1. Pendahuluan
Sistem kemih merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh
larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Sistem kemih terdiri dari organ
pembentuk urin-ginjal dan struktur-struktur yang membawa urin dari ginjal ke luar tubuh.
Ginjal bekerja pada plasma yang mengalir melaluinya untuk menghasilkan urin , menghemat
bahan-bahan yang akan dipertahankan di dalam tubuh dan mengeluarkan bahan-bahan yang
tidak diinginkan melalui urin. Setelah terbentuk , urin mengalir ke suatu rongga pengumpul
sentral,pelvis ginjal. Dari sini urin disalurkan kedalam ureter. Terdapat dua ureter , satu
mengangkut urin dari masing-masing ginjal ke sebuah kandung kemih. Kandung kemih yang
menampung urin secara temporer adalah kantung berongga berdinding otot polos yang dapat
meregang. Dengan melalui proses, urin akan dikosongkan di kandung kemih dan keluar
melalui uretra akibat kontraksi kandung kemih. Uretra pria jauh lebih panjang dari uretra
wanita. Uretra pria memiliki fungsi ganda yaitu saluran untuk mengeluarkan urin dan untuk
semen dari organ-organ reproduksi. Pada skenario kali ini, ada seorang perempuan usia 50
tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sulit menahan kencing sejak 1 tahun terakhir.
Diketahui pasien tersebut mempunyai 7 orang anak. Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah agar pembaca dapat mengetahui , mengerti, memahami serta menjelaskan organ yang
terkait, fungsi dan mekanisme pembentukan urin , mekanisme berkemih serta faktor-faktor
yang mempengaruhi.
II. Pembahasan
A. Struktur Anatomi (makroskopis)
A.1. Vesika urinaria
1
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir
(kendi). Letak, bentuk dan ukuran vesica urinaria bervariasi bergantung pada banyaknya
unrine yang terkandung di dalamnya. Letak vesika urinaria yang kosong terletak di dalam
cavitas pelvis dengan dasar (basis) berada pada separo bagian atas vagina dan puncaknya
(apex) menghadap ke arah symphisis pubis.Seluruhnya terletak dalam rongga panggul, di
belakang os pubis. Bila vesica urinaria terisi urine, maka vesica urinaria akan meinggi dan
lebih tinggi dari pada cavitas pelvis dan akan menjadi organ abdomen dan apabila penuh
dapat diraba (dipalpasi) di atas symphysis pubis. Bila vesica urinaria ini meninggi, maka akan
menggeser letak corpus uteri. Bagian ini akan terletak di regio hipogastrica.2
Bentuknya apabila kosong, vesica urinaria berbentuk piramid (kerucut) dan apabila terisi
urine bentuknya menjadi globuler. Ukuran vesica urinaria dapat menampung kira-kira 300 ml
urine sebelum terasa ingin miksi (berkemih). Vesica urinaria dapat menampung urine yang
lebih besar lagi jumlahnya. 2
Bagian-bagian vesica urinaria : Trigonum, apex(puncak), permukaan superior (fundus),
cervix (leher), corpus. Trigonum adalah basis vesica urinaria . Trigonum ini menghadap ke
arah belakang dan ke bawah dan dipisahkan dari separo bagian atas dinding vagina oleh
jaringan ikat. Tidak seperti corpus (bagian utama) vesica urinaria, maka trigonum ini tidak
dapat mengalami distensi (peregangan) dan bentuknya tetap datar. Apex(puncak) menghadap
ke atas dan ke depan ke arah symphisis pubis. Dihubungkan ke cranial oleh urachus (sisa
kantong alantois) sampai
ke umbilikus
membentuk
lig.vesicoumbilicale mediale.
Cervix(leher) adalah lanjutan uretra dan merupakan daerah pada batas vesica urinaria dengan
uretra. Fundus (permukaan superior) berbentuk segitiga (trianguler) dan hampir seluruhnya
tertutup oleh peritoneum. Disebelah belakang (posterior) peritoneum melipat keatas dan
berada di atas corpus uteri, peritoneum tersebut melekat secara longgar dan melipat-lipat.
Susunan peritoneum yang demikian ini memungkinkan gerakan yang penting bagi vesica
urinaria dan uterus. Kantong peritoneum digambarkan sebagai excavatio vesicouterina.2
1. m.detrusor berada didalam lapisan dalam orificium ureteris kanan dan kiri, dan
berfungsi untuk mengeluarkan urine .
2. m. Trigonal berada didalam trigonum Litaudi yang berfungsi untuk membuka
orificum uretra interna dan ikut membentuk uvula.
3. m.sphincter vesica untuk menahan urine dalam vesica urinaria.
Vaskularisasi : A vesicalis superior
volunter), sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal inferior dari
kandung kemih dan bersifat volunter).
Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars membranosa dan
pars spongiosa.3
Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek
superior kelenjar prostat. Pars pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae
internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh
persarafan simpatis.
Pars membranasea (1-2 cm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit.
Disebabkan otot yang mengelilingi yaitu M. sphincter urethrae. Letaknya 2,5 dorso
inferior symphisis pubis antara fascia diafragma urogenitalis superior dan inferior.
Pada bagian ini sering terjadi ruptur pada waktu kateterisasi. Bermuara pada
gl.bulbourethralis cowperi
Kelenjar Littre adalah kelenjar mukosa yang dijumpai di sepanjang uretra namun
kebanyakan berada di uretra pars pendulosa. Bagian sekresi dari beberapa kelenjar ini
langsung terhubung dengan lapisan epitel uretra; sebagian kelenjar lainnya memiliki duktus
ekskretorius.
b. Tunika muskular : terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapislapis secara tidak beraturan (longitudinalsirkuler-longitudinal). Diantara berkasberkas ini terdapat jaringan ikat jarang.
c. Lapisan adeventisia : terdiri dari dari jaringan ikat fibroelastis. Jika vesica urinaria
penuh epitel transisional akan lebih gepeng. Jika kosong terdapat sel payung yang
tampak jelas. Kontraksi otot polos vesica urinaria penting untuk mendorong urine
keluar.
terletak antara klitoris dan pembukaan vagina. Uretra pada pria panjangnya 20cm dan
berakhir pada akhir penis. Pada Tunika mukosa sel epitel dari uretra dimulai sebagai sel
6
transisional setelah keluar dari kantung kemih. Sepanjang uretra disusun oleh sel epitel
bertingkat kolumnar, kemudian sel bertingkat pipih di dekat lubang keluar.4
kemih pada bayi. Segera setelah kandung kemih terisi cukup untuk memicu refleks, bayi
secara otomatis berkemih.1
Reseptor regang
dinding vesica urinaria
Vesiva
urinaria
mengemban
g
Kontaksi otot
detrusor
Relaksasi sfingter
uretra int.
MIKSI
10
Berkemih tidak dapat ditahan selamanya karena kandung kemih akan terus
terisi maka sinyal refleks dari reseptor regang meningkat seiring waktu. Akhirnya
sinyal inhibitorik refleks ke neuoron motorik sfingter eksternus menjadi semakin kuat
sehingga tidak dapat lagi diatasi oleh sinyal eksitatorik volunter sehingga sfingter
melemas dan kandung kemih secara tak terkontrol mengosongksn isinya. Berkemih
juga dapat sengaja dimulai meskipun kandung kemih tidak tergeang, dengan secara
sengaja melemaskan sfingter eksternus dan difragma pelvis. Turunnya dasar panggul
memungkinkan kandung kemih turun, yang secara simultan menarik terbuka sfingter
uretra internus dan meregangkan dinding kandung kemih. Pengaktifan reseptor regang
yang kemudian terjadi akan menyebabkan kontraksi kandung kemih melalui refleks
berkemih. Pengosongan kanding kemih secara sengaja dapat dibantu oleh kontraksi
dinding abdomen dan difragma pernapasan. Peningkatan tekanan intrabdomen yang
dtimbulkan
nya
menekan
kandung
kemih
kebawa
untuk
mempermudah
pengosongan.1
E.Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urin
Proses pembentukan urin dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang menyangkut
hormon(antidiuretik, insulin dan melemahnya sphincter vesica) dan faktor eksternal yang
menyangkut jumlah air yang diminum.1
A. Hormon antidiuretik (ADH)
Hormon antidiuretik dikeluarkan oleh kelenjar saraf hipofisis (neurohipofisis).
Pengeluaran hormon ini ditentukan oleh reseptor khusus di dalam otak yang secara
terus menerus mengendalikan tekanan osmotik darah (kesetimbangan konsentrasi air
dalam darah). Oleh karena itu, hormon ini akan mempengaruhi proses reabsorbsi air
pada tubulus kontortus distal , sehingga permeabilitas sel terhadap air akan
meningkat. Jika tekanan osmotik dalam darah naik, yaitu pada saat dalam keadaan
dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh (saat kehausan atau banyak mengeluarkan
keringat), konsentrasi air dalam darah akan turun. Akibat dari kondisi tersebut, sekresi
ADH akan meningkat dan dialirkan oleh darah menuju ke ginjal. ADH selain
meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, juga meningkatkan permeabilitas saluran
pengumpul, sehingga memperbesar membran sel saluran pengumpul. Dengan
demikian air akan berdifusi ke luar dari pipa pengumpul , lalu masuk ke dalam
11
12
III. Kesimpulan
Sistem Kemih melibatkan organ-organ yang terkait yaitu ginjal,ureter,kandung kemih,
dan uretra dalam pembentuk, pengumpul, dan pengosongan urin. Di dalam skenario ini, kita
dapat mengetahui perempuan usia 50 tahun dengan keluhan sulit menahan kencing dapat
disebabkan oleh berbagai macam faktor-faktor baik dari internal( hormon insulin, ADH,
melemahnya m.sfingter vesica) maupun eksternal(jumlah air yang diminum) . Bisa juga
terjadi karena gangguan dari mekanisme maupun struktur organ yang terkait. Hipotesis
diterima dimana salah satu faktor dari sulit menahan kencing adalah melemahnya sphincter
vesica atau lebih tepatnya disebut inkontinensia urin yang berarti ketidakmampuan mencegah
keluarnya urin, terjadi ketika jalur-jalur di medula spinalis yang memerantarai kontrol
volunter sfingter eksternus dan diafragma pelvis terganggu, misalnya pada cedera medula
spinalis.
Daftar Pustaka
1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2011.
2. Ester M. Anatomi dan fisiologi terapan dalam kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku
kedokteran EGC. 2011
3. Scanlon VC, Sanders T. Buku ajar anatomi dan fisiologi. Ed 3 th. Jakarta : EGC.2006.p
.p.189.
4. Luiz CJ. Histologi Dasar. Edisi ke-10. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC;2007.
5. Guyton. Hall. Fisiologi Kedokteran. Ed 11. Jakarta: EGC, 2007.hal:346-85.
6. Diunduh pada 22 September 2012 datri : http://www.google.com
13