AUDITOR
A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun
1994;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Disiplin PNS;
4. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional Auditor.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
PNS;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2002;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS;
8. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional PNS;
9. Keputusan MENPAN Nomor 19/1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan
Angka Kreditnya.
10. Keputusan Bersama Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara,
Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan dan Kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 10 Tahun 1996, Nomor
49/SK/S/1996 dan Nomor KEP.386/K/1996 tanggal 6 Juni 1996 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya.
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan,
sebagaimana telah diubah yang ketiga kalinya Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2007.
12. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.07/MENKP/KP.430/2006 tentang Pemberian Kuasa Penandatanganan Keputusan
tentang Pengangkatan, Pemindahan, Pemberhentian, dan mutasi
Kepegawaian lainnya PNS dilingkungan DKP.
B. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. Auditor adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pengawasan pada instansi pemerintah.
2. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional Auditor
yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan
pangkat/jabatan Auditor.
3. Peran Auditor adalah peran dalam tim mandiri sebagai Anggota Tim, Ketua
Tim, Pengendali Teknis, atau Pengendali Mutu.
178
4. DUPAK adalah Daftar Usul Penetapan Angka Kredit adalah daftar yang berisi
jumlah angka kredit butir kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Auditor/Calon
Auditor.
5. PAK adalah Penetapan Angka Kredit adalah suatu angka yang diberikan
berdasarkan penilaian atas prestasi kerja yang telah dicapai oleh seorang
Auditor.
C. TUGAS POKOK, UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
1. Tugas Pokok.Tanggungjawab, dan Wewenang Auditor
a. Tugas pokok Auditor adalah :
1) menggerakkan dan atau membina pengawasan;
2) melaksanakan pengawasan.
b. Tanggungjawab Auditor adalah menyelesaikan tugas sesuai dengan
norma atau standar audit pemerintahan yang berlaku.
c. Wewenang Auditor adalah meminta keterangan yang wajib diberikan oleh
setiap orang, instansi pemerintah, badan usaha Negara atau badan
swasta sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan
a. Pendidikan, meliputi :
1) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar.
2) Mengikuti pendidikan dan pelatihan kedinasan dibidang pengawasan
serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP) atau sertifikat.
b. Pengawasan meliputi :
1) Pembinaan dan penggerakan pengawasan.
2) Pelaksanaan pengawasan,
c. Pengembangan profesi pengawasan, meliputi:
1) Membuat kerja ilmiah/karya tulis di bidang pengawasan.
2) Menerjemahkan/menyadur karya tulis ilmiah dibidang pengawasan.
3) Berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan dibidang pengawasan.
4) Melakukan pelatihan di kantor sendiri.
5) Berpartisipasi secara aktif dalam pemaparan (ekspose) draft/pedoman/
modul/fatwa dibidang pengawasan.
6) Melakukan studi banding dibidang pengawasan.
d. Penunjang tugas pengawasan, meliputi:
1) Mengajar/melatih pada diktat pegawai.
2) Mengikuti seminar, lokakarya, konperensi atau kongres.
3) Menjadi anggota organisasi profesi.
4) Menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Auditor
5) Memperoleh tanda jasa/penghargaan.
6) Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya.
7) Duduk dalam kepanitiaan intra atau antar instansi.
179
D. JENJANG JABATAN,
TUNJANGAN
NO
JABATAN
Auditor Pelaksana
Auditor Pelaksana
Lanjutan
Auditor Penyelia
Auditor Pertama
Auditor Muda
Auditor Madya
Auditor Utama
GOLONGAN,
ANGKA
GOL
ANGKA
KREDIT
II/b
40
II/c
II/d
III/a
60
80
100
III/b
150
III/c
200
III/d
300
III/a
100
III/b
150
III/c
200
III/d
300
IV/a
400
IV/b
550
IV/c
700
IV/d
850
IV/e
1050
KREDIT,
BUP,
TUNJANGAN
Rp
DAN
BUP
197.000,220.000,385.000,247.500,-
56 Th
522.500,-
797.500,1.100.000,-
d. Memiliki
surat/ keputusan
yang berwenang.
tentang
pemindahan
dari
pejabat
182
B
Pimpinan
Unit Kerja
C
Sekretaris
Itjen DKP
1a
1b
D
Inspektur
Jendaral
Dep.KP
E
Kepala
BPKP
Keterangan :
1) DUPAK dari Auditor (A) ke unit kerjanya, persetujuan DUPAK disahkan oleh
Kepala Unit kerja.
2) DUPAK dari unit kerja (B) kepada Sekretaris Itjen (C), untuk disampaikan
kepada Inspektur Jenderal (D) untuk Penetapan Angka Kredit Auditor
Pelaksana s/d Auditor Penyelia dan Auditor Pertama s/d Auditor Muda;
3) DUPAK dari Pimpinan unit kerja (B) oleh Sekretaris Itjen (C) disampaikan
kepada Kepala BPKP ( E ) untuk usul Penetapan Angka Kredit bagi Auditor
Madya dan Utama;
4) Realisasi Penetapan angka kredit, 1a, 1b, 2, 3.
I. KENAIKAN JABATAN
1. Pejabat yang berwenang menetapkan kenaikan jabatan
a. Presiden untuk kenaikan jabatan menjadi Auditor Ahli Utama.
b. Sekretaris Jenderal a.n Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan
jabatan menjadi Auditor Ahli Madya.
c. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
kenaikan jabatan menjadi Auditor Pelaksana Lanjutan s/d Auditor Penyelia
dan Auditor Ahli Muda.
2. Persyaratan
Kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional Auditor
tidak hanya didasarkan pada perolehan angka kredit tetapi juga didasarkan
atas sertifikasi yang harus diperoleh, DP3 dan rekomendasi dari pejabat yang
berwenang. Pengusulan
kenaikan jabatan Auditor dapat dilakukan
apabila yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memperoleh angka kredit minimal yang telah ditetapkan oleh pejabat
penetap angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi.
b. Sekurang-kurangnya telah satu tahun dalam jabatan terakhir.
c. Setiap unsur dalam DP3 bernilai baik dalam satu tahun terakhir.
183
J. KENAIKAN PANGKAT
1. Pejabat yang berwenang menetapkan kenaikan pangkat
a. Presiden untuk kenaikan pangkat menjadi Pembina Utama Muda, IV/c s/d
Pembina Utama, IV/e setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN.
b. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan pangkat menjadi Pembina
Tk.l, IV/b setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN.
c. Sekretaris Jenderal a.n Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan
pangkat menjadi Pembina, IV/a setelah mendapat pertimbangan teknis
Kepala BKN.
d. Kepala Biro Kepegawaian a.n Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
kenaikan pangkat menjadi Penata Muda Ill/a s/d Penata Tk.l, Ill/d setelah
mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN.
e. Kepala Bagian Mutasi a.n Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan
pangkat menjadi Pengatur, ll/c s/d Pengatur Tk.l, ll/d setelah mendapat
pertimbangan teknis Kepala BKN.
2. Persyaratan
b) Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.
c) Memenuhi angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
d) Setiap unsur dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun terakhir.
e) Masih dalam jenjang jabatan yang sama.
184
186
K. PEMBEBASAN
SEMENTARA,
PEMBERHENTIAN
PENGANGKATAN
KEMBALI,
DAN
1. Pembebasan sementara
Auditor dibebaskan sementara dari jabatannya apabila :
a. Dalam jangka waktu 6 (enam) tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatan
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.
b. Dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatan
terakhir tidak dapat memperoleh angka kredit sekurang-kurangnya :
1) 30 (tiga puluh) dari unsur utama bag! Auditor Penyelia, pangkat Ill/d.
2) 50 (lima puluh) dari unsur utama bagi Auditor Utama, pangkat Pembina
Utama, IV/e.
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa
penurunan pangkat berdasarkan PP No.30 Tahun 1980.
d. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
PP No. 4 Tahun 1966.
e. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Auditor.
f. Cuti di luar tanggungan Negara, kecuali cuti di luar tanggungan Negara
untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya.
g. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Auditor yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman disiplin,
maka selama yang bersangkutan menjalani masa hukuman tersebut tetap
wajib melaksanakan tugas pokoknya sebagai Auditor tetapi kegiatan
tersebut tidak dapat ditetapkan angka kreditnya.
2. Pengangkatan Kembali
a. Kriteria pengangkatan kembali
1) Auditor yang telah selesai menjalani pembebasan sementara
sebagaimana tersebut pada butir 1 di atas, dapat diangkat kembali
dalam jabatan Auditor.
2) PNS yang diangkat kembali dalam jabatan Auditor dapat menggunakan
angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi yang diperoleh
selama tidak menduduki jabatan Auditor, setelah ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
187
188
189