dan botol minum untuk bayi. Biasanya didaur ulang menjadi casing baterai, sapu, sikat,
dll.

6.

Jenis plastik yang kurang baik digunakan


Polystirine (PS), Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan
otak, dapat mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah
reproduksi dan pertumbuhan sistem syaraf. Bahan jenis ini sulit untuk di daur ulang,
meskipun dapat di daur ulang memerlukan proses yang sangat panjang dan lamaPemakaian
bahan ini sangat dihindari untuk mengemas makanan karena bahan styrine dapat masuk ke
dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak
dan sistem saraf manusia.

Anda mungkin juga menyukai