Toleransi Linier

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

TOLERANSI LINIER (LINIER TOLERANCES)

Sampai saat ini, untuk membuat suatu benda kerja, sulit sekali untuk mencapai ukuran
dengan tepat, hal ini disebabkan antara lain oleh :
a) Kesalahan melihat alat ukur
b) Kondisi alat/mesin
c) Terjadi perubahan suhu pada waktu penyayatan/pengerjaan benda
kerja.
Berdasarkan paparan tersebut, setiap ukuran dasar harus diberi dua penyimpangan izin
yaitu penyimpangan atas dan penyimpangan bawah. Perbedaan antara penyimpangan
atas dan penyimpangan bawah adalah toleransi. Tujuan penting toleransi ini adalah agar
benda kerja dapat diproduksi secara massal pada tempat yang berbeda dan tetap dapat
memenuhi fungsinya, terutama fungsi mampu tukar, seperti pada suku cadang mesin
otomotif yang diperdagangkan.
Istilah dalam Toleransi
Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan paparan berikut
ini.

Ud = ukuran dasar (nominal), ukuran yang dibaca tanpa

penyimpangan

Pa = Penyimpangan atas (upper allowance), penyimpangan terbesar yang diizinkan


Pb = penyimpangan bawah (lower allowance) penyimpangan terkecil yang diizinkan
Umaks = ukuran maksimum izin, penjumlahan antara ukuran dasar dengan
penyimpangan atas

Umin = ukuran minimum izin, penjumlahan antara ukuran dasar dengan


penyimpangan bawah.
TL =

toleransi lubang; TP = toleransi poros : perbedaan antara penyimpangan atas

dengan penyimpangan bawah atau perbedaan antara ukuran maksimum dengan ukuran
minimum izin.
GN = garis nol, ke atas daerah positif dan kebawah daerah negatif.
US =

ukuran sesungguhnya, ukuran dari hasil pengukuran benda kerja setelah

diproduksi, terletak diantara ukuran minimum izin sampai dengan ukuran maksimum
izin.
Ukuran dasar adalah ukuran/dimensi benda yang dituliskan dalam bilangan bulat.
Daerah toleransi adalah daerah antara harga batas atas dan harga batas bawah.
Penyimpangan adalah jarak antara ukuran dasar dan ukuran sebenarnya.
C. Suaian
Apabila dua buah komponen akan dirakit maka hubungan yang terjadi yang ditimbulkan
oleh karena adanya perbedaan ukuran sebelum mereka disatukan, disebut dengan
suaian (fit). Suaian ada tiga kategori, yaitu:

Suaian Longgar (Clearance Fit): selalu menghasilkan


kelonggaran, daerahtoleransi lubang selalu terletak di atas daerah

toleransi poros.
Suaian paksa (Interference Fit): suaian yang akan
menghasilkan kerapatan, daerah toleransi lubang selalu terletak di

bawah toleransi poros.


Suaian pas (Transition Fit): suaian yang dapat menghasilkan
kelonggaran ataupun kerapatan, daerah toleransi lubang dan
daerah toleransi poros saling menutupi.

Tiga jenis suaian tersebut dijelaskan pada Gambar 15.3 dan Gambar 15.4. Untuk
mengurangi banyaknya kombinasi yang mungkin dapat dipilih maka ISO telah
menetapkan dua buah sistem suaian yang dapat dipilih, yaitu:
1. sistem suaian berbasis poros (shaft basic system),
2. sistem suaian berbasis lubang (hole basic system).
Apabila sistem suaian berbasis poros yang dipakai maka penyimpangan atas
toleransi poros selalu berharga nol (es = 0). Sebaliknya, untuk sistem suaian berbasis
lubang maka penyimpangan bawah toleransi lubang yang bersangkutan selalu bernilai
nol (EI = 0).

D. Cara Penulisan Toleransi Ukuran/Dimensi


Ukuran toleransi untuk poros menggunakan huruf kecil (a-z) sedangkan ukuran toleransi
untuk lubang menggunakan huruf kapital (A-Z).Toleransi dituliskan di gambar kerja

dengan cara tertentu sesuai dengan standar yang diikuti (ASME atau ISO). Toleransi
bisa dituliskan dengan beberapa cara:

Ditulis menggunakan ukuran dasar dan penyimpangan yang


diizinkan.

Menggunakan ukuran dasar dan simbol huruf dan angka sesuai


dengan standar ISO, misalnya : 45H7, 45h7, 30H7/k6.

Toleransi yang ditetapkan bisa dua macam toleransi (Gambar 15.5), yaitu toleransi
bilateral dan toleransi unilateral. Kedua cara penulisan toleransi tersebut yaitu a dan b
sampai saat ini masih diterapkan. Akan tetapi cara b lebih komunikatif karena:

Memperlancar komunikasi sebab dibakukan secara internasional.

Mempermudah perancangan (design) karena dikaitkan dengan


fungsi.

Mempermudah perencanaan proses kualitas.

Pada penulisan toleransi ada dua hal yang harus ditetapkan, yaitu:
1.

Posisi daerah toleransi terhadap garis nol ditetapkan sebagai


suatu fungsi ukuran dasar. Penyimpangan ini dinyatakan dengan
simbol satu huruf (untuk beberapa hal bisa dua huruf). Huruf
kapital untuk lubang dan huruf kecil untuk poros.

2.

Toleransi, harganya/besarnya ditetapkan sebagai suatu fungsi


ukuran dasar. Simbol yang dipakai untuk menyatakan besarnya
toleransi adalah suatu angka (sering disebut angka kualitas).

Contoh: 45 g7 artinya suatu poros dengan ukuran dasar 45 mm posisi daerah


toleransi (penyimpangan) mengikuti aturan kode g serta besar/harga
toleransinya menuruti aturan kode angka 7.

Catatan: Kode g7 ini mempunyai makna lebih jauh, yaitu:

Jika lubang pasangannya dirancang menuruti sistem suaian


berbasis lubang akan terjadi suaian longgar. Bisa diputar/digeser
tetapi tidak bisa dengan kecepatan putaran tinggi.

Poros tersebut cukup dibubut tetapi perlu dilakukan secara


seksama.

Dimensinya perlu dikontrol dengan komparator sebab untuk


ukuran dasar 45 mm dengan kualitas 7 toleransinya hanya 25 m.
Apabila komponen dirakit, penulisan suatu suaian dilakukan
dengan menyatakan

ukuran dasarnya yang kemudian diikuti dengan penulisan simbol toleransi dari masing
masing komponen yang bersangkutan.
Simbol lubang dituliskan terlebih dahulu:
45 H8/g7 atau 45 H8g7 atau 45H8/g7
Artinya untuk ukuran dasar 45 mm, lubang dengan penyimpangan H
berkualitas toleransi 8, berpasangan dengan poros dengan penyimpangan
berkualitas toleransi 7.
Untuk simbol huruf (simbol penyimpangan) digunakan semua huruf abjad kecuali I, l, o,
q dan w (I, L, O, Q, dan W), huruf ini menyatakan penyimpangan minimum absolut
terhadap garis nol. Hal tersebut dapat dilihat di Gambar 15.6. Besarnya penyimpangan
dapat dilihat pada tabel di Lampiran.
a.

Huruf a sampai h (A sampai H) menunjukkan minimum material condition

(smallest shaft largest hole).


b.

Huruf Js menunjukkan toleransi yang pada prinsipnya adalah simetris terhadap

garis nol.
c.

Huruf k sampai z (K sampai Z) menunjukkan maximum material condition

(largest shaft small-est hole).

E. Toleransi Standar dan Penyimpangan Fundamental


1. Toleransi Standar (untuk Diameter Nominal sampai dengan 500
mm)
Dalam sistem ISO telah ditetapkan 20 kelas toleransi (grades of tolerance) yang
dinamakan toleransi standar yaitu mulai dari IT 01, IT 0, IT 1 sampai dengan IT 18.
Untuk kualitas 5 sampai 16 harga dari toleransi standar dapat dihitung dengan
menggunakan satuan toleransi i (tolerance unit), yaitu:

Anda mungkin juga menyukai