Toleransi Linier
Toleransi Linier
Toleransi Linier
Sampai saat ini, untuk membuat suatu benda kerja, sulit sekali untuk mencapai ukuran
dengan tepat, hal ini disebabkan antara lain oleh :
a) Kesalahan melihat alat ukur
b) Kondisi alat/mesin
c) Terjadi perubahan suhu pada waktu penyayatan/pengerjaan benda
kerja.
Berdasarkan paparan tersebut, setiap ukuran dasar harus diberi dua penyimpangan izin
yaitu penyimpangan atas dan penyimpangan bawah. Perbedaan antara penyimpangan
atas dan penyimpangan bawah adalah toleransi. Tujuan penting toleransi ini adalah agar
benda kerja dapat diproduksi secara massal pada tempat yang berbeda dan tetap dapat
memenuhi fungsinya, terutama fungsi mampu tukar, seperti pada suku cadang mesin
otomotif yang diperdagangkan.
Istilah dalam Toleransi
Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan paparan berikut
ini.
penyimpangan
dengan penyimpangan bawah atau perbedaan antara ukuran maksimum dengan ukuran
minimum izin.
GN = garis nol, ke atas daerah positif dan kebawah daerah negatif.
US =
diproduksi, terletak diantara ukuran minimum izin sampai dengan ukuran maksimum
izin.
Ukuran dasar adalah ukuran/dimensi benda yang dituliskan dalam bilangan bulat.
Daerah toleransi adalah daerah antara harga batas atas dan harga batas bawah.
Penyimpangan adalah jarak antara ukuran dasar dan ukuran sebenarnya.
C. Suaian
Apabila dua buah komponen akan dirakit maka hubungan yang terjadi yang ditimbulkan
oleh karena adanya perbedaan ukuran sebelum mereka disatukan, disebut dengan
suaian (fit). Suaian ada tiga kategori, yaitu:
toleransi poros.
Suaian paksa (Interference Fit): suaian yang akan
menghasilkan kerapatan, daerah toleransi lubang selalu terletak di
Tiga jenis suaian tersebut dijelaskan pada Gambar 15.3 dan Gambar 15.4. Untuk
mengurangi banyaknya kombinasi yang mungkin dapat dipilih maka ISO telah
menetapkan dua buah sistem suaian yang dapat dipilih, yaitu:
1. sistem suaian berbasis poros (shaft basic system),
2. sistem suaian berbasis lubang (hole basic system).
Apabila sistem suaian berbasis poros yang dipakai maka penyimpangan atas
toleransi poros selalu berharga nol (es = 0). Sebaliknya, untuk sistem suaian berbasis
lubang maka penyimpangan bawah toleransi lubang yang bersangkutan selalu bernilai
nol (EI = 0).
dengan cara tertentu sesuai dengan standar yang diikuti (ASME atau ISO). Toleransi
bisa dituliskan dengan beberapa cara:
Toleransi yang ditetapkan bisa dua macam toleransi (Gambar 15.5), yaitu toleransi
bilateral dan toleransi unilateral. Kedua cara penulisan toleransi tersebut yaitu a dan b
sampai saat ini masih diterapkan. Akan tetapi cara b lebih komunikatif karena:
Pada penulisan toleransi ada dua hal yang harus ditetapkan, yaitu:
1.
2.
ukuran dasarnya yang kemudian diikuti dengan penulisan simbol toleransi dari masing
masing komponen yang bersangkutan.
Simbol lubang dituliskan terlebih dahulu:
45 H8/g7 atau 45 H8g7 atau 45H8/g7
Artinya untuk ukuran dasar 45 mm, lubang dengan penyimpangan H
berkualitas toleransi 8, berpasangan dengan poros dengan penyimpangan
berkualitas toleransi 7.
Untuk simbol huruf (simbol penyimpangan) digunakan semua huruf abjad kecuali I, l, o,
q dan w (I, L, O, Q, dan W), huruf ini menyatakan penyimpangan minimum absolut
terhadap garis nol. Hal tersebut dapat dilihat di Gambar 15.6. Besarnya penyimpangan
dapat dilihat pada tabel di Lampiran.
a.
garis nol.
c.