Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Minyak dan gas bumi (hydrocarbon) merupakan sumber
daya energi yang sangat penting di dunia saat ini. Kebutuhan
minyak dan gas bumi semakin meningkat seiring dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sementara
lapangan-lapangan

baru

semakin

sulit

ditemukan,

dan

diperkirakan cadangan minyak dunia semakin menipis. Untuk


memenuhi kebutuhan minyak dan gas bumi maka dilakukan
berbagai macam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi.
Metode geofisika memiliki peranan penting dalam kegiatan
eksplorasi minyak dan gas bumi. Salah satu metode geofisika
yang paling banyak digunakan dalam eksplorasi minyak dan gas
bumi adalah metode seismik refleksi. Metode seimik refleksi
digunakan untuk menyelidiki struktur lapisan bawah permukaan
dengan target kedalaman yang cukup jauh (Telford et al., 1990).
Metode ini memberikan gambaran yang cukup baik tentang
bawah permukaan.
Pada tahapan pengembangan eksplorasi minyak dan gas
bumi biasanya data bawah permukaan jauh lebih banyak
dibandingkan pada tahapan eksplorasi seiring dengan bertambah
banyaknya jumlah sumur yang dibor. Dengan demikian, data
bawah permukaan dapat dimanfaatkan untuk mengalibrasi data
seismik. Data seismik yang telah terkalibrasi tersebut kemudian
dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik reservoar dan
perubahannya secara lebih kuantitatif.
Untuk mendapatkan data-data geologi bawah permukaan
dengan akurat, dilakukan kegiatan yang disebut logging. Logging
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
data log. Log adalah suatu grafik kedalaman, dari satu set kurva
yang

meunjukkan

parameter

yang

diukur

secara

berkesinambungan di dalam sebuah sumur (Harsono, 1994).


1

Dengan metode ini dapat diketahui jenis litologi serta sifat-sifat


fisik batuan yang tergambar dalam log,
mengevaluasi
lapisan

pada

secara
situasi

kuantitas
dan

kemudian juga untuk

banyaknya

kondisi

hydrocarbon

sesungguhnya

di

serta

mengevaluasi cadangan hydrocarbon untuk masa yang akan


datang.
Batupasir merupakan salah satu batuan yang memiliki
porositas dan permeabilitas yang tinggi dibandingkan batuan
lainnya. Dengan kata lain, batupasir menjadi salah satu indikasi
adanya batuan reservoir. Batuan reservoir adalah wadah di bawah
permukaan yang mengandung minyak dan gas bumi. Pada hakikatnya setiap
batuan dapat bertindak sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan
untuk menyimpan dan meloloskan minyak bumi (Koesoemadinata, 1980). Oleh
sebab itu, maka pada penelitian ini dilakukan permodelan penyebaran batupasir
yang mengindikasikan adanya zona reservoir.
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah pada

penelitian ini adalah bagaimanakah memodelkan bawah permukaan dengan


integrasi data seismik dan data log untuk melihat penyebaran batupasir di
lapangan MH29 Netherlands Offshore Block ?
1.3.

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam tugas akhir ini yakni :
1. Penelitian ini bersifat permodelan integrasi data seismik dan data log.
2. Data yang diperoleh dari lapangan MH29 Netherlands Offshore Block
berasal dari official dGB Earth Sciences B.V. www.opendtect.org.

1.4.

Tujuan Penelitian
Adapun pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model bawah
permukaan dengan integrasi data seismik dan data log untuk melihat penyebaran
batupasir di lapangan MH29 Netherlands Offshore Block.
1.5

Manfaat Penelitian
2

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini berupa model bawah


permukaan dengan integrasi data seismik dan data log untuk melihat penyebaran
batupasir

di

lapangan

MH29

Netherlands

Offshore

Block.

Dengan

didapatkannya penyebaran batupasir maka dapat dikaitkan dengan area reservoir


di daerah penyebaran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai